Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Bimbingan Kelompok
Dosen Pengampu : Ibu Febranti Putri Navion M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 3 Bimbingan Konseling Islam 4A

1. Faradhia Alimatuzzuhro (136306201019)


2. Zahrina Filda Allifah (126306201014)
3. Siti Badriyah Khulafaurrahmah (126306201016)
4. Fatwa Rifqi Noer Wibisono (126306202043)
5. Vicki Amayasari (126306201017)
6. Fitria (126306201015)
7. Yulia Erlinda (126306201013)
8. Ahmad Nahjul fahmi (126306202046)

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI
RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memberi kelancaran penyusun dalam
menyelesaikan makalah tentang “Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving)”. Sholawat
serta salam tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW sebagai pimpinan umat
menuju jalan yang lurus berupa ajaran Islam yang penuh anugrah beserta rahmat bagi alam
semesta.
Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, mungkin penulisan
makalah ini tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, penyusun mengucapakan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Maftukin, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
mengenyam pendidikan di perguruan tinggi ini.
2. Ibu febrianti putri navion M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Praktik
bimbingan kelompok yang selalu memberi pengarahan serta bimbingan hingga kami
mampu memahami dengan benar mata kuliah ini.
3. Teman sekelas yang terus memotivasi khususnya anggota kelompok yang mampu
bekerja dengan baik selama proses pembuatan makalah.
Dengan demikian, tentu terdapat kekurangan penulis dalam makalah ini baik dari segi
materi maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik
dan saran yang dapat dijadikan pembelajaran di masa mendatang serta makalah ini
dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Tulungagung, 10 April 2022

Tim Penyusun
Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB 1 PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 3

C. Tujuan Penulisan 4

D. Manfaat Penulisan 4

BAB 2 PEMBAHASAN 5

A. Pengertian Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving) 5


B. Langkah – Langkah Teknik Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving) 5
C. Kelebihan Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving) 6
D. Kekurangan Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving) 6
E. Kerangka Kerja Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving) 7
F. Implementasi, Adaptasi, Dan Adopsi Teknik Pemecahan Masalah 9

BAB 3 PENUTUP 11

A. Kesimpulan 11
B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat peserta didik belajar bidang akademik maupun non-
akademik. Selain memperlajari tentang berbagai pelajaran yang ada di sekolah, peserta
didik juga diberikan layanan oleh Guru Bimbingan dan Konseling (BK). Bimbingan dan
Konseling merupakan proses interaksi antara konselor (Guru BK) dengan konseli (Peserta
Didik) baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka membantu konseli
untuk mengembangkan potensi dirinya dan untuk membantu menyelesaikan masalah
yang dialaminya.
Penerapan layanan Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan layanan yang bisa
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di sekolah. Seperti layanan bimbingan klasikal,
konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, dsb. Layanan tersebut
bisa digunakan oleh guru BK dengan menggunakan teknik yang bisa diterapkan. Makalah
ini berfokus pada layanan bimbingan kelompok yang di dalamnya membahas tentang
teori bimbingan kelompok.
Menurut Romlah (2006) mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan
salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai
perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-
nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Teknik dalam bimbingan
kelompok ada berbagai macamnya, namun dalam makalah ini penulis akan lebih fokus
pada teknik penyelesaian masalah (problem solving). Teknik ini biasa digunakan oleh
guru BK dalam memberikan layanan kepada peserta didiknya di sekolah.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang kami susun adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan teknik pemecahan masalah (problem solving)?
2. Bagaimana langkah-langkah teknik pemecahan masalah (problem solving)?
3. Apa saja kelebihan dari teknik pemecahan masalah (problem solving)?
4. Apa saja kekurangan dari teknik pemecahan masalah (problem solving)?
5. Bagaimana kerangka kerja dari bimbingan kelompok menggunakan teknik pemecahan
masalah (problem solving)?
6. Mengapa teknik pemecahan masalah (problem solving) perlu digunakan dalam proses
bimbingan kelompok?

3
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian dari teknik pemecahan masalah (problem solving)
2. Mengetahui dan dapat menerapkan langkah-langkah bimbingan kelompok
menggunakan teknik pemecahan masalah (problem solving)
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari teknik pemecahan masalah (problem
solving) dalam bimbingan kelompok
4. Memahami kerangka kerja dari teknik pemecahan masalah (problem solving) dalam
bimbingan kelompok
5. Memahami dan dapat menerapkan teknik pemecahan masalah (problem solving)
dalam proses bimbingan kelompok
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Praktik Bimbingan
Kelompok yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut, yaitu Ibu Febranti
Putri Navion M.Pd. Selain itu, makalah ini juga dapat digunakan sebagai sumber referensi
dan bahan presentasi untuk pembelajaran dalam matakuliah Praktik Bimbingan
Kelompok oleh pembaca maupun penulis.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving)


Menurut Romlah (2006: 93) teknik problem solving adalah suatu proses kreatif
dimana para individu menilai perubahan-perubahan yang ada pada diri dan
lingkungannya, serta membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan, atau
penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai dalam hidupnya.
Menurut Djamarah (2010: 91) juga menambahkan bahwasannya metode problem
solving tidak hanya sekedar metode untuk belajar mengajar, tetapi juga merupakan suatu
metode berpikir, karena dalam problem solving dapat menggunakan metode lainnya yang
dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Menurut Majid (2011: 142) metode pemecahan masalah (problem solving)
merupakan suatu cara dalam memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik
untuk memperhatikan, menelaah dan berpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya
menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik problem solving adalah
suatu proses teknik yang digunakan untuk melatih siswa dalam berpikir ilmiah, siswa
diajak untuk menilai suatu perubahan-perubahan yang terjadi atau ada pada diri dan
lingkungannya, serta juga membuat suatu pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan, atau
penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai dalam hidupnya.
B. Langkah – Langkah Teknik Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Teknik problem solving (metode pemecahan masalah) tidak hanya sekedar metode
untuk belajar mengajar, akan tetapi juga merupakan suatu metode dalam berpikir, sebab
di dalam problem solving dapat juga menggunakan metode lainnya yang diawali dengan
proses pencarian data sampai kepada menarik kesimpulan. Menurut Majid (2011: 143)
penggunaan suatu metode ini dapat digunakan dengan cara mengikuti langkah-langkah
dan prosedur tertentu. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode problem
solving adalah sebagai berikut:
1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa
sesuai dengan taraf kemampuannya.
2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, berdiskusi,
dan lain-lain.

5
3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja
didasarkan kepada data yang telah diperoleh.
4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut
itu betul-betul cocok.
5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang
jawaban dari masalah tadi.
C. Kelebihan Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Menurut Djamarah (2010:92-93) mengemukakan adapun beberapa kelebihan
dalam menggunakan metode (teknik problem solving), antara lain :
1. Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan
kehidupan khususnya dengan dunia kerja.
2. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa
menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi
permasalahan di dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu
kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
3. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan
menyeluruh, karena dalam proses belajarnya siswa banyak melakukan mental dengan
menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka pemecahan.
D. Kekurangan Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Adapun kekurangan teknik problem solving menurut pendapat dari Djamarah
(2010: 94) antara lain sebagai berikut :
1. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir
siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru. Sering orang
beranggapan keliru bahwa metode pemecahan asalah hanya cocok untuk SLTP,
SLTA, dan PT saja. Padahal, untuk siswa SD sederajat juga bisa dilakukan dengan
tingkat kesulitan permasalahan yang sesuai dengan taraf kemampuan berpikir.
2. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu
yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.

6
3. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi
dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri
atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar,
merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
E. Kerangka Kerja Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving) Dalam Bimbingan
Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan suatu proses kegiatan yang dilaksanakan secara
berkelompok untuk membahas suatu topik yang bersifat umum dengan cara
memanfaatkan dinamika kelompok. Bimbingan kelompok dalam sebuah penelitian akan
digunakan sebagai perlakuan (treatment) dengan lebih dikhususkan pada penggunakan
bimbingan kelompok teknik problem solving. Teknik problem solving merupakan suatu
proses untuk melatih siswa dalam proses berpikir ilmiah, siswa diajak untuk menilai suatu
perubahan yang ada pada diri dan lingkungannya, serta membuat pilihan-pilihan baru,
keputusan-keputusan, atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai
hidupnya.
Prosedur dalam pelaksanaan bimbingan kelompok menggunakan teknik problem
solving mengikuti pelaksanaan bimbingan kelompok pada umumnya, yaitu meliputi tahap
pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran. Pelaksanaan teknik
problem solving dilakukan pada saat tahap kegiatan. Pada proses tahap kegiatan, anggota
kelompok membahas topik beserta sub topik yang sudah ditentukan oleh pemimpin
kelompok. Setelah topik selesai dibahas dan didiskusikan, pemimpin kelompok
memberikan permasalahan untuk diselesaikan, kemudian anggota kelompok dapat
menyampaikan permasalahan pribadi yang sedang dialami untuk dicari penyelesainnya.
Adapun pelaksanaan secara khusus dari bimbingan kelompok teknik problem solving
adalah sebagai berikut :

No Tahapan Pemimpin Kelompok Anggota Kelompok

1 Pembentukan 1. Menerima kehadiran Merespon dengan


anggota kelompok secara membalas ucapan
(10 menit)
terbuka dan mengucapkan teimakasih kembali
terimakasih

7
2. Memimpin berdo’a Berdo’a

3. Menjelaskan pengertidan Memperhatikan dan


dan tujuan dari bimbingan mendengarkannya
kelompok

4. Menjelaskan tata cara Memperhatikan dan


bimbingan kelompok, menddengarkan
yaitu :

- Format kegiatan

- Peran anggota
kelompok

- Suasana interaksi

5. Menjelaskan asas-asas Memperhatikan


kelompok (kesukarelaan,
keterbukaan, kegiatan,
kenormatifan, kekinian,
kerahasiaan)

6. Menyampaikan Menyepakati waktu


kesepakatan waktu kegiatan

7. Perkenalan dengan Memperkenalkan diri dan


dilanjutkan ice breaking melaksanakan permainan
untuk mencairkan suasana
sehingga tercipta
dinamika kelompok

2 Peralihan 1. Mengkondisikan anggota Memerikan respon

8
(5 menit) kelompok agar siap jawaban atass kesiapan
melanjutkan ke tahap anggota kelompok
berikutnya

2. Menjelaskan kembali Memperhatikan


pengertian dan
pelakssanaan bimbingan
kelompok

3 Kegiatan 1. Menyampaikan topik yang Memperhatikan


akan dibahas
(20 menit)

2. Menjelaskan pentingnya Mendengarkan dan


topik ttersebut dibahas memperhatikan
dalam kelompok

F. Proses Implementasi, Adaptasi, Dan Adopsi dari Teknik Pemecahan Masalah


(Problem Solving) Dalam Proses Bimbingan Kelompok
Teknik pendekatan pemecahan masalah (problem solving) dalam suatu proses
kegiatan bimbingan dan konseling, dapat dilakukan dengan cara menempatkan teknik
yang digunakan pada tahapan yang tepat dalam proses melaksanakan kegiatan bimbingan
kelompok. Dimana suatu teknik pemecahan masalah dapat digunakan pada tahapan
transisi sebagai langkah awal dalam pengenalan terhadap suatu topik bahasan yang akan
dibawakan, serta berusaha untuk menyesuaikan diri terhadap teknik kegiatan yang akan
digunakan. Tahapan selanjutnya dilakukan pada tahap kerja, dimana tahapan ini
merupakan suatu tahap utama yang berkaitan langsung dengan implementasi teknik
pemecahan masalah dalam proses kegiatan bimbingan kelompok, hal tersebut
diimplementasikan dengan guru BK kepada peserta didik untuk mencoba memulai
memecahkan masalah terhadap salah satu topik yang dibahas dalam suatu proses
bimbingan kelompok. Dalam implementasi teknik pemecahan masalah menurut Piaget
(Santrock, 2003 : 108) menjelaskan bahwa khsusnya remaja pada usia 11/12 s.d 15 tahun
sudah mampu untuk membayangkan situasi rekaan dan mencoba mengolahnya dengan
pemikiran logis, dan memungkinkan remaja tersebut trampil dalam menentukan
penyelesaian masalahnya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Dari pernyataa

9
tersebut implemetasi teknik pemecahan masalah dalam layanan bimbingan kelompok
dapat diigunakan untuk mengajak peserta didik atau siswa mengenal lebih dalam terkait
dengan masalah atau topik layanan yang sedang dibahas. Dalam sebuah implementasi
juga tidak lepas dari adanya adaptasi dan adopsi pelaksanaan layanan bimbingan
kelompok dengan menggunakan teknik pemecahan masalah, yaitu :
1. Adaptasi
Analisis untuk pelaksanaan adaptasi dalam proses kegiatan bimbingan dan konseling
dilakukan dengan cara melaksanakan pengembangan terhadap kegiatan bimbingan
kelompok itu sendiri, serta dengan melakukan kegiatan agar dapat menyesuaikan
topik yang akan dibahas. Dimana topik yang akan digunakan sesuai dengan topik
bahasan yang digunakan dalam proses kegiatan bimbingan kelompok. Dalam kegiatan
adaptasi bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan tetap bertujuan kepada teknik
pendekatan yang digunakan, yaitu pemecahan masalah (problem solving) untuk
menyempurnakan keterkaitan kegiatan bimbingan dengan teknik yang akan
digunakan.
2. Adopsi
Analisis untuk pengembangan kegiatan bimbingan kelompok secara mendetail proses
adopsi yang digunakan, dapat dilakukan dengan cara mengadopsi dari suatu topik
bahasan yang sudah ada sebelumnya, dengan diolah terlebih dahulu melalui proses
pembahasan sehingga dapat menghasilkan sebuah hasil data yang diinginkan sesuai
dengan proses kegiatan dan teknik bimbingan yang digunakan. Dalam mengadopsi
suatu teknik bimbingan dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok, dilakusanakan
dengan memperhatikan kebutuhan serta topik yang sebelumnya dipilih untuk
diadaptasi.

BAB III

10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik problem solving merupakan
suatu proses untuk melatih siswa agar dapat berpikir ilmiah, siswa diajak untuk menilai
suatu perubahan-perubahan yang ada pada diri dan lingkungannya, serta membuat
pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan, atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan-
tujuan dan nilai hidupnya. Prosedur dari teknik problem solving dimulai dari adanya
masalah yang akan dibahas, menyiapkan sebuah data terkait masalah yang akan dibahas,
menetapkan suatu hipotesis kemudian mengujinya, dan yang terakhir adalah
menyimpulkan jawaban dari masalah yang telah dibahas. Teknik problem solving dapat
menjadikan siswa lebih relevan terhadap kehidupan di luar. Siswa juga dapat lebih
terampil dalam menyelesaikan suatu persoalan masalahnya dan mereka bisa lebih kreatif
serta menyeluruh dalam mencari solusi dari suatu persoalan masalahnya.
Kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan suatu proses bimbingan
kelompok diantaranya ada tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kerja, dan tahap
pengakhiran. Tahap kerja merupakan tahap utama yang berkaitan langsung dengan
penerapan teknik pemecahan masalah dalam proses kegiatan bimbingan kelompok, hal
tersebut diiterapkan oleh guru BK kepada peserta didik untuk mencoba memulai
pemecahan masalah terhadap salah satu topik yang digunakan dalam proses bimbingan
kelompok.
B. Saran
Dalam menerapkan teknik pemecahan masalah (problem solving), sebaiknya guru
bk memiliki keterampilan untuk mempelajari masalah-masalah yang akan dibahas
sehingga mampu menyelesaikan permasalahan yang akan dibahas dan mampu mengelola
waktu serta mengarahkan jalannya diskusi dalam memecahkan suatu masalah.
Sebelum menerapkan teknik pemecahan masalah (problem solving), sebaiknya
guru bk memahami terlebih dahulu tema dari masalah yang akan di bahas

11
DAFTAR PUSTAKA

Alifiya Haura p, Dita Cahyaningtyas, Fiki Tsabitah, Novita Yuliana, Sinta Tri Haryani.
(2021). makalah teori bimbingan kelompok tektik pemecahan masalah (problem
solving).

12

Anda mungkin juga menyukai