WAWASAN NUSANTARA
Kelompok 8
Disusun Oleh:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Wawasan
Nusantara” dengan tepat waktu.
Kami selaku kelompok 8 ingin berterimakasih kepada dosen kami, yaitu Bapak
Muhammad Anwar Hidayat, M.H selaku pembimbing mata kuliah ini. Kami
menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
kami perkenankan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
4
kita, 5 dengan tetap menghargai kebhinekaan itu sebagai anugerah Tuhan
dan aset bangsa. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai keterkaitan antara
wawasan nusantara dan geopolitik, penulis mencoba membahasnya melalui
sebuah makalah yang berjudul “Wawasan Nusantara”.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Pandangan Haushofer
3. Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa,
Afrika, Asia Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur Raya.
C. Falsafah Pancasila
7
awal pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia bahkan hingga sampai
saat ini. Wawasan nusantara merupakan pedoman bagi usaha mewujudkan kesatuan
aspek kehidupan nasional yang menjamin kesatuan, persatuan, keutuhan bangsa,
dan upaya mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia. Falsafah Pancasila
mengandung nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, keadilan, keberadaban, persatuan
kesatuan, musyawarah mufakat, dan kesejahteraan dalam rangka menciptakan
suasana tenteram dan damai untuk keberlangsungan hidup NKRI dari masa ke
masa.
Kondisi objektif geografi Negara Kesatuan Republik Indonesia terletak pada posisi
silang strategis dan memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan negara
lain. Hal ini menjadi aspek yang melatarbelakangi pengembangan wawasan
nusantara yang dimulai dari kondisi objektif geografi Indonesia yang mengandung
beragam kekayaan alam yang berada di dalam dan di atas permukaan bumi hingga
pada potensi di udara dan ruang antariksa. Selain itu juga terdapat aspek jumlah
penduduk yang besar yang terdiri dari beragam suku dengan budaya, adat istiadat,
tradisi, dan pola kehidupan yang beraneka ragam.
Konflik antar budaya yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh banyak hal
seiring perubahan zaman, namun apabila kita cermati maka faktor utama dari
konflik budaya tersebut adalah rendahnya kesadaran masyarakat sebagai bagian
dari kesatuan Bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita dan mempertahankan
keutuhan Negara Indonesia (Annisa, 2021). Untuk itu, negara Indonesia
memerlukan suatu perangkat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna
8
memelihara keutuhan negara yaitu wawasan nusantara itu sendiri.
Salah satu titik sejarah yang krusial dalam lahirnya wawasan nusantara adalah
Deklarasi Djuanda. Pada tahun 1939, menurut ketentuan ordonasi, batas laut teritorial
hanya 3 mil. Hal tersebut merugikan negara RI yang memiliki wilayah perairan luas
sebagai satu keutuhan. Setelah perjuangan selama 28 tahun, Deklarasi Djuanda diakui
dunia pada Konferensi PBB tentang hukum laut tahun 1982. Deklarasi Djuanda
mengubah batas laut teritorial menjadi 12 mil sehingga batas laut Indonesia menjadi
bersatu. Deklarasi Djuanda disebut juga dengan “Konsepsi Nusantara” yang lebih
mengokohkan konsep persatuan
1. Wadah (Contour)
9
bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur
politik.
2. Isi (Content)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari :
• Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang
baik dari bangsa Indonesia.
• Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku
dari bangsa Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa
berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta
terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang
tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Anas, M., Damayanti, G., Rahmawan, T., Setyaningsih, E., & Wulandari, P.
(2017). Kewarganegaraan: Identitas, Kebangsaan, dan Nilai
Keindonesiaan. Malang: Wisma Kalimetro.
Kuncoro. 2011. Pemanasan Global, Pangan, dan Air: Masalah, Solusi, dan
Perubahan Konstelasi Geopolitik Dunia. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
12