Anda di halaman 1dari 2

Komunikasi Verbal dan Non-Verbal

Pesan verbal adalah pesan yang dikirim dengan kata-kata. Verbal merupakan kata-kata
lisan dan tertulis. Prinsip verbal memiliki empat macam yaitu messages are packaged yang
verbal dan nonverbal terjadi secara silmultan yang dimana verbal dan nonverbal saling
mendukung, serta secara verbal dan nonverbal mengungkapkan pikiran dan perasaan. Lalu ada
message meanings are in people yaitu makna bergantung tidak hanya pada kemasan pesan,
tetapi juga interaksi pesan dengan pemikiran dan perasaan penerima. Selanjutnya ada meanings
are denotative and conotative, makna denotatif sendiri yaitu deskripsi objektif suatu peristiwa
sedangkan makna konotatif yaitu emosional, subjektif, asosiasi personal. Yang terakhir ada
messages vary in abstraction pesan verbal disini berisi kata-kata dengan beragam tingkat
abstraksi.
Terdapat sistem kode verbal atau seperangkat simbol, dengan aturan kombinasi simbol,
digunakan dan dipahami suatu manusia. Fungsi bahasa sendiri bertujuan untuk
mengidentifikasi objek untuk mengenal dunia, berbagi gagasan dan emosi untuk berhubungan
dengan orang lain, dan dapat menyampikan informasi. Adanya keterbatasan jumlah kata yang
tersedia untuk mewakili obejk sehingga terkadang mmebuat kata-kata tersebut bersifat ambigu,
kontekstual (aturan baku dalam berbahasa yang tidak mutlak) dan kata-kata mengandung bias
budaya. Komunikasi verbal dibagi menjadi dua komunikasi high-context culture yaitu pesanya
implisit, tidak langsung dan tidak terus terang sedangkan low context-culture yaitu pesan
eksplisit, gaya bicara langsung, lugas, dan terus terang.

Komunikasi secara nonverbal memiliki fungsi yaitu Pengulangan dan peneguhan


perilaku verbal, Nonverbal dapat berdiri sendiri tanpa harus ditambahkan verbal,
Menunjukkan kontradiksi. Adapun ciri-ciri komunikasi nonverbal seperti berikut:
1. Nonverbal selalu mengkomunikasikan sesuatu
2. Terjadi dalam suatu konteks
3. Komunikasi nonverbal dikendalikan oleh aturan
4. Komunikasi verbal dan nonverbal terjadi dalam bentuk paket
5. Dapat dipercaya

Menurut (Ekman dan Friesen, 1969) ada lima kelp gerakan tubuh. Kelp yang pertama yaitu
emblem di emblem ini perilaku nonverbal langsungg menerjemahkan kata atau ungkapan,
walaupun ada unsur kebebasan makna karena tiap era dan tiap wilayah seringkali berbeda dlm
memaknai nonverbal yang bersifat emblem. Kelp yang kedua yaitu ilustrator yang menyertai
dan mengilustrasikan pesan verbal. Kelp yang ketiga affect display atau gerakan wajah yang
megandung makna emosional. Kelp selanjutnya regulator yang dimana perilaku nonverbal
yang mengatur atau mengendalikan pembicaraan orang lain. Kelp yang terakhir yaitu adaptor,
perilaku nonverbal yang bila dilakukan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan tertentu secara
pribadi.

Berdasarkan riset Haggard dan Isaacs tentag ekspresi mikromentari ekspresi setiap
orang pasti akan berubah walaupun hanya sepersekian detik, hanya saja tdk semua orang
akhirnya bisa menyadari ini. Gerakatan mata merupakan salah satu komunikasi nonverbal yang
dimana pesan yang dikomunikasikan oleh mata bervariasi bergantung pad durasi, arah, dan
kualitas dari perilaku mata. Misanya dalam setiap kultur ada aturan ketat mengenai berapa lama
durasi kontak mata yang diperbolehkan. Dengan komunikasi menggunakan mata kita dapar
mencari umpan balik, menginformasikan pihak lain untuk berbicara, mengisyaratkan sifat
hubungan, dan mengompensasi jarak fisik.

Dalam sebuah komunikasi ruang terdapat 4 jarak ruang yaitu jarak 0-45 cm sebagai
jarak intim, 45-120 cm sebagai jarak pribadi, 120-360 cm sebagai jarak sosial, dan jarak publik
yang berjumlah lebih dari 360 cm. Jarak komunikasi ini berpengaruh terhadap kewilayahan
yang merujuk pada area, ruang, ataupun tempat yang dianggap sebagai milik pribadi seseorang.
Kewilayahan ini diperuntukkan dalam membuktikan sifat bawaan yang agresif dalam diri
manusia dan menghargai sifat tersebut. Dalam sebuah wilayah terdapat aturan dan pelanggaran.
Dibagi menjadi 3 pelanggaran wilayah yaitu penodaan, invasi, dan kontaminasi. Penodaan
memiliki definisi sebagai penggunaan wilayah orang lain tanpa izin, seperti memasuki ruang
kantor pribadi tanpa izin. Pelanggaran invasi terjadi ketika seseorang masuk ke wilayah orang
lain dan mengubah makna dari komunikasi yang sudah terjadi, seperti orang tua yang
memasuki wilayah bergaul dari remaja. Pelanggaran yang terakhir adalah pelanggaran yang
mencemari suatu wilayah atau kontaminasi. Salah satu contoh dari kontaminasi ini adalah
dengan merokok di ruang kelas yang tidak seharusnya dilakukan.

Komunikasi sentuhan disebut juga sebagai haptik dan menjadi bentuk komuniksi yang
paling primitif. Terdapat 5 makna sentuhan diantaranya afeksi positif, bercanda, mengarahkan,
ritual, dan keterkaitan dengan tugas. Kemudian, terdapat paralinguistik atau cara kita
mengucapkan sesuatu. Mencakup tinggi rendahnya pengucapan sebuah kata, kecepatan,
volume, irama, dan vokalisasi. Paralinguistik bisa berfungsi sebagai penilaian giliran berbicara
untuk mempertahankan, mengalihkan, meminta, dan menolak giliran pembicaraan.
Komunikasi temporal atau komunikasi waktu menyangkut pada penggunaan waktu, bagaimana
pengaturan, reaksi, dan pesan yang dikomunikasikannya. Komunikasi waktu atau kronemik
dibagi 2 aspek yaitu waktu kultural dan psikologis. Waktu kultural dibagi lagi menjadi 3
bagian:

1. Waktu teknis
2. Waktu formal
3. Waktu non-formal

Penggunaan istilah waktu yang agak longgar dan sering menimbulkan banyak makna,
seperti segera dan secepatnya. Sedangkan waktu psikologis mengacu pada tingkat kepentingan
yang diletakkan dalam 3 periode waktu, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.

Almira Carissa Puspita Wijaya


225160100111030
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai