Anda di halaman 1dari 50

Nama : Budi Prasetiyo, S.Pd.

No.UKG : 201900817158
LPTK : Universitas Lampung

LK 3.1 Menyusun Best Practices

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI,
REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Lokasi Kecamatan Penawar Tama, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung


Lingkup Pendidikan SMAN 1 PENAWARTAMA
PPL 2 Praktik 1 dan 2

Mengatasi rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik, menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) pada materi biologi upaya pencegahan penyebaran virus.
3.4.6 Menyimpulkan upaya pencegahan penyebaran virus (C6)
4.4.2 Merancang poster edukasi tentang bahaya virus dan upaya pencegahan penyebaran virus
Tujuan yang ingin dicapai
HIV dan Corona Virus Disease 2019 (P6)
4.4.3 Membuat poster edukasi tentang bahaya virus dan upaya pencegahan penyebaran virus
HIV dan Corona Virus Disease 2019 (P6)
4.4.4 Memublikasikan poster edukasi tentang bahaya virus dan upaya pencegahan penyebaran
virus HIV dan Corona Virus Disease 2019 melalui media sosial (P6)

Penulis Budi Prasetiyo, S.Pd.

PPL 2 Praktik 1 : 27 Oktober 2022


Tanggal
PPL 2 Praktik 2 : 03 November 2022
SITUASI: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, Berdasarkan identifikasi masalah dan akar penyebab masalah yang telah dilakukan,
mengapa praktik ini kemampuan berpikir kreatif peserta didik di SMAN 1 Penawartama masih rendah. Hasil wawancara
penting untuk dibagikan, dengan rekan sejawat, guru senior, dan kepala sekolah di SMAN 1 Penawartama sebelumnya,
apa yang menjadi peran menunjukkan bahwa model pembelajaran yang sering diterapkan oleh guru masih konvensional
dan tanggung jawab anda dan sering menggunakan metode ceramah, serta media yang digunakan guru belum inovatif. Hal
dalam praktik ini. ini menyebabkan pembelajaran kurang melibatkan peserta didik untuk berperan aktif, sehingga
kurang menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kreatif.
Pada saat pembelajaran, sebagian besar peserta didik kurang berani dalam berpendapat,
bertanya, serta menjawab pertanyaan. Peserta didik juga sulit untuk menjawab pertanyaan dengan
gagasan yang baru karena terlalu terbiasa menghafal. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
berpikir kreatif peserta didik masih rendah.
Kemampuan berpikir kreatif sangat penting karena akan membuat peserta didik memiliki
banyak cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai persoalan, persepsi,
dan konsep yang berbeda (Awang dan Ramly, 2008: 335). Pentingnya kemampuan berpikir kreatif
didasarkan pada empat alasan, antara lain: dapat mengaktualisasi diri sebagai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah dengan banyak cara, menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat,
memberi kepuasan pada individu, serta menjadikan manusia mampu meningkatkan kualitas
hidupnya (Munandar, 2009: 31).
Maka dari itu, untuk menghadapi permasalahan diatas, diperlukan suatu upaya untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Salah satunya yaitu dengan menerapkan
salah satu model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Pernyataan ini didukung oleh Ledward
dan Hiranata (2011:1), bahwa pengembangan keterampilan abad 21 dapat dicapai dengan berbagai
cara, salah satunya dengan menggunakan model PjBL. Model PjBL merupakan suatu model
pembelajaran yang inovatif dengan beberapa strategi penting untuk sukses di abad 21 (Bell, 2010:
39). Selain itu, menurut Chard (dalam Curtis, 2011), bahwa melalui model PjBL, peserta didik dapat
bebas melintasi disiplin ilmu untuk memecahkan masalah dengan memberikan kebebasan untuk
mengeksplorasi kemampuan dirinya.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa model PjBL berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir kreatif peserta didik adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Utami, Riezky dan Umi (2015), menunjukkan bahwa ada
pengaruh model pembelajaran PjBL berbantu Instagram terhadap kemampuan berpikir kreatif
peserta didik kelas X SMA Negeri 8 Surakarta dengan didukung dari hasil rata-rata peserta didik
pada kelas eksperimen (82,72) lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol (77,12).
2. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Arlinda, Aditya dan Margareta
(2022), bahwa penerapan model Project-Based Learning dengan media Instagram berpengaruh
terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik di SMAN 1 Ungaran. Hasil uji-t
rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen (88.7) lebih tinggi
dibanding dengan kelas kontrol (75). Hasil rata-rata kemampuan kreatif kelas eksperimen 90.1%
yang berarti sangat baik.
3. Selaras dengan penelitian diatas, penelitian yang yang dilakukan oleh Ariyani, Jalmo dan Berti
(2019:10), menyatakan bahwa model PjBL berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi sains
dan berpikir kreatif peserta didik di SMP Negeri 15 Bandar Lampung. Hasil penelitian
menunjukkan kelas eksperimen memiliki kemampuan komunikasi lisan berkriteria “baik” dan
komunikasi tertulis berkriteria “cukup”, serta kemampuan berpikir kreatif melalui produk
berkriteria “cukup”. Kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dari
kelas kontrol dan menunjukkan pengaruh signifikan, setelah dianalisis statistik menggunakan
uji-t dan uji U dengan taraf kepercayaan 0,05.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) perlu dilakukan untuk
mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan strategi yang tepat
sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, dari hasil kajian
literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran materi biologi
upaya pencegahan penyebaran virus dengan menggunakan model pembelajaran Projrect Based
Learning dan berbantu media sosial instagram. Selain berguna untuk situasi pembelajaran, praktik
baik ini juga dapat dijadikan refrensi bagi guru lain untuk menginovasi pembelajarannya dalam
kompetensi yang sama.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

Peran saya dalam praktik ini adalah memilih dan menentukan model, metode serta media
pembelajaran sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di sekolah. Dalam hal Praktik
Pengalaman Lapangan ini, saya bertanggung jawab penuh untuk mengatasi masalah yang dialami
peserta didik. Untuk itu perlu perencanaan yang matang sebelum Praktik Pengalaman Lapangan
mulai dilaksanakan. Melakukan pengecekan dan uji coba sangat perlu dilakukan agar kendala yang
dihadapi saat aksi Praktik Pengalaman Lapangan bisa diminimalisir.

TANTANGAN : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk Berdasarkan hasil pengamatan, kajian literatur dan wawancara dengan guru sejawat,
mencapai tujuan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning dan berbantu media sosial
tersebut? Siapa saja yang instagram pada materi biologi upaya pencegahan penyebaran virus ini memiki beberapa tantangan.
terlibat? Adapun tantangan dalam aksi ini adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Project Based Learning memerlukan waktu dan persiapan yang cukup
panjang dalam pelaksanaannya.
2. Guru perlu mencari referensi terkait contoh poster yang menarik serta kaidah-kaidah pembuatan
poster yang baik.
3. Peserta didik memerlukan waktu yang cukup banyak untuk membuat produk poster digital.
4. Sebagian peserta didik belum terbiasa menggunakan aplikasi Canva untuk membuat poster
digital, sehingga beberapa peserta didik ada yang kurang aktif dalam kelompok.
5. Perlu koneksi internet yang stabil.
6. Perlu pengawasan yang lebih dari guru agar peserta didik tidak menggunakan handphone untuk
mengakses media sosial diluar konteks pembelajaran.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru melakukan tindakan sebagai berikut:
1. Guru melakukan beberapa persiapan, diantaranya menggunakan fasilitas printer sekolah untuk
mencetak LKPD, menggunakan projector untuk mendukung media PPT yang disiapkan, mencari
contoh poster yang menarik serta kaidah-kaidah pembuatan poster yang baik dan memberi
arahan kepada peserta didik untuk mempersiapkan diri melalui WA grup sebelum pelaksanaan
aksi.
2. Guru membagi sintak model pembelajaran PjBL menjadi 2 kali pertemuan.
Pertemuan pertama:
Fase I : Penyajian masalah
Fase II : Membuat perencanaan produk
Fase III : Menyusun Jadwal
Fase IV : Memonitor Pembuatan Proyek
Fase V : Melakukan Penilaian
Pertemuan kedua:
Fase VI : Evaluasi (Pada fase ini peserta didik secara berkelompok mempresentasikan produk poster
yang telah dibuat).
3. Kegiatan membuat poster dilakukan secara berkelompok agar dapat lebih menghemat waktu dan
memberi kesempatan kepada semua peserta didik secara menyeluruh dalam hal membuat
poster.
4. Guru membimbing peserta didik dalam menggunakan aplikasi Canva untuk membuat poster
digital.
5. Guru mengkomunikasikan kepada peserta didik agar mencari provider yang memiliki koneksi
internet stabil di lingkungan sekolah.
6. Guru aktif memantau proses pembuatan poster digital peserta didik agar peserta didik tidak
menggunakan handphone untuk mengakses media sosial diluar konteks pembelajaran.
Siapa saja yang terlibat?

Semua guru terlibat dalam tantangan ini, baik guru maupun kepala sekolah. Kepala
sekolah harus mendukung saya untuk mengatasi tantangan tersebut dengan menyediakan sarana
dan prasarana yang mendukung, misalnya pengadaan printer dan projector di sekolah. Projector
tersebut tidak hanya satu, agar semua guru ketika mengajar dapat maksimal menerapkan TPACK.
Guru berperan sebagai fasilitator bagi peserta didik. Tantangan ini harus diselesaikan oleh
semua guru di sekolah guna ketercapaian keberhasilan tujuan pembelajaran. Pemilihan model
pembelajaran, media pembelajaran dan pemilihan metode adalah tantangan tersendiri bagi guru.
AKSI : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?
Langkah-langkah apa
yang dilakukan untuk 1. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran
menghadapi tantangan Media pembelajaran menjadi salah satu penunjang keberhasilan peserta didik dalam belajar. Media
tersebut/ strategi apa yang saya gunakan adalah media visual. Media ini disusun sendiri oleh guru berupa LKPD dan
yang digunakan/ PPT yang menunjang dalam proses pembelajaran. LKPD dibuat menggunakan aplikasi Corel
bagaimana prosesnya, Draw dan dikemas semenarik mungkin dengan menyertakan QR Code yang berisi link video
siapa saja yang terlibat / pembelajaran yang dapat diakses peserta didik saat proses pembelajaran. Kemudian PPT yang
Apa saja sumber daya dibuat guru dikembangkan dari template https://slidesgo.com/ dan dikemas semenarik mungkin
atau materi yang agar menarik perhatian peserta didik. Untuk membuat LKPD dan PPT pembelajaran yang
diperlukan untuk menarik perlu keterampilan guru dalam keahlian untuk mengedit dan menggunakan aplikasi
melaksanakan strategi ini tersebut. Pihak yang terlibat hanya guru saja dalam membuat media video pembelajaran.

2. Memilih model pembelajaran


Pemilihan model pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran dan karakristik
peserta didik serta masalah yang akan diselesaikan seperti model pembelajaran PjBL (Project
Based Learning). Adapun sintak dari model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) yaitu:
1) Fase I : Penyajian masalah
❖ Guru melakukan brainstorming dimana peserta didik dihadapkan pada pengamatan
infografis tentang HIV.

❖ Peserta didik menemukan berbagai masalah dari hasil pengamatan infografis, kemudian
guru menanya:
❖ Apa yang dapat kalian simpulkan dari infografis tersebut?
❖ Menurut kalian upaya apa yang bisa kalian lakukan sebagai seorang pelajar untuk
mencegah penularan HIV? Communication (4C), Critical thinking (4C)
❖ Guru membagi peserta didik menjadi menjadi 4 kelompok yang heterogen (masing-
masing kelompok 4 orang).
❖ Guru kemudian membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok. Communication
(4C)
❖ Guru membimbing peserta didik untuk melakukan observasi tentang bahaya virus HIV
yang menyebabkan penyakit AIDS yang mereka ketahui melalui studi literatur, browsing
internet, dll.
❖ Peserta didik mulai mencari solusi dari permasalahan yang telah disajikan dan
menuliskannya pada lembar kerja yang telah diberikan guru. Collaboration (4C)

2) Fase II : Membuat perencanaan produk


❖ Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui
prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan berupa poster edukasi
tentang bahaya virus dan upaya pencegahan penyebaran virus HIV dan Corona Virus
Disease 2019 yang akan di publikasi (kampanye) di media sosial. Communication (4C)
❖ Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan poster edukatif yang akan dibuat,
bahan yang akan digunakan, serta langkah-langkah pembuatan produk. Collaboration
(4C)
❖ Secara berkelompok peserta didik mengajukan ide-ide kreatifnya mengenai produk
poster edukatif yang akan mereka buat. Creative (4C), Critical thinking (4C)
❖ Guru mengarahkan peserta didik dalam pengambilan tema agar sesuai dengan dasar
teori yang telah dipelajari, serta prinsip dan kaidah-kaidah pembuatan poster edukatif
yang menarik.
❖ Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik agar peserta
didik merasa “memiliki” proyek tersebut.

3) Fase III : Menyusun Jadwal


❖ Guru beserta peserta didik secara bersama-sama menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek meliputi batas waktu pengumpulan proyek, jadwal bimbingan
Guru dan waktu persentasi hasil proyek. Communication (4C)
4) Fase IV : Memonitor Pembuatan Proyek
❖ Guru menanyakan sejauh mana perkembangan proyek yang dibuat dan hambatan yang
ditemui selama pembuatan produk.
❖ Peserta didik mengkomunikasikan dengan guru perkembangan proyek yang sedang
mereka kerjakan Creative (4C), Collaboration (4C), TPACK.

5) Fase V : Melakukan Penilaian


❖ Guru mengarahkan peserta didik untuk mempublikasikan produk poster edukatif yang
telah mereka buat di media sosial masing-masing sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
❖ Peserta didik mengumpulkan link produk yang telah dibuatnya.
❖ Guru menilai produk poster edukatif yang telah dibuat peserta didik disesuaikan dengan
rencana yang telah dibuat peserta didik sebelumnya. Communication (4C), Creative
(4C), Collaboration (4C), TPACK.

6) Fase VI : Evaluasi
❖ Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan produk poster edukatif yang telah
dibuatnya.
❖ Guru membimbing proses pemaparan proyek dan menanggapi hasil presentasi.
❖ Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan
tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek. Collaboration,
Communication (4C)

REFLEKSI HASIL DAN Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?
DAMPAK
Bagaimana dampak dari Dampak dari penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) serta penerapan
aksi dari Langkah- metode diskusi kelompok, presentasi, dan tanya jawab/4C pada peserta didik kelas X IPA 2 SMAN
langkah yang dilakukan? 1 Penawartama yaitu :
Apakah hasilnya efektif?
Atau tidak efektif? 1. Peserta didik lebih antusias mengikuti proses pembelajaran di kelas. Dalam proses
Mengapa? Bagaimana pembelajaran mereka jarang menggunakan media pembelajaran yang menerapkan teknologi.
respon orang lain terkait Hal tersebut, membuat mereka lebih bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Dengan
dengan strategi yang adanya media audio visual mereka lebih tertarik dari pada belajar tanpa menggunakan media
dilakukan, Apa yang apapun. Selain media audio visual saya juga mengunakan media PPT yang membuat proses
menjadi faktor pembelajaran lebih bervariasi di mata siswa.
keberhasilan atau 2. Penerapan PjBL berbantu Instagram dalam pelaksananya dipantau melalui lembar observasi
ketidakberhasilan dari berupa lembar keterlaksanaan sintaks. Hasil dari lembar observasi menunjukkan bahwa semua
strategi yang dilakukan? sintaks PjBL berbantu Instagram telah terpenuhi. Siswa merasa senang selama melaksanakan
Apa pembelajaran dari kegiatan proyek dengan tema upaya pencegahan penyebaran virus, mereka antusias
keseluruhan proses melakukan diskusi dan tanya jawab sehingga kondisi kelas terlihat aktif pada saat
tersebut pembelajaran berlangsung maupun pada saat presentasi kelompok. Hal tersebut dikarenakan
siswa lebih mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. Guru sebagai fasilitator dan siswa aktif
dalam pembelajaran dengan cara merumuskan topik permasalahan, mengumpulkan data dan
menganalisa data sehingga diperoleh suatu penyelesaian masalah. Penerapan PjBL dapat
membuat siswa berperan aktif untuk memecahkan masalah, mengambil suatu keputusan,
meneliti suatu masalah dan mempresentasikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Sugiyastini, dkk (2013) yang menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek dirancang
untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks yang diperlukan siswa dalam melakukan
investigasi dan memahaminya.

Apakah hasilnya efektif?

Aksi yang telah dilakukan saya dianggap cukup efektif guna mencapai keberhasilan belajar
peserta didik dalam berkolaborasi. Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa model pembelajaran
PjBL berbantu Instagram berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil tes yang dikerjakan peserta didik pada kelas, nilai rata-rata kemampuan
berpikir kreatif siswa lebih tinggi dari pada sebelumnya. Hal tersebut sesuai pendapat dari
Purbalaksmi, dkk (2013) bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek memberikan
pengaruh terhadap kreatifitas siswa yang terlihat dari nilai rata-rata siswa dengan pembelajaran
berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Pembelajaran ini
terbatas pada kemampuan berpikir kreatif yang menjadi variabel terikatnya, namun pembelajaran
Project Based Learning ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dalam mengukur
kemampuan siswa secara maksimal.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah penggunaan LKPD yang
menarik yang disesuaikan dengan materi dan karakter peserta didik, penggunaan model
pembelajaran yang tepat, serta faktor dari dalam diri peserta didik itu sendiri. Model pembelajaran
PjBL membantu peserta didik lebih percaya diri dalam berbicara secara runtut dan terarah. Peserta
didik merasa senang selama melaksanakan kegiatan proyek dengan tema upaya pencegahan
penyebaran virus, mereka antusias melakukan diskusi dan tanya jawab sehingga kondisi kelas
terlihat aktif pada saat pembelajaran berlangsung maupun pada saat presentasi kelompok.
Hal ini juga dapat dilihat dari hasil penilaian tes kemampuan berpikir kreatif yang terdiri
dari empat aspek menunjukkan bahwa pada aspek Kemempuan Berpikir Kreatif yaitu Kemempuan
Berpikir Lancar (fluency), Kemempuan Berpikir Luwes (flexibility), Kemempuan Berpikir Orisinil
(originality), dan Kemempuan Berpikir Terperinci (elaboration), yang diperoleh melalui tes diketahui
bahwa aspek yang memiliki rata-rata skor tertinggi adalah aspek terperinci (elaboration).
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran PjBL
berbantu Instagram terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X IPA 2 SMAN 1
Penawartama dengan didukung dari hasil rata-rata siswa pada kelas eksperimen (82,72) lebih tinggi
dibanding dengan pembelajaran sebelumnya.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?

Respon orang lain sangat baik. Respon kepala sekolah sangat mendukung aksi yang telah
guru lakukan. Respon tersebut terlihat dengan kesediaan beliau meluangkan waktu melakukan
evaluasi pembelajaran disaat guru melaksanakan aksi 1 maupun aksi 2 di sekolah. Selain itu,
kepala sekolah meminta guru lain ikut membantu jika guru mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan aksi yang guru lakukan. Selain kepala sekolah guru lain juga sangat merespon baik
dalam pelaksaan aksi yang guru lakukan. Banyak guru yang membantu untuk menyelesaikan aksi
yang saya lakukan. Dukungan tersebut berupa bantuan dalam perekaman, berkenan
meminjamkan jam pelajaran disaat guru melakukan PPL di sekolah, serta bantuan secara moril.
Selain itu, respon baik diberikan dosen dan guru pamong untuk menyukseskan PPL Aksi 2
Peraktik 1 dan 2 berupa saran dan masukan yang positif yang dapat saya terapkan guna
ketercapaian tujuan.

Pembelajaran yang dapat diambil

Pembelajaran yang dapat diambil adalah guru harus bisa menciptakan suasana belajar
yang inovatif bagi siswa. Guru memegang kendali penting dalam keberhasilan tujuan pembelajaran.
Guru bertanggung jawab penuh untuk meningkatkan minat belajar siswa agar mereka lebih
bersemangat untuk mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
Untuk menciptakan suasana belajar yang menarik menjadi tantangan khusus bagi saya.
Untuk itu saya harus bisa meng-upgrade diri saya sendiri dengan selalu mencari info-info terbaru
mengenai model pembelajaran, pembuatan media pembelajaran yang menarik, dan pemilihan
metode yang tepat. Praktik mengajar yang seperti ini tidak hanya dilakukan pada saat mengikuti
kuliah PPG saja tapi harus bisa berkelanjutan dan terus dilakukan perubahan ke arah yang lebih
baik lagi.
LAMPIRAN HASIL REFLEKSI VIA GOOGLE FORM

Apakah Pembelajaran Materi Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Dengan Model


Pembelajaran Project Based Learning Berbantu Instagram Menyenangkan?
16 jawaban
Apakah Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantu
Instagram Dapat Membantu Anda Dalam Memberikan Gagasan Mengenai Suatu Upaya
Pencegahan Penyebaran Virus? (Berpikir Lancar/Fluency)
16 jawaban
Apakah Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantu
Instagram Dapat Membantu Anda Dalam Menafsirkan Berbagai Upaya Pencegahan
Penyebaran Virus? (Berpikir Luwes/Flexibility)
16 jawaban
Apakah Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantu
Instagram Dapat Membantu Anda Dalam Membuat Rancangan Proyek Poster Upaya
Pencegahan Penyebaran Virus? (Berpikir Terperinci/Elaboration)
16 jawaban
Apakah Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantu
Instagram Dapat Membantu Anda Dalam Membuat Rancangan Proyek Poster Upaya
Pencegahan Penyebaran Virus Yang Berbeda Dengan Kelompok Lain? (Berpikir
Orisinal/Originality)
16 jawaban
LAMPIRAN HASIL ANALISIS STATISTIK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING (PJBL) BERBANTU INSTAGRAM TERHADAP
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK

Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL)
Berbantu Instagram Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik
Variabel df Sig Keputusan Uji

Kemampuan
48 0.001 H0 ditolak
Berpikir Kreatif

Tabel 2. Distribusi dan Deskripsi Data Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kreatif
Frekuensi Kelas Setelah Frekuensi Kelas Sebelum
Interval
Perlakuan Perlakuan
67-70 0 2
71-74 2 7
75-78 5 4
79-82 6 9
83-86 3 3
87-90 7 0
91-94 2 0
Rata-rata 82.72 77.12
Varians 38.96 24.86
Std.Deviation 6.24 4.98

Tabel 3. Perbandingan Rata-Rata Skor Kemampuan Berpikir Kreatif (KBK) pada


Setiap Aspek
KBK Kelas Setelah Perlakuan Kelas Sebelum Perlakuan
Lancar (fluency) 3,40 3,40
Luwes (flexibility) 3,00 2,40
Orisinil (originality) 3,40 3,30
Terperinci (elaboration) 3,60 3,40
Rata-rata 3,35 3,13
LAPMPIRAN DOKUMENTASI AKSI
LKPD 3
(Upaya Pencegahan Penyebaran Virus)

Mata Pelajaran : ………………………


Kelas : ………………………
Hari/Tanggal : ………………………
Kelompok : ………………………
Nama Anggota : …………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menyimpulkan upaya pencegahan penyebaran


virus dengan baik
2. Peserta didik mampu merancang poster edukasi tentang upaya
pencegahan virus HIV dan Corona Virus Disease 2019 dengan baik
3. Peserta didik mampu membuat poster edukasi tentang upaya
pencegahan virus HIV dan Corona Virus Disease 2019 dengan baik
4. Peserta didik mampu memublikasikan poster edukasi tentang upaya
pencegahan virus HIV dan Corona Virus Disease 2019 melalui media
sosial dengan baik

Petunjuk Belajar

1. Bacalah petunjuk belajar di LKPD ini sebelum mulai


mengerjakan.
2. Bekerjasamalah dengan semua anggota kelompokmu untuk
memecahkan masalah yang ada di LKPD.
3. Dalam LKPD terdapat link video pembelajaran yang dapat
kalian tonton untuk membantu menjawab pertanyaan-
pertanyaan.
4. Tanyakan kepada guru apabila ada hal yang belum dipahami.
Tahap 1 : Penyajian Masalah

Perhatikan infografis tentang HIV berikut!

Kalian dapat
pindai QR Code
di bawah
untuk melihat
sumber
infografis
disamping!

Sumber:
https://kompaspedia.kompas.id/baca/infografik/
poster/waspada-penularan-hiv-aids
Jawab :

Untuk menambah
wawasan kalian tentang
upaya pencegahan virus,
tontonlah video
pembelajaran di samping
dengan memindai QR
Code di bawah ini!

Tahap 2: Merancang Proyek

1. Rancanglah proyek pembuatan poster edukasi tentang bahaya


dan upaya pencegahan virus HIV dan Corona Virus Disease 2019
secara berkelompok dengan bimbingan guru
2. Perhatikan kaidah-kaidah dalam pembuatan poster yang baik
dan benar
3. Berikut beberapa contoh poster edukasi tentang bahaya dan
upaya pencegahan virus HIV dan Corona Virus Disease 2019 :
Sumber : Sumber :
https://www.kemenkopmk.go.id/jaga- https://dinkes.tanahlautkab.go.id/cara-
diri-dan-keluarga-dari-virus-corona- pencegahan-penularan-covid19-pada-
dengan-germas individuperorangan

Sumber : Sumber :
https://pkbijabar.or.id/infografis- https://perdoski.id/gallery/detail/1672-
program-hiv-aids/ winners-of-educational-poster-competition-
on-sti-and-hivaids-awareness
Kaidah-kaidah dalam pembuatan poster yang baik dan benar :
1. Tulisan yang ada di dalam poster harus jelas dan mudah
terbaca oleh pembaca.
2. Bahasa yang digunakan di dalam poster mudah dipahami dan
diingat pembaca.
3. Susunan kalimat dalam poster harus singkat, padat, dan jelas
tanpa mengurangi isi poster yang ingin disampaikan.
4. Poster dilengkapi dengan gambar, seperti foto atau ilustrasi
yang menarik.
5. Pemilihan warna tulisan dengan warna dasar poster harus
tepat. Jangan sampai warna poster bertabrakan sehingga
tulisan sulit untuk dibaca.
6. Bahan poster yang digunakan tidak mudah rusak atau sobek.
Misalnya kertas karton.
7. Ukuran poster disesuaikan dengan tempat pemasangan poster
yang ada di tempat umum.

Tuliskan hasil rancangan poster kalian disini.


Tahap 3 : Penyusunan Jadwal

Susunlah jadwal penyelesain proyek bersama kelompokmu!

Waktu Pengerjaan (Hari ke ...)


No Deskripsi
1 2 3 4 5 6 7
Merancang desain secara
1
manual
Merancang desain menggunakan
2 program Canva atau program
android lainnya.

3 Membuat poster digital edukasi

4 Presentasi hasil produk

Pameran dan publikasi poster


5
poster digital edukasi

Tahap 4 : Pemantauan Proyek

No Deskripsi Tanda Tangan Guru Diselesaikan Tanggal

Merancang desain secara


1
manual
Merancang desain
menggunakan program
2
Canva atau program android
lainnya.
Membuat poster digital/video
3
edukasi

4 Presentasi hasil produk

Pameran dan publikasi poster


5
poster digital/video edukasi
Tahap 5 : Pengujian Hasil

Kumpulkan link poster edukasi bahaya dan upaya pencegahan virus HIV dan
Corona Virus Disease 2019 yang sudah kalian publikasikan di media sosial
kalian masing-masing. Tulis link hasil publikasi dibawah ini:

Tahap 6 : Evaluasi Pengalaman


Presentasikan hasil produk di depan teman-teman kelasmu, kemudian
tuliskan pengalamanmu dalam menyelesaikan produk membuat poster
edukasi bahaya dan upaya pencegahan virus HIV dan Corona Virus Disease
2019:
PENILAIAN KOGNITIF

A. Penilaian Kognitif

1. Teknik Penilaian : Tes tulis


2. Bentuk Instrumen : Soal uraian 5 butir

Kisi-kisi Soal Postest Uraian

Aspek yang dinilai


Indikator Jumlah Nomor Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.4.6 Menyimpulkan upaya
pencegahan penyebaran V 5 1-5
virus
Jumlah 5

Rubrik Soal Postest Uraian

No Soal Kunci Jawaban Skor


1. Perhatikan infografis di bawah ini untuk Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, maka
menjawab soal nomor 1-3! virus ini akan menyerang sel darah putih.
Selanjutnya akan merusak dinding sel darah
putih untuk masuk ke dalam sel dan
merusak bagian yang memegang peranan
pada kekebalan tubuh. Sel darah putih yang
telah dirusak tersebut menjadi lemah dan
20
tidak lagi mampu melawan kuman-kuman
penyakit. Lambat-laun sel darah putih yang
sehat akan sangat berkurang. Akibatnya,
kekebalan tubuh orang tersebut menjadi
menurun dan akhirnya sangat mudah
terserang penyakit. Jadi ketika seseorang
terinveksi maka penyakit ringan pun akan
PENILAIAN KOGNITIF

menjadi berat. Selain itu efek yang


ditimbulkan bisa menimbulkan kecanduan
narkoba, bisa mendorong untuk bunuh diri,
bisa menyebabkan tekanan mental dan
menjadi sakit jiwa (gila)
Jika jawaban memuat setiap aspek yang
ditanyakan
Pemilihan teknik tepat 20
di deskripsikan setiap langkah jawaban
penyusunan kalimat mudah dipahami
Minus satu kriteria jawaban 15
Minus dua kriteria jawaban 10

Minus tiga kriteria jawaban 5

Pendidikan mengenai penyakit HIV/AIDS


sangatlah penting dipelajari sejak dini, maka
dari itu perlu diajarkan dalam pelajaran sekolah
dalam hal ini di SMA. Coba kalian telaah
kemudian tuliskan mengapa penyakit HIV/AIDS
sangat berbahaya!
PENILAIAN KOGNITIF

2. Bagaimana penularan penyakit HIV/AIDS? Cara Penularan HIV/AIDS terjadi bila ada
kontak atau percampuran dengan cairan
tubuh yang mengandung HIV, yaitu melalui:
Hubungan seksual dengan seseorang yang
mengidap HIV, Alat jarum suntik atau alat 20
tusuk lainnya, Ibu hamil yang mengidap HIV
kepada bayi yang dikandungnya. Penularan
dapat terjadi juga melalui transfusi darah,
penggunaan produk darah dan plasma.
Jika jawaban memuat setiap aspek yang
ditanyakan
Pemilihan teknik tepat 20
di deskripsikan setiap langkah jawaban
penyusunan kalimat mudah dipahami
Minus satu kriteria jawaban 15
Minus dua kriteria jawaban 10
Minus tiga kriteria jawaban 5
3. Setelah dapat menelaah penularan HIV/AIDS, Pencegahan penularan melalui hubungan
coba kalian simpulkan bagaimana cara seksual, pencegahan penularan melalui
pencegahan penyakit HIV/AIDS! darah, pencegahan dari ibu kepada anaknya, 20
pencegahan berupa edukasi di lingkungan
sekolah/institusi pendidikan.
Jika jawaban memuat setiap aspek yang
ditanyakan
Pemilihan teknik tepat 20
di deskripsikan setiap langkah jawaban
penyusunan kalimat mudah dipahami
Minus satu kriteria jawaban 15
Minus dua kriteria jawaban 10
Minus tiga kriteria jawaban 5
4. Perhatikan infografis di bawah ini untuk Varian Omicron terbilang masih baru dan
menjawab soal nomor 4-5! butuh lebih banyak penelitian untuk lebih 20
memahaminya. Namun ada potensi vaksin
PENILAIAN KOGNITIF

Covid-19 yang sudah diterima kurang efektif


untuk melawan infeksi varian tersebut.
Karena itulah orang-orang yang sudah
mendapat vaksin dosis lengkap disarankan
menerima vaksin penguat atau booster guna
menambah kekuatan antibodi. Para ahli juga
mengkhawatirkan varian omicron lebih ganas
dari pada varian yang sudah ada.
Jika jawaban memuat setiap aspek yang
ditanyakan
Pemilihan teknik tepat 20
di deskripsikan setiap langkah jawaban
penyusunan kalimat mudah dipahami
Minus satu kriteria jawaban 15
Minus dua kriteria jawaban 10
Berdasarkan infografis diatas, mengapa kita
harus waspada terhadap varian baru virus Minus tiga kriteria jawaban 5
corona “omicron”?
5. Bagaimana upaya pencegahan penularan varian Penularan varian Omicron tak berbeda dengan
baru virus corona “omicron”? varian Covid-19 lain. Maka upaya
pencegahannya pun masih sama, yakni
dengan protokol kesehatan yang ketat. Selalu
kenakan masker dengan benar bila
beraktivitas di luar rumah, jaga jarak aman 1
meter, dan rajin mencuci tangan dengan air 20
mengalir dan sabun atau hand sanitizer.
Selain itu, hindari kerumunan dan batasi
mobilitas. Yang tak kalah penting adalah
mendapat vaksin karena vaksin terbukti bisa
melindungi diri dari risiko sakit parah dan
kematian.
Jika jawaban memuat setiap aspek yang
ditanyakan 20
Pemilihan teknik tepat
PENILAIAN KOGNITIF

di deskripsikan setiap langkah jawaban


penyusunan kalimat mudah dipahami
Minus satu kriteria jawaban 15
Minus dua kriteria jawaban 10
Minus tiga kriteria jawaban 5
PENILAIAN PSIKOMOTOR

B. Penilaian Psikomotor

1. Teknik penilaian : Produk


2. Bentuk instrumen : Lembar Penilaian Produk
3. Kisi-kisi :
KD Indikator Pencapaian Kompetensi Butir instrumen
4.4. 4.4.2 Merancang poster edukasi tentang bahaya virus dan upaya 1-4
pencegahan penyebaran virus HIV dan Corona Virus Disease
2019
4.4.3 Membuat poster edukasi tentang bahaya virus dan upaya
pencegahan penyebaran virus HIV dan Corona Virus Disease
2019
4.4.4 Memublikasikan poster edukasi tentang bahaya virus dan
upaya pencegahan penyebaran virus HIV dan Corona Virus
Disease 2019 di media sosial

4. Lembar Penilaian Produk


Berilah tanda check list (√) pada pilihan 1, 2, atau 3 berdasarkan keterampilan peserta didik dalam tahap persiapan,
pelaksanaan dan hasil produk!

No. Aspek Baik (skor 3) Cukup (skor 2) Kurang (skor 1)


1 PERSIAPAN:
a. Pencarian/penemuan ide
b. Menyiapkan bahan dan alat
c. Menentukan tema poster
2 PROSES PELAKSANAAN
a. Teknik pembuatan
b. Mengikuti petunjuk
c. Menyajikan karya di media sosial
PENILAIAN PSIKOMOTOR

3 HASIL POSTER
a. Kesesuaian tema
b. Kebenaran isi
c. Kreatvitas
d. Originalitas
e. Bahasa mudah dipahami
f. Kombinasi dengan gambar
g. Like dan komen terbanyak di sosial media
4 PRESENTASI

a. Penggunaan bahasa yang baik dan benar


b. Penyampaian mudah dipahami
c. Penggunaan media yang menarik
d. Kekompakan tim
Total Skor

Penilaian Hasil Produk: Nilai = Skor Perolehan × 100

51
Penilaian Hasil kerja/Laporan Keterangan/rubrik pengisian skor:
3 Baik = terpenuhi dengan baik
2 Cukup = terpenuhi tapi kurang tepat
1 Kurang = tidak terpenuhi
PENILAIAN AFEKTIF

C. Penilaian Afektif

Jurnal Penilaian Afektif

Nama peserta Positif


No Waktu Kejadian/Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Didik (+)/Negatif (−)
RUBRIK KREATIVITAS

Berikut adalah kisi-kisi aspek kreativitas:

Aspek Kreativitas Indikator


Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, saran dalam
1. Keterampilan Berpikir Lancar
penyelesaian masalah
Menghasilkan gagasan yang bervariasi
2. Keterampilan berpikir
luwes(fleksibilitas) Dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang
yang berbeda
Mencetuskan masalah, gagasan atau hal-hal yang tidak
3. Keterampilan berpikir terpikirkan orang lain
orisinil(orisinalitas) Menciptakan ide-ide atau hasil karya yang berbeda dan
Aptitude
betul-betul baru

Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain

4. Keterampilan berpikir detail Mengungkapkan cara kerja yang ditempuh untuk


(elaborasi) menyelesaikan permasalahan
Membuat laporan dengan detail dan berbeda
(untuk indikator ini lebih dijabarkan pada ranah
psikomotor/melalui portofolio)
Keinginan untuk mencari tahu, mendalami pengetahuan
5. Rasa ingin tahu lebih dalam
Mempertanyakan segala sesuatu
Non-aptitude
6. Bersikap merasa tertantang Melibatkan diri dalam tugas yang diberikan

7. Berani mengambil resiko Percaya diri dalam mengerjakan sesuatu


LEMBAR OBSERVASI GURU
LEMBAR OBSERVASI GURU

LEMBAR OBSERVASI GURU

PPG DALJAB KATEGORI 2 TAHUN 2022

Sekolah : SMAN 1 PENAWARTAMA


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Materi : Upaya Pencegahan Penyebaran Virus

Nama Guru : Budi Prasetiyo, S.Pd.

Kelas :X…

Hari/tanggal : …………………………….…………………………….
Praktik PPL ke :

Petunjuk Lembar Observasi


Berikut ini adalah daftar kompetensi guru PPG. Silahkan Bapak /Ibu melakukan
observasi terhadap guru PPG. Mohon menjawab sebenarnya sesuai dengan apa
yang Anda lihat dengan cara memberikan tanda (x) pada kolom angka yang
menggambarkan guru PPG

Lembar Observasi menggunakan skala 1-4

Belum terlihat Mulai terlihat Sering terlihat Konsisten terlihat


Praktek yang Praktek yang Praktek yang Praktek
diharapkan belum diharapkan sudah diharapkan sering pembelajaran
terlihat dalam mulai terlihat terlihat dalam inovatif yang
praktek dalam praktek praktek diharapkan sudah
pembelajaran pembelajaran pembelajaran konsisten terlihat
inovatif inovatif inovatif, hanya
belum
konsisten

No Kompetensi 1 2 3 4
1. Guru menyusun Rencana Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) dengan lengkap

2. Guru merumuskan IPK , tujuan pembelajaran,


dan instrumen penilaian dengan tepat

3. Guru menyusun materi pembelajaran berbasis


TPACK dan disajikan dengan menarik
4. Guru menyusun bahan ajar dan menyusun
LKPD berorentasi pada pemecahan masalah

5 Guru tampil ceria, berwibawa, rapi,


mengispirasi, tenang, ramah, Adil, objektif, dan
penuh perhatian kepada peserta didik

6. Guru memanfaatkan media berbasis TIK


7. Guru menerapkan pembelajaran saintifik dan
model Project Based Learning (PjBL) sesuai
sintaks pembelajaran
8. Guru menerapkan proses pembelajaran
berbasis HOTS

9 Guru membuat dan menerapkan proses


diskusi, ice breaking, dan permainan dalam
pembelajaran
10. Guru melaksanakan penilaian otentik
berbasis HOTS, mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan

Penawartama, Oktober 2022

Observer

NIP.
Instrument Survey Kepada Peserta Didik

Nama :……………………………………….
No. Absen : ……………………………………….
Kelas : ………………………………………

Instruksi:
Berikut ini adalah daftar pertanyaan mengenai Bapak / Ibu guru yang mengajar.
Pertanyaan ini bukan ujian dan tidak akan berpengaruh apa – apa untuk kamu.
Jawablah dengan jujur karena ini akan sangat membantu Bapak/Ibu guru dalam
proses pendidikannya. Kamu hanya perlu mengisi ceklis (√ ) sesuai ekspresi yang ada
di lembar ini yang menggambanrkan sedih, cemberut, biasa saja, dan senang.

Komponen: Penguasaan Materi

No Pertanyaan

1 Guru saya menyampaikan materi pelajaran


dengan contoh dalam kehidupan sehari hari
2 Guru saya menyampaikan materi pelajaran
dari buku paket dan sumber belajar lainnya
3 Guru saya memberikan contoh atau
permasalahan yang berhubungan dengan
keadaan saat ini
4 Guru saya menjawab pertanyaan dengan jelas
5 Guru saya menjawab pertanyaan dengan benar
6 Guru saya mengajar sesuai dengan materi
pelajaran

Komponen: Kemahiran dalam Mengajar

No Pertanyaan

1 Guru saya menyampaikan kegiatan yang


akan dilakukan selama pembelajaran
2 Guru saya menyampaikan materi pelajaran
dengan mudah dimengerti
3 Guru saya mengajar dengan cara yang
bervariasi misalnya diskusi, domnstrasi, tanya
jawab, ceramah, dll
4 Guru saya berbicara dengan jelas ketika
menyampaikan materi pelajaran
5 Guru saya meminta saya belajar secara
berkelompok
6 Guru saya mengajar dengan cara yang
menyenangkan dan menarik
7 Guru membimbing saya dan teman – teman
ketika mengalami kesulitan
8 Guru saya membuat suasana nyaman saat
melaksanakan pembelajaran
9 Guru saya terampil menggunakan alat bantu
saat mengajar
10 Guru saya memberi kesempatan kepada saya
dan atau teman – teman untuk bertanya atau
menjawab
11 Guru saya menghargai kemampuan saya
dan atau teman -teman
12 Guru saya memberitahukan nilai hasil belajar
saya
13 Guru saya memberikan motivasi kepada saya
dan atau teman – teman
14 Guru saya memberikan tugas dalam
pembelajaran
Penilaian Diri Pembuatan Poster Bahaya Virus Dan Upaya Pencegahan
Penyebaran Virus HIV Dan Corona Virus Disease 2019

Petunjuk: Berilah tanda checklist sesuai dengan tugas membuat poster yang
dilakukan!
Nama : ……….
Kelas : ……….

No Pernyataan Ya Tidak

1 Saya mencari dan menemukan sendiri ide


membuat poster bahaya virus dan upaya
pencegahan penyebaran virus HIV dan Corona
Virus Disease 2019
2 Saya dapat menyiapkan alat yang digunakan
untuk membuat poster
3 Saya dapat menentukan tema poster bahaya
virus dan upaya pencegahan penyebaran virus
HIV dan Corona Virus Disease 2019
4 Saya melakukan pembuatan poster sesuai
petunjuk
5 Saya mengunggah poster di sosial media
6 Saya melaksanakan pembuatan poster tepat
waktu
7 Saya mengumpulkan poster tepat waktu
Total

Refleksi Diri Pembelajaran

Petunjuk: Berilah tanda checklist sesuai dengan pembelajaran yang


sudah dilakukan!
Nama : ……….
Kelas : ……….

No. Pernyataan Ya Tidak


1. Saya mampu menyimpulkan upaya pencegahan
penyebaran virus.
2. Saya mampu merancang produk kampanye
upaya pencegahan penyebaran virus.
3. Saya mampu membuat produk kampanye upaya
pencegahan penyebaran virus

Anda mungkin juga menyukai