Anda di halaman 1dari 5

Pengembangan Keprofesian Pendidik melalui PTK dan Lesson Study

Diampu Oleh:
Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph.D dan Dr. Ibrohim., M.Si.

ANALISIS KRITIS ARTIKEL

A. Identitas
1. Nama : Nur Suhaiba Sinusi
2. NIM : 220341818308
3. Offering : ABC-2022
4. Judul Artikel : The Effect of Mobile Problem-Based Learning
Application Dicscience PBL On Students’ Critical Thinking
5. Tahun Terbit : 2018
6. Nama Jurnal : Thinking Skills and Creativity
7. Akreditasi Jurnal : Q1
8. DOI : https://doi.org/10.1016/j.tsc.2018.04.002
9. ISSN : 18711871

B. Referensi
Mahanal, Ismail, Nurul Syazwani, Jamalludin Harun, Megat Aman Zahiri Megat Zakaria,
and Shaharuddin Md Salleh. 2018. “The Effect of Mobile Problem-Based Learning
Application DicScience PBL on Students’ Critical Thinking.” Thinking Skills and
Creativity 28: 177–95. https://doi.org/10.1016/j.tsc.2018.04.002.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk Tentang cara Problem Based Learning (PBL)
diintegrasikan ke dalam proses desain dan pengembangan aplikasi seluler untuk
mempelajari istilah-istilah ilmiah pengaruhnya terhadap berpikir kritis siswa dan
mendeskripsikan bagaimana aplikasi tersebut membantu siswa untuk berpikir kritis.
Berikut merupakan rumusan masalah pada penelitian.

D. Rumusan Masalah Penelitian


1. Apa pengaruh dari aplikasi yang dikembangkan pada berfiikir kritis siswa?
2. Bagaimana aplikasi membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis
mereka?

1
Pengembangan Keprofesian Pendidik melalui PTK dan Lesson Study
Diampu Oleh:
Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph.D dan Dr. Ibrohim., M.Si.

3. Bagaimana proses pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa selama


intervensi?
4. Kerangka pembelajaran apa yang dapat meningkatkan pemikiran kritis siswa saat
menggunakan aplikasi.

E. Konsep yang dirujuk


No Konsep
Pentingnya intruksi dan informasi mengenai desain aplikasi tidak hanya memberikan
1. output kepada pengguna namun juga memberikan manfaat pada para pengembang
media (pentingnya desain media).
2. HOTS pada pembelajaran akan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Dibutuhkan strategi pembelajaran yang sesuai oleh guru agar keberangsungan dalam
3.
segala aspek pembelajaran dapat selaras.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Abrami (2015), memberikan siswa suatu
4.
permasalahan nyata sebagai strategi untuk meningkatkan berpikir kritis siswa.
Berdasarkan peneltian yang dilakukan Wen (2011), Dai (2012), dan Chen (2013),
Terdapat isu dan permasalahan yang memerlukan perbaikan lebih lanjut untuk dapat
5. mengimplementasikan PBL dengan menggunakan teknologi mobile, seperti ukuran
layar dan ruang penyimpanan yang terbatas, serta aktivitas PBL itu sendiri yang sulit
diselesaikan dengan menggunakan teknologi ini.
Siswa harus siap untuk berpikir kritis dalam konteks pembelajaran sekolah dan
6.
kehidupan sehari-hari
Salah satu keunggulan PBL adalah dapat membangkitkan ide siswa dan mendorong
siswa untuk berdebat dan berdebat tentang suatu masalah yang sedang dibahas. Ini akan
mendorong dan meningkatkan HOTS siswa secara spontan. PBL menganggap
pembelajaran sebagai hasil dari proses kerja menuju pemahaman atau pemecahan
7.
masalah karena melalui PBL, siswa akan menghasilkan kemampuan berpikir kritis
terkait dengan ide-ide yang diperoleh dan akan memutuskan tindakan apa yang akan
diambil berdasarkan informasi yang diterima (Dai et al. ., 212; Uden dan Beaumont,
2006).
Dari hasil jurnal refleksi dapat disimpulkan bahwa ada empat fitur dalam aplikasi yang
8. membantu siswa untuk berpikir lebih kritis: memberikan kesempatan untuk berbagi
dan memberikan ide, memfasilitasi referensi dan sumber informasi, memberikan
pertanyaan tingkat tinggi, dan menggunakan masalah dalam aplikasi kehidupan nyata.
9 Hasil dari analisis wawancara terdapat lima fitur yang terdapat pada aplikasi
meningkatkan berpikir kritis siswa antara lain fasilitas sumber referensi dan informasi,

2
Pengembangan Keprofesian Pendidik melalui PTK dan Lesson Study
Diampu Oleh:
Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph.D dan Dr. Ibrohim., M.Si.

No Konsep
Pertanyaan tingkat tinggi, Aplikasi kehidupan nyata, Kesempatan untuk berbagi ide,
dan Fase belajar yang menyenangkan
10 Kemampuan berpikir kritis adalah strategi kognitif yang digunakan untuk membantu
penyelesaian masalah secara efektif
11 Terdapat enam elemen berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi,
penjelasan, dan pengaturan diri.
Savery dan Duffy (2001), menciptakan model pembelajaran PBL dan kerangka
konstruktivis yang memperkenalkan beberapa prinsip untuk strategi pembelajaran
PBL. Sebanyak delapan prinsip diperkenalkan oleh mereka dalam model ini, yang
dapat digunakan untuk menyoroti efektivitas PBL. Prinsip-prinsipnya adalah 1)
membimbing kegiatan belajar dan tugas ke arah masalah yang lebih luas, 2)
mendukung siswa untuk mengembangkan sifat kepemilikan dari tugas dan masalah
12 yang diberikan, 3) merancang tugas yang sangat mirip dengan masalah kehidupan
nyata, 4) memberikan kesempatan kepada siswa merefleksikan di akhir pembelajaran,
5) memberikan kepemilikan kepada siswa untuk merancang dan menyelesaikan tugas
dan masalah yang diberikan, 6) merancang lingkungan belajar yang menantang
pemikiran siswa, 7) mendorong pengujian pandangan / pendapat dengan konsep
alternatif, dan 8 ) memberikan kesempatan untuk membantu siswa belajar dan
merefleksikan isi proses pembelajaran.
Hmelo-Silver (2004) pedoman dalam proses perancangan untuk menciptakan
lingkungan belajar PBL untuk kegiatan siswa. Proses-proses tersebut adalah 1)
skenario masalah, 2) mengidentifikasi fakta, 3) menghasilkan ide dan hipotesis, 4)
13 pembelajaran mandiri 5) menerapkan pengetahuan baru, dan 6) abstraksi. Elemen
berpikir kritis yang diperkenalkan oleh Facione, 1990 juga diintegrasikan ke dalam
aplikasi untuk meningkatkan pemikiran kritis di kalangan siswa. Unsur-unsur tersebut
adalah 1) Interpretasi, 2) Analisis, 3) Evaluasi, 4) Inferensi, 5) Penjelasan, 6)
Pengaturan Diri

F. Kelebihan dan Kekurangan Artikel


No Kelebihan Kekurangan
Sudah menampilkan indikator untuk
1.
mengumpulkan data
2. Pemaparan penjelasan artikel sangat baik

G. Pertanyaan yang dimunculkan


1. Bagaimanakah kondisi kelas dan siswa saat implementasi media dalam proses
pembelajaran sebab peneliti belum mendeskripsikan kondisi kelas serta siswa saat
menggunakan aplikasi ini ?

3
Pengembangan Keprofesian Pendidik melalui PTK dan Lesson Study
Diampu Oleh:
Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph.D dan Dr. Ibrohim., M.Si.

H. Konsep yang dipelajari


1. Terdapat empat rumusan masalah pada penelitian ini. Pada rumusan masalah pertama
yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengauh dari aplikasi yang dikembangkan
terhadap berpikir kritis siswa. Analisis yang digunakan secara kuantitaif memperoleh
hasil yaotu terdapat pengaruh yang signifikan aplikasi yang dikembangkan terhadap
berpikir kritis siswa.
2. Rumusan masalah kedua yaitu bagaimana aplikasi yang dikembangkan dapat
meningkatkan berpikir kritis siswa hasil menunjukkan bahwa ada empat fitur dalam
aplikasi yang membantu siswa untuk berpikir lebih kritis: memberikan kesempatan
untuk berbagi dan memberikan ide, memfasilitasi referensi dan sumber informasi,
memberikan pertanyaan tingkat tinggi, dan menggunakan masalah dalam aplikasi
kehidupan nyata. Soal yang terdapat di aplikasi merupakan soal HOTS yang erat
kaitannya dengan permasalahan keeseharian sehingga memicu siswa untuk beripikir
lebih kritis. Selain itu, seperti tujuan lainnya dalam proses penyusunan aplikasi adalah
pentingnya desain atau tampilan yang digunakan. Apabila dibandingkan dengan
aplikasi konvensional (kamus) maka aplikasi yang dikembangkan penulis
menawarkan banyak kelebihan, selain pada konten, soal HOTS, dan juga tampilan
yang digunakan memberikan ilustrasi yang lebih mendetail daripada tidak pertnyaan
berbasis masalah tanpa ilustrasi yang dibuat.
3. Rumusan tujuan yang ketiga yaitu bagaimana proses berpikir kritis siswa dapat
meningkat menggunakan aplikasi yang penulis kembangkan. Hasil diperoleh dari
analisis data secara deskriptif dari wawancara dan jurnal refleksi siswa. Dilakukan
tabulasi data hingga menghasilkan tujuh tema yang dikaitkan dengan aspek berpikir
kritis siswa melalui aplikasi yang dikembangkan peneliti. Ketujuh tema tersebut
antara lain Memahami Pertanyaan, Mengidentifikasi Masalah, Mengingat, Analisis
Sumber dan Informasi, Menghubungkan, Menyatakan Argumen, dan Refleksi.
4. Rumusan masalah yang keempat adalah strategi kerangka pembelajaran yang sesuai
yang dapat meningkatkan berpikir kritis siswa. Hasilnya, penulis menyusun kerangka
pembelajaran berdasarkan tujuh tema yang ditemukan sebelumnya dan
mengintegrasikannya dengan enam aspek berpikir kritis yaitu Interpretasi, Analisis,
Evaluasi, Inferensi, Penjelasan, dan Pengaturan Diri.

4
Pengembangan Keprofesian Pendidik melalui PTK dan Lesson Study
Diampu Oleh:
Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph.D dan Dr. Ibrohim., M.Si.

I. Refleksi Diri
Melalui analisis artikel ini saya mendapatkan pengetahuan baru bahwa aplikasi
Mobile PBL terhadap berpikir kritis siswa bertujuan untuk mengukur dampak positif atau
pengaruh aplikasi tersebut pada perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Berpikir
kritis melibatkan kemampuan siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan
menginterpretasikan informasi secara objektif dan logis, serta kemampuan untuk
menghasilkan pemikiran yang terorganisir dan reflektif.

Anda mungkin juga menyukai