Makalah
Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang “Manajemen Pendidikan
Non Formal dan Informal (PNFI)”. Dan tidak lupa Sholawat serta salam tetap
kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. yang telah membawa
kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam.
Dalam makalah ini kami berusaha memberikan penjelasan seputar ragam
bentuk penyelenggara pendidikan nonformal dan informal, Kami menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali kekurangan atau pun
kesalahan yang belum kami ketahui. Karena dalam penyusunannya pun tidak
terlepas dari hambatan dan rintangan. Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih
kepada penulis yang bukunya telah kami jadikan referensi sebagai pelengkap
makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran atas kesalahan dan kekurangan
dalam penyusunan makalah ini guna perbaikan dalam pembuatan makalah kami
yang selanjutnya.
Akhir kata, syukran kathiran. semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.Aamiin.
Wassalammuailaikum Wr. Wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal wajib yang dimiliki oleh setiap individu, baik
didapatkan melalui pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Pendidikan
dalam lingkungan manapun sangat penting namun pendidikan yang pertama kali
didapatkan oleh setiap individu adalah pendidikan dilingkungan keluarga yang
akan mempengaruhi karakter seorang individu. Melalui pendidikan nonformal
dan informal akan sangat menunjang pendidikan formal.
Pendidikan non formal dapat menjadi salah satu solusi untuk memberikan
akses pendidikan bagi anak yang tidak sekolah atau putus sekolah. Pendidikan
non formal adalah jalur pendidikan yang tujuannya untuk mengganti, menambah,
dan melengkapi pendidikan formal. Pendidikan ini diselenggarakan oleh suatu
lembaga khusus dengan berpedoman pada standart nasional pendidikan, sehingga
pendidikan nonformal dapat dihargai setara pendidikan formal.
Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan yang dilakukan didalam
lingkungan keluarga dan lingkungan, dimana kegiatan belajarnya dilakukan
secara mandiri. Pendidikan dini diberikan sejak lahir hingga akhir hayat yang
berkaitan langsung dengan karakter dan kepribadian seseorang.
Pendidikan diluar sekolah ini berfungsi dalam hal hal memenuhi
kebutuhan belajar yang tidak ada dalam pendidikan formal, sebagai pendidikan
lanjutan dan pendidikan nilai-nilai hidup dan lain-lain. Dengan mendapatkan
pendidikan diluar sekolah, setiap orang mampu memperoleh dan pengetahuan
dan pengalaman baru yang bermanfaat dalam perkembangan hidupnya dan
kehidupan bermasyarakat.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk penyelenggara pendidikan non formal?
2. Bagaimana bentuk penyelenggara pendidikan informal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk penyelenggara pendidikan nonformal
2. Untuk mengetahui bentuk penyelenggara pendidikan informal
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi,Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal(Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2012),53
5
i. Rumpun bahasa. Seperti bahasa Inggris, Jerman, khusus MC, dan lain-
lain.
j. Rumpun ilmu pengetahuan dan agama. Seperti kursus pemahaman
agama, membaca Al-Qur’an, dan lain-lain.4
Jenis-jenis kursus tersebut tentunya dapat disesuaikan dan berkembang
sesuai perubahan yang terjadi di masyarakat.
2. Lembaga Pelatihan
Menurut Sikula, pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi di mana peserta pelatihan
biasanya tingkat nonmanagerial dengan tujuan mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan teknis serta tujuan tertentu. Menurut Flipo, latihan pada
dasarnya merupakan suatu usaha untuk memperoleh pengetahuan dan
kecakapan agar karyawan dapat mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.5
Jadi, pengertian dari pelatihan adalah kegiatan untuk memberikan,
memperoleh, meningkatkan, dan mengembangkan keterampilan,
produktivitas, sikap kerja pada tingkat keterampilan tertentu berdasarkan
persyaratan jabatan tertentu.
Menurut Simamora terdapat jenis-jenis pelatihan yang dapat digunakan
dalam organisasi yaitu pelatihan keahlian, pelatihan ulang, pelatihan tim dan
pelatihan kreativitas. Dan menurut Admodiwirio menjelaskan bahwa jenis-
jenis pelatihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Latihan Prajabatan: pelatihan yang diperuntukkan bagi siswa,
mahasiswa/i yang mendapat ikatan dinas dan calon pegawai (tugas
belajar, CPNS)
4
Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi,Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal,54
5
Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi,Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal,55
6
6
Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi,Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal,55
7
Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi,Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal,56
7
8
Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi,Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal,58
8
dan perubahan sikap cakupannya sangat luas, maka perlu adanya landasan
hokum untuk menjamin keberadaan kegiatan tersebut. Maka, ditetapkan
satuan pendidikan yang sejenis setelah satuan pendidikan nonformal majelis
taklim (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 26 Ayat 4).
Jenis-jenis kegiatan yang termasuk dalam satuan pendidikan yang sejenis
(ainnya) menurut PP No.73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Nonformal adalah
pra sekolah (kelompok bermain, penitipan anak), balai latihan dan
penyuluhan, kepramukaan, padepokan pencak silat, sanggar kesenian,
lembaga komunikasi edukatif melalui media massa (cetak dan elektronik) dan
majelis taklim (dalam UU No.20 tahun 2003 berdiri sendiri menjadis Satuan
Pendidikan Nonformal).
9
Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi,Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal, 63.
10
Ishak Abdulhak, Ugi Suprayogi, Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal, ( Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2012), hal, 17.
12
b. Lingkungan
Pengertian lingkungan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada
diluar diri individu, para ahli membedakan jenis lingkungan menjadi :
1. Lingkungan Alam
11
Ihat Hatimah, Regulasi dan Implementasi Pendidikan Informal, Jurnal Ilmu Pendidikan, Universitas
Pendidikan Indonesia, vol 13. No. 1, Tahun 2015,194.
12
Ihat hatimah, Regulasi dan Implementasi Pendidikan Informal, 195
13
Annisa Anita Dewi, Guru Mata Tombak Pendidikan, ( Sukabumi: CV Jejak, 2017), 54.
13
3. Lingkungan Kebudayaan
Lingkungan kebudayaan adalah suatu/ beberapa hal hasil budi
daya yang dihasilkan oleh manusia yang ada disekitar individu, bisa
berupa adat, sopan santun, dan juga sikap. Hal ini juga berpengaruh
besar bagi proses dan hasil pendidikan. Karena masing-masing
individu berbeda, ada yang mudah terpengaruh negative namun ada
pula yang dengan mudah menghindari pengaruh negative tersebut.
14
Syarif, Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Depok: Prenadamedia Group, 2017), 93.
15
Syarif Zelhendri, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, 94.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyelenggara pendidikan nonformal disebutkan dalam UU No 20 Tahun
2003 tentang sidiknas yakni bahwa pendidikan yang tersedia bagi warga negara
yang tidak mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan formal. Beberapa
diantara pendidikan nonformal adalah lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majlis taklim, satuan
pendidikan sejenis. Menurut direktorat pendidikan masyarakat satuan pendidikan
nonformal terdiri dari 5 kategori yakni : kejar paket ABC, kelompok belajar
usaha, krsus-kursus, progam magang, program belajar mandiri termasuk
didalamnya PKBM.
Penyelenggara pendidikan informal disebutkan dalam UU No 2 Tahun
1989 dan PP No 1991, pendidikan informal dapat diperoleh melalui keluarga dan
lingkungan. Pendidikan informal berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat yang
berkaitan langsung dengan karakter dan kepribadian seseorang.
B. Saran
Demikian penjelasan ringkas mengenai bentuk penyelenggara pendidikan
nonformal dan informal dalam makalah kami. Kami sangat mengharap adanya
kitik dan saran atas makalah tersebut agar menjadi lebih baik
kedepannya.Semoga atas apa yang ada di dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, Ishak dan Ugi Suprayogi. 2012. Penelitian Tindakan dalam Pendidikan
Nonformal. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada)
Dewi, Annisa Anita. 2017. Guru Mata Tombak Pendidikan. ( Sukabumi: CV Jejak)