Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BK KELOMPOK

“Konsep Teknik Problem Solving dalam BK dan


Implementasinya”

Dosen Pembimbing
Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 4:

1. Rinda Octa Hestida Putri ( 2214010005 )


2. Dewi Nurul Amin Narsih ( 2214010016 )
3. Dhita Akiriana Ridhodewi ( 2214010017 )
4. Nisa Ceres ( 2214010040 )

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul "Konsep Teknik Problem
Solving dalam BK dan Implementasinya" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah BK Kelompok. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Teknik Problem Solving dalam BK dan Implementasinya
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd.
selaku dosen pembimbing Mata Kuliah BK Kelompok. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Kami
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 7 November 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat peserta didik belajar bidang akademik maupun
non-akademik. Selain memperlajari tentang berbagai pelajaran yang ada di sekolah,
peserta didik juga diberikan layanan oleh Guru Bimbingan dan Konseling (BK).
Bimbingan dan Konseling merupakan proses interaksi antara konselor (Guru BK)
dengan konseli (Peserta Didik) baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
rangka membantu konseli untuk mengembangkan potensi dirinya dan untuk
membantu menyelesaikan masalah yang dialaminya.
Penerapan layanan Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan layanan
yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di sekolah. Seperti layanan
bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok,
dsb. Layanan tersebut bisa digunakan oleh guru BK dengan menggunakan teknik
yang bisa diterapkan.
Makalah ini berfokus pada layanan bimbingan kelompok yang di dalamnya
membahas tentang teori bimbingan kelompok. Menurut Romlah (2006)
mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan
yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara
optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan
dilaksanakan dalam situasi kelompok. Teknik dalam bimbingan kelompok ada
berbagai macamnya, namun dalam makalah ini penulis akan lebih fokus pada teknik
penyelesaian masalah (problem solving). Teknik ini biasa digunakan oleh guru BK
dalam memberikan layanan kepada peserta didiknya di sekolah.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Konsep Teknik Problem Solving?
b. Apa saja Kelemahan dan Keunggulan dari Teknik Problem Solving?
c. Bagaimana Peran Konselor dan Konseli dalam pelaksanaan Teknik Problem
Solving?
d. Bagaimana Tahapan atau Langkah-langkah dalam pelaksanaan Teknik Problem
Solving?
C. Tujuan Makalah
a. Untuk mengetahui pengertian dari Konsep Teknik Problem Solving.
b. Untuk mengetahui Kelemahan dan Keunggulan dari Teknik Problem Solving.
c. Untuk mengetahui Peran Konselor dan Konseli dalam pelaksanaan Teknik
Problem Solving.
d. Untuk mengetahui Tahapan atau Langkah-langkah dalam pelaksanaan Teknik
Problem Solving.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Teknik Problem Solving
Problem solving merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dan
konseling yang memberikan peluang luas kepada siswa untuk melakukan proses
berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya mencari solusi yang diinginkan.
Hamdani dalam Mukhlisoh dan Aisah (2013) menyatakan bahwa problem solving
merupakan suatu proses kreatif dimana individi-individu menilai perubahan-
perubahan yang ada pada dirinya dan lingkungannya, dan membuat pilihan-pilihan
baru, keputusan-keputusan, atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan
nilai-nilai hidupnya.
Problem solving adalah suatu pendekatan di mana individu diberikan
kesempatan dalam melakukan proses berpikir tingkat tinggi. Dalam metode problem
solving memberikan kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk melakukan
proses berpikir tingkat tinggi (Hartono, 2016).
Metode problem solving adalah salah satu dari kegiatan metode ingkuiri yang
paling sering digunakan. Metode ingkuiri juga disebut metode penyelesaiaan masalah
atau discovery. Ingkuiri lebih memberi tekanan pada keyakinan atas dirinya sendiri
terhadap apa yang ditemukan, metode problem solving lebih menekankan pada
terselesaikannya masalah itu sendiri, sedangkan discovery pada penemuan itu sendiri.
Problem-solving atau pemecahan masalah adalah suatu proses mencari dan
menemukan jalan keluar terhadap suatu masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi
dalam kehidupan dirinya (Suharman,2005:6). Teknik ini digunakan karena menurut
Piaget (Santrock, 2003 : 108) menjelaskan bahwa remaja pada usia 11/12 s.d 15 tahun
sudah mampu membayangkan situasi rekaan dan mencoba mengolahnya dengan
pemikiran logis, dan memungkinkan remaja tersebut trampil dalam menentukan
penyelesaian masalahnya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan terbiasanya siswa dalam memecahkan permasalahan yang dialami
sehingga siswa tersebut mampu membentuk suatu konsep pemikiran positif yang
dapat dijadikan sebagai suatu patokan dalam membangun kemampuan penyesuaian
dirinya dengan baik tanpa mengalami keterisoliran bagi dirinya.
Menurut Agustina et, al (2017) Problem solving merupakan metode
pemecahan masalah bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan
suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-
metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai menarik kesimpulan.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Problem Solving adalah suatu proses
layanan bimbingan dan konseling untuk berpikir kritis dan kreatif dalam mencari
solusi atau memecahkan masalah.

B. Kelemahan dan Keunggulan dari Teknik Problem Solving


Kelemahan metode problem solving yaitu sebagai berikut :
1) Jika siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan
untuk mencoba.
2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan.
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari,maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
Kekurangan teknik problem solving menurut Djamarah (2010: 94) antara lain sebagai
berikut:
1) Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat
berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman
yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
Sering orang beranggapan keliru bahwa metode pemecahan asalah hanya cocok
untuk SLTP, SLTA, dan PT saja. Padahal, untuk siswa SD sederajat juga bisa
dilakukan dengan tingkat kesulitan permasalahan yang sesuai dengan taraf
kemampuan berpikir.
2) Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan
waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
3) Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima
informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan
permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai
sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

Keunggulan metode problem solving yaitu sebagai berikut :


1) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan, berpikir dan bertindak kreatif,
memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis,
2) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan, menafsirkan dan mengevaluasi
hasil pengamatan, dan merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
3) Penggunaan teknik problem solving dalam bimbingan kelompok memberikan
kesempatan kepada anggota kelompok untuk berdiskusi dan berpendapat dalam
menemukan serta mengajukan solusi pemecahan masalah di dalam kelompok.
4) Mengembangkan nilai-nilai sikap atau tindakan yang sesuai dengan realita yang
ada dalam kelompok.
5) Membantu siswa untuk menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru.
6) Dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran siswa.
7) Membantu siswa mentransfer pengetahuannya untuk memahami masalah dalam
kehidupan nyata.
8) Membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab
dalam pembelajaran yang dilakukan.

C. Peran Konselor dan Konseli dalam pelaksanaan Teknik Problem Solving


Peran konselor untuk meningkatkan kayakinan peserta didik dalam
pengembangan karir diperlukan suatu layanan yaitu bimbingan dan konseling.
Menurut Mirawati (2018) dalam konteks bimbingan dan konseling yang tepat
diberikan adalah bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok merupakan suatu upaya
pemberian bantuan kepada individu dengan menggunakan dinamika kelompok untuk
mendapatkan informasi agar mampu menyusun rencana dan mengambil keputusan
yang tepat serta dapat memahami dirinya sendiri mengembangkan potensi dirinya
secara optimal dalam pengembangan karir masa depan. Konselor bisa
mengembangkan kemampuan keyakinan terhadap dirinya melalui problem solving.

D. Tahapan atau Langkah-langkah dalam pelaksanaan Teknik Problem Solving


Teknik pengambilan keputusan dalam problem solving memerlukan
keterampilan yang harus dimiliki. Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni
yang harus dicari, dipelajari, dimiliki, dikembangkan secara mendalam oleh setiap
orang. Dikatakan seni adalah karena kegiatannya selalu dihadapkan pada sejumlah
peristiwa yang memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Sedangkan dikatakan
ilmu adalah karena aktivitasnya memiliki sejumlah cara, metode, atau pendekatan
yang bersifat sistematis, teratur dan terarah.
 Teknik problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar
metode belajar mengajar, tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam
problem solving dapat menggunakan metode lainnya yang dimulai dengan
mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
 Menurut Majid (2011: 143) penggunaan metode ini dengan mengikuti langkah-
langkah dan prosedur tertentu. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam
metode problem solving adalah sebagai berikut:
1) Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh
dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti,
bertanya, berdiskusi, dan lain-lain.
3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban
ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh.
4) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa
harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa
jawaban tersebut itu betul-betul cocok.
5) Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan
terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan kelompok dengan teknik problem solving merupakan suatu proses
melatih siswa untuk berpikir ilmiah, siswa diajak untuk menilai perubahan-perubahan
yang ada pada diri dan lingkungannya, dan membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-
keputusan, atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai hidupnya.
Prosedur dari teknik problem solving dimulai dari ketersediaan masalah yang akan
dibahas, menyiapkan data terkait masalah yang akan dibahas, menetapkan hipotesis
kemudian mengujinya, dan yang terakhir menyimpulkan jawaban dari masalah yang
dibahas. Teknik problem solving bisa membuat siswa menjadi lebih relevan terhadap
kehidupan di luar. Siswa juga bisa lebih terampil dalam menyelesaikan masalahnya
dan mereka bisa lebih kreatif serta menyeluruh dalam mencari solusi dari masalahnya.
Kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan bimbingan kelompok
diantaranya ada tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kerja, dan tahap
pengakhiran. Tahap kerja merupakan tahap utama yang berkaitan langsung dengan
implementasi teknik pemecahan masalah dalam proses kegiatan bimbingan kelompok,
hal tersebut diimplementasikan oleh guru BK kepada peserta didik untuk mencoba
memulai pemecahan masalah terhadap salah satu topik yang digunakan dalam proses
bimbingan kelompok.

B. Saran
Tentunya terhadap kami penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya kami sebagai penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

ALIAN, S. 1. (2023). Self Efficacy Karir melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik

Problem Solving - SMKN 1 ALIAN. Retrieved November 7, 2023, from

Smkn1alian.sch.id website: https://www.smkn1alian.sch.id/berita/detail/self-efficacy-

karir-melalui-bimbingan-kelompok-dengan-teknik-problem-solving

Bimbingan Kelompok Teknik Problem SolvingProblem Solving. (2016). Retrieved November

7, 2023, from prezi.com website: https://prezi.com/mxkpefrca9wd/bimbingan-

kelompok-teknik-problem-solvingproblem-solving/?fallback=1
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/645705/mod_forum/attachment/600147/KELOMPOK

%203_5A_TEORI%20BIMBINGAN%20KELOMPOK_TEKNIK%20PEMECAHAN

%20MASALAH.docx?forcedownload=1

Anda mungkin juga menyukai