Anda di halaman 1dari 12

NILAI-NILAI KEHIDUPAN DALAM NOVEL LAKI-LAKI DARI SELATAN

KARYA TAN TJIN SIONG

Ananda, Christanto Syam, Agus Wartiningsih


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Email: anggrid007@gmail.com

Abstract
This study aims to obtain an overview of the values of life in the novel Male From The
South by Tan Tjin Siong. The study uses descriptive and qualitative methods. The
approach used is the sociological approach to literature. Sources of data in this study
relate to the value of education and moral values related to individuals, moral values
associated with society, and moral values related to divinity that are reflected in
words, phrases, and sentences in the novel Male From The South by Tan Tjin Siong.
Based on the results of data research on the novel Male From The South by Tan Tjin
Siong, it can be concluded that there is a value of education. The form of its
educational value is Honest. Moral values related to individuals. His form is strong
desire, and humble. Moral values related to the community, the form of moral values
are faithful, a sense of family, obedient to parents, and deliberation. Moral values
related to God. The form of its moral value is praying, believing soul mates in the
hands of God, and surrender to God.

Keywords: life values, novels

PENDAHULUAN untuk menentukan nilai baik dan buruk, nilai


Novel Laki-laki dari Selatan adalah moral yang telah dirumuskan tersebut
sebuah novel karya Tan Tjin Siong yang dijadikan subjek dalam membentuk,
menceritakan tentang seorang laki-laki mengarahkan, dan mewujudkan pola pikir
bernama Rustam yang memiliki julukan dan tingkah laku manusia yang lebih
“Laki-laki dari Selatan” julukan tersebut beradab.
berbuah petaka, Dirinya harus kehilangan Menurut Nurgiyantoro (2004:4) “Novel
sang istri yang sangat dicintainya.Novel merupakan suatu karya fiksi yang
Laki-laki dari Selatan karya Tan Tjin Siong menawarkan suatu dunia yaitu yang berisi
banyak mengandung nilai-nilai kebaikan suatu model yang diidealkan, dunia imajiner,
yang bisa dijadikan teladan bagi pembaca yang dibangun melalui berbagai sitem
dan di dalam novel Laki-laki dari Selatan intrinsiknya”.Menurut Scheller (dalam
karya Tan Tjin Siong lebih dominan Adisusilo, 2011:65) nilai-nilai kehidupan
mengandung nilai pendidikan dan nilai adalah nilai yang paling penting bagi
moral. Nilai pendidikan dalam novel Laki- kehidupan. Nilai memiliki sifat yang abstrak
laki dari Selatan karya Tan Tjin Siong ini artinya tidak dapat diamati melalui indra
adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya manusia, namun dalam realisasinya nilai
dan mendorong orang untuk berbuat positif berkaitan dengan tingkah laku atau segala
di dalam kehidupannya, sehingga nilai aspek kehidupan manusia yang bersifat
pendidikan di dalam novel Laki-laki dari nyata. Setiap nilai memiliki nilai dasar yang
Selatan karya Tan Tjin Siong bertujuan merupakan hakikat, esensi, intisari atau
mendidik seseorang agar menjadi manusia makna yang terdalam dari nilai-nilai
yang baik dalam arti berpendidikan. Nilai tersebut. Oleh karena itu, nilai harus lebih
moral dalam novel Laki-laki dari Selatan berguna dalam menuntun sikap dan tingkah
karya Tan Tjin Siong ini merupakan konsep laku manusia agar dapat diformasikan
yang telah dirumuskan oleh masyarakat menjadi lebih objektif sehingga
memudahkan manusia untuk dengan Tuhan. (1) Nilai moral
menjabarkannya dalam tingkah laku secara yanghubungan manusia dengan diri sendiri
nyata dalam kehidupan sehari-hari. merupakan suatu konsep sikap dan
Dalam karya sastra terdapat bermacam- perbuatan manusia terhadap dirinya sendiri.
macam nilai, yaitu nilai pendidikan, dan Menurut Nurgiantoro (2013:443) Persoalan
nilai moral. (1) Nilai pendidikan adalah manusia dengan dirinya sendiri dapat
mengantar peserta didik mengenali, bermacam-macam jenis dan tingkat
mengembangkan, dan menerapkan nilai- intensitasnya. Persoalan tersebut dapat
nilai dalam kehidupan bermasyarakat. Karya berhubungan dengan persoalan eksitensi
sastra selain sebagai penanaman nilai-nilai diri, harga diri, rasa percaya diri, takut,
dan karakter serta merangsang imajinasi maut, rindu, dendam, kesepian,
kreativitas berpikir melalui rasa penasaran keterombang-ambingan antara beberapa
akan jalan cerita dan metafora-metafora pilihan, dan lain-lain yang lebih melibat ke
yang terdapat di dalamnya (Noor, 2011:12). dalam diri dan kejiwaan seorang individu.
Modal apresiasi sastra yang memadai (2) Nilai moral yang berhubungan dengan
tentunya akan menciptakan output masyarakat menyangkut hubungan antar
pendidikan yang lebih arif dan bijak. Sastra manusia dalam kehidupan sosial. Dalam
tidak hanya berperan dalam penanaman kehidupan bermasyarakat, manusia memiliki
pondasi keluhuran budi pekerti, tetapi juga status dan peranan yang berbeda-beda.
memiliki andil dalam pembentukan karakter Status atau kedudukan manusia dalam
yang jujur sejak dini. Menurut Daniel masyarakat dapat netral, tinggi, menengah
Goleman (dalam Adisusilo, 2011:79) atau rendah.Permasalahan-permasalahan
menyebutkan bahwa pendidikan karakter dalam kehidupan bermasyarakat biasa
merupakan pendidikan nilai, yang tergambar dalam karya sastra baik prosa
mencangkup sembilan nilai dasar yang maupun puisi. Sastra dikatakan sebagai
saling terkait, yaitu tanggung jawab, rasa lukisan kehidupan atau menyajikan
hormat, keadilan, keberanian, kejujuran, rasa persoalan kehidupan karena karya sastra
kebangsaan, disiplin diri, peduli, dan lahir dari jaring kemasyarakatan bukan dari
ketekunan. (2) Nilai moral adalah sebuah suatu kekosongan atau vakum sosial
nilai yang berhubungan dengan tingkah laku (Hardjana, 1991:72), dan sastra merupakan
manusia. Hal ini terkait dengan baik dan ungkapan perasaan masyarakat (Wellek dan
buruknya moral yang dimiliki oleh Austin, 1995:110). Menurut Nurgiantoro
seseorang yang tercemin dalam kehidupan (2013:444-445) masalah-masalah yang
sehari-hari. Nilai moral merupakan nilai berupa hugungan antarmanusia itu antara
yang penting bagi kehidupan manusia, baik lain dapat berwujud persahabatan, yang
sebagai makhluk pribadi, makhluk tuhan, kokoh atau yang rapuh, kesetiaan,
maupun makhluk sosial. Nilai moral penghianatan; dalam kekeluargaan dapat
merupakan nilai yang digunakan sebagai berwujud hubungan suami-istri, orangtua-
dasar, tuntunan, dan tujuan manusia dalam anak, cinta kasih terhadap suami/istri, Anak,
kehidupannya. Menurut Darmadi (2007:33), orangtua; cinta kasih antarsesama, tanah air,
“manusia Indonesia pada hakekatnya sejak hubungan buruh majikan, atasan bawahan,
dini nilai moral dan keyakinanya sudah diisi dan lain-lain yang melibatkan interaksi
dengan nilai moral budaya dan agama.” antarmanusia. (3) Nilai yang berhubungan
Menurut Nurgiyantoro (1995:324), dengan ketuhanan merupakan suatu konsep
“secara garis besar persoalan hidup dan mengenai perbuatan manusia dalam
kehidupan manusia dapat dibedakan ke hubungannya dengan Tuhan. Penilaian
dalam persoalan hubungan manusia dengan moral manusia dalam hubungannya dengan
dirinya sendiri, hubungan manusia dengan Tuhan dapat dilihat dari tingkah
manusia lain dalam lingkup social dan lakunya.Karya sastra yang baik akan
lingkungan alam, dan hubungan manusia mengungkapkan mengenai sosok-sosok
manusia yang taat terhadap hukum-hukum terhadap interaksi antar konsep yang sedang
Tuhannya, dan menjalankan kewajiban dikaji secara empiris. Menurut Ratna
dengan ikhlas. Sastra keagamaan dengan (2013:46) “metode ini secara keseluruhan
kata lain juga menampilkan sosok-sosok memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan
tokoh yang taat terhadap Tuhan. Dalam menyajikannya dalam bentuk penafsiran”.
agama Islam hal ini disebut Akhlak. Akhlak Pendekatan penelitian yang digunakan
ini berkaitan dengan berbagai aspek, yaitu dalam penelitian ini adalah pendekatan
pola prilaku kepada Allah, sesama manusia, sosiologi karya sastra. Sosiologi karya sastra
hingga pola prilaku kepada alam adalah pendekatan terhadap karya sastra
(Afriantien,1996:148). Kehadiran unsur yang mempertimbangkan segi-segi
relegius dan keagamaan dalam sastra adalah kemasyarakatan (Darmono,1978:2). Fokus
setua keberadaan sastra itu sendiri. Bahkan, perhatian sosiologi karya sastra adalah pada
sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat isi karya sastra, tujuan, dan hal-hal lain yang
religius. tersirat dalam karya sastra itu sendiri, serta
Menurut Martono (2009:237) yang yang berkaitan dengan masalah sosial
termasuk dalam nilai religious atau nilai (Wellek dan Warren, 1994). Sosiologi karya
syariat, yaitu: keyakinan kepada Tuhan yang sastra mengkaji sastra sebagai cermin
Maha Esa, shalat subuh, berdoa kepada masyrakat, sastra sebagai dokumen sosial
Allah, menghormati ibu, manusia makhluk budaya yang mencatat kenyataan
yang lemah, setan musuh manusia, sosiobudaya suatu masyarakat pada masa
bertaubat, dan percaya kepada takdir. tertentu, mengkaji sastra sebagai bias dari
realitas. Kajian sosiologi karya sastra ini
METODE PENELITIAN hanya mendasarkan pada isi cerita, tanpa
Metode yang digunakan mempersoalkan struktur karya sastra.
dalampenelitian ini adalah metode Tujuan sosiologi karya sastra adalah
deskriptif. Metode ini digunakanuntuk meningkatkan pemahaman bahwa rekaan
memecahkan permasalahan yang di teliti. tidak berlawanan dengan kenyataan. Karya
Menurut Moleong (2012:11) menyatakan sastra jelas dikonstruksikan secara
bahwa “dengan metode deskriptif data-data imajinatif, tetapi kerangka imajinatifnya
yang dikumpulkan berupa fakta-fakta, tidak bisa dipahami diluar kerangka
gambaran dan bukan angka-angka sehingga empirisme. Sosiologi karya sastra adalah
laporan penelitian akan berisi kutipan- penelitian terhadap karya sastra dengan
kutipan data untuk memberikan gambaran mempertimbangkan keterlibatan struktur
penyajian laporan tersebut.” Jadi, sosialnya.
Penggunaan metode deskriptif dalam Peneliti menggunakan pendekatan
penelitian ini sangat tepat dan sesuai dengan sosiologi karya sastra, karena sosiologi
permasalahan yang akan dibahas, karena karya sastra untuk mengkaji karya sastra
metode deskriptif menilai sifat dan kondisi dalam hubungannya dengan masalah-
yang nampak. Tujuan penelitian deskriptif masalah sosial yang hidup dalam
dibatasi untuk menggambarkan karakteristik masyarakat. lebih fokus terhadap karya
sesuatu sebagaimana adanya. Penelitian ini sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat
berdasarkan pada data yang terdapat dalam dalam karya sastra itu sendiri dan yang
novel Laki-laki dari Selatankarya Tan Tjin berkaitan dengan masalah sosial. Bentuk
Siong. Data ini akan diuraikan dalam bentuk penelitian ini dilakukan dengan cara
kata-kata dan kalimat sesuai dengan mendeskripsikan, memahami, dan
permasalahan yang diteliti. menjelaskan unsure-unsur karya sastra
Bentuk penelitian yang digunakan dalam kaitannya dengan perubahan-
dalam penelitian ini adalah kualitatif karena perubahan struktur sosial yang terjadi di
tidak menggunakan angka-angka, tetapi sekitarnya (Ratna, 2003:25).
lebih menggunakan kedalaman penghayatan
Teknik pengumpulan data yang unsur-unsur yang ada dalam novel Laki-laki
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dari Selatan karya Tan Tjin Siong dengan
studi dokumenter, teknik ini digunakan fakta-fakta yang diintegrasikan ke dalam
karena meneliti dokumen yaitu novel Laki- satu kesatuan makna. Kemudian, analisis
laki dari Selatankarya Tan Tjin sosiologi karya sastra dilakukan dengan cara
Siong.Teknik studi dokumenter ini membaca, memahami kembali data yang
dilakukan dengan cara menelaah karya diperoleh, selanjutnya mengelompokkan
sastra menjadi sumber data penelitian. Alat teks-teks yang terdapat dalam novel Laki-
pengumpulan data ialah peneliti sebagai laki dari Selatan karya Tan Tjin Siong sesuai
instrumen kunci, maksudnya peneliti dengan nilai-nilai kehidupan yang terdapat
berkedudukan sebagai perencana, pelaksana, dalam novel tersebut.
pengumpul data, penganalisis, penafsir data, Kaitan nilai-nilai kehidupan dengan
dan pada akhirnya pelapor penelitian sosiologi karya sastra pada novel Laki-laki
(Moleong, 2011:173). Selain itu, peneliti dari Selatan karya Tan Tjin Siong, yakni
juga menggunakan alat bantu sebagai alat nilai-nilai pendidikan dan nilai-nilai moral
pengumpul data utama yaitu kartu pencatat. tersebut ada di sekitar kehidupan
Kartu pencatat ini berisikan catatan-catatan manusia,sedangkan terciptanya sebuah karya
dari hasil membaca novel Laki-laki dari sastra itu sendiri merupakan gambaran atau
Selatan karya Tan Tjin Siong. Teknik latar belakang peristiwa-peristiwa dalam
analisis data yang digunakan untuk sebuah kehidupan. Teknik analisis data yang
menganalisis novel Laki-laki dari Selatan digunakan dalam penelitian ini adalah
karya Tan Tjin Siong yaitu dengan teknik analisis data (flow model) sebagai berikut.
analisis data (Flow model), menghubungkan

Periode pengumpulan
Reduksi data
Selama Setelah
Antisipasi
Display data
ANANLISIS
Selama Setelah
Kesimpulan/verifikasi
Selama Setelah

Gambar 1. Komponen dalam Ananlisis Data (Flow model)


Miles, Mattew B. & Huberman, A. Michael (dalam Sugiyono, 2015:337)

HASIL PENELITIAN DAN dalam novel Laki-laki dari Selatan karya


PEMBAHASAN Tan Tjin Siong.Berdasarkan hasil
Hasil Penelitian penelitian, terdapatnilai pendidikan di
Hasil penelitian yang dimaksud dalam dalam novel Laki-laki dari Selatan karya
penelitian ini adalah temuan nilai-nilai Tan Tjin Siong adalah jujur, seperti pada
kehidupan yang sesuai dengan tabel 1 berikut ini.
permasalahan penelitian yang terdapat di
Tabel 1
Nilai Pendidikan di dalam Novel Laki-Laki dari Selatan Karya Tan Tjin Siong
No. Nilai Pendidikan Data Halaman
1. Kejujuran a. Saya percaya pada Mas 92
Rustam. Oleh karena itu
sapi-sapi tidak ditawarkan
pada orang lain. Sebuah
ucapan yang jujur.
Rustam senang
mendengarnya.
b. Memangnya ada apa? 124
Kenapa kamu tidak
membangunkanku?
Rustam masih heran. jujur
saja, selama ini aku tidak
pernah memperhatikan
bagaimana keadaan mas
Rustam saat tidur. Tadi
aku memperhatikannya.
Kasihan sekali.
c. Naning menghargai 131
kejujuran suaminya.
Kejadian yang dilihat dari
jauh dengan sembunyi-
sembunyi itu ternyata
diceritakan semuanya
oleh Rustam. Bagi
Naning, hal itu cukup
mengharukan.

Nilai moral yang terdapat di dalam dan rendah hati. Seperti yang terdapat pada
novel Laki-laki dari Selatan karya Tan Tjin table 2 berikut ini.
Siong adalah (1) Nilai yang berhubungan
dengan Individu yaitu berkeinginan kuat,

Tabel 2
Nilai Moral yang Berhubungan dengan Individu dalam Novel Laki-laki dari Selatan
Karya Tan Tjin Siong.

No Nilai Moral yang berhubungan Data Halaman


dengan Individu
1. Berkeinginan kuat Ada perkara prinsip 4-5
yang membuat Rustam
tidak mau terlalu dekat
dengan perempuan. Ia
tidak ingin sekolahnya
berantakan. Ketiga
kakaknya tak ada yang
bisa mencapai sekolah
tinggi , SMP pun tak
ada yang lulus. Rustam
tak ingin sekolahnya
mandek hanya karena
perempuan.

2. Rendah hati Setelah mengangkat 88


wajahnya, ia bicara,
“saya masih sendiri.
Tak laku.”
Rustam merasakan
kalau Naning
merendah. Laki-laki
mana yang tak tertarik
dengan perempuan
seperti Naning.

(2) Nilai Moral yang berhubungan musyawarah, seperti yang terdapat pada
dengan Masyarakat yaitu setia kawan, rasa tabel 3 sebagai berikut.
kekeluargaan, patuh kepada orang tua dan

Tabel 3
Nilai Moral yang Berhubungan dengan Masyarakatdalam Novel Laki-laki dari
Selatan Karya Tan Tjin Siong.

No Nilai Moral yang Data Halaman


berhubungan dengan
Masyarakat
1. Setia kawan sebagai petualang, kamu 31-32
harus sadar resikonya. Sudah
berapa kompleks yang pernah
kamu jelajahi? Sudah berapa
perempuan yang sudah kamu
gauli? Aku yakin sudah tak
terhitung. Pernah kamu ingat
perempuan baik-baik mana
yang sudah kamu gauli?
Maaf, bukannya aku mau
menggurui, aku sahabatmu.
Masalahmu, masalahku juga.
Itu yang pernah kita terikan
dulu.

2. Rasa kekeluargaan Bu, suara Kadir membuat bu 27


Juriah dan Rustam
mengarahkan pandangannya
ke Kadir. “kalau begitu saya
mohon kebaikan Rustam.
Saya ingin bangkit dari
kehancuran. Kasihan istri dan
kedua anak saya. Kalau tak
keberatan, saya ingin pinjam
sepasang sapi pada Rustam,”
Kadir berbicara pelan. Terasa
memelas.
Rustam ingin sekali
meminjamkan sepasang sapi,
bahkan tidak sekedar
meminjamkan. Tetapi,
memberikan. Ia trenyuh juga
melihat keluarga kakaknya
yang tak karuan, apalagi
mengingat kedua
keponakannya yang masih
kecil.

3. Patuh kepada orang tua siang itu sepulang sekolah, 1


Rustam langsung dipanggil
bapaknya. Kali ini bukan
nasihat yang diberikannya.
Sang bapak menyuruhnya
membersihkan plat nama
yang tertempel tepat di atas
pintu masuk rumah. Rustam
mengganguk, tidak berkata
apa-apa. Setelah mengganti
seragam sekolah, ia langsung
mengambil ember serta sabun
krim sedikit.

Nama ‘MISTO’ yang tercetak


dengan huruf kapital tersebut
memang kelihatan kotor.
Dengan beberapa gerakan,
nama ‘MISTO’ sudah tampak
jelas dan warna kuning
emasnya tampak menyala”

4. Musyawarah a. Berulang kali Kadir berusaha 27


membuat usaha Rustam
berantakan. Bu Juriah, ibu
mereka, tahu apa yang
dilakukan Kadir. Mereka
berdua diajak bicara bersama.
“kamu yang lebih tua
seharusnya menjadi contoh.
Tidak malah sebaliknya.
Kesuksesan Rustam karena
ketekunannya. Tidak seperti
kamu yang tetap suka berjudi
dan main perempuan,’
nasihat bu Juriah.
Kadir kelihatan tak suka
dengan omongan ibunya.
Rustam tak berkata apa-apa.
Bu Juriah tak hanya
menasehati itu.
“untuk kamu, Rustam. jangan
sampai lupa daratan.
Beruntung kamu
mendapatkan istri seperti
Nunung. Jangan jadi laki-laki
bejat seperti dulu.
Kesuksesanmu jangan
membuat kamu sombong.
Harta yang kamu kumpulkan
untuk siapa lagi kalau bukan
untuk istri dan anakmu nanti.

b. Semua berunding, dan 143


kemudian diputuskan ke
Malang saat itu juga. Yang
diherankan Rustam, kenapa
janda itu ngotot mengaku
hamil dan dihamili Rustam.
Bagi Rustam, hal itu adalah
lelucon yang tak lucu.

(3) Nilai Moral yang berhubungan jodoh ditangan Tuhan, dan pasrah kepada
dengan Tuhan yaitu berdoa, percaya bahwa Tuhan, seperti yang terdapat pada tabel 4

Tabel 4
Nilai Moral yang Berhubungan dengan Tuhan dalam Novel Laki-laki dari Selatan
Karya Tan Tjin Siong

NO Nilai Moral yang Data Halaman


berhubungan dengan Tuhan
1. Berdoa Naning tak bicara apa-apa. Ia 145
cuma terus-menerus berdoa,
supaya benar-benar hamil.
Tiba-tiba mobil di rem, perut
Naning langsung mual, dan
mau muntah lagi.

2. Percaya Jodoh di tangan Saat ini ia tak ingin 120


Tuhan mengulangi pertualangannya.
Ia merasa Tuhan Allah telah
mengirim istri yang pas
untuk dirinya. Rustam tak
ingin melukai hati Naning.
Rustam tak ingin selingkuh
lagi.

3. Pasrah kepada Tuhan a. Makin malam. Jam dua belas 111


sudah lewat. Naning dan
Rustam masih belum tidur.
mereka masih melanjutkan
bincang-bincangnya yang
tadi tertunda.
Persoalan hidup, juga anak
yang menjadi inti
pembicaraan mereka.
Mas, kita serahkan semuanya
pada yang diatas. Yang
penting, kita sudah berusaha.

b. “Lewat jam sembilan pagi. 83


Bu Juariah memperhatikan
kamar anaknya yang masih
terkunci. Kepala digeleng-
gelengkan. Sebenarnya ia
gelisah memperhatikan
Rustam. segala nasihatnya
seakan mental. Yang bisa
dilakukan hanya berdoa, dan
berdoa.” (LDS, 2004:83)

Rencana implementasi hasil penelitian


untuk menganalisis novel terdapat dalam Pembahasan
kurikulum 2013 pada tingkat SMA kelas XI Berdasarkan hasil penelitian dapat
semester 1 pada kompetensi dasar disimpulkan bahwa didalam novel Laki-laki
7.2Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan dari Selatan karya Tan Tjin Siong terdapat
ekstrinsik novel Indonesia atau terjemahan, nilai pendidikan yaitu kejujuran, seperti
indikator 7.2.1 Menganalisis unsur-unsur pada tabel 5 sebagai berikut.
ekstrinsik yang terdapat dalam novel
Indonesia.

Tabel 5
Nilai Pendidikan yang Terdapat dalam Novel Laki-laki dari Selatan Karya Tan Tjin Siong.

No Nilai Pendidikan Wujud nilai pendidikan


1. Kejujuran a. Kejujuran Naning kepada Rustam, bahwa ia percaya
kepada Rustam.
b. Kejujuran Naning kepada Rustam, bahwa selama
Naning menikah dengan Rustam ia tidak pernah
memperhatikan bagaimana keadaan Rustam saat tidur.
c. Kejujuran Rustam kepada Naning, bahwa Rustam
menceritkan semuanya kepada Naning tanpa
berbohong.

Nilai moralyang berhubungan dengan berkeinginan kuat, dan rendah hati, seperti
Individu, yang terdapat pada novel Laki- pada tabel 6 sebagai berikut.
laki dari Selatan karya Tan Tjin Siong yaitu

Tabel 6
Nilai moralyang Berhubungan dengan Individu, yang Terdapat Pada Novel Laki-laki dari
Selatan Karya Tan Tjin Siong.
No Nilai Moral yang Wujud Nilai Moral yang behubungan dengan
berhubungan dengan Individu
Individu
1. Berkeinginan kuat Rustam berkeinginan kuat, ia tidak ingin putus
sekolah hanya karena perempuan.

2. Rendah hati Rendah hati Naning bahwa ia merasa tidak ada


laki-laki yang mau sama dia

Nilai Moral yang berhubungan dengan setia kawan, rasa kekeluargaan, patuh
Masyarakat yang terdapat pada novel Laki- kepada orang tua dan musyawarah, seperti
laki dari Selatan karya Tan Tjin Siong yaitu pada tabel 7 sebagai berikut.

Tabel 7
Nilai Moral yang Berhubungan dengan Masyarakat yang Terdapat Pada Novel Laki-laki dari
Selatan Karya Tan Tjin Siong.

No Nilai Moral yang Wujud Nilai Moral yang behubungan dengan


berhubungan dengan Masyarakat
Masyarakat
1. Setia Kawan Maaf, bukannya aku mau menggurui, aku
sahabatmu. Masalahmu, masalahku juga. Itu yang
pernah kita terikan dulu.

2. Rasa Kekeluargaan Rustam ingin sekali meminjamkan sepasang sapi,


bahkan tidak sekedar meminjamkan. Tetapi,
memberikan. Ia trenyuh juga melihat keluarga
kakaknya yang tak karuan, apalagi mengingat
kedua keponakannya yang masih kecil.

Nilai Moral yang berhubungan dengan berdoa, percaya bahwa jodoh ditangan
Tuhan yang terdapat pada novel Laki-laki Tuhan, dan pasrah kepada Tuhan seperti
dari Selatan karya Tan Tjin Siong yaitu pada tabel 8 sebagai berikut.
Tabel 8
Nilai Moral yang Berhubungan dengan Tuhan yang Terdapat pada Novel Laki-laki
dari Selatan Karya Tan Tjin Siong.

No Nilai Moral yang Wujud Nilai Moral yang behubungan dengan Tuhan
berhubungan dengan
Tuhan
Berdoa
1. Naning cuma terus-menerus berdoa, supaya benar-
benar hamil.

2. Percaya bahwa jodoh di Rustam merasa Tuhan Allah telah mengirim istri
tangan Tuhan yang pas untuk dirinya.
3. Pasrah kepada Tuhan a. Naning berkata kepada Rustam, kita serahkan
semuanya pada yang diatas. Yang penting, kita sudah
berusaha.segala nasihat yang diberikan oleh ibu
Juariah seakan mental. Yang bisa dilakukan hanya
berdoa, dan berdoa.

Rencana implementasi hasil penelitian Tan Tjin Siong yaitu jujur. (2) Nilai moral
untuk menganalisis novel terdapat dalam yang terdapat dalam novel Laki-laki dari
kurikulum 2013 pada tingkat SMA kelas XI Selatankarya Tan Tjin Siong sebagai
semester 1 pada kompetensi dasar berikut: (a) Nilai moral yang berhubungan
7.2Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan dengan Individu dalam novel Laki-laki dari
ekstrinsik novel Indonesia atau terjemahan, Selatankarya Tan Tjin Siong yaitu meliputi
indikator 7.2.1 Menganalisis unsur-unsur berkeinginan kuat, dan rendah hati. (b)
ekstrinsik yang terdapat dalam novel Nilai moral yang berhubungan dengan
Indonesia. Guru menggunakan novel Laki- Masyarakat dalam novel Laki-laki dari
laki dari Selatan karya Tan Tjin Siong Selatankarya Tan Tjin Siong yaitu meliputi
sebagai bahan ajar di sekokah, dan siswa sikap setia kawan, rasa kekeluargaan, patuh
menganalisis unsur ekstrinsik yaitu nilai- kepada orangtua, dan musyawarah. (c) Nilai
nilai kehidupan yang terdapat pada novel moral yang berhubungan dengan Tuhan
Laki-laki dari Selatan karya Tan Tjin Siong dalam novel Laki-laki dari Selatankarya
Tan Tjin Siong yaitu meliputi sikap berdoa,
SIMPULAN DAN SARAN percaya jodoh di tangan Tuhan, dan pasrah
Simpulan kepada Tuhan.
Berdasarkan analisis data tentang
nilai-nilai kehidupan pada novel Laki-laki Saran
dari Selatan karya Tan Tjin Siong dapat Berdasarkan hasil simpulan tersebut
disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil peneliti memberikan saran sebagai berikut:
menemukan nilai-nilai kehidupan yang (1) saran bagi guru pada pengajaran Bahasa
terdapat dalam novel Laki-laki dari Selatam dan Sastra Indonesia khususnya yang
karya Tan Tjin Siong. Selain itu, hasil bertujuan menemukan nilai-nilai karya
penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai sastra, seorang guru Bahasa dan Sastra
bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat memilih novel Laki-laki
Indonesia di sekolah. Adapaun analisis dari Selatan karya Tan Tjin Siong ini
nilai-nilai kehidupan serta penerapannya sebagai bahan pembelajaran karya sastra.
dalam pembelajaran di sekolah sebagai Selain menjadi bahan pembelajaran karya
berikut . (1) Nilai pendidikan yang terdapat sastra, novel ini dapat dijadikan wujud
dalam novel Laki-laki dari Selatan karya penanaman untuk peserta didik dalam
mengembangkan sikap nilai pendidikan dan Darmadi, Hamid. 2007. Dasar Konsep
nilai moral. (2) bagi peminat karya sastra Pendidikan moral. Bandung: Sinar
diharapkan dapat memetik nilai pendidikan Baru Algesindo.
dan nilai-nilai moral yang ditemukan dalam Hardjana, Andre.1991. Kritik Sastra.
penelitian ini, dan diharapkan penelitian ini Jakarta: Gramedia.
dapat dijadikan suatu bacaan alternatif Martono. 2009. Ekspresi Puitik Puisi
untuk menambah wawasan mengenai Mawar Kalahan. Martono: STAIN
apresiasi sastra yang semoga termasuk Pontianak Press
dalam suatu karya sastra yang sarat dengan Meleong, Lexi J. 2012. Metode Penelitian
nilai-nilai luhur yang dapat di jadikan Kualitatif. Bandung: Remaja
teladan. (3) saran bagi peneliti Rosdakarya.
selanjutnyaadalah agar peneliti lain dapat Noor, Rohimah M. 2011. Pendidikan
mengembangkan penelitian khususnya Karakter Berbasis Sastra.
penelitian terhadap novel Laki-laki dari Yogyakarta: ArusMedia.
Selatankarya Tan Tjin Siong ini, karena Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori
novel ini merupakan novel yang masih Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah
jarang di terliti. Jadi, masih banyak yang MadaUniversitas Press.
dapat diekspos oleh peneliti lain. Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Metode dan
Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
DAFTAR RUJUKAN
Pustaka pelajar.
Adisusilo, Sutarjo. 2011. Pembelajaran
Sayuti, Suminto A. 1996. Apresiasi Prosa
Nilai-karakter. Jakarta: RajaGrafindo
Fiksi. Jakarta.
Perseda.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1997.
Afriantein, A Toto Suryana. 1996.
Apresiasi Kesusastraan. Jakarta:
Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Gramfia Pustaka Utama.
Tiga Mutiara.
Tjin, TanSiong. 2004. Laki-Laki dari
Darmono, Sapardi Djoko. 1978. Pengantar
Selatan. Jakarta: Grasindo.
Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989.
Pembinaan dan Pengembangan
Teori Kesusasteraan. Jakarta:
Bahasa.
Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai