Anda di halaman 1dari 4

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOLABORASI

PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN LKPD INTERAKTIF

A. Deskripsi Studi Kasus

Pesatnya perkembangan di era globalisasi ini berdampak pada perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan, tak terkecuali perkembangan di dalam dunia pendidikan. Dengan
berkembangnya teknologi, maka ilmu pengetahuan lebih mudah diakses oleh siapa saja.
Dalam dunia pendidikan teknologi sangat membantu dan memberikan upaya-upaya
pembaruan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran. Akan tetapi, Kecanduan terhadap
gadget membawa pengaruh besar dalam hidup mereka bahkan dapa merubah pola pikir,
kepribadian, serta tingkah lakunya (Winarno dalam Nursyifa,2018). Hal ini menyebabkan
seseorang memiliki perilaku introvert, antisosial dan sulit bergabung dengan dunia nyata.
(Arifin dalam Nursyifa, 2018) Pengaruh dari perilaku-perilaku tersebut akan berdampak
kelak saat mereka telah berada di dunia kerja, dimana saat mereka dituntut mampu
berinteraksi dengan orang lain secara kompeten dan saling menghormati. Salah satu bekal
untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan keterampilan berkolaborasi.
Pentingnya memiliki keterampilan tersebut agar mampu bersosialisasi, peka terhadap
lingkungan sekitar, serta mampu mengendalikan ego dan emosi.

B. Analisis Situasi
Situasi pembelajaran yang diharapkan secara umum yakni pendidik mengharapkan peserta
didik memiliki peningkatan keterampilan kolaborasi pada saat kerja kelompok, peserta didik
juga mampu memahami materi yang diajarkan dengan baik, sehingga mendapatkan hasil
belajar yang maksimal. Akan tetapi, situasi yang terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran
adalah masih banyak peserta didik yang belum dapat berkolaborasi dengan teman yang
lainnya. Selama melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dilaksankan di tempat PPL pada
smester 2, saya menemukan beberapa kasus yang terdapat pada peserta didik yakni masih
banyak peserta didik menggunakan waktu bekerja kelompok untuk bercerita, bermain-main,
serta tidak adanya kerja tim, dimana yang mengerjakan hanya satu atau dua siswa saja.
Sehingga ketika pembelajaran berlangsung peserta didik tersebut tidak dapat memahami
materi. Peran saya untuk mengatasi rendahnya kolaborasi pada peserta didik, saya mencoba
memberikan media pembelajaran berupa LKPD interaktif. Dimana untuk dapat merangsang
peserta didik untuk dapat bekerjasama dibutuhkan salah satunya adalah LKPD. Dengan
menggunakan LKPD interaktif ini peserta didik dapat mudah untuk belajar, menyelidiki,
menganalisis dan memecahkan masalah secara kolaborasi. Adapun yang terlibat dalam
perancangan dan pelaksanaan yang dilakukan diantaranya adalah saya sendiri sebagai
pendidik yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, terdapat DPL dan guru pamong,
dalam hal ini DPL dan guru pamong yang akan memberikan arahan dan masukan mengenai
permasalahan yang ada. serta peserta didik yang menjadi target sasaran observasi. Tantangan
dan hambatan yang dihadapi dalam merancang kegiatan pembelajaran ini yakni kemungkinan
koneksi sinyal internet susah (kendala jaringan), masih terdapat beberapa peserta didik yang
tidak serius, dan masih terdapat peserta didik yang bermain-main dengan gadget nya.

C. Alternative Solusi
Langkah nyata yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan kurangnya keterampilan
kolaborasi peserta didik dalam proses pembelajaran, yakni dengan merancang perangkat
pembelajaran berupa LKPD interaktif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, dimana
peserta didik lebih cenderung belajar dengan menggunakan gadget nya. Sebelumnya saya
melakukan bimbingan dengan DPL dan Guru Pamong mengenai permasalahan yang terdapat
pada peserta didik agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Adapun evaluasi yang saya lakukan adalah
dengan melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengamati bagaimana kebiasaan peserta
didik, pembelajaran seperti apa yang mereka sukai, serta bagaimana respon peserta didik
terhadap tindakan yang dilakukan oleh pendidik. Hal ini sangat membantu saya untuk
merancang dan merencanakan pembelajaran dikemudian hari.
Adapun model pembelajaran yang saya gunakan adalah model Problem Based Learning.
(PBL) dengan metode diskusi dan presentasi. Model PBL ini dapat menekankan keterampilan
kolaborasi peserta didik, yakni ketika melakukan diskusi kelompok. Selain itu, penggunaan
media pembelajaran yang menarik berupa android juga dapat memberikan keleluasaan
peserta didik dalam menuangkan ide atau fikiran mereka ketika berkolaborasi. Melalui LKPD
interaktif ini diharapkan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisisen
serta peserta didik dapat aktif dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guna tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah dipelajari. Dalam hal ini saya menggunakan LKPD interaktif
berupa canva untuk meningkatkan minat dan kreativitas peserta didik terhadap materi yang
akan dipelajari, selain media tersebut menarik dalam segi tampilan aplikasi canva juga sangat
mudah diakses pada perangkat gadget peserta didik. Dimana media yang dibuat dengan
aplikasi ini dapat disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, yakni dapat berupa video
maupun audio visual. Selain itu, peserta didik dapat saling berkolaborasi dalam mengerjakan
permasalahan yang terdapat pada LKPD yang telah disediakan.
D. Evaluasi
Adapun hasil dari langkah nyata yang telah saya lakukan mendapatkan timbal balik dari
peserta didik. Karena penggunaan LKPD interaktif ini dapat membantu pendidik dan peserta
didik menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan bagi peserta
didik. Peserta didik terdorong untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran melalui orientasi
permasalahan. Tentunya sangat mendukung untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi.
Selain itu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih terstruktur, hal ini dikarenakan dengan
adanya penerapan model Problem Based Learning yang mudah dipahami oleh peserta didik,
karena peserta didik sudah terbiasa menggunakan Model PBL pada kurikulum merdeka.
Hasil selanjutnya adalah minat dan partisipasi peserta didik menjadi lebih meningkat dari
sebelumnya. Karena adanya rasa kerjasama antar tim membuat peserta didik lebih percaya
diri karena tidak merasa dibedakan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.

Daftar Rujukan

Fransiska, et all. (2021). Pengembangan LKPD Berbasis Multimedia Interaktif pada Materi
Kingdom Monera. Journal Of Biologi Learning.
Kundariati, et all (2020). Peningkatan Keterampilan Kolaborasi dan Literasi Digital Melalui
Pembelajaran Biologi Berbasis Lesson Study Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi
Universitas Negeri Malang.
Nursyifa, A. (2018). Sosialisasi Peran Penting Keluarga Sebagai Upaya Pencegahan Dampak
Negatif Teknologi pada Anak dalam Era Digital. Proceeding of Community
Development. Vol. 2, Hal. 649

Anda mungkin juga menyukai