Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN


PENYELENGGARAAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

DISUSUN

OLEH
KELOMPOK 9 :

RIZKI MUHAMMAD AKBAR


MUTIARA SALSABILA
REVIKA NUR HUDA

DOSEN PEGAMPU:
DRa. RAHMATINA, M.Pd
Dr.SYOFIANTI ENGREINI, M,Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua. Berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan judul „penyelenggaraan sistem pendidikan nasional.”. Adapun
tujuan dalam penyusunan tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi syarat tugas mata
kuliah “dasar dasar ilmu pendidikan” Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
Ibuk dr syofianti engreini, M,Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah dasar dasar
ilmu pendidikan nasional yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu kami. Maka dari itu penyusun
mengharapkan maaf sebesar-besarnya atas kekurangan makalah ini dan kami juga
membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang
ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Padang, 21 Maret 2024

KELOMPOK 9

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ............................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 4
C. TUJUAN .................................................................................................. 5
D. MANFAAT .............................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 6
A. PENGERTIAN SISTEM ....................................................................... 6
PENGERTIAN PENDIDIKAN NASIONAL ......................................... 6
PENGERTIAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL .......................... 7
B. JENJANG JENJANG PENDIDIKAN NASIONAL ........................... 7
JENJANG PENDIDIKAN NASIOANAL .............................................. 8
JENIS PROGRAM NASIONAL ............................................................. 8
C. STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL ............................................. 11
FUNGSI DAN TUJUAN PRINSIP PENDIDIKAN NASIONAL ...... 14
TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL .......................... 14
DASAR PENDIDIKAN NASIONAL ..................................................... 14
PRINSIP PELAKSANAAN PENDIDIKAN NASIONAL ..................... 15
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 16
KESIMPULAN ........................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 17

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu sistem dimana proses pengajaran terjadi di


dalamnya. Pendidikan juga sangat diperlukan untuk mencerdaskan anak bangsa agar
dapat memanjukan bangsanya. Oleh sebab itu dalam menyelenggarakan pendidikan
memerlukan suatu kesatuan yang mengaturnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh
proses pendidikan yang berjalan dengan terstruktur.

Yang di atur di dalam sistem pendidikan Indonesia ialah jalur pendidikan,


jenjang pendidikan, jenis pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa upaya untuk
membangun sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, berwawasan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, serta bermoral dan berbudaya bukanlah suatu pekerjaan
yang gampang, semua itu memerlukan partisipasi yang strategis dari berbagai
komponen dan sistem pendidikan. Ada pula standar standar tententu dalam pendidikan,
sehingga sistem pendidikan nasionl ini mempunyai tujuan yang jelas yakni
mencerdaskan bangsa. Sistem pendidikan nasional ini mempunyai dasar pada Undang-
Undang 1995, TAP MPR dan GBHN. Berfungsi agar pendidikan di Indonesia berjalan
dengan baik dan benar. Dan mempunyai prinsip prinsip tertentu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Sebutkan pengertian sistem pendidikan nasional!
2. Apa saja jalur, jenjang dan jenis pendidikan?
3. Apa saja standar pendidikan nasional?
4. Apa fungsi dan tujuan, prinsip dan dasar pendidikan nasional?

4|Page
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pendidikan nasional.
2. Untuk mengetahui apa saja jalur, jenjang dan jenis pendidikan.
3. Untuk mengetahui apa saja standar pendidikan nasional.
4. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan tujuan, prinsip dan dasar
pendidikan nasional.Untuk mengetahui pemahaman mengenai apa saja
fungsi sistem pernapasan

D. MANFAAT

Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan


tentang penyelenggaraan sistem pendidikan tersebut.

2. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk bisa


mengetahui apa apa saja yang di butuhkan untuk membantu
penyelenggaraan sistem pendidikan tersebut.

5|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN NASIONAL

1. Pengertian Sistem

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani "systema", yang berarti sehimpunan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan. Sedangkan menurut Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem
adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau
unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur,
tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (produk).

2. Pengertian Pendidikan Nasional

Menurut Sunarya (1996), Pendidikan Nasional adalah suatu sistem pendidikan yang
berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya
bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.

Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976), merumuskan


bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing para warga negara
Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan,
berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem


Pendidikan Nasional dikemukakan Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang.

Menurut Zahar Idris (1987) mengemukakan bahwa "Pendidikan nasional sebagai


suatu sistem adalah karya manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang
mempunyai hubungan fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi
atau perubahan tingkah laku seseorang sesuai dengan tujuan nasional seperti tercantum
dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

6|Page
3. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional

Maksud sistem pendidikan nasional di sini adalah satu keseluruhan yang berpadu
dari semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya
untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, sistem
pendidikan nasional tersebut merupakan suatu suprasistem, yaitu suatu sistem yang besar
dan kompleks, yang didalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan sistem-
sistem.

Menurut UU No.2 thn 1989 yang ditetapkan pada 27-03-1989 BAB I pasal 1. Sistem
Pendidikan Nasional: Suatu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan
pendidikan yang berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Menurut UU No.20 tahun 2003, Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi dan efesiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan
secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

B. Jalur, Jenjang, Jenis Pendidikan Nasional

1. Jalur Pendidikan Nasional

a. Jalur Pendidikan Sekolah

Merupakan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah melalui kegiatan belajar


mengajar secara berjenjang dan bersinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan
ketentuan- ketentuan pemerintah, dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat
nasional.

b. Jalur Pendidikan Luar Sekolah

Merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan di


luarsekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidak
bersinambungan. Yang bersifat tidak formal dalam arti tidak ada keseragaman pola yang
bersifat nasional.

7|Page
2. Jenjang Pendidikan Nasional

Merupakan suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan


tingkat perkembangan peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran (UU
RI No. 2 Tahun 1989 Bab 1 Pasal 1 Ayat 5).

a. Jenjang Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang diperlukan


untuk hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap,pengetahuan,dan
keterampilan dasar dan juga berfungsi mempersiapkan peserta yang memenuhi
persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.UU RI No 2 Tahun 1989 pasal 14
ayat 1 menyatakan bahwa "warga negara yang berumur 6 tahun berhak mengikuti
pendidikan dasar". Ayat 2 "warga negara yang berumur 7 tahun berkewajiban mengikuti
pendidikan dasar/yang setara sampai tamat.

b. Jenjang Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah yang lamanya 3 tahun sesudah pendidikan dasar


diselenggarakan di SLTA yang berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan
dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum,kedinasan, dan
keagamaan.

c. Jenjang pendidikan tinggi

Merupakan lanjutan dari pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk


menyiapkan peserta menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampua
akademik/professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, menciptakan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian. Pendidikan ini juga berfungsi sebagai jembatan
antara pengembangan bangsa dan kebudayaan nasional

8|Page
Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan
tinggi yang dapat berbentuk akademik.politeknik sekolah tinggi.institut dan universitas.

1) Akademi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan


terapan dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan teknologi dan
kesenian tertentu.

2) Politeknik merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan


terapan dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

3) Sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan


akademik atau professional dalam suatu disiplin ilmu pada bidang tertentu.

4) Institut merupakan perguruan tinggi yang terdiri sejumlah fakultas yang


menyelenggarakan pendidikan akademik/profesioanl dalam sekelompok disiplin ilmu
yang sejenis.

5) Universitas merupakan perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan akademik/profesianal dalam sekolompok disiplin ilmu
tertentu.

9|Page
3. Jenis Program Pendidikan

a. Pendidikan Umum

Merupakan pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan


keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat
akhir masa pendidikan. Yang termasuk pendidikan umum adalah SD, SMP,SMA dan
Universitas.

b. Pendidikan Kejuruan

Merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada
bidang pekerjaan tertentu. Lembaga pendidikannya seperti STM, SMTK, SMIP, SMEA

c. Pendidikan Luar Biasa

Merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik yang


menyandang kelainan fisik/mental.yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB,
SGPLB

d. Pendidikan Kedinasan

Merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan


dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon pegawai suatu departemen
pemerintah atau lembaga pemerintah non-departemen

e. Pendidikan Keagamaan

Merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat


melaksanakan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran
agama.

10 | P a g e
C. Standar Pendidikan Nasional

Untuk mewujudkan cita-cita luhur tesebut, pemerintah menetapkan 8 Standar


Nasional Pendidikan Indonesia yang menjadi pedoman bagi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Berikut ini penjelasan 8 Standar Nasional Pendidikan Indonesia:

1. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah


digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal
satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok
mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.

2. Standar Isi

Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.

3. Standar Proses

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,


inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain
itu, dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

11 | P a g e
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen


pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah
tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan
dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: Kompetensi Pedagogik,
Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial.

Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA,


SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C.
dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga kependidikan meliputi kepala
tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga
kebersihan.

5. Standar Sarana dan Prasarana

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan

6. Standar Pengelolaan Pendidikan

Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh
satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan
oleh Pemerintah

12 | P a g e
7. Standar Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan
prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal
meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa
mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan
pendidikan meliputi: Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji, Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan Biaya operasi
pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

8. Standar Penilaian Pendidikan

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
Penilaian hasil belajar oleh pendidik, Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan
Penilaian

hasil belajar oleh Pemerintah. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi
terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik, dan Penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan tinggi. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana
dimaksud di atas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan
perundang- undangan yang berlaku.

13 | P a g e
D. Fungsi dan tujuan, Prinsip dan Dasar Pendidikan Nasional

1. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Fungsi Sistem Pendidikan Nasional adalah berfungsi untuk mengembangkan


kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.

2. Dasar pendidikan Nasional

Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi
tetap tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka
pondasilah yang menjadi dasarnya. Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang
dimaksud adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk
dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-
lembaga pendidikan lainnya.

Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah


dirumuskan antara lain sebagai berikut:

a. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950,


Nomor 2 tahun 1945, Bab III Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan
pengajaran berdasarkan atas asas- asas yang termaktub dalam Pancasila,
Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan bangsa Indonesia.

b. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi:
Dasar pendidikan adalah falsafah negara Pancasila.

c. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab
IV bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.

14 | P a g e
d. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian
Pendidikan yang berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

e. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional


berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

f. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas
No. 20 tahun 2003.

3. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional

Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan


ini, diatur pada bab II pasal 4 yang diuraikan dalam 6 ayat.

Berikut isi undang-Undang 20/2003, pasal 4:

1) Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan berkeadiln serta tidak


diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak assi manusia, nilai kegamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.

2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan system


terbukadan multimakna.

3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan


pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan,


dan mengembangan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis


dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.

6) Pendidkan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komonen masyarakat


melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidikan.

15 | P a g e
BAB III

KESIMPULAN

Maksud sistem pendidikan nasional di sini adalah satu keseluruhan yang berpadu dari
semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Jalur pendidikan nasional terdiri dari, sekolah dan luar sekolah. Jenjang pendidikan
nasional terdiri dari dasar, menengah dan tinggi. Jenis program pendidikan antara lain,

umum, kejuruan, luar biasa, dan sebagainya. Standar pendidikan nasional ialah,
kompetensi lulusan, isi, proses, penilaian dan lain-lain.

Tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak


serta peradaban bangsa. Fungsi sistem pendidikan nasional untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia.
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan
antara lain sebagai berikut: Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966, GBHN tahun
1973, Tap MPR Nomor II/MPR/1993, UU RI No 20 Tahun 2003. Sesuai Undang-
Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan ini, diatur pada
bab II pasal 4 yang diuraikan dalam 6 ayat.

16 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah., 2005. Dasar - Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tirtarahardja, Umar dan La sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sjafei, Muhammad. 1979. dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Yayasan Proklamasi CSIS.
Ihsan. Fuad, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

17 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai