Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Disusun Oleh :

Salsabila Ananda Nugroho C1L016045


Pricilia Putri Utami C1L019042
Nabila Nur Hidayah C1L019003
Annida Hanifah C1L019018
Deva Oktaviana C1L019040

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PURWOKERTO
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Shalawat serta salam
senantiasa kami curahkan kepada nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami ucapkan terimakasih kepada dosen
kami, Ibu Sofiani yang telah mengizinkan dan mempercayai kami untuk membuat
makalah. Terima kasih kepada teman-teman yang sudah berkenan untuk bekerja
sama dalam menyelesaikan makalh ini.
Kami juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas terstruktur dari mata
kuliah Pengantar Pendidikan . makalah ini memaparkan materi mengenai “Sistem
Pendidikan Nasional”. Makalah ini berhasil kami susun setelah membaca beberapa
sumber referensi terpercaya, seperti buku Pengantar Pendidikan dan lain-lain.
Terlepas dari itu semua, tentunya makalah ini masih belum cukup
sempurna karena masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Maka dari itu, kami memohon maaf atas kekurangan dan kesalahan yang ada di
makalh inji. Kami juga mengharapkan saran dan kritik supaya makalh ini nantinya
dapat lebih baik lagi. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Purwokerto, 12 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................I

DAFTAR ISI.................................................................................................................II

BAB I

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................1

C. Tujuan................................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN............................................................................................................2

A. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL..............................................................2

B. FUNGSI DAN TUJUAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL....................2

C. KELEMBAGAAN, PROGRAM, DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN....3

I. JALUR PENDIDIKAN...............................................................................3

II. JENJANG PENDIDIKAN.........................................................................4

III. JENIS PENDIDIKAN...............................................................................5

D. DEFINISI DAN TINGKATAN KURIKULUM..............................................5

E. UPAYA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL...............................6

BAB III

PENUTUP.....................................................................................................................9

KESIMPULAN......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap bangsa memiliki sistem nasional. Pendidikan nasional setiap bangsa
berdasarkan pada dan dijiwai oleh kebudayaan masing-masing bangsa yang sarat
dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang melalui sejarah. Pendidikan
Nasional mengatur bahwa kurikulum, peserta didik, dan tenaga kependidikan
merupakan tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan. Dalam bahasa pendekatan
sistem, Pendidikan Nasional merupakan sebuah sistem yang menjadi sub sistem dari
sistem kehidupan bernegara-kebangsaan untuk mencapai tujuan nasional. Biasanya
pendidikan nasional berkembang dari sejarah bangsa yang bersangkutan,
dipengaruhi oleh berbagai factor dan sumber daya serta potensi-potensi yang ada
dikalangan bangsa itu. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha mencapai
kemajuan-kemajuan baik dalam berbagai bidang kehidupan maupun tujuan yang
telah direncanakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Sistem Pendidikan Nasional?
2. Apa fungsi dan tujuan pendidikan nasional?
3. Apa kelembagaan, program, dan pengelolaan pendidikan?
4. Apa definisi dan tingkatan kurikulum?
5. Bagaimana upaya pembangunan pendidikan nasional?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa itu sistem pendidikan nasional.
2. Menjelaskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
3. Menjelaskan kelembagaan, program, dan pengelolaan pendidikan.
4. Menjelaskan kurikulum dan tingkatannya.
5. Mengetahui upaya pembangunan pendidikan nasional.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


Sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagian nya yang saling
bekerjasama untuk mencapai hasil yang saling bekerjasama untuk mencapai
hasil yang diharapkan berdasarkan kebutuhan yang telah ditentukan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan
datang.
Sistem pendidikan nasional Indonesia disusun belandaskan pada
kebudayaan bangsa Indonesia, Pancasila, dan UUD 1945 sebagai kristalisasi
nilai- nilai hidup bangsa Indonesia. Penyelenggaraan sistem pandidikan
nasional disusun sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan kebutuhan akan
pendidikan dari bangsa Indonesia yang secara geografis, demografis, historis,
dan cultural berciri khas.
B. FUNGSI DAN TUJUAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sistem pendidikan nasional berfungsi sebagai pengembangan
kemampuan serta peningkatan mutu kehidupan dan martabat manusia
Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Tujuan sistem
pendidikan nasional berfungsi memberikan arah pada semua kegiatan
pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Sistem pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggung jawab (UU 20 Tahun 2003).

2
C. KELEMBAGAAN, PROGRAM, DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan
Indonesia dan berdasar kepada pencapaian tujuan pembangunan nasional
Indonesia.
Sistem pendidikan nasional (sisdiknas) adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Pada dasarnya, kelembagaan, program, dan pengelolaan pendidikan
merupakan bagian dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Sistem
pendidikan nasional diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta di bawah
tanggung jawab Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan menteri lainnya.
Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional dilaksanakan melalui bentuk-
bentuk kelembagaan beserta program-programnya.
I. JALUR PENDIDIKAN
Menurut UU NO. 20 Tahun 2003 pasal 13 ayat (1), jalur pendidikan
dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Jalur pendidikan Formal, jalur pendidikan terstruktur dan
berjenjang, yang terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan
atas atau tinggi. Jalur pendidikan formal memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
 Tempat berlangsungnya proses pembelajaran berada di
gedung sekolah.
 Materi pembelajaran bersifat akademik
 Tedapat ujian formal disertai dengan pemberian ijazah
 Kurikulum disusun secara jelas
 Penyelenggara pendidikan adalah pemerintah/swasta.
2) Jalur pendidikan nonformal, jalur pendidikan diluar pendidikan
formal yang berfungsi sebagai pelenkap, pengganti atau

3
penambah pendidikan formal. Ciri-ciri nya sebagai berikut:
 Umumnya tidak memiliki jenjang yang jelas.
 Waktu pendidikan berlangsung relatif singkat
 Dapat dilakukan pemerintah maupun swasta
 Terdapat program khusus yang hendak ditangani.
3) Jalur pendidikan informal, jalur pendidikan yang kegiatannya
dilakukan oleh keluarga dan lingkungan. Memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
 Dapat dilaukan dimana saja dan tidak terikat oleh hal-hal
yang formal.
 Berlangsung sepanjang hayat
 Tidak ada program yang direncanakan secara formal
 Tidak adanya kelembagaan tertentu sebagai
penyelenggara.
II. JENJANG PENDIDIKAN
1. Jenjang Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk member bekal dasar
yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dasar. Dalam
UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 6 Ayat 1 menyebutkan bahwa,
“Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas
tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.”
2. Jenjang Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah dalam hubungan ke bawah berfungsi
sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar, dan dalam
hubungan ke atas mempersiapkan peserta didikuntuk mengikuti
pendidikan tinggi ataupun memasuki lapangan kerja. Pendidikan
menengah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan menengah

4
kejuruan, dan pendidikan menengah luar biasa, pendidikan
kedinasan dan pendidikan menengah keagamaan.
3. Jenjang Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi diselenggarakan untuk menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. Output pendidikan
tinggi diharapkan dapat mengisi kebutuhan yang beraneka ragam
dalam masyarakat.
III. JENIS PENDIDIKAN
Jenis pendidikan meliputi:
1. Pendidiksn umum
2. Keagamaan
3. Profesi
4. Akademik, dll.
D. KURIKULUM
Masyarakat Indonesia sudah sejak lama mengenal kurikulum dan
mengerti bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada kurikulum
tersebut. Masyarakat Indonesia itu sendiri telah mengenal berbagai istilah-
istilah kurikulum, seperti CBSA (cara belajar siswa aktif), KBK (kurikulum
berbasis kompetensi), serta KTSP (kurikulum tingkat satuan Pendidikan)
bahkan kurikulum 2013.
Istilah kurikulum asal mulanya dari dunia olahraga pada zaman Yunani
Kuno. Curir dalam Bahasa Yunani Kuno berarti pelari dan Curere artinya
tempat berpacu. Kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh.
Berdasarkan hal tersebut kurikulum dalam Pendidikan dianalogikan sebagai
arena tempat peserta didik “berlari” untuk mencapai “finis”.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan. Kurikulum menjembatani tujuan

5
pendidikan nasional dengan tujuan satuan pendidikan yang dapat dilakukan
dengan praktek belajar riil di lapangan atau sekolah.
Menurut UU RI No. 2 Tahun 1989 pasal 38 Ayat 1 menyatakan adanya
dua aspek kurikulum, yaitu
1. Kurikulum nasional
Kurikulum nasional memuat unsur-unsur penyatuan bangsa.
Masing-masing satuan pendidikan mempunyai tugas untuk
mencapai tujuan nasional dan tujuan institusional yang diemban
oleh masing-masing satuan pendidikan.
2. Kurikulum muatan lokal
Gambaran muatan lokal dalam Lampiran Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tersebut dijelaskan bahwa muatan
lokal adalah program pendidkan yang isi dan media
penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan (alam, sosial, dan
budaya) serta kebutuhan daerah.

E. UPAYA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL


1) Jenis upaya pembangunan pendidikan nasional
a. Pembaruan Landasan Yuridis
Suatu pembaharuan pendidikan yang sangat mendasar ialah
pembaruan yang tertuju pada landasan yuridisnya, karena
pembaruan landasan yuridis berhubungan dengan hal-hal yang
bersifat mendasar (fundamental) dan yang bersifat prinsipil, yaitu
mendasari semua kegiatan pelaksanaan pendidikan dan mengenai
hal-hal yang penting, seperti komponen struktur pendidikan,
kurikulum, pengelolaan, pengawasan, dan ketenagaan.
b. Pembaruan Kurikulum
Ada dua faktor pengendali yang menentukan arah pembaruan
kutikulum, yaitu:
1. Yang bersifat mempertahankan, yaitu landasan filosofis
(Pancasila dan UUD 1945) dan landasan historis
(mencakup unsur-unsur yang dari dulu hingga sekarang
menguasai hajat hidup banyak orang).

6
2. Yang bersifat mengubah, yaitu landasan sosial (berupa
kekuatan- kekuatan social di masyarakat) dan landasan
psikologis (yaitu cara peserta di dalam belajar).
Pembaruan kurikulum dapat dilihat dari segi orientasinya,
strategi, isi atau program, dan metodenya.
c. Pembaruan Pola Masa Studi
Pembaruan pola masa studi termasuk pendidikan yang
meliputi pembaruan jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu
belajar pada suatu satuan pendidikan. Perubahan pola masa studi
sebagai suatu pertanda adanya pembaruan pendidikan berupa
penambahan (perpanjangan masa studi) ataupun pengurangan
(perpendekan masa studi). Pada jenjang pendidikan dasar telah
mengubah pendidikan dasar 6 tahun menjadi 9 tahun. Selanjutnya,
pada jenjang pendidikan tinggi, sarjana yang pada masa studi lalu
harus menempuh 5 tahun (3 tahun sarjana muda ditambah 2 tahun
sarjana lengkap) diperpendek menjadi 4 tahun disebut program S1.
Alasan yang mendasari antara lain bahwa pendidikan progrom S1
dipandang cukup memberi bekal dasar, sehingga tidak perlu terlalu
lama.
d. Pembaruan Tenaga Kependidikan
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa yang
disebut tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi guru, pustakawan,
laboran, konselor, teknisi sumber belajar, dan lain-lain. Pada Pasal
39 Ayat 1 menyebutkan bahwa, “Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan”. Pembaruan terhadap

7
komponen tenaga kependidikan dipandang sangat penting karena
pembaruan pada komponen-komponen lain tanpa ditunjang oleh
tenaga- tanaga pelaksana yang kompeten tidak akan ada artinya.
Jika tugas-tugas tersebut dapat terlaksana dengan baik, berarti
terbuka peluang yang sangat besar bagi didayagunakannya
teknologi pendidikan yang berpengaruh besar terhadap
peningkatan kualitas proses pendidikan.

8
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sistem pendidikan nasional Indonesia disusun berlandaskan pada
budaya bangsa Indonesia serta berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945
sehingga sistem pendidikan nasional Indonesia mempunyai kekhasan.
Sistem tersebut mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
agar tercipta kesejahteraan umum, dan dapat melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, yang
dilaksanakan melalui kelembagaan, program, dan pengelolaan pendidikan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah.2013.Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (edisi revisi).Jakarta:Rajawali Pers
UU RI No. 20 Tahun 2003
Tirtarahardja, Umar.2019.Pengantar Pendidikan, Rineka Cipta
Perdana, Dedi Ilham.2013. Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia, (online),
diakses dari
https://jurnal.ugm.ac.id

10

Anda mungkin juga menyukai