Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR DAN TEORI PENDIDIKAN


“ SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL “

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 12
ALDA HANA CIPTANTI 234110402004
ALYA NURFAJRIYATI 234110402005
AMILATUL FADILAH 234110402006

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TADRIBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO, TH 2023

1
DAFTAR ISI

MAKALAH..............................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
ABSTRAK................................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
C. TUJUAN......................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMAPARAN..........................................................................................................................................5
1. PENGERTIAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL...........................................................................5
2. LANDASAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL..............................................................................6
3. JENIS PENDIDIKAN NASIONAL....................................................................................................7
4. JENJANG PENDIDIKAN NASIONAL..............................................................................................8
5. JALUR PENDIDIKAN NASIONAL..................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................10
ANALISIS..............................................................................................................................................10
A. PENDAPAT DAN ARGUMENTASINYA.........................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN........................................................................................................................11
B. SARAN......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................12

2
ABSTRAK

Untuk mengetahui hakikat sesuatu, landasan sangat diperlukan untuk membangun


hakikat tersebut, seperti hal nya pendidikan nasional, landasannya tercantum dalam UU
nomer 2 tahun 1989 yang tentunya didasari oleh Pancasila. Pendidikan nasional merupakan
komponen penting dalam pengimplementasian “mencerdaskan kehidupan bangsa”, serta
pembentukan karakter yang berakhlak mulia yang sesuai dengan Pancasila yang menjujung
tinggi nilai nilai kebenaran, keindahan, kebaikan dan religious sehingga mendorong untuk
menjadi pribadi yang merasa memiliki andil dan bertanggung jawab untuk memajukan
generasi bangsa. Pendidikan nasional juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berfikir rasional, yang tentunya sangat berpengaruh dalam mewujudkan visi dan misi bangsa
di masa depan. Ruang lingkup yang sangat luas sangat memudahkan peserta didik, tidak
melulu didalam Gedung dan naungan pemerintah, karena bahkan keluarga pun termasuk
dalam jalur pendidikan. Bahkan untuk anak dengan kecerdasan khusus ataupun anak dengan
keistimewaannya sendiri, memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, sebagaimana yg
tercantum dalam UU Nomer 20 tahun 2003 tentang pendidikan khusus.

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara berdasarkan
sosio kultural, psikologis, ekonomis, dan politis.. Pendidikan tersebut bertujuan untuk
membentuk ciri khusus atau watak bangsa yang bersangkutan, yang disebut juga dengan
kepribadian bangsa.
Faktanya sistem pendidikan yang ada di Indonesia sekarang ini, belum mampu
memenuhi kebutuhan dan menempuh tantangan global di masa depan. Salah satu masalah
yang paling menonjol didunia kependidikan Indonesia yaitu pembinaannya yang berfokus
dalam program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan. Contohnya pada masalah
internal yang bersifat kompleks dan mendasar, selain itu bangsa ini juga masih
menghadapi sejumlah problematika yang bersifat berantai mulai dari pendidikan dasar
hingga pendidikan tinggi.
Sehingga dapat disimpulkan tidaklah mudah dalam berupaya untuk membangun SDM
yang berdaya saing tinggi, berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta bermoral
dan berbudaya, untuk memnuhi pencapaian itu memerlukan partisipasi yang krusial dari
seluruh komponen bangsa, seperti: pendidikan awal dikeluarga, asyara efektif dari
asyarakat dan pentingnya penerapan sistem pendidikan yang berkualitas oleh negara.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud sistem pendidikan nasional?
2. Apa landasan pendidikan nasional?
3. Apa saja jenis-jenis pendidikan nasional?
4. Apa saja jenjang pendidikan nasional?
5. Apa saja jalur-jalur pendidikan nasional?

C. TUJUAN
1. Mengetahui sistem pendidikan nasional
2. Mengetahui fungsi dan tujuan sistem pendidikan nasional
3. Mengetahui penyelenggaraan sistem pendidikan nasional yang benar

4
BAB II
PEMAPARAN

1. PENGERTIAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


a. Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari asyar Yunani “systema” yang berarti bagian atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Dalam
pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian-
bagian yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan
kebutuhan yang telah ditentukan.
Sistem mempunyai ciri yaitu :
1. Mempunyai tujuan
2. Mempunyai fungsi
3. Memiliki komponen
4. Memiliki ruang lingkup
5. Mempunyai supra sistem
6. Ada hierarki
7. Terdapat interaksi yang saling berhubungan
8. Ada penggabungan yang melahirkan jalinan perpaduan

b. Pengertian Pendidikan sebagai Sistem

Pendidikan merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha
pendidikan menyangkut 3 unsur pokok yaitu: unsur masukan, unsur proses usaha itu
sendiri, dan unsur hasil usaha.

Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada
peserta didik itu sendiri, antara lain: bakat, minat, kemampuan, dan keadaan jasmani.
Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, asyar sekolah,
metode mengajar dll, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar setelah
selesainya suatu proses belajar dan mengajar tertentu.

c. Pengertian Pendidikan Nasional

Yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang
terpadu dari semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya

5
untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional (sebagai mana yang
tercantum daam UU 20/2003). Dalam hal ini, sistem pendidikan nasional tersebut
merupakan suatu Supra sistem, yaitu suatu sistem yang besar dan kompleks, yang
didalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan sistem-sistem.

2. LANDASAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


Pada UU nomer 2 tahun 1989, menyatakan bahwa “Setiap warga negara mempunyai
hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Setiap warga negara berhak atas
kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh
pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang sekurang-kurangnya setara dengan
pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan tamatan pendidikan dasar”.
a. Dasar Ideal

Terdapat pada Undang-Undang Pendidikan No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar


Pendidikan dan Pengajaran Sekolah pada Bab III Pasal 4, yang menyatakan bahwa
landasan ideal pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia asyar yang cakap dan
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan asyarakat
dan Tanah Air.

b. Dasar Konstitusional

Terdapat pada Undang-Undang Dasar 1945 pada Bab XIII Pasal 31, Ayat 1 bahwa :
“Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”. Ayat 2 : “Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang ditetapkan
dengan Undang-Undang”. Dan pasal 32 yang berbunyi: “Pemerintah memajukan
kebudayaan nasional Indonesia”.

Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa pemerintah harus:

1. Memajukan kesejahteraan umum


2. Mencerdaskan kehidupan bangsa
3. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
c. Dasar Operasional

Salah satunya adalah Keputusan Presiden No.145 tahun 1965, tentang nama dan
rumusan induk sistem Pendidikan nasional menjelaskan bahwa: “Pancasila….adalah moral

6
dan falsafah hidup bangsa Indonesia”, oleh karena itu, dasar/asas Pendidikan nasional
sebagai landasan bagi semua pelaksanaam Pendidikan nasional adalah Pancasila.

d. Dasar Sosial Budaya

Pendidikan adalah sebuah proses atau alat untuk mewariskan kebudayaan dari
generasi tua ke generasi muda. Seorang warga Indonesia terbina dengan tata nilai sosial
budayanya masing-masing, dan seorang warga Indonesia tersebut juga merupakan pewaris
atau penerus nilai sosial budaya itu sendiri.

3. JENIS PENDIDIKAN NASIONAL


Program Pendidikan nasional :
a. Pendidikan Umum

Merupakan program pendidikan yang dirancang untuk memberikan dasar-dasar


pengetahuan dan keterampilan umum kepada peserta didik yang bertujuan memperluas
pengetahuan dan mempersiapkan peserta didik menuju jenjang pendidikan yang lebih
tinggi. Pendidikan umum melipuli sekolah dasar dan sekolah menengah.

b. Pendidikan Kejuruan

Merupakan sistem pendidikan yang memfokuskan pembelajaran terhadap bidang


tertentu, bertujuan membekali peserta didik dengan keahlian melalui sertifikasi yang
bertaraf nasional ataupun internasional.

c. Pendidikan Akademik

Merupakan pendidikan tinggi yang Sebagian besarnya menggunakan program sarjana


atau pascasarjana yang berfokus memberikan wawasan pengetahuan terhadap peserta
didiknya. Tujuannya peserta didik dapat menguasai dan disiplin ilmu pengetahuan tertentu
sesuai pilihannya.

d. Pendidikan Profesi

Merupakan pendidikan tinggi setelah pendidikan sarjana untuk mempersiapkan


peserta didik dalam mendapatkan pekerjaan dengan persyaratan dan keahlian tertentu.

e. Pendidikan Vokasi

7
Merupakan pendidikan tinggi untuk menunjang penguasaan terhadap skill atau
keahlian terapan tertentu, meliputi pendidikan diploma yang sebetulnya dapat dikatakan
setara dengan sarjana.

f. Pendidikan Keagamaan

Merupakan program pendidikan yang dirancang mempersiapkan peserta didik dalam


penguasaan ilmu pengetahuan agama. Pendidikan ini dapat meliputi sekolah dasar,
menengah, bahkan tinggi.

g. Pendidikan Khusus

Merupakan program pendidikan yang diperuntukan kepada peserta didik yang


memiliki kecerdasan luar biasa atau keistimewaan tersendiri. Program ini dibuat secara
inclusive untuk mewujudkan entitas pendidikan khusus di jenjang pendidikan dasar
maupun menengah.

4. JENJANG PENDIDIKAN NASIONAL


Merupakan tahapan atau proses pendidikan yang ditetapkan sesuai dengan tingkat
perkembangan diri, tujuan pencapaian, dan kemampuan yang ingin dikembangan peserta
didik, meliputi :

a. Pendidikan Dasar

Merupakan jenjang pendidikan dalam pendidikan formal yang diperuntukan kepada


anak usia 7 hingga 15 tahun untuk melandasi pendidikan menengah. Yang meliputi
pendidikan dasar yaitu SD [Sekolah Dasar] atau MI [Madrasah Ibtidaiyyah] atau
pendidikan sederajat lainnya, serta SMP [Sekolah Menengah Pertama] atau MTs
[Madrasah Tsanawiyah] atau pendidikan sederajat lainnya.

b. Pendidikan Menengah

Merupakan jenjang pendidikan lanjutan dari pendidikan dasar, guna mempersiapkan


peserta didik yang lebih matang daripada sebelumnya. Pendidikan menengah meliputi
SMA [Sekolah Menengah Atas], SMK [Sekolah Menengah Kejuruan], MA [Madrasah
Aliyah] atau bentuk pendidikan lain yang sederajat.

c. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi atau dapat disebut perguruan tinggi merupakan jenjang


pendidikan tinggi setelah pendidikan menengah, mencakup program diploma, program

8
magister, program doctor, program sarjana dll. Satuan pendidikan ini dapat berbentuk
Akademi, Politeknik, Institut, Sekolah Tinggi, atau Universitas.

5. JALUR PENDIDIKAN NASIONAL


Merupakan jalan atau wahana yang ditempuh oleh peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan
pendidikan.
a. Pendidikan Formal

Merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang meliputi pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan ini
dapat berstatus negeri ataupun swasta. Cirinya yaitu: ada persyaratan khusus dalam
penerimaan peserta didik, kurikulumnya jelas, materi pembelajaran bersifat akademis,
penyelenggara pendidikan adalah pemerintah atau swasta, tenaga pengajar memiliki
klasifikasi tertentu, ada ujian formal dll. Contohnya; PAUD, TK,SD,SMP,SMA.

b. Pendidikan Non Formal

Merupakan jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat juga dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang. Hasil dari pendidikan non formal dapat diakui setara
dengan pendidikan formal. Cirinya yaitu: umumnya tidak memiliki jenjang yang jelas,
berfokus bagaimana belajar mandiri dan mengontrol aktivitas,bertujuan mendapatkan
keterampilan, bersifat praktis dan khusus, dapat diselenggarakan pemerintah maupun
swasta dll. Contohnya: Kursus, Sanggar, Majelis taklim, Kelompok belajar.

c. Pendidikan Informal

Merupakan metode pendidikan melalui keluarga dan lingkungan tertentu dalam


pembelajaran individu.Cirinya: tidak berlakunya kurikulum, guru merupakan orang tua
atau keluarga lainnya, keluarga dan lingkungan sangat berperan penting, tidak perlu
mengikuti ujian dll. Contohnya: proses belajar yang berasal dari keluarga atau lingkungan
sekitar peserta didik.

9
BAB III
ANALISIS

A. PENDAPAT DAN ARGUMENTASINYA


Pendidikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam seluruh aspeknya
sangat dibutuhkan oleh tiap tiap manusia untuk mempersiapkan diri menghadapi
tantangan di masa yang akan datang.

Umumnya pendidikan hanya berlangsung disekolah saja, padahal sebenarnya


pendidikan bahkan dapat didapatkan dari keluarga, lingkungan, ataupun aktivitas sehari-
hari. Sebagaimana menurut Thedore Blameld yang mengatakan bahwa proses pendidikan
yang sesungguhnya lebih luas disbanding proses yang ada di dalam ruang kelas.
Menurutnya, pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang membuat Masyarakat ada dan
terus berkembang. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup pendidikan itu
sangat luas.

10
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem pendidikan nasional adalah suatu program untuk pembentukan karakter,
berakhlak mulia,peradaban yang betmartabat, mengembangkan potensi, kemampuan,
serta bakat, tiap tiap generasi bangsa. Yang bertujuan untuk mengimplementasikan
pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan berlandaskan
Pancasila dan dasar yuridis yang turut serta menguatkannya.

B. SARAN
1. Perbanyak penyuluhan tentang pentingnya pendidikan terhadap masyarakat
pelosok.
2. Hendaknya menanamkan rasa ingin tahu yang tinggi sedari kecil, sehingga
dapat mendorong perasaan kaingin tahuan yang tinggi terhadap pendidikan.
3. Pemerataan keadilan terhadap kebijakan tentang biaya pendidikan,
mengingat masih banyaknya generasi bangsa ini yang putus sekolah akibat
ketidak mampuan membayar admistrasi pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ikhwan, W. K. (t.t.). IMPLEMENTASI STANDAR ISI, STANDAR PROSES, DAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SEBAGAI STANDAR MUTU

PENDIDIKAN MTs NEGERI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG. 4(1).

LANDASAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN. (2010, Maret 10). Fadlibae Weblog’s.

https://fadlibae.wordpress.com/2010/03/10/landasan-kebijakan-pendidikan-2/

Mengenal Sistem Pendidikan Nasional Indonesia serta Fungsi. (2023, Mei 17).

https://mutucertification.com/sistem-pendidikan-nasional-dan-fungsi/

Purwaningsih, I., Hernawati, L., Wardarita, R., & Utami, P. I. (t.t.). PENDIDIKAN

SEBAGAI SUATU SISTEM.

Syaadah, R., Ary, M. H. A. A., Silitonga, N., & Rangkuty, S. F. (2023). PENDIDIKAN

FORMAL, PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL.

PEMA (JURNAL PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT),

2(2), 125–131. https://doi.org/10.56832/pema.v2i2.298

12

Anda mungkin juga menyukai