Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
buku pedoman tentang “Bimbingan Kelompok Teknik Creative Problem Solving”
(Buku Pedoman Penggunaan Teknik Creative Problem Solving untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa) ini dengan baik meskipun belum
sempurna dan masih memerlukan banyak banyak penyempurnaan. Penulis sangat
berharap buku panduan ini dapat bermanfaat dalam pemberian layanan bimbingan
kelompok dengan teknik Creative Problem Solving dalam meningkatkan berpikir
kritis.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Galang Surya Gumilang, M.Pd selaku kepala Prodi Bimbingan Konseling
Universitas Nusantara PGRI Kediri, Bapak Guruh Sukma Hanggara, M.Pd dan
bapak Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan arahan dan juga motivasi untuk menyelesaikan buku panduan ini,
dan juga keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung dan memberikan
semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan buku panduan ini.
Penulis menyadari bahwa buku panduan ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna sehingga perlu adanya kritik dan saran yang dapat
membangun untuk menjadikan buku panduan yang lebih baik lagi. Penulis
berharap buku panduan ini dapat bermanfaat dalam membantu guru BK dalam
memberikan layanan kepada siswa dan semoga dapat menginspirasi bagi para
teoritisi maupun bagi para praktisi.

Kediri,

Ulfatur Rusda Elsabrina


NPM 19.1.01.01.0012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menurut Walker (2006), berfikir kritis adalah suatu proses intelektual


dalam membuat konsep, penerapan, menganalisis, atau mengevaluasi berbagai
informasi yang didapat dari hasil observasi, pengalaman, refleksi dimana hasil
proses ini digunakan sebagai landasan dasar mengambil suatu tindakan.

Ketika berpikir kritis, siswa akan selalu merasa tertantang. Hal ini berlaku
dalam kehidupan sehari-hari, contohnya jika siswa menemukan hal yang
sebenarnya berfungsi normal, dengan berpikir kritis makan akan dapat
mengidentifikasi solusi baru yang lebih baik. Tujuan berpikir kritis salah satunya
sebagai bentuk pengembangan dan perbaikan diri. Dengan berfikir kritis, siswa
akan berusaha menemukan kasus dan berusaha menyelesaikannya.

Siswa dengan pemikiran kritis umumnya lebih unggul dan mampu


bersaing dengan orang lain, baik dalam dunia pendidikan, pekerjaan, atau sosial.
Mereka yang mampu berpikir kritis juga akan mendapatkan manfaat - manfaat
berikut ini: 1) Mudah memecahkan masalah, 2) Mengambil keputusan dengan
tepat, 3) Melihat masalah dari berbagai perspektif, 4) Menemukan ide dan peluang
baru, 5) Meningkatkan kreativitas, 6) Terhindar dari hoaks, 7) Lebih siap
menghadapi tantangan hidup, 8) Lebih peka dan tidak menganggap remeh suatu
hal, 9) Tidak mudah untuk dimanfaatkan orang lain, 10) Menumbuhkan rasa
percaya diri dan sikap mandiri.

Namun rendahnya kemampuan berfikir kritis tersebut bisa dilihat dari


respon siswa yang kurang baik dalam merespon pertanyaan dari guru dan
kurangnya komunikasi atau pertanyaan yang seharusnya di diskusikan dengan
guru untuk memastikan paham atau tidaknya siswa tersebut.

Oleh karena itu para siswa seharusnya bisa meningkatkan kemampuan


berfikir kritis dalam dirinya. Hal ini diperlukan karena selama proses belajar,
siswa dapat mengembangkan ide pemikiran terhadap permasalahan yang terdapat
dalam proses pembelajaran. Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa salah satunya dengan layanan bimbingan
kelompok.

Menurut Tohirin (2007:170), menyebutkan bahwa bimbingan kelompok


adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan
kelompok. Dalam bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang
perkembangan optimal masing-masing siswa yang diharapkan dapat mengambil
manfaat dari pengalaman pendidikan bagi dirinya (dalam Winkel & Sri Hastuti,
2004:565).

Didalam layanan bimbingan kelompok terdapat beberapa teknik yaitu


seperti diskusi kelompok, permainan simulasi, karyawisata, creative problem
solving, permainan peran dan home room. Dalam penelitian ini akan mengambil
teknik creative problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa. Berdasarkan hal ini, peneliti merasa tertarik untuk mengembangkan media
buku panduan teknik Creative Problem Solving yang berguna untuk membantu
guru BK dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa

Berdasarkan uraian diatas maka teknik konseling yang bisa digunakan


dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yaitu dengan teknik
Creative Problem Solving. Buku panduan ini akan membantu guru BK sebagai
panduan bimbingan kelompok dengan teknik Creative Problem Solving dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

B. Pengertian teknik Creative Problem Solving

Menurut Baharudin (2010), creative problem solving adalah variasi dari


pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam
mengorganisasikan gagasan kretaif untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Creative problem solving merupakan metode pembelajaran yang melakukan
pemusatan pada pengajaran dan keterampilan memecahkan masalah yang diikuti
dengan penguatan keterampilan (Cahyono, 2009). Creative problem solving
adalah teknik yang pemusatannya pada pengajaran dan keterampilan dalam
memecahkan masalah. Ketika dihadapkan dengan suatu pernyataan, siswa dapat
melakukan keterampilan dalam memecahkan masalah untuk memilih dan
mengembangkan tanggapannya. (Shoimin, 2014).

Dari beberapa definisi para ahli maka dapat disimpulkan bahwa teknik
Creative Problem Solving adalah teknik pembelajaran yang menitikberatkan pada
keterampilan pemecahan masalah, dan diikuti dengan penguatan keterampilan.
Dalam teknik creative problem solving dapat dilakukan dengan cara berdiskusi
dalam kelompok, berkolaborasi, mandiri, mengemukakan ide konsep dan melatih
etika melalui pembelajaran yang bertanggung jawab atas perbuatannya baik
didepan kelas maupun diluar kelas.

C. Tujuan

Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok dengan menggunakan teknik


Creative Problem Solving adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum Siswa dapat mengerti kemampuan berpikir kritis dengan


teknik Creative Problem Solving
2. Tujuan Khusus Siswa dapat memahami makna kemampuan berpikir kritis
dalam kehidupan sehari-hari dengan teknik Creative Problem Solving

D. Subjek Sasaran

Subjek sasaran buku panduan ini adalah para praktisi guru BK dan siswa
untuk melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan teknik Creative Problem Solving
BAB II

PANDUAN PELAKSANAAN

A. Petunjuk Umum

Pelaksanaan teknik Creative Problem Solving di harapkan bisa membantu


konselor dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok mulai dari persiapan,
pelaksanaan maupun sesudah berjalanya layanan. Panduan ini mencakup petunjuk
apa saja yang harus dilakukan guru bk dalam melaksanakan layanan bimbingan
kelompok dengan teknik Creative Problem Solving. Tujuan dari pelaksanaan
panduan ini adalah sebagai petunjuk atau arahan yang akan mempermudah guru
BK dalam melaksanakan kegiatan layanan. Jika layanan bimbingan kelompok
dengan teknik Creative Problem Solving ini berjalan dengan tahapan yang benar,
maka hal ini akan lebih mudah diarahkan dengan baik dan tepat.

Panduan layanan bimbingan kelompok dengan teknik Creative Problem


Solving yang mulai dari kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan harus dilaksanakan
secara runut dan tertib. Jika hal ini tidak di laksanakan dengan tertib maka layanan
bimbingan kelompok tidak akan efektif.

Petunjuk umum dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok diantaranya


yaitu:

1. Buku panduan ini dibuat bagi para siswa sebagai panduan dalam
melaksanakan teknik Creative Problem Solving yang berjudul
“Pentingnya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam kegiatan
sehari-hari” dengan menggunakan ketentuan yang ada pada layanan
bimbingan kelompok nanti.
2. Panduan teknik Creative Problem Solving yang berjudul “Pentingnya
Pentingnya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam kegiatan
sehari-hari” untuk melihat efektivitas layanan bimbingan kelompok
dengan teknik Creative Problem Solving dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa baik dalam lingkungan rumah,
sekolah serta bermasyarakat.
B. Petunjuk Khusus
Petunjuk khusus bagi guru BK saat pelaksanaan layanan bimbingan
kelompok dengan teknik Creative Problem Solving untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa yaitu :
1. Pada saat pembukaan
Guru BK memberikan pengantar kepada siswa yang mencakup
penjelasan dan tujuan mengenai kegiatan layanan bimbingan kelompok
dengan teknik Creative Problem Solving dengan menarik sehingga dapat
membuat siswa merasa penasaran, dan memberi dorongan kepada siswa
agar antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan tersebut.
2. Pada saat kegiatan inti
a. Pada pertemuan pertema guru BK memberikan arahan jalannya
teknik Creative Problem Solving
b. Guru BK mengajak siswa untuk berdiskusi dan mengumpulkan
kasus populer yang sedang terjadi di sekolah dan menentukan
kasus mana yang akan diangkat dalam kegiatan layanan bimbingan
kelompok ini
c. Pada pertemuan kedua guru BK mengarahkan siswa untuk
mengidentifikasi semua fakta yang diketahui terkait dengan kasus
yang telah dipilih
d. Guru BK mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi beberapa
fakta yang paling mendasari permasalahan
e. Guru BK mengarahkan siswa mencari dan menemukan ide-ide
kreatif sebagai alternatif untuk memecahkan kasus tersebut
f. Pada pertemuan ketiga guru BK mengarahkan siswa untuk
menyepakati ide manakah yang akan dipilih untuk mengatasi
permasalahan
g. Guru BK meyakinkan siswa atas ide yang dipilih dan memastikan
siswa menerima ide yang sudah dipilih tersebut serta meminta
siswa untuk menentukan temuan rencana aksi, dan menerapkan
solusinya.
3. Pada saat penutup
a. Guru BK meminta siswa untuk menyampaikan kesimpulan, pesan
dan kesan dari layanan bimbingan kelompok yang telah dilakukan.
b. Guru BK memberi reward dan motivasi secara lisan kepada siswa
agar siswa terus merasa semangat dan antusias jika ada kegiatan
layanan bimbingan selanjutnya.
c. Guru BK melakukan evalusi program dan evaluasi hasil dari
pelaksanaan layanan bimbingan kelompok

C. Peran Guru BK atau Konselor

Peran guru BK dalam kegiatan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok


dengan teknik Creative Problem Solving, antara lain:

1. Sebagai Pengatur Jalanya bimbingan kelompok dengan teknik Creative


Problem Solving
Guru BK memimpin dan mengarahkan siswa dalam bimbingan kelompok
mulai tahapan persiapan sampai tahap penutup dan evalusi
2. Sebagai Fasilitator
Guru BK bertugas mempersiapakan bimbingan kelompok, menjelaskan
tujuan teknik Creative Problem Solving, memimpin pelaksanaan
bimbingan kelompok dengan teknik Creative Problem Solving dan
mengadakan evalusi pelaksanaan layanan.
3. Sebagai Motivator
Guru BK memberi motivasi dan support kepada siswa agar siswa merasa
semangat dan antusias ketika mengikuti layanan

D. Peran Siswa Dalam Melaksanakan Sosiodrama

Siswa dalam pelaksanaan bmbingan kelompok ini dibagi menjadi dua


kelompok yaitu kelompok pelaksana (exsperimen) dan kelompok observer
(kontrol). Siswa akan berdiskusi selama layanan bimbingan kelompok
berlangsung.
1. Kelompok pelaksana melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok
dengan teknik Creative Problem Solving dipandu oleh guru BK
2. Kelompok kontrol sejumlah 15 siswa berperan untuk mengobservasi
pelaksanaan kegiatan layanan bbingan kelompok. Hasil observasi
kelompok di jadikan bahan diskusi kelompok kontrol dan diskusi hasil
refleksi setelah permainan selesai.
3. Siswa yang melaksanakan bimbingan kelompok sebanyak berjumlah
15 siswa.
4. Kelompok pelaksana dan kelompok kontrol melaksanakan diskusi
refleksi setelah kegiatan bimbingan kelompok selesai.
BAB III

PETUNJUK PANDUAN KHUSUS

A. Pertemuan 1

Satuan Pendidikan : SMAN 4 Kediri

Sasaran : Siswa Siswi SMAN 4 Kediri

Teknik : Creative Problem Solving

Alokasi Waktu : 1 x 90 menit

Kegiatan : Menonton film “Laskar Pelangi” dan menentukan


topik permasalahan yang akan didiskusikan

Tujuan Layanan : Agar siswa dapat memilih permasalahan yang


penting untuk di diskusikan

Sesi Kegiatan Waktu


Pembukaan a. Salam pembuka, Do’a . 10 menit
b. Perkenalan diri
c. Absen siswa
d. Memberikan ice breaking
dalam kegiatan “ tepuk pagi”
Peralihan a. Menjelaskan kegiatan 5 menit
yang akan dilaksanakan .
b. Membacakan aturan dalam
kegiatan Bimbingan
Kelompok.
c. Tandatangan kontrak
dengan siswa sebagai tanda
persetujuan siswa mengikuti
bimbingan kelompok sampai
akhir
d. Menanyakan kesiapan
dalam kegiatan bimbingan
kelompok
e. Guru BK melaksanakan
Pre-Test
Kegiatan inti/pelaksanaan a. Guru BK mengajak siswa 70 menit
menonton film “Laskar
Pelangi”
b. Guru BK mengajak siswa
berdiskusi untuk menentukan
mengenai permasalahan yang
ada di film
Penutup a. Mereview kembali 5 menit
kegiatan yang sudah
dilaksanakan
b. Menarik kesimpulan dari
kegiatan bimbingan
kelompok yang telah
dilakukan.
c. Mengisi lembar refleksi
d. Do’a penutup, Salam
1. Panduan ice breaking

Permainan ini dipakai agar peserta melakukan kegiatan bimbingan

kelompok dengan cara santai dan memecahkan suasana tegang.

Langkah-langkah ice breaking “tepuk pagi” :

a) Seluruh anggota kelompok diminta untuk berdiri


b) Guru BK menjelaskan kepada siswa cara bermain tepuk pagi yaitu jika
guru BK mengatakan “selamat pagi”, maka siswa bertepuk 1 kali, jika
guru BK mengatakan “selamat siang”, maka siswa bertepuk 2 kali, jika
guru BK mengatakan “selamat sore” maka siswa bertepuk 3 kali, dan
jika guru BK mengatakan “selamat malam” maka siswa dilarang
bertepuk.
c) Jika ada siswa yang salah bertepuk maka guru BK akan memebri
punishment yang ditentukan oleh anggota kelompok

2. Peraturan kegiatan bimbingan kelompok

Peratuan kegiatan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sebagai

berikut:

a) Apabila anggota kelompok sudah bersedia untuk mengikuti kegiatan


bimbingan kelompok, maka anggota kelompok dilarang untuk
mengundurkan diri tanpa seijin dari guru BK.
b) Hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati.
c) Anggota kelompok dilarang meninggalkan ruangan selama proses
kegiatan berlangsung tanpa seizin Guru BK
d) Anggota kelompok wajib berpartisipasi aktif selama kegiatan bimbingan
kelompok berlangsung.
e) Anggota kelompok wajib bersikap sopan, terbuka, saling percaya dan
bertanggung jawab selama kegiatan berlangsung.
f) Anggota kelompok wajib izin kepada guru BK, apabila tidak dapat
mengikuti pertemuan kegiatan kelompok
3. Lampiran Tandatangan Kontrak Siswa

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah :

Nama :

Nomer Absen :

Kelas :

Jurusan :

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk :

1. Mengikuti layanan bimbingan kelompok sampai kegiatan selesai


2. Mentaati peraturan yang talah disepakati oleh anggota kelompok
3. Apabila saya melanggar peraturan, saya siap diberi hukuman

Dan saya berjanji akan mengikuti layanan bimbingan kelompok ini dengan
sukarela tanpa ada paksaan dari siapapun dan saya akan berperilaku sopan,
santun dan disiplin selama kegiatan berlangsung.

Kediri,
Mengetahui Yang membuat Pernyataan

Guru BK (...............................................)
4. Pre-test

SKALA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

A. Identitas
Nama :
Kelas :
NIS :

B. Petunjuk Pengisian SKALA


1. Tulis nama, nomor induk, kelas pada tempat yang telah tersedia
2. Pilih salah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan
memberi tanda () pada kolom yang tersedia !

C. Keterangan Jawaban
1. SL : Selalu
2. SR : Sering
3. KD : Kadang-Kadang
4. TP : Tidak Pernah

Daftar Pernyataan
No Pertanyaan/pernyataan SL SR KD TP
1 Saya menarik garis besar hal-hal penting yang
disampaikan guru
2 Saya mengabaikan teman ketika diajak berbicara
saat guru menjelaskan
3 Saya menulis apa yang disampaikan oleh guru
dan mempelajarinya kembali ketika dirumah
4 Saya merasa bosan ketika guru menjelaskan
5 Saya bermain HP ketika bosan dengan
pembelajaran yang berlangsung
6 Saya memiliki alasan atas ide yang saya
sampaikan ketika dikelas
7 Saya berfikir dengan matang sebelum saya
mengutarakan ide saya
8 Saya merasa percaya diri ketika menyampaikan
ide didalam kelas
9 Saya tidak memiliki alasan atas ide yang saya
sampaikan
10 Saya kurang berfikir dengan matang sebelum
menyampaikan ide saya
11 Saya melihat sumber informasi dari buku sebelum
menyampaikan pendapat
12 Saya melihat sumber informasi dari internet
sebelum menyampaikan pendapat
13 Saya mengumpulkan sumber informasi yang kuat
dan tepat untuk saya simpulkan sebagai ide
14 Saya tidak pernah melihat sumber informasi dari
manapun untuk menyampaikan ide
15 Saya tidak pernah mengacu pada sumber
informasi karena saya mempunyai ide sendiri
16 Saya dapat menyamakan antara pola pikir dan
fakta yang terjadi
17 Saya dapat menyaring antara fakta yang benar
dan salah
18 Saya dapat membaca situasi yang terjadi dan
membuat ide tentang situasi tersebut
19 Saya tidak dapat menyelaraskan antara pola pikir
dan fakta yang terjadi
20 Saya kesulitan untuk membedakan fakta yang
benar dan salah
21 Saya dapat memberikan penjelasan atas ide saya
22 Saya memahami atas ide yang saya sampaikan
23 Saya dapat membuat orang lain memahami ide
saya agar tidak terjadi kesalah pahaman

24 Saya tidak dapat menyampaikan ide saya dengan


jelas
25 Saya dianggap remeh ketika menyampaikan ide
saya
26. Saya memastikan kembali argumen sebelum saya
utarakan
27 Saya memeriksa kembali ide saya secara
menyeluruh
28 Saya teliti terhadap ide yang saya sampaikan
29 Saya tidak memastikan kembali ide yang saya
utarakan
30 Saya tidak memeriksa kembali ide saya secara
menyeluruh

4. Lampiran lembar refleksi diri


Lembar Refleksi Diri

Hari/tanggal :

Nama :

Kelas :

a) Harapan apa yang ingin dicapai pada pertemuan ke 1?

.......................................................................................................

b) Pengalaman apa yang diperoleh selama pertemuan ke 1?

.......................................................................................................

c) Kendala apa yang ditemukan dalam pertemuan ke 1?

........................................................................................................

Kediri,

Guru BK Siswa

(............................................ (............................................
...) ...)
B. Pertemuan 2

Satuan Pendidikan : SMAN 4 Kediri

Sasaran : Siswa Siswi SMAN 4 Kediri

Teknik : Creative Problem Solving

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Kegiatan : Diskusi pencarian fakta dan menemukan masalah


pada film “Laskar Pelangi”

Tujuan Layanan : Agar siswa dapat teliti dalam menemukan fakta-


fakta dari permasalahan pada film “Laskar Pelangi”

Sesi Kegiatan Waktu


Pembukaan a. Salam pembuka, Do’a . 10 menit
b. Absen siswa
c. Memberikan ice breaking
“menyebutkan objek”
Peralihan a. Menjelaskan kegiatan 5 menit
yang akan dilaksanakan ..
b. Menanyakan kesiapan
dalam kegiatan bimbingan
kelompok
Kegiatan inti/pelaksanaan a. Guru BK mengarahkan 25 menit
siswa untuk mengidentifikasi
semua fakta yang diketahui
terkait dengan situasi
permasalahan yang dipilih,
mencari dan
mengidentifikasi informasi
yang tidak diketahui tetapi
penting untuk dicari,
b. Guru BK mengarahkan
siswa untuk mengidentifikasi
beberapa fakta yang paling
mendasari masalah tersebut
Penutup a. Mereview kembali 5 menit
kegiatan yang sudah
dilaksanakan
b. Menarik kesimpulan dari
kegiatan bimbingan
kelompok yang telah
dilakukan.
c. Mengisi lembar refleksi
d. Do’a penutup, Salam
1. Petunjuk Ice Breaking

Permainan ini dipakai agar peserta melakukan kegiatan bimbingan

kelompok dengan cara santai dan memecahkan suasana tegang.

Langkah-langkah ice breaking “menyebutkan objek” :

a. Anggota kelompok membentuk lingkaran


b. Guru BK berada di dalam lingkaran yang dibuat anggota kelompok
c. Guru BK meminta anggota kelompok untuk menyebutkan nama objek,
misal nama hewan yang sesuai dengan huruf akhiran dari yang disebutkan
guru BK. Contohnya guru BK menyebutkan anjing,maka peserta yang
ditunjuk guru BK harus menyebutkan nama hewan yang sesuai dengan
huruf akhir anjing yaitu g berarti gajah.
d. Anggota kelompok yang menyebutkan kata setelah guru BK lalu berhak
menunjuk anggota lainnya untuk menjawab nama hewan yang sesuai
dengan huruf akhir gajah. Sampai seterusnya
e. Anggota kelompok ang salah dianggap gugur dalam permainan dan diberi
hukuman

2. Lembar Refleksi Diri


Hari/tanggal :

Nama :

Kelas :

a) Harapan apa yang ingin dicapai pada pertemuan ke 2?

.......................................................................................................

b) Pengalaman apa yang diperoleh selama pertemuan ke 2?

.......................................................................................................

c) Kendala apa yang ditemukan dalam pertemuan ke 2?

........................................................................................................

Kediri,

Guru BK Siswa

(............................................ (............................................
...) ...)
C. Pertemuan 3

Satuan Pendidikan : SMAN 4 Kediri

Sasaran : Siswa Siswi SMAN 4 Kediri

Teknik : Creative Problem Solving

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Kegiatan : Diskusi menemukan solusi dan penerimaan

Tujuan Layanan : Agar siswa dapat bekerja sama untuk menemukan


solusi dan menurunkan ego masing-masing

Sesi Kegiatan Waktu


Pembukaan a. Salam pembuka, Do’a . 10 menit
b. Absen siswa
c. Memberikan ice breaking
“ikuti apa yang dilihat”
Peralihan a. Menjelaskan kegiatan 5 menit
yang akan dilaksanakan ..
b. Menanyakan kesiapan
dalam kegiatan bimbingan
kelompok
Kegiatan inti/pelaksanaan a. Guru BK mengarahkan 25 menit
siswa untuk menyepakati ide
manakah yang akan dipilih
dalam mengatasi
permasalahan
b. Guru BK meyakinkan
siswa atas ide yang dipilih
dan memastikan siswa
menerima ide yang sudah
dipilih tersebut serta
meminta siswa untuk
menentukan temuan rencana
aksi, dan menerapkan
solusinya
Penutup a. Mereview kembali 5 menit
kegiatan yang sudah
dilaksanakan
b. Menarik kesimpulan dari
kegiatan bimbingan
kelompok yang telah
dilakukan.
c. Mengisi lembar refleksi
d. Do’a penutup, Salam
1. Petunjuk Ice Breaking

Permainan ini dipakai agar peserta melakukan kegiatan bimbingan

kelompok dengan cara santai dan memecahkan suasana tegang.

Langkah-langkah ice breaking “ikuti apa yang dilihat”

a. Guru BK menyampaikan aturan main pada anggota kelompok


b. Kata kuncinya adalah “lakukan apa yang saya lakukan, jangan lakukan
yang apa saya katakan”
c. Contohnya: guru BK dapat mengucapkan “pegang telinga”, maka anggota
harus memegang telinga masing-masing sesuai intruksi guru BK
d. Guru BK dapat mengecoh peserta dengan mengucap “pegang telinga” tapi
guru BK sendiri memegang tangan. Hal ini dapat mengecoh konsentrasi
para anggota kelompok
e. Anggota kelompok yang salah diberi hukuman sesuai dengan kesepakatan
kelompok

2. Lembar Refleksi Diri


Hari/tanggal :

Nama :

Kelas :

a) Harapan apa yang ingin dicapai pada pertemuan ke 3?

.......................................................................................................

b) Pengalaman apa yang diperoleh selama pertemuan ke 3?

.......................................................................................................

c) Kendala apa yang ditemukan dalam pertemuan ke 3?

........................................................................................................

Kediri,

Guru BK Siswa

(............................................ (............................................
...) ...)
D. Pertemuan 4

Satuan Pendidikan : SMAN 4 Kediri

Sasaran : Siswa Siswi SMAN 4 Kediri

Teknik : Creative Problem Solving

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Kegiatan :Membuat kesimpulan dari layanan bimbingan


kelompok yang telah dilakukan

Tujuan Layanan : Agar siswa dapat menarik kesimpulan dari


kegiatan yang telah dilakukan

Sesi Kegiatan Waktu


Pembukaan a. Salam pembuka, Do’a . 10 menit
c. Absen siswa
c. Memberikan ice breaking
“harimau makan harimau”
Peralihan a. Menjelaskan kegiatan 5 menit
yang akan dilaksanakan ..
b. Menanyakan kesiapan
dalam kegiatan bimbingan
kelompok
Kegiatan inti/pelaksanaan a. Guru BK meminta siswa 25 menit
untuk menyampaikan
kesimpulan dari pertemuan
yang telah dilakukan
b. Guru BK meminta siswa
untuk menyampaikan pesan
dan kesan dari proses
bimbingan kelompok yang
telah dilakukan
Penutup a. Mereview kembali 5 menit
kegiatan yang sudah
dilaksanakan
b. Menarik kesimpulan dari
kegiatan bimbingan
kelompok yang telah
dilakukan
c. Mengisi lembar refleksi
d. Mengisi Post-test
c. Do’a penutup, Salam
1. Petunjuk Ice Breaking

Permainan ini dipakai agar peserta melakukan kegiatan bimbingan

kelompok dengan cara santai dan memecahkan suasana tegang.

Langkah-langkah ice breaking “harimau makan harimau” :

a. Guru BK memerintahkan anggota kelompok untuk membentuk sebuah


lingkaran.
b. Kedua telapak tangan anggota diangkat setinggi bahu. Tangan kanan
dibuka lebar, sedangkan tangan kiri diletakkan di atas tangan kanan teman
sebelahnya.
c. Anggota kelompok harus secepat mungkin menghindar dari tangkapan
tangan disebelahnya ketika guru BK menyebutkan kata harimau saat
sedang bercerita
d. Anggota yang jarinya tertangkap oleh anggota lain diharuskan mundur
dari permainan dan menerima hukuman yang telah disepakati

2. Lembar Refleksi Diri


Lembar Refleksi Diri

Hari/tanggal :

Nama :

Kelas :

a) Harapan apa yang ingin dicapai pada pertemuan ke 4?

.......................................................................................................

b) Pengalaman apa yang diperoleh selama pertemuan ke 4?

.......................................................................................................

c) Kendala apa yang ditemukan dalam pertemuan ke 4?

........................................................................................................

Kediri,

Guru BK Siswa

(............................................ (............................................
...) ...)
3. Post test

SKALA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

D. Identitas
Nama :
Kelas :
NIS :

E. Petunjuk Pengisian SKALA


3. Tulis nama, nomor induk, kelas pada tempat yang telah tersedia
4. Pilih salah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan
memberi tanda () pada kolom yang tersedia !

F. Keterangan Jawaban
5. SL : Selalu
6. SR : Sering
7. KD : Kadang-Kadang
8. TP : Tidak Pernah

Daftar Pernyataan
No Pertanyaan/pernyataan SL SR KD TP
1 Saya menarik garis besar hal-hal penting yang
disampaikan guru
2 Saya mengabaikan teman ketika diajak berbicara
saat guru menjelaskan
3 Saya menulis apa yang disampaikan oleh guru
dan mempelajarinya kembali ketika dirumah
4 Saya merasa bosan ketika guru menjelaskan
5 Saya bermain HP ketika bosan dengan
pembelajaran yang berlangsung
6 Saya memiliki alasan atas ide yang saya
sampaikan ketika dikelas
7 Saya berfikir dengan matang sebelum saya
mengutarakan pendapat dan ide saya
8 Saya merasa percaya diri ketika menyampaikan
ide didalam kelas
9 Saya tidak memiliki alasan atas ide yang saya
sampaikan
10 Saya kurang berfikir dengan matang sebelum
menyampaikan ide saya
11 Saya melihat sumber informasi dari buku sebelum
menyampaikan ide
12 Saya melihat sumber informasi dari internet
sebelum menyampaikan ide
13 Saya mengumpulkan sumber informasi yang kuat
dan tepat untuk saya simpulkan sebagai ide
14 Saya tidak pernah melihat sumber informasi dari
manapun untuk menyampaikan ide
15 Saya tidak pernah mengacu pada sumber
informasi karena saya mempunyai ide sendiri
16 Saya dapat menyamakan antara pola pikir dan
fakta yang terjadi
17 Saya dapat menyaring antara fakta yang benar
dan salah
18 Saya dapat membaca situasi yang terjadi dan
membuat ide tentang situasi tersebut
19 Saya tidak dapat menyelaraskan antara pola pikir
dan fakta yang terjadi
20 Saya kesulitan untuk membedakan fakta yang
benar dan salah
21 Saya dapat memberikan penjelasan atas ide saya
22 Saya memahami atas ide yang saya sampaikan
23 Saya dapat membuat orang lain memahami ide
saya agar tidak terjadi kesalah pahaman

24 Saya tidak dapat menyampaikan ide saya dengan


jelas
25 Saya dianggap remeh ketika menyampaikan ide
saya
26. Saya memastikan kembali ide sebelum saya
utarakan
27 Saya memeriksa kembali ide saya secara
menyeluruh
28 Saya teliti terhadap ide yang saya sampaikan
29 Saya tidak memastikan kembali ide yang saya
utarakan
30 Saya tidak memeriksa kembali ide saya secara
menyeluruh
3. Lampiran Observasi pertemuan ke 4

Permasalahan :

Hambatan yang mungkin muncul : Cara mengatasi :


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Buku panduan bimbingan kelompok dengan teknik Creative Problem
Solving ini disusun dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa dan sebagai arahan dan petunjuk guru BK dalam proses
melaksanakan bimbingan kelompok, sehingga mampu menjadi pengarah atau
fasilitator yang baik
B. Saran
Guru BK hendaknya melakukan bimbingan kelompok dengan teknik
Creative Problem Solving sesuai dengan prosedur agar dapat berlangsung
dengan baik dan dapat mencapai hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin & Wahyuni, Esa Nur.2009. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media

Shoimin, Aris. (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013,


Yogyakarta: Ar-Russ Media.

Tohirin.2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis


integrasi). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Walker, Paul & Finney, Nicholas. (1991). Skill Development and Critical
Thinking in Higher Education. Higher Education Research &
Development Unit, University College, London WC1E 6BT, UK

Winkel dan Sri Hastuti (2006). Bimbingan dan Konseling di Instuti Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.

Anda mungkin juga menyukai