DOSEN PENGAMPU :
H. ZAINAL ABIDIN, S.Ag, M.M.
Disusun Oleh :
KHOIRUNNISAK 2201020082
NUZUL FADILLAH 2201020131
KHAIRUN HIKMAH 2201020081
RIZKY SYAQILA 2201020170
FAKULTAS TARBIYAH
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
﷽
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan
kenikmatannya kepada kita semua, sehingga pemakalah dapat membuat dan
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat berangkaikan
salam tak lupa kita hadiahkan kepada nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan
dengan memperbanyak sholawatnya, kita akan mendapat syafaatnya dikemudian
hari kelak. Aamiin.
Penyusun
Kelompok
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 13
DAFTAR PUSATAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh sebab itu, pendidikan merupakan suatu hal penting bagi sebuah negara
dan bangsa karena pendidikan menjadi dasar bagi setiap orang dan sebagai upaya
untuk menciptakan SDM yang berkualitas (Putri Nabila Yuhanda HTB., Cindi
Nurmala Sari, Syafitri Revi Dawani., Syahro Abidah Naiborhu. 2021). Pendidikan
wajib dipahami sebagai substitusi dari proses pembudayaan peserta didik.
Oleh karena itu, tidak hanya mengenai peralihan pengetahuan dan memiliki
keterampilan saja, tetapi juga sebagai penumbuhan dan pengembangan individu
peserta didik menjadi manusia yang beradab dan berbudaya (Syaparuddin dan
Elihami 2020).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kedudukan Pendidikan Nonformal Dalam Sistem Pendidikan
Nasional?
2. Apa Peran Pendidik Nonformal Dalam Pembangunan Bangsa!
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Raudatus Syaadah, ”Pendidikan Formal, Pendidikan Non Formal Dan Pendidikan Informal”, Vol.
2, jurnal Pendidikan dan Pengabdian kepada Masyarakat, 2022, hlm.127.
2
B. Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Nonformal
2
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 ”tentang Sistem Pendidikan Nasional”.
3
oleh program pendidikan sekolah. Artinya apabila warga masyarakat tidak
memiliki akses terhadap satuan pendidikan formal atau putus sekolah (DO) dari
pendidikan formal, maka ia dapat mengikuti pendidikan melalui jalur nonformal.
4
D. Jenis-Jenis Pendidikan Nonformal
5
E. Kedudukan Pendidikan Nonformal Dalam Sistem Pendidikan Nasional
1. Pengertian Pendidikan Non Formal
Definisi pendidikan nonformal menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 adalah jalur pendidikan di luar
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 3
Menurut Sudjana ( 2010 : 13) Pendidikan non formal merupakan salah satu
dari sekian banyak istilah yang muncul dalam studi kependidikan pada akhir
tahun tujuh puluhan. Istilah-istilah pendidikan yang berkembang di tingkat
internsional mula saat itu adalah: pendidikan sepanjang hayat (life long
education), pendidikan pembaharuan (recurrent education), pendidikan abadi
(permanent education), pendidikan informal (informal education), pendidikan
masyarakat (community education), pendidikan perluasan (extention education),
pendidikan massa (mass education), pendidikan sosial (social education),
pendidikan orang dewasa (adult eduction), dan pendidikan berkelanjutan
(continuing education). 4
3
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1
4
Sudjana. 2001. Pendidikan nonformal: Wawasan, Sejarah Perkembangan Falsafah & Teori
Pendukung serta Asas., (Bandung: Falah Production 2001), hal.107.
6
Pembangunan nasional sebagai supra system meliputi berbagai system yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
a. Pendidikan Massa
Pendidikan massa (Mass Education) adalah kesempatan pendidikan yang
berkaitan kepada masyarakat luas dengan tujuan untuk membntu masyarakat
sehingga warganya memiliki kecakapan membaca, menulis, berhitung dan
bepengetahuna umum yang diperlukan dalam upaya peningkatan taraf hidup dan
penghidupannya segabai warga masyarakat dan warga Negara yang bertanggung
jawab.
5
Wahyu Bagja Sulfemi, Modul Manajemen Pendidikan Nonformal, (Bogor, 2018), hlm.6-10
7
Saat ini, Pendidikan non formal menjadi digemari oleh masyarakat karena
dapat menambah dan melengkapi pendidikan formal. Beberapa bentuk dari
program dan lembaga pendidikan non formal diantaranya :6
2. Homeschooling Sejarah
Homeschooling di Indonesia belum ditemukan penelitian secara khusus yang
menjelaskannya. Homeschooling atau pendidikan yang dilaksanakan di dalam
rumah di Indonesia bukanlah suatu hal yang baru. Sebelum lahirnya pendidikan
formal (sekolah), pendidikan yang ada pertama kali pendidikan yang dilaksanakan
di rumah. Konsep homeschooling yaitu belajar secara mandiri atau otodidak dapat
dilihat oleh tokoh terkenal yaitu K.H Agus Salim. Perkembangan homeschooling
di Indonesia saat ini dilatar belakangi oleh adanya akses terhadap informasi yang
semakin bebas mengakibatkan orang tua memiliki banyak pilihan untuk
pendidikan anak-anaknya (Derakhshanpoor, Izadyar, and Shahini 2017).
6
Siti Romlah. 2020. “Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Islam Non Formal Di Indonesia.” 15(1):
hlm.1–14.
8
Jadi dengan mengikuti program homeschooling, anak-anak secara bebas dan
mandiri memilih pendidikan sesuai dengan bakat dan minatnya, namun dalam
pengawasan orang tua dan mitra homeschooling secara penuh.
7
Ahmad, Literatur Review: Tren Perkembangan Pendidikan Non-Formal di Indonesia, vol 7, Jurnal
Pendidikan, 2022, hlm.78-79.
9
F. Peran Pendidik Nonformal Dalam Pembangunan Bangsa
Masalah pendidikan dalam pendidikan sekolah, menyebabkan pendidikan non
formal mengambil peran untuk membantu sekolah dan masyarakat dalam
mengurangi masalah tersebut. Sudjana mengemukakan peran pendidikan non
formal adalah sebagai “pelengkap, penambah, dan pengganti" dengan penjabaran
sebagai berikut: 8
8
Bayu Adi Laksono, Peran Pendidikan Nonformal Dalam Menumbuhkan Karakter Demokratis, vol
5, journal Universitas Negeri Malang, 2020, hlm.116
10
3. Sebagai pengganti pendidikan sekolah
Pendidikan non formal sebagai pengganti pendidikan sekolah meyediakan
kesempatan belajar bagi anak-anak atau orang dewasa yang karena berbagai
alasan tidak memperoleh kesempatan untuk memasuki satuan pendidikan
sekolah.9 Kegiatan belajar mengajar bertujuan untuk memberikan kemampuan
dasar membaca, menulis, berhitung dan pengetahuan praktis dan sederhana yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari seperti pemeliharaan kesehatan
lingkungan dan pemukiman, gizi keluarga, cara bercocok tanam, dan jenis-jenis
keterampilan lainnya. (D. Sudjana.. 2001 : 107)
9
Ahmad, Literatur Review: Tren Perkembangan Pendidikan Non-Formal di Indonesia, vol 7, Jurnal
Pendidikan, 2022, hlm.78.
10
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
11
d. Pusat Kegiatan Belajar terdapat di dalam masyarakat seperti pesantren,
perpustakaan, gedung kesenian, took, rumah ibadat, kebun percobaan dan
lain-lain lembega-lembaga tersebut para peserta dapat memperoleh proses
belajar-mengajar sesuai yang mereka inginkan.
e. Majelis Taklim, Majelis Taklim merupakan lembaga pendidikan Islam Non
formal dan merupakan fenomena budaya religius yang tumbuh dan
berkembang di tengah komunitas muslim Indonesia. Majelis Taklim ini
merupakan institusi pendidikan Islam non Formal, dan sekaligus lembaga
dakwah yang memiliki peran strategis dan penting dalam pengembangan
kehidupan beragama bagi masyarakat
11
Imma Latifa, Peran Lembaga Pendidikan Nonformal Dalam Mengatasi Pengangguran Di Era
Digital, vol 3, Journal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha, 2021, hlm.140.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
14