Anda di halaman 1dari 5

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 

Airlangga Hartarto mengatakan sebanyak


179.000 orang sudah melakukan vaksinasi Virus Corona hingga hari ini, 26 Januari 2021.
Angka tersebut diprediksi akan terus meni]ngkat 1,73 juta orang untuk tahap pertama.

"Tentu diawali oleh Bapak Presiden pada tanggal 13 Januari yang lalu dan program fasilitas-
fasilitas vaksinasi tahap pertama ini diperkirakan untuk 1,73 juta tenaga kesehatan pelayanan
publik. Diharapkan bahwa ini bisa mencapai target dan saat sekarang telah sekitar 179.000
orang telah divaksinasi," ujarnya, Jakarta, Selasa (26/1).

Vaksinasi Covid-19 di RI sudah mulai dilakukan pada Januari 2021, Vaksinasi massal ini
merupakan program yang sudah direncanakan oleh Menteri Kesehatan kita yang baru yaitu
Budi Gunardi Sadikin pada januari 2021 hingga nanti oada tahun 2022, jadi proses untuk
membentuk herd immunity ini adalah 2 tahun, dengan memberikan vaksin kepada seluruh
rakyat Indonesia secara gratis. Target dari pemerintah adalah memberikan 180 juta dosis
kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dan ada 6 kelompok prioritas penerima vaksin covid-
19 dimana kelompok pertama yaitu terdiri dari tenaga Kesehatan, TNI/Polri, petugas
pelayanan public, kelompok keedua terdiri dari tokoh masyarakat, pelaku ekonomi, dan
perangkat daerah. Kelompok ketiga terdiri dari tenaga pendidik. Dan kelompok 4 terdiri dari
aparatur kementrian/Lembaga, anggota legislative, dan kelompok 5 terdiri dari masyarakat
rentan serta kelompok terakhir yaitu terdiri dari masyarakat sipil, totalnya adalah 181,5 juta
jiwa. Pemesanan covid-19 Sinovac (tiongkok/china), novavax (Canada), Covax/gavi (WHO),
Astra Zeneca (Inggris), Pfizer/BioNTech (US-Jerman). Periode vaksin januari-april 2021
(petugas Kesehatan, petugas public,lansia), Periode/gelombang ke dua April 2021-maret
2022 (masyarakat rentan, masyarakat lainnya (usia 18-59 tahun).

Reporter

Reporter : Baik Han Han Andrian, saat ini saya berada tepat di depan Puskesmas
Jatiwaringin, yang berlokasi di kelurahan Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Seperti yang kita
ketahui, pada tanggal 13 Januari kemarin, Indonesia telah melaksanakan pemberian vaksin
covid-19 pertama kepada Presiden kita Joko Widodo, beserta jajarannya, dan juga Rafi
Ahmad sebagai publik figur. Dan mulai tanggal 14 Januari, seluruh tenaga Kesehatan di
Indonesia diberikan vaksin covid-19 oleh pemerintah dan ditargetkan selesai pada bulan
februari. Pemerintah Indonesia berharap pada bulan Februari , sebanyak 1,4 juta tenaga
kesehatan telah mendapatkan vaksin.

Namun di puskesmas jatiwaringin ini, ternyata baru sekitar 20% tenaga Kesehatan
yang mendapatkan vaksinasi covid – 19. Untuk mengetahui lebih lanjut , saya sudah bersama
dengan dr. Ali selaku kepala puskesmas Jatiwaringin.

Reporter : Selamat siang dr. Ali, berdasarkan informasi yang saya dengar, di puskesmas ini
baru sekitar 20% tenaga Kesehatan yang mendapatkan vaksinasi covid-19. Apakah itu benar?
Dan apa penyebabnya dok?

Dr. Ali : Iya benar, Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa hanya sekitar 20% tenaga
Kesehatan yang mendapatkan vaksin covid-19 di puskesmas ini. Yang pertama, ada sekitar
5% tenaga kesehatan yang berusia diatas 59 tahun, dimana tidak memenuhi kriteria untuk
mendapatkan vaksin sinovac. Lalu yang kedua, ada 10% nakes yang menolak untuk diberikan
vaksin covid-19 karena berbagai alasan. Dan sekitar 65% tenaga Kesehatan yang lain, belum
mendapatkan jadwal vaksinasi covid-19.

Reporter : Apa alasan dari beberapa tenaga Kesehatan yang tidak ingin di vaksin dok?

Dr. Ali : rata-rata mereka tidak percaya dengan kualitas dari vaksin, serta efek sampingnya.
Jadi, sayapun tidak memaksa mereka untuk melakukan vaksinasi, karena itu sudah menjadi
tangggung jawab pribadi.

Reporter : Selain itu, menurut dr ali, apa saja kendala dari sebgaian besar tenaga kesehatan
yang belum mendapatkan jadwal untuk melakukan vaksinasi covid-19?

Dr Ali : bebrapa tenaga Kesehatan menuturkan bahwa, pendaftaran manual yang di lakukan
melalui email kurang efektif, bahkan ada yang tidak mendapatkan respon hingga sekarang,
melalui email, whatsapp maupun aplikasi. Bahkan rumornya, hanya provider tertentu yang
bisa mendapatkan vaksinasi covid-19 ini.

Reporter : Baik, terimakasih dr Ali atas waktunya. Kembali ke studio Han hanAndrian, saya
Almira Carissa, melaporkan dari puskesmas Jatiwaringin.
Reporter: Ok Han Han Andrian, right now I am right
in front of the Jatiwaringin Community Health
Center, which is located in Jatiwaringin, Bekasi,
West Java. As we know, on January 13, the first
covid-19 vaccine has been administered to our
President Joko Widodo, along with his staff, as well
as Rafi Ahmad as a public figure. And starting
January 14, all health workers in Indonesia will be
given the covid-19 vaccine by the government and it
is targeted for completion in February. The
Indonesian government hopes that by February, as
many as 1.4 million health workers will have
received the vaccine.
However, at the Jatiwaringin community health
center, it turns out that only about 20% of health
workers have received the covid-19 vaccination. To
find out more, I have been with dr. Ali as the head of
the Jatiwaringin community health care.

Reporter: Good afternoon, dr. Ali, based on the


information I have heard, at this jatiwaringin
community health center only about 20% of health
workers have received the covid-19 vaccination. Is
that true? And what is the cause, doc?
Dr. Ali: Yes, that is right. Actually there are several
reasons why only about 20% of health workers get
the covid-19 vaccine at this community health care.
First, there are about 5% of health workers who are
over 59 years of age, who do not meet the criteria for
getting the sinovac vaccine. Then the second, there
are 10% of health workers who refuse to be given the
covid-19 vaccine for various reasons. And about
65% of other health workers, have not received the
covid-19 vaccination schedule.

Reporter: What are the reasons for some health


workers not wanting to be vaccinated?

Dr. Ali: Most of them don't believe in the quality of


the vaccine, and the side effects. So, I don't force
them to vaccinate either, because it is their personal
responsibility.

Reporter: Apart from that, according to Dr. Ali, what


are the obstacles for the majority of health workers
who have not yet received a schedule for the covid-
19 vaccination?
Dr Ali: several health workers said that manual
registration via email is less effective, some have not
even gotten a response until now, via email,
Whatsapp or application. Even rumors, only certain
providers can get this covid-19 vaccination.

Reporter: Fine, thank you Dr. Ali for your time. Back
I am Almira Carissa, reporting from the Jatiwaringin
community health care, back to Han Han Andrian in
studio

Anda mungkin juga menyukai