“Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Pendidikan Non Formal”
Disusun oleh:
Kelompok 1
Dosen Pengampu:
Dr. Abhanda Amra, M.Ag
Vicky Rizki Febrian, M.Pd
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
taufik dan hidayahnya serta karunia yang telah dilimpahkan dalam bentuk kesehatan
dan kesempatan sehingga makalah yang berjudul “Pendidikan Non Formal Dalam
Sistem Pendidikan Nasional” ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Dr. Abhanda Amra, M.Ag dan Bapak Vicky Rizki Febrian, M.Pd pada mata kuliah
Manajemen Pendidikan Non Formal. Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih
kepada bapak selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan Non
Formal yang telah memberikan banyak arahan dan petunjuk yang jelas sehingga
mempermudah kami menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga kepada teman-
teman yang telah mendukung sehingga selesainya makalah ini tepat waktu.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengalaman
bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi pembacanya. Bagi
penulis sebagai penyusun makalah ini mengharapkan kritik dan saran yang
membangun jika terdapat kesalahan dari penulis demi tercapainya kesempurnaan di
dalam makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Jaosaef, pendidikan merupakan kegiatan yang selalu mendampingi
hidup manusia, sejak dari bangsa yang sederhana peradaban sampai bangsa
yang tinggi peradaban.1 Pendidikan formal, informal, dan non formal di dalam
pendidikan Indonesia tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dalam
pelaksanaannya secara tersendiri. Ketiga pendidikan tersebut digunakan untuk
dapat dipergunakan di dalam pendidikan sepanjang hayat manusia.
Fenomena angka putus sekolah yang semakin banyak terjadi di Indonesia
dan tidak terselesaikannya pendidikan karena disebabkan salah satunya tuntutan
ekonomi tetapi kebanyakan dari para pelajar pun merasa bosan dan terpenjara
untuk belajar secara formal dengan melakukan rutinitas yang sama setiap
waktu. Maka kebanyakan di Indonesia, masyarakatnya lebih memilih untuk
belajar di sekolah non formal dikarenakan pendidikannya yang tidak
membosankan serta dapat dilakukan sepanjang hayat tanpa memandang usia.
Oleh sebab itu, pendidikan non formal mempunyai peranan yang sangat
penting untuk proses pengembangan dan penerapan proses pendidikan di
Indonesia yang dilaksanakan sepanjang hayat. Peranan pendidikan non formal
sangat diperlukan pada saat sekarang ini sampai dengan masa yang akan
datang. Sehingga dalam membahas pendidikan non formal dilakukan terus
menerus untuk pengembangan pendidikan non formal dikemudian hari.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa konsep dasar pendidika non formal ?
2. Apa pengertian dari pendidikan non formal ?
1
M. Arifin Hidayat. Pendidikan Non Formal dalam Meningkatkan Keterampilan Anak Jalanan. Jurnal
Pendidikan Non Formal, 2017, Vol. 1, No. 1, Hal 31
1
3. Apa perbedaan pendidikan formal, informal, dan non formal dalam sistem
pendidikan nasional ?
4. Bagaimana peran penting pendidikan non formal dalam sistem pendidikan
nasional ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui konsep dasar pendidikan non formal.
2. Mengetahui pengertian dari pendidikan non formal.
3. Mengetahui perbedaan pendidikan formal, informal, dan non formal dalam
sistem pendidikan nasional.
4. Menjelaskan peran penting pendidikan non formal dalam sistem pendidikan
nasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
memiliki hak untuk mendapatkan pengetahuan, skill, dan perilaku untuk dapat
menjadi dewasa yang berguna dikemudian hari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep dasar yang kedua yaitu pendidikan
dilakukan mulai dari anak-anak dengan memberikan keterampilan dan
kemampuan saat mereka masih kecil sehingga dapat digunakan untuk mereka
dewasa dikemudian harinya.
3. Konsep Dasar yang Ketiga
Dalam proses perkembangan manusia untuk menjadi dewasa melalui
beberapa tahapan dan kegiatan yang efektif. Perjalanan manusia dimulai saat
masih balita, masa kanak-kanak, masa remaja, dan pasca remaja (dewasa awal).
Pada masa-masa tersebut telah terjadi persiapan untuk belajar atau pelaksanaan
yang kurang memadai serta minimum bagi anak perempuan dan laki-laki
terkhusus di daerah pedesaan.
Jadi dapat disimpulkan konsep dasar yang ketiga yaitu telah terjadi proses
pembelajaran dan keterampilan tetapi masih kurang dan minimum bagi anak
perempuan atau pun laki-laki.
4. Konsep Dasar yang Keempat
Konsep dasar yang keempat memiliki kaitannya dengan proses
pengembangan sebuah pedesaan. Pembangunan pedesaan yang berkembang
memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan pendapatan dan produktifitas. Untuk
dapat tujuan itu terwujud maka memerlukan spesialisasi yang bervariasi dalam
pendidikan. Pendidikan harus diperhatikan sebagai salah satu faktor pendukung
dalam membangun keberhasilan sebuah pedesaan. Apabila sebuah pedesaan
berhasil, maka juga akan menghasilkan sebuah pekerjaan yang baru serta
keterampilan dan pengetahuan yang baru juga.2
2
M. Saleh Marzuki. Pendidikan Non Formal Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan, dan
Andragogi, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal 136
4
B. Pengertian Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal merupakan usaha yang terorganisasi secara tararah
dan teratur di luar dari sistem pendidikan formal, menggunakan hubungan sosial
untuk membina individu, kelompok maupun masyarakat untuk mempunyai
sikap dan cita-cita sosial serta untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupan
baik dalam bentuk material, mental, serta sosial untuk mencapai kesejahteraan.3
Secara luas Coombs menyampaikan sebuah rumusan mengenai
pendidikan non formal yaitu seluruh kegiatan dalam sebuah pendidikan yang
terencana dan terorganisasi, dilaksanakan diluar pendidikan formal serta
dilakukan secara tersendiri dengan tujuan memberikan layanan khusus kepada
individu di dalam pencapaian pembelajaran.
Selanjutnya, Coombs juga menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran
yang dianggap sesuai dengan pelaksanaan pada pembelajaran pendidikan non
formal terutama sistem pembelajaran individu dan kelompok. Pada definisi ini
Coombs menyatakan bahwa untuk pembelajaran kelompok lebih banyak
daripada pada pembelajaran individu disebabkan dengan dilakukan proses
pembelajaran kelompok atau penyampaian materi akan lebih efektif untuk dapat
diterima oleh individu itu sendiri.4
Kemudian, pendidikan non formal juga terdapat di dalam Undang-
Undang Dasar tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat (10) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan tentang “Satuan pendidikan
adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada
jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan”, ayat (11) yang menyatakan tentang “Pendidikan formal adalah
jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”, dan juga terdapat di ayat
(12) yang menyatakan tentang “Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan
3
Mustofa Kamil. Pendidikan Non Formal Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM)
di Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal 13
4
Ibid, hal 15
5
di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang”, serta di dalam Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan dan
Penyelengaraan Pendidikan Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 ayat 31 menyatakan
bahwa Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara tersturktur dan berjenjang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidika non formal merupakan pendidikan
yang dilakukan di luar pendidikan formal dan informal yang dilaksanakan
secara terstruktur dan bertahap serta dapat dilaksanakan sepanjang hayat tanpa
memandang usia, ras, maupun agama.
6
tolak ukur dalam penerimaan
peserta didik.
7
Beberapa kelemahan pendidikan non formal yaitu sebagai berikut:
1. Koordinasi yang kurang disebabkan karena program yang dilaksanakan luas
dan beragam.
2. Narasumber atau tenaga pendidik yang profesional masih kurang.
3. Semangat belajar dan motivasi dari peserta didik yang masih rendah.5
5
Abdul Rahmat. Manajemen Pemberdayaan Pada Pendidikan Non Formal, (Gorontalo: Ideas Publishing,
2018) hal 19-20
6
Bayu Adi Laksono. Peran Pendidikan Non Formal dalam Menumbuhkan Karakter Demokratis. Jurnal Ilmu
Pendidikan Universitas Malang. 2019, Hal 114
8
sebagai unsur sentral pembangunan mempunyai fungsi sebagai alat untuk
meningkatkan kesadaran politik dan kesadaran sosial, meningkatkan jumlah
pekerja terampil, dan meningkatkan sumber daya manusia yang terlatih. Untuk
dapat meningkatkan itu maka diperlukanlah pendidikan non formal untuk dapat
menyadarkan masyarakat akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara
yang baik. Dengan adanya pendidikan non formal, masyarakat dapat
menumbuhkan sikap kritis terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
serta pemerintah juga dapat mengetahui permasalahan apa yang sedang
dihadapi oleh masyarakat.7
7
Ibid, hal 115
9
c. Kelompok belajar
Kelompok belajar merupakan pendidikan non formal yang di dalamnya
terdapat sekumpulan masyarakat yang saling berbagi ilmu pengetahuan dan
pengalaman serta program belajar untuk mengejar tertinggalan yang tujuannya
untuk dapat meningkatkan kehidupan. Contoh dari kelompok belajar yaitu
kelompok Pemberdayaan Swadaya Masyarakat (KPSM), Kelompok Pemuda
Produktif Pedesaan (KPPP), kejar paket A (SD),kejar paket B (SLTP).
10
untuk belajar dan masuk ke satuan pendidikan. Contoh pembelajaran yang
dapat diberikan yaitu cara pelestarian lingkungan dan kesehatan, cara untuk
bercocok tanam, serta pemberian gizi yang baik di dalam makanan.8
Pendidikan non formal bagi kebutuhan masyarakat saat sekarang ini
semakin bertambah banyak. Banyak faktor yang menyebabkannya seperti
kebutuhan pendidikan yang kurang di dapatkan di pendidikan formal (sekolah)
sedangkan di dunia kerja pengetahuan dan keterampilan yang di dapatkan pada
pendidikan non formal sangat dibutuhkan. Pendidikan non formal pada saat
sekarang ini juga digunakan dalam program wajib belajar pendidikan dasar 9
tahun yaitu program paket A, paket B, dan paket C.Undang-unang RI No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 1 menyebutkan
sebagai berikut:
Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidik formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. 9
Untuk program pendidikan non formal itu sendiri sangat banyak
programnya seperti yang terdapat di dalam Pasal 26 ayat 3 yang berbunyi:
Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak
usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.
Bunyi ayat 3 pada pasal 26 tersebut bukan hanya pendidikan itu saja yang
termasuk pendidikan non formal tetapi masih banyak lagi program dari
pendidikan non formal tersebut dan pendidikan yang dilakukan sepanjang hayat
termasuk pendidikan non formal.
8
D. Sudjana. Pendidikan Non Formal: Wawasan, Sejarah, Perkembangan, Falsafah & Teori Pendukung
serta Asas, (Bandung: Falah Production, 2012) hal 107
9
Sodiq A. Kuntoro. Pendidikan Non Formal (PNF) bagi Pengembangan Sosial, Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF,
2016, vol 1, No. 2, hal 14
11
Pendidikan non formal ini sangat berkaitan dengan kehidupan
masyarakat. Tetapi di dalam masyarakat ini dalam implementasi itu tidak
tersusuan secara sistematis dan tanpa kurikulum, pendidikan terjadi secara
alami seperti kegiatan seni dan olahraga, kegiatan keagamaan, dan lain
sebagainya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang dilakukan di luar
pendidikan formal dan informal yang dilaksanakan secara terstruktur dan bertahap
serta dapat dilaksanakan sepanjang hayat tanpa memandang usia, ras, maupun
agama. Dalam pendidikan non formal memiliki empat konsep dasar. Yang pertama
yaitu pendidikan dilakukan selama manusia masih hidup dari mereka bayi sampai
meninggal yang bertujuan untuk dapat memiliki kehidupan yang layak dimasa yang
akan mendatang. Yang kedua yaitu pendidikan dilakukan mulai dari anak-anak
dengan memberikan keterampilan dan kemampuan saat mereka masih kecil
sehingga dapat digunakan untuk mereka dewasa dikemudian harinya. Yang ketiga
yaitu telah terjadi proses pembelajaran dan keterampilan tetapi masih kurang dan
minimum bagi anak perempuan atau pun laki-laki. Yang keempat pendidikan
berkaitan dengan perkembangan pedesaan. Dalam pelaksanaan pendidikan non
formal memiliki kelebihan dan kekurangan dari pendidikan informal dan formal tapi
dengan adanya pendidikan non formal ini dapat melengkapi terlaksananya sistem
pendidikan nasional.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis terutamanya. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini,
kami mohon kritik dan saran, karena tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bayu Adi Laksono. (2019) Peran Pendidikan Non Formal dalam Menumbuhkan Karakter
Demokratis. Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Malang.
Mustofa Kamil. (2011). Pendidikan Non Formal Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan
Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia. Bandung: Alfabeta
Sodiq A. Kuntoro. (2016) Pendidikan Non Formal (PNF) bagi Pengembangan Sosial,
Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF. Vol 1, No. 2