Disusun oleh:
1.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang mana
penulisan makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Ilmu Negara. Dalam
penyusunan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu, terutama kepada dosen yang telah memberi kami petunjuk, sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah "negara yang dikenal sekarang" muncul di Eropa pada abad pertengahan. Lo
Stato yang berasal dari bahasa Italia, kemudian berkembang menjadi L'etat dalam
bahasa Prancis, The State dalam bahasa Inggris, der Staat dalam bahasa Jerman, dan
de Staat dalam bahasa Belanda pada saat itu.
Pemikiran awal tentang negara berasal dari bangsa Yunani pada abad ke-5 SM di
Athena. Fakta bahwa orang Yunani adalah orang pertama yang berpikir tentang
negara adalah lebih karena lingkungan yang memungkinkan semua orang berpikir
kritis dan menyatakan pendapat mereka.
Namun, tidak dapat disangkal bahwa suatu sifat agama yang tidak mengenal ajaran
Tuhan yang ditetapkan sebagai kaidah (kanon) merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan adanya kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat saat itu.
- Republik demokrasi adalah bentuk negara yang memungkinkan rakyat
memerintah sendiri,
- Yunani memiliki kesempatan untuk berdagang dan berinteraksi dengan orang
lain karena keadaan geografisnya yang menarik.
B. Rumusan Masalah
1. Kelemahan dan Kelebihan Bab III
2. Kritik dan referensinya Bab III
3. Masukan atau saran Bab III
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Kelemahan dan kelebihan
2. Untuk mengetahui Kritik dan referensinya
3. Untuk mengetahui Masukan atau saran
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Kelebihan ;
Poin 1 ; Dibagian Pengertian dan Istilah Ilmu Negara
Yaitu dibagian syarat ilmu dari suatu pengetahuan, itu sudah tepat dan mecakup
semua poin – poin yang dijelaskan seperti Rasional, Empiris, Umum dan Akumulatif
isatu per satu, membuat pembaca menjadi paham tentang poin tersebut.
6
2. Kritik dan referensinya Bab III
Poin 1 : Dibagian Pengertian Negara menurut Ahli
Yaitu tidak adanya sumber lain pendapat pemikiran ahli dari islam, seharusnya
disajikan karena pemikiran mengenai negara tidak hanya dari barat saja melainkan
islam juga berperan dalam memberikan kontribusinya.
Referensinya : Ahmad Azhar Basyir, Negara dan Pemerintahan dalam Islam, Edisi
kedua, Yogyakarta, UII Press, 2000, hlm.42.
https://research.unissula.ac.id/file/publikasi/
210389018/998ILMU_NEGARA_LENGKAP_+_HAKI.pdf
7
8
3. Masukan atau saran
Poin 1: Penambahan Materi Pendapat Sifat Negara menurut Miriam
Budiardjo
Oleh sebab itu negara memiliki sifat negara menurut Miriam Budiardjo adalah:
(1)Sifat memaksa, agar peraturan perundang-undangan ditaati dan dengan demikian
penertiban dalam masyarakat tercapai dan serta timbulnya anarkhi dapat dicegah,
dalam arti mempunyai kekuasaan untuk memakai kekuasaan fisik secara legal,
sarana untuk itu adalah polisi, tentara dan sebagainya,
(2)Sifat Monopoli, negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama
dalam masyarakat,
(3)Sifat mencakup semua (all-encompassing-all-embracing), semua peraturan
perundang-undangan berlaku untuk semua orang tanpa kecuali. Keadaan demikian
memang perlu, sebab kalau seseorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup
aktifitas negara, maka usaha negara kearah tercapainya masyarakat yang dicita-
citakan akan gagal.1
Referensinya: Miriam Budiardjo, op.cit. hlm 49-50.
https://research.unissula.ac.id/file/publikasi/
210389018/998ILMU_NEGARA_LENGKAP_+_HAKI.pdf
Point 2 ; Penambahan Materi mengenai Pengertian suatu Negara Hukum
Materil saat dijelaskan oleh ahli Robert Mac Iver
Tipe Negara hukum materil merupakan pengertian Negara hukum dalam arti luas,
yang sering di sebut dengan Negara hukum modern (modern rechtsstaat). Pada tipe
Negara hukum materil, lingkup tugas pemerintah bukan saja melaksanakan
ketentuan undang-undang semata, melainkan juga turut membuat undang-undang
atau berbagai peraturan pelaksanaannya. Negara tidak hanya bertugas sebagai
penjaga malam, melainkan berkewajiban pula secara aktif untuk terlibat dalam
berbagai bidang kehidupan masyarakat demi tercapainya tujuan bernegara.
Referensinya ; https://e-journal.uajy.ac.id/7870/3/2MIH01283.pdf
Point 3 ; Penambahan Materi mengenai Pengertian Negara Menurut Max
Webber saat dijelaskan melakukan Tindakan kekerasan fisik secara sah dalam
suatu wilayah.
1
Miriam Budiardjo, op.cit. hlm 49-50.
9
yakni dengan alasan untuk melaksanakan putusan pengadilan, menjaga ketertiban
umum atau dalam keadaan perang yang dapat berubah menjadi semacam
perbuatanan terorisme yang dilakukan oleh negara atau kelompok yang dapat
menjadi salah satu bentuk kekerasan ekstrem (antara lain, genosida, dll.2
Referensinya : https://id.wikipedia.org/wiki/Kekerasan
(Inggris) Weber, Max (1994). "The President of the Reich". Dalam Peter Lassman,
Ronald Speirs. Political writings. Cambridge University Press. hlm. 390. ISBN
0521397197, 9780521397193
Poin 4 : Penambahan mengenai Pengertian negara menurut pemikiran ahli
Islam
Negara dalam pandangan Islam diberi bermacam-macam predikat yang predikat ini
tidak bersumber dari Al Qur’an dan Hadist Nabi, namun dari pikiran yang tidak
mengikat. Ahmad Azhar Basyir menyebut beberapa predikat negara yaitu
a. Negara ideology (Daulah Fikrah), Negara yang berasas cita-cita, yaitu
terlaksananya ajaran-ajaran Al Qur’an dan Sunah Rasul dalam kehidupan
masyarakat, menuju tercapainya kesejahteraan hidup di dunia, jasmani dan rohani,
materiil dan spiritual, perseorangan dan kelompok, serta menghantarkan kepada
tercapainya kebahagiaan hidup di akhirat.
b. Negara hukum (Daulat Qanuniyah), Negara yang tunduk kepada aturanaturan
hukum Al Qur’an dan Sunah Rasul, penguasa yang mengelola kehidupan Negara
maupun rakyatnya tunduk kepada ketentuan-ketentuan Al Qur’an dan Sunah Rasul.
c. Negara Teo-demokrasi, Negara yang berasas ajaran-ajaran Tuhan (dan RasulNya)
yang dalam realisasinya berlandaskan prinsip musyawarah. Predikat teokrasi tidak
dapat diterima sebab Islam tidak mengenal adanya kekuasaan negara yang menerima
limpahan dari Tuhan, asal kekuasaan negara berasal dari umat dan penguasa
bertanggung jawab kepada umat.
d. Negara Islam (Darul Islam) predikat negara Islam dalam kitab-kitab fiqh
dipergunakan untuk membedakan dengan negara-negara bukan Islam, yaitu negara
sahabat atau negara perjanjian (Darul Ahdi ) dan negara-negara perang atau negara
musuh (Darul Harbi) dalam rangka pembahasan hubungan antar negara.3
Referensinya : Ahmad Azhar Basyir, Negara dan Pemerintahan dalam Islam, Edisi
kedua, Yogyakarta, UII Press, 2000, hlm.42.
2
(Inggris) Weber, Max (1994). "The President of the Reich". Dalam Peter Lassman, Ronald Speirs. Political
writings. Cambridge University Press. hlm. 390. ISBN 0521397197, 9780521397193
3
Ahmad Azhar Basyir, Negara dan Pemerintahan dalam Islam, Edisi kedua, Yogyakarta, UII Press,
2000, hlm.42.
10
https://research.unissula.ac.id/file/publikasi/
210389018/998ILMU_NEGARA_LENGKAP_+_HAKI.pdf
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis meyakini makalah singkat ini masih jauh dari kesempurnaan, kehadiran
makalah ini menjadi acuan buat penulis pribadi dan juga kiranya pembaca sekalian
untuk menelusuri khazanah keilmuan. Karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritikan demi penyempurnaan makalah ini. Terima kasih kepada Dr. Hariyanto, S. H. I,
M. Hum. , M. Pdselaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Negara . Atas bimbingan
dan arahannya, penulis banyak mendapat pelajaran istifadah darinya. Jazakumullahu
kulla khair..!
DAFTAR PUSTAKA
11