Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN NON FORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

“Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Pendidikan Non Formal”

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Abdus Salim (2130103001)


2. Aisyah Putri Nabilla (2130103004)
3. Salsabilla Azzamirafli (2130103091)

Dosen Pengampu:
Dr. Abhanda Amra, M.Ag
Vicky Rizki Febrian, M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
taufik dan hidayahnya serta karunia yang telah dilimpahkan dalam bentuk kesehatan
dan kesempatan sehingga makalah yang berjudul “Pendidikan Non Formal Dalam
Sistem Pendidikan Nasional” ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Dr. Abhanda Amra, M.Ag dan Bapak Vicky Rizki Febrian, M.Pd pada mata kuliah
Manajemen Pendidikan Non Formal. Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih
kepada bapak selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan Non
Formal yang telah memberikan banyak arahan dan petunjuk yang jelas sehingga
mempermudah kami menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga kepada teman-
teman yang telah mendukung sehingga selesainya makalah ini tepat waktu.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengalaman
bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi pembacanya. Bagi
penulis sebagai penyusun makalah ini mengharapkan kritik dan saran yang
membangun jika terdapat kesalahan dari penulis demi tercapainya kesempurnaan di
dalam makalah ini.

Batusangkar, Septermber 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

A. Konsep Dasar Pendidikan Non Formal .............................................................. 3


B. Pengertian Pendidikan Non Formal .................................................................... 4
C. Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal dalam Sistem
Pendidikan Indonesia .......................................................................................... 6
D. Peran Penting Pendidikan Non Formal dalam Sistem Pendidikan Nasioanl ..... 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ................................................................................................................... 6

Table 1.2 ................................................................................................................... 7

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Jaosaef, pendidikan merupakan kegiatan yang selalu mendampingi
hidup manusia, sejak dari bangsa yang sederhana peradaban sampai bangsa
yang tinggi peradaban.1 Pendidikan formal, informal, dan non formal di dalam
pendidikan Indonesia tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dalam
pelaksanaannya secara tersendiri. Ketiga pendidikan tersebut digunakan untuk
dapat dipergunakan di dalam pendidikan sepanjang hayat manusia.
Fenomena angka putus sekolah yang semakin banyak terjadi di Indonesia
dan tidak terselesaikannya pendidikan karena disebabkan salah satunya tuntutan
ekonomi tetapi kebanyakan dari para pelajar pun merasa bosan dan terpenjara
untuk belajar secara formal dengan melakukan rutinitas yang sama setiap
waktu. Maka kebanyakan di Indonesia, masyarakatnya lebih memilih untuk
belajar di sekolah non formal dikarenakan pendidikannya yang tidak
membosankan serta dapat dilakukan sepanjang hayat tanpa memandang usia.
Oleh sebab itu, pendidikan non formal mempunyai peranan yang sangat
penting untuk proses pengembangan dan penerapan proses pendidikan di
Indonesia yang dilaksanakan sepanjang hayat. Peranan pendidikan non formal
sangat diperlukan pada saat sekarang ini sampai dengan masa yang akan
datang. Sehingga dalam membahas pendidikan non formal dilakukan terus
menerus untuk pengembangan pendidikan non formal dikemudian hari.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa konsep dasar pendidika non formal ?
2. Apa pengertian dari pendidikan non formal ?

1
M. Arifin Hidayat. Pendidikan Non Formal dalam Meningkatkan Keterampilan Anak Jalanan. Jurnal
Pendidikan Non Formal, 2017, Vol. 1, No. 1, Hal 31

1
3. Apa perbedaan pendidikan formal, informal, dan non formal dalam sistem
pendidikan nasional ?
4. Bagaimana peran penting pendidikan non formal dalam sistem pendidikan
nasional ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui konsep dasar pendidikan non formal.
2. Mengetahui pengertian dari pendidikan non formal.
3. Mengetahui perbedaan pendidikan formal, informal, dan non formal dalam
sistem pendidikan nasional.
4. Menjelaskan peran penting pendidikan non formal dalam sistem pendidikan
nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pendidikan Non Formal


Konsep dasar pendidikan non formal harus diketahui karena dasar-dasar
untuk mengetahui kejadian apa saja yang terjadi di tengah-tengah masyarakat
yaitu sebagai berikut:
1. Konsep Dasar yang Pertama
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sepanjang hidup
seorang individu. Maksudnya yaitu pendidikan merupakan suatu usaha dan
upaya yang dilakukan oleh seseorang maupun orang lain untuk mengubah
kehidupannya menjadi lebih baik.
Pendidikan adalah proses yang terjadi terus menerus mulai dari individu
itu bayi sampai meninggal dunia yang menggunakan berbagai metode dan
sumber belajar. Semua proses belajar setiap individu dapat diperolah dari
keterampilan, etika dan sikap, keterampilan, pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari baik itu dari diri sendiri maupun di lingkungan sekitarnya.
Walaupun kegiatan tersebut tidak dilakukan dengan teratur dan tararah tetapi
proses tersebut berperan penting dalam pembentukan pribadi seseorang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep dasar yang pertama yaitu
pendidikan dilakukan selama manusia masih hidup dari mereka bayi sampai
meninggal yang bertujuan untuk dapat memiliki kehidupan yang layak dimasa
yang akan mendatang.
2. Konsep Dasar yang Kedua
Konsep dasar yang kedua yaitu kebutuhan untuk belajar yang minimum
esensial (minimum essential learning needs), maksudnya yaitu suatu pekerjaan
yang dapat dikerjakan dan diketahui baik itu oleh anak-anak perempuan
maupun laki-laki sebelum mereka dewasa dan dapat mempertanggung
jawabkan apa yang mereka kerjakan. Sebelum mereka dewasa, anak-anak

3
memiliki hak untuk mendapatkan pengetahuan, skill, dan perilaku untuk dapat
menjadi dewasa yang berguna dikemudian hari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep dasar yang kedua yaitu pendidikan
dilakukan mulai dari anak-anak dengan memberikan keterampilan dan
kemampuan saat mereka masih kecil sehingga dapat digunakan untuk mereka
dewasa dikemudian harinya.
3. Konsep Dasar yang Ketiga
Dalam proses perkembangan manusia untuk menjadi dewasa melalui
beberapa tahapan dan kegiatan yang efektif. Perjalanan manusia dimulai saat
masih balita, masa kanak-kanak, masa remaja, dan pasca remaja (dewasa awal).
Pada masa-masa tersebut telah terjadi persiapan untuk belajar atau pelaksanaan
yang kurang memadai serta minimum bagi anak perempuan dan laki-laki
terkhusus di daerah pedesaan.
Jadi dapat disimpulkan konsep dasar yang ketiga yaitu telah terjadi proses
pembelajaran dan keterampilan tetapi masih kurang dan minimum bagi anak
perempuan atau pun laki-laki.
4. Konsep Dasar yang Keempat
Konsep dasar yang keempat memiliki kaitannya dengan proses
pengembangan sebuah pedesaan. Pembangunan pedesaan yang berkembang
memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan pendapatan dan produktifitas. Untuk
dapat tujuan itu terwujud maka memerlukan spesialisasi yang bervariasi dalam
pendidikan. Pendidikan harus diperhatikan sebagai salah satu faktor pendukung
dalam membangun keberhasilan sebuah pedesaan. Apabila sebuah pedesaan
berhasil, maka juga akan menghasilkan sebuah pekerjaan yang baru serta
keterampilan dan pengetahuan yang baru juga.2

2
M. Saleh Marzuki. Pendidikan Non Formal Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan, dan
Andragogi, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal 136

4
B. Pengertian Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal merupakan usaha yang terorganisasi secara tararah
dan teratur di luar dari sistem pendidikan formal, menggunakan hubungan sosial
untuk membina individu, kelompok maupun masyarakat untuk mempunyai
sikap dan cita-cita sosial serta untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupan
baik dalam bentuk material, mental, serta sosial untuk mencapai kesejahteraan.3
Secara luas Coombs menyampaikan sebuah rumusan mengenai
pendidikan non formal yaitu seluruh kegiatan dalam sebuah pendidikan yang
terencana dan terorganisasi, dilaksanakan diluar pendidikan formal serta
dilakukan secara tersendiri dengan tujuan memberikan layanan khusus kepada
individu di dalam pencapaian pembelajaran.
Selanjutnya, Coombs juga menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran
yang dianggap sesuai dengan pelaksanaan pada pembelajaran pendidikan non
formal terutama sistem pembelajaran individu dan kelompok. Pada definisi ini
Coombs menyatakan bahwa untuk pembelajaran kelompok lebih banyak
daripada pada pembelajaran individu disebabkan dengan dilakukan proses
pembelajaran kelompok atau penyampaian materi akan lebih efektif untuk dapat
diterima oleh individu itu sendiri.4
Kemudian, pendidikan non formal juga terdapat di dalam Undang-
Undang Dasar tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat (10) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan tentang “Satuan pendidikan
adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada
jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan”, ayat (11) yang menyatakan tentang “Pendidikan formal adalah
jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”, dan juga terdapat di ayat
(12) yang menyatakan tentang “Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan

3
Mustofa Kamil. Pendidikan Non Formal Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM)
di Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal 13
4
Ibid, hal 15

5
di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang”, serta di dalam Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan dan
Penyelengaraan Pendidikan Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 ayat 31 menyatakan
bahwa Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara tersturktur dan berjenjang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidika non formal merupakan pendidikan
yang dilakukan di luar pendidikan formal dan informal yang dilaksanakan
secara terstruktur dan bertahap serta dapat dilaksanakan sepanjang hayat tanpa
memandang usia, ras, maupun agama.

C. Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal dalam Sistem


Pendidikan Nasional
1. Perbedaan Pendidikan Non Formal dengan Pendidikan Formal
Tabel 1.1
Pendidikan Non Formal Pendidikan Formal
1. Tidak dibagi atas jenjang 1. Dibagi atas jenjang pendidikan.
pendidikan pada umumnya. 2. Usia peserta didik biasanya
2. Usia peserta didik pada suatu homogen pada pendidikan awal.
pelatihan tidak diharuskan 3. Peserta pendidikan belajar lebih
sama. lama dan kurang berorientasi
3. Para peserta didik belajar pada pekerjaan.
sebentar agar bisa langsung 4. Bahan ajar yang diberikan
diterapkan pada pekerjaan. bersifat umum dan akademis.
4. Bahan ajar yang diberikan lebih 5. Pembelajaran yang dilakukan
khusus. untuk kebutuhan umum dan
5. Pelatihan merupakan kebutuhan jangka panjang.
khusus untuk keperluan yang 6. Ijazah menjadi tolak ukur dalam
dibutuhkan. penerimaan peserta didik.
6. Ijazah umumnya tidak menjadi

6
tolak ukur dalam penerimaan
peserta didik.

2. Perbedaan Pendidikan Non Formal dengan Pendidikan Informal


Tabel 1.2
Pendidikan Non Formal Pendidikan Informal
1. Dapat diselenggarakan di gedung 1. Tidak pernah diselenggarakan di
persekolahan. gedung persekolahan.
2. Pembelajaran dilakukan atas 2. Pembelajaran tidak dilakukan
waktu belajar. dengan waktu tertentu.
3. Program pembelajaran dilakukan. 3. Tidak adanya program-program
4. Proses pembelajaran lebih formal pembelajaran.
5. Adanya evaluasi yang tararah dan 4. Proses pembelajaran tidak
sistematis. formal
6. Diselenggarakan oleh pemerintah 5. Tidak adanya evaluasi.
dan pihak swasta. 6. Umumnya tidak dilakukan oleh
pemerintah

Beberapa keunggulan pendidikan non formal yaitu sebagai berikut:


1. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah dikarenakan program waktu
pembelajaran lebih singkat dibandingkan dengan pendidikan formal.
2. Bahan ajar mudah didapatkan dari lingkungan sekitar.
3. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
4. Program pendidikan dengan cara memanfaatkan pengalaman dan
keterampilan peserta didik.
5. Fasilisatornya berasal dari narasumber.
6. Program yang dilakukan berdasarkan perkembangan budaya dan global.
7. Pemberdayaan swadaya masyarakat dapat dilakukan dengan maksimal.

7
Beberapa kelemahan pendidikan non formal yaitu sebagai berikut:
1. Koordinasi yang kurang disebabkan karena program yang dilaksanakan luas
dan beragam.
2. Narasumber atau tenaga pendidik yang profesional masih kurang.
3. Semangat belajar dan motivasi dari peserta didik yang masih rendah.5

D. Peran Penting Pendidikan Non Formal dalam Sistem Pendidikan Nasional


1. Pendidikan Non Formal untuk Menambah Kualitas Individu
Pendidikan non formal mempunyai sangat banyak program dalam
pelaksanaan pendidikannya yang sangat strategis serta berperan penting untuk
dapat meningkatkan kualitas masyarakat. Pendidikan non formal ini bertujuan
untuk pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian yang
profesional. Untuk dapat terlaksananya pendidikan non formal ini di mulai
sejak dini yang tujuannya yakni dapat melahirkan individu yang memiliki
karakter yang baik.
Selanjutnya, pendidikan non formal ini juga dapat di kalangan para
remaja. Pada pendidikan non formal ini para remaja dapat menuangkan serta
menjadi wadah mereka untuk dapat mengekpresikan diri mereka masing-
masing. Dengan pendidikan non formal mereka akan dapat mendapatkan
sebuah pelatihan sesuai dengan kebutuhan bakat dan minat mereka masing-
masing.6

2. Pendidikan Non Formal untuk Pembangunan Masyarakat


Pendidikan non formal dalam pembangunan masyarakat biasanya
terfokus kepada masyarakat menengah kebawah dengan kesejahteraan yang
kurang serta mereka yang mengabaikan kewajiban mereka sebagai warga
negara yang baik. Marzuki dalam bukunya menyatakan bahwa pendidikan

5
Abdul Rahmat. Manajemen Pemberdayaan Pada Pendidikan Non Formal, (Gorontalo: Ideas Publishing,
2018) hal 19-20
6
Bayu Adi Laksono. Peran Pendidikan Non Formal dalam Menumbuhkan Karakter Demokratis. Jurnal Ilmu
Pendidikan Universitas Malang. 2019, Hal 114

8
sebagai unsur sentral pembangunan mempunyai fungsi sebagai alat untuk
meningkatkan kesadaran politik dan kesadaran sosial, meningkatkan jumlah
pekerja terampil, dan meningkatkan sumber daya manusia yang terlatih. Untuk
dapat meningkatkan itu maka diperlukanlah pendidikan non formal untuk dapat
menyadarkan masyarakat akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara
yang baik. Dengan adanya pendidikan non formal, masyarakat dapat
menumbuhkan sikap kritis terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
serta pemerintah juga dapat mengetahui permasalahan apa yang sedang
dihadapi oleh masyarakat.7

3. Pendidikan Non Formal sebagai Penggerak Gerakan Sosial


Pendidikan non formal sangat diperlukan saat sekarang ini dikarenakan
berkembang dunia global. Pendidikan non formal memberikan kebebasan
kepada semua masyarakat tanpa memandang umur karena pendidikan non
formal ini merupakan pendidikan sepanjang hayat. Beberapa gerakan sosial
yang termasuk pendidikan non formal yaitu sebagai berikut:
a. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
PKBM ini dilakukan oleh masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri, di
dalamnya masyarakat dapat menambah pengetahuannya, hobi, serta
keterampilan, tujuan dari PKBM itu sendiri yaitu untuk memanfaatkan sumber
daya manusia yang ada serta upaya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat.
b. Majlis ta'lim
Majlis ta'lim ini merupakan kegiatan masyarakat dalam bentuk satuan
pendidikan non formal untuk dapat meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan masyarakat yang berhubungan dengan agama islam. Yang
termasuk kegiatan majlis ta'lim yaitu kelompok yasin, pengajian, dan lain
sebagainya.

7
Ibid, hal 115

9
c. Kelompok belajar
Kelompok belajar merupakan pendidikan non formal yang di dalamnya
terdapat sekumpulan masyarakat yang saling berbagi ilmu pengetahuan dan
pengalaman serta program belajar untuk mengejar tertinggalan yang tujuannya
untuk dapat meningkatkan kehidupan. Contoh dari kelompok belajar yaitu
kelompok Pemberdayaan Swadaya Masyarakat (KPSM), Kelompok Pemuda
Produktif Pedesaan (KPPP), kejar paket A (SD),kejar paket B (SLTP).

4. Pendidikan Non Formal untuk Melengkapi Pendidikan Formal


Pendidikan non formal juga dapat menjadi pelengkap untuk pendidikan
formal dengan cara memberikan pengetahuan yang tidak mereka dapatkan
ketika belajar di sekolah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pendidikan
non formal biasanya berkaitan dengan lapangan pekerjaan seperti latihan
pertanian dan lain sebagainya. Faktor-faktor penyebab pendidikan non formal
digunakan sebagai pelengkap pendidikan formal yaitu:
a. Pengetahuan masa lampau yang telah usang disebabkan oleh kemajuan
teknologi.
b. Lahirnya persoalan yang tidak dapat dilaksanakan oleh pendidikan informal
dan pendidikan formal saja seperti explosi penduduk, pencemaran alam,dll.
c. Meningkatnya keinginan untuk belajar dan keinginan untuk maju dari
seorang individu.
d. Perkembangan teknologi yang tidak mengharuskan mereka untuk melakukan
program pendidikan secara berasama.
e. Bertambahnya organisasi-organisasi sosial di masyarakat sesuai dengan
tuntutan kebutuhan hidup

5. Pendidikan Non Formal sebagai Pengganti Pendidikan Formal


Pendidikan non formal yang tujuannya sebagai pengganti pendidikan
formal bagi anak-anak maupun orang dewasa dengan cara memberikan
kesempatan untuk belajar bagi mereka yang tidak memperoleh kesempatan

10
untuk belajar dan masuk ke satuan pendidikan. Contoh pembelajaran yang
dapat diberikan yaitu cara pelestarian lingkungan dan kesehatan, cara untuk
bercocok tanam, serta pemberian gizi yang baik di dalam makanan.8
Pendidikan non formal bagi kebutuhan masyarakat saat sekarang ini
semakin bertambah banyak. Banyak faktor yang menyebabkannya seperti
kebutuhan pendidikan yang kurang di dapatkan di pendidikan formal (sekolah)
sedangkan di dunia kerja pengetahuan dan keterampilan yang di dapatkan pada
pendidikan non formal sangat dibutuhkan. Pendidikan non formal pada saat
sekarang ini juga digunakan dalam program wajib belajar pendidikan dasar 9
tahun yaitu program paket A, paket B, dan paket C.Undang-unang RI No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 1 menyebutkan
sebagai berikut:
Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidik formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. 9
Untuk program pendidikan non formal itu sendiri sangat banyak
programnya seperti yang terdapat di dalam Pasal 26 ayat 3 yang berbunyi:
Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak
usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.
Bunyi ayat 3 pada pasal 26 tersebut bukan hanya pendidikan itu saja yang
termasuk pendidikan non formal tetapi masih banyak lagi program dari
pendidikan non formal tersebut dan pendidikan yang dilakukan sepanjang hayat
termasuk pendidikan non formal.

8
D. Sudjana. Pendidikan Non Formal: Wawasan, Sejarah, Perkembangan, Falsafah & Teori Pendukung
serta Asas, (Bandung: Falah Production, 2012) hal 107
9
Sodiq A. Kuntoro. Pendidikan Non Formal (PNF) bagi Pengembangan Sosial, Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF,
2016, vol 1, No. 2, hal 14

11
Pendidikan non formal ini sangat berkaitan dengan kehidupan
masyarakat. Tetapi di dalam masyarakat ini dalam implementasi itu tidak
tersusuan secara sistematis dan tanpa kurikulum, pendidikan terjadi secara
alami seperti kegiatan seni dan olahraga, kegiatan keagamaan, dan lain
sebagainya.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang dilakukan di luar
pendidikan formal dan informal yang dilaksanakan secara terstruktur dan bertahap
serta dapat dilaksanakan sepanjang hayat tanpa memandang usia, ras, maupun
agama. Dalam pendidikan non formal memiliki empat konsep dasar. Yang pertama
yaitu pendidikan dilakukan selama manusia masih hidup dari mereka bayi sampai
meninggal yang bertujuan untuk dapat memiliki kehidupan yang layak dimasa yang
akan mendatang. Yang kedua yaitu pendidikan dilakukan mulai dari anak-anak
dengan memberikan keterampilan dan kemampuan saat mereka masih kecil
sehingga dapat digunakan untuk mereka dewasa dikemudian harinya. Yang ketiga
yaitu telah terjadi proses pembelajaran dan keterampilan tetapi masih kurang dan
minimum bagi anak perempuan atau pun laki-laki. Yang keempat pendidikan
berkaitan dengan perkembangan pedesaan. Dalam pelaksanaan pendidikan non
formal memiliki kelebihan dan kekurangan dari pendidikan informal dan formal tapi
dengan adanya pendidikan non formal ini dapat melengkapi terlaksananya sistem
pendidikan nasional.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis terutamanya. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini,
kami mohon kritik dan saran, karena tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahmat. (2018). Manajemen Pemberdayaan Pada Pendidikan Non Formal.


Gorontalo: Ideas Publishing

Bayu Adi Laksono. (2019) Peran Pendidikan Non Formal dalam Menumbuhkan Karakter
Demokratis. Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Malang.

D. Sudjana. (2012). Pendidikan Non Formal: Wawasan, Sejarah, Perkembangan, Falsafah


& Teori Pendukung serta Asas. Bandung: Falah Production

M. Arifin Hidayat.(2017). Pendidikan Non Formal dalam Meningkatkan Keterampilan


Anak Jalanan. Jurnal Pendidikan Non Formal. Vol. 1, No. 1

M. Saleh Marzuki. (2012). Pendidikan Non Formal Dimensi dalam Keaksaraan


Fungsional, Pelatihan, dan Andragogi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mustofa Kamil. (2011). Pendidikan Non Formal Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan
Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia. Bandung: Alfabeta

Sodiq A. Kuntoro. (2016) Pendidikan Non Formal (PNF) bagi Pengembangan Sosial,
Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF. Vol 1, No. 2

Anda mungkin juga menyukai