Skenario 2
Pagi ini kami akan menjalani diskusi kelompok pertemuan pertama. Dalam diskusi
kami membahas permasalahan yang ada dalam skenario sebagai trigger. Kegiatan diskusi
dilakukan berdasarkan pendekatan seven jump. Seorang dari kami bertugas mencatat dan
seorang lagi memimpin jalannya diskusi, dan anggota yang lain saling bergantian
berkontribusi. Di akhir diskusi kami menetapkan apa saja yang perlu kami cari untuk dapat
memahami permasalahan dalam skenario. Pembelajaran yang seperti ini berbeda dengan yang
kami jalani pada masa SMA dulu. Kemampuan belajar kami perlu terus dikembangkan agar
dapat mengikuti pendidikan disini dan berhasil lulus menjadi seorang dokter gigi yang
kompeten dan “long-life learner”.
Learning Issues
1. Memahami kompetensi dokter gigi
a) Pengertian
b) Kriteria
2. Memahami metode Problem Based Learning (PBL)
a) Pengertian
b) Tujuan
c) Mekanisme
d) Kekurangan dan kelebihan
3. Memahami metode Seven jump
a) Pengertian
b) Tujuan
c) Langkah langkah
4. Memahami peran fasilitator dan mahasiswa dalam diskusi
5. Memahami long life learner
a) Pengertian
b) Tujuan
Learning Outcomes
1. Kompetensi Dokter Gigi
a) Pengertian
Kompetensi adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dengan
demikian, definisi kompetensi dokter gigi adalah kemampuan yang harus dimiliki
dan dibutuhkan oleh seorang dokter gigi dalam melaksanakan pekerjaannya
sebagai seorang dokter gigi (Agustiono, 2019). Sebagaimana dijelaskan dalam
Konsil Kedokteran Indoneisa bahwa terdapat standar kompetensi dokter gigi yang
harus dipenuhi setiap dokter gigi di Indonesia. Standar kompetensi bagi
penyelenggaraan pendidikan profesi dokter gigi mengandung pengertian sebagai
kriteria minimal yang harus dicapai oleh setiap lulusan institusi pendidikan dokter
gigi di Indonesia agar para lulusannya kelak dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan mutu yang setara.
b) Kriteria
Menurut Konsil Kedokteran Indonesia, untuk menjadi seorang dokter gigi yang
kompeten, seseorang harus memenuhi kriteria dan melaksanakan hal-hal yang telah
di bagi menjadi beberapa domain, sebagai berikut:
• Domain I: Profesionalisme
Melakukan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian,
tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan.
• Domain II: Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
Memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar dan klinik
yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta pengembangan ilmu
kedokteran gigi.
• Domain III: Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
Melakukan pemeriksaan, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan
untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui tindakan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
• Domain IV: Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik
Melakukan tindakan pemulihan fungsi sistem stomatognatik melalui
penatalaksanaan klinik.
• Domain V: Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat menuju kesehatan gigi dan
mulut yang prima.
• Domain VI: Manajemen Praktik Kedokteran Gigi
Menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktik KG
c) Mekanisme
Menurut Hosnan (2014:301), mekanisme dalam melakukan problem-based
learning didasari dari lima langkah umum, yaitu:
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
3) Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
• Kekurangan
Menurut Sanjaya dalam Wulandari (2012:2), kelemahan model PBL antara lain:
1) Siswa tidak mempunyai minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
2) Keberhasilan model pembelajaran PBL membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah
yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka
pelajari.
b) Tujuan
Metode seven jump efektif digunakan dalam bidang pendidikan yang menyangkut
teori dan keterampilan secara koheren dan terintegrasi serta memberi berbagai
keuntungan dan nilai-nilai yang lebih baik. Metode seven jump didasarkan pada
adult learning theory yang bertujuan untuk lebih meningkatkan potensi kepuasan
belajar dalam mengembangkan kepribadian mahasiswa (Ratnawati, 2018). Selain
itu, Sejalan dengan Harsono, menurut Kurniawan dan Suryawinata (2003), tujuan
dari proses problem-based learning, metode tutorial, teknik seven jumps adalah
untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis dan membantu
mereka aktif dan mandiri dalam belajar (self-directed learning). Tidak hanya itu,
Seven Jump Method juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan soft skill,
meningkatkan tingkat percaya diri siswa agar berani untuk menyampaikan
pendapat di depan khalayak umum dengan berperan aktif saat diskusi, berpikir
kritis, membangun kerja sama tim, dan mandiri selama pembelajaran berlangsung.
c) Langkah-Langkah
Menurut Wood pada tahun 2003 terdapat 7 langkah dalam melakukan seven jumps
method, yaitu:
a. Clarifying unfamiliar terms
Mengidentifikasi dan mengklarifikasi istilah asing yang terdapat dalam
skenario. Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap yang membuat setiap
peserta berangkat dari cara memandang yang sama atas istilah-istilah atau
konsep yang ada dalam masalah.
b. Menetapkan/mendefinisikan masalah
Mendefinisikan masalah dengan tepat dan kelompok harus menyepakati
fenomena yang memerlukan penjelasan. (Moust dkk, 2021).
c. Brainstorming session to discuss the problem
Peserta menyarankan penjelasan yang mungkin dengan prior
knowledge, mendukung pengetahuan satu sama lain, mengidentifikasi area
pengetahuan yang belum lengkap, dan sekretaris mencatat semua diskusi
(wood, 2003).
d. Analyzing the problem
Ketua akan merangkum dan membuat review dari hasil pada langkah 2
dan 3 untuk menyimpulkan penjelasan atau hipotesis sementara.
e. Menentukan tujuan belajar atau Learning Object
Hal ini dilakukan agar tujuan belajar dapat terfokus, tercapai, bersifat
komprehensif dan tepat. Setiap pembelajaran memiliki tujuan belajar yang
harus berhubungan dengan materi juga metode yang akan dibahas.
f. Mahasiswa melakukan pembelajaran secara mandiri
Dengan mencari jawaban dari permasalahan dari referensi sumber yang
valid dan tepat, hasil akhir dari proses ini adalah “learning outcomes” dari
learning issues yang telah didapatkan sebelumnya.
g. Diskusi bersama lalu Reporting
Learning outcomes yang telah dijawab secara mandiri didiskusikan
bersama dengan anggota kelompok yang lain dan dalam proses ini, mahasiswa
dituntut untuk aktif menyampaikan pendapatnya masing-masing dalam
menjawab setiap learning issues yang telah ditentukan, lalu setelah proses
diskusi telah berakhir, dilakukan reporting atau melaporkan hasil pembelajaran.
b) Tujuan
Lifelong learning bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap
dunia sekitar yang tak terbatas oleh sekat-sekat pendidikan formal karena perlu
diketahui dalam menuntut ilmu itu tidak hanya bersumber dari sekolah (formal)
saja, melainkan lingkungan masyarakat juga bisa dijadikan wadah untuk
meningkatkan pengetahuan dan pengalaman diri.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard. 2008. Learning to Teach. Penerjemah: Helly Prajitno & Sri
Mulyani. New York: McGraw Hill Company.
Moust, Joss, Peter Bouhuijs, dan Henk Schmidt. 2021. Introduction to Problem
Based Learning, 4th Edition. Groningen: Noordhoff Publishers.
Tubagus A., Trining W., Nur Permatasari, R. Setyohadi. 2018. Teknis Pelaksanaan
PBL (Program Based Learning). Dental Education Unit Fakultas Kedokteran
Gigi, Universitas Brawijaya Malang.
Wulandari, Eni dkk. 2012. Penerpan Model PBL (Problem Based Learning) pada
Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SD. Jurnal: FKIP-Universitas Sebelas Maret.