Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan segala rahmat da hidayah-
Nya, sehingga “Laporan Bimbingan Dan Konseling Pribadi “ dapat disusun dan selesai dengan
tepat waktu. Shalawat dan salam tidak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat yang telah memperjuangkan agama Islam.
Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, mungkin penulisan
“Laporan Bimbingan Dan Konseling Pribadi “ ini tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu,
penyusun mengucapakan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag selaku rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang
telah memberi kesempatan kepada kami untuk menempuh mata kuliah Bimbingan Pra-
Nikah.
2. Wikan Galuh Widyarto, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Teori dan Teknik
Konseling yang selalu memberikan ilmu lebih kepada kami semua
3. Teman kelas yang sudah membantu proses pembuatan “Laporan Bimbingan Dan
Konseling Pribadi “ ini.
Dengan demikian, tentu terdapat kekurangan penulis dalam “Laporan Bimbingan Dan
Konseling Pribadi “ ini baik dari segi materi maupun segi penyusunan. Oleh karena itu,
penyusun berharap adanya kritik dan saran yang dapat dijadikan pembelajaran di masa
mendatang serta “Laporan Bimbingan Dan Konseling Pribadi “ ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
1
Tempat duduk dalam proses konseling ini dilakukan secara berhadapan dengan
adanya meja. Hal ini bertujuan agar konseli nyaman dan mudah untuk
berkomunikasi
c. Persiapan instrumen
1. Alat rekam dan dokumentasi
Dalam konseling ini konselor menggunakan alat rekam dan dokumentasi berupa
HP. Hal ini bertujuan untuk mempermudah konselor untuk menulis laporan
hasil konseling.
d. Data awal tentang konseli
Konseli merupakan seorang perempuan beragama Islam yang berusia
20tahun dengan status pendidikan masih belajar (mahasiswa). Konseli mengalami
atau memiliki pemikiran yang masih nggrundel atau mempunyai uneg-uneg dalam
pikirannya sehingga konseli ingin melakukan bimbingan konseling kepada
konselor.
3. Latar Belakang Konseli
a. Latar Belakang Keluarga
Keluaga konseli merupakan keluarga yang harmonis dan bahagia. Konseli
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Orang tua konseli tepatnya ayah dari
konseli bekerja sebagai seorang guru, sedangkan ibu dari konseli bekerja sebagai
ibu rumah tangga. Konseli merupakan anak pertama yang sudah menginjak dewasa
dan memiliki dua adik, adik yang pertama masih belajar di jenjang Mts kelas 1,
sedangkan adiknya yang ke 2 masih belajar di jenjang Mi kelas 2. Merekapun
menjalani hari-harinya dirumah dengan bahagia, harmonis dan sejahtera.
b. Latar Belakang Pendidikan
Konseli masih menempuh pendidikan dan belajar atau menjadi mahasiswa di UIN
Sayyid Ali Rahmatullah. Konseli kuliah di sana dengan jurusan perbankan syariah.
Konseli sendiri merupakan seorang yang pintar. Konseli sendiri adalah lulusan dari
MAN 1 Tulungagung dengan juruan IPS kelas unggulan. Sehingga konseli ingin
melanjutkan jenjang pendidikannya dengan kuliah di UIN Sayyid Ali Rahmatullah
dengan jurusan pebankan syariah.
c. Latar Belakang Sosial
Konseli merupakan seorang yang mudah bersosial atau bergaul dengan siapapun
jika orang itu menurutnya baik. Konseli sendiri memiliki kepribadian yang baik dan
sopan sehingga dalam berkomunikasi menjadi lebih baik, termasuk dengan orang
2
yang lebih tua darinya. Konseli juga merupakan seorang yang ceria dengan teman
yang sudah dikenal dekat. Oleh karena itu, konseli mempunyai teman-teman yang
baik.
4. Gejala yang Nampak
Gejala yang nampak pada diri seorang konseli adalah konseli merasa terbebani dan
stress ringan. Konseli merasa bahwa banyak pikiran-pikiran yang harus dipikirkan
sehingga membuat seorang konseli menjadi tertekan (terbebani).
5. Keluhan yang Dialami
Konseli mengeluhkan bahwasannya dirinya merasakan ada yang mengganjal
dipikirannya. Sehingga konseli selalu memikirkan hal-hal yang berlebihan, merasakan
berat terbebani dengan pemikirannya sendiri.
6. Masalah yang Sebenarnya
Konseli memiliki masalah bahwasannya konseli kurang bisa membagi waktu antara
bekerja dan belajar (kuliah), sehingga konseli terlalu capek, banyak pikiran mengenai
tugas kuliahnya dan pekerjaannya akhirnya konseli merasa terbebani.
7. Pendekatan yang Digunakan
a. Nama Pendekatan
Konseling berpusat pribadi
Konseling berpusat pribadi merupakan terapis yang dapat sangat membantu klien
dengan membiarkan mereka (konseli) menemukan solusi mereka sendiri terhadap
masalah yang telah mereka hadapi.
b. Alasan Penggunaan Pendekatan
Dengan menggunakan pendekatan berpusat pribadi konseli diharapkan mendapat
pencapaian kemandirian, integrase diri, dan dapat memecahkan masalahnya.
c. Teknik yang Digunakan
Teknik pengungkapan diri (Self-Disclosure)
Teknik pengungkapan diri (Self-Disclosure) merupakan bentuk komunikasi
interpersonal dalam bentuk membagi informasi diri pribadi berupa ide, perasaan,
masalah serta mengungkapkan reaksi dan tanggapan terhadap suatu situasi yang
umumnya disembunyikan namun disampaikan sehingga orang lain (konselor)
mengetahui apa yang dipikirkan, dirasakan, dan diinginkan.
3
8. Tujuan Konseling
Bimbingan dan Konseling ini memiliki tujuan untuk melakukan suatu pelayanan
atau bantuan kepada konseli dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.
Serta membantu konseli untuk memperkembangkan diri secara lebih optimal.
4
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Pelaksanaan Konseling
Pelaksanaan Konseling Sesi 1
Hari : Sabtu
Tanggal : 21 Mei 2020
Waktu : 10.00-10.15
Lokasi : Kediaman Konselor
Pelaksanaan Konseling Sesi 2
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Mei 2020
Waktu : 10.00 – 10.15
Lokasi : Kediaman Konselor
Pelaksanaan Konseling Sesi 3 (Evaluasi Konseling)
Hari : Sabtu
Tanggal : 04 Juni 2020
Waktu : 10.00-10.10
Lokasi : Kediaman Konselor
5
B. Verbatim Konseling
Pelaksanaan Konseling Sesi 1
Ko Jadi begini ya mbak Andin, saya hanya memiliki sesi Time Limit
waktu konseling selama 15 menit, karena sehabis ini
saya ada acara yang tidak bisa ditinggalkan ya mbak,
jadi semisal ini nanti belum selesai kita lanjutkan
dipertemuan ke dua ya mbak.
6
Tahap 2. Mengumpulkan data. Seperti penggalian latar belakang masalah dan penjelasan
masalah
7
kuliah supaya kuliah mbak Andin juga tidak
terganggu dan mendapatkan nilai bagus.
8
Ki Baik mas Fatwa akan coba saya terapkan mulai hari
ini, terimakasih banyak mas Fatwa atas waktu
konselingnya hari ini
Ko Untuk sesi konseling ke dua ini saya memiliki waktu Time Limit
15menit, jadi sama seperti kemarin sesi konseling
yang pertama ya mbak Andin, jika masih belum
terselesaikan kita lihat perkembangannya di
pertemuan sesi konseling yang ke tiga ya mbak
9
Tahap 2. Mengumpulkan data. Seperti penggalian latar belakang masalah dan penjelasan
masalah
10
Tahap 4. Aplikasi dan Evaluasi Penyelesaian Masalah (Problem Solving)
11
Ko Yasudah kalua begitu coba mbak Andini jalani itu Time limit
dulu, kita lihat perkembangannya pada sesi
konseling ke tiga nanti ya mbak, dan berhubung
waktu sesi konseling ke dua ini sudah habis, akan
saya akhiri sesi konseling pada sesi ke dua ini ya
mbak
12
Andin, Untuk sesi konseling ke tiga ini saya
memiliki waktu 15menit, jadi sama seperti kemarin
sesi konseling yang pertama dan kedua ya mbak
Andin, pada pertemuan ketiga ini saya kemaren
ingin melihat perkembangan dari pertemuan ke dua
kemaren ya mbak, baiklah langsung saja kita mulai
ya mbak.
Tahap 2. Mengumpulkan data. Seperti penggalian latar belakang masalah dan penjelasan
masalah
13
kuliah mbak Andin, bisakah mbak Andin ceritakan
lebih lanjut tentang hal ini?
Ko Jadi mbak Andin sudah merasa lebih tenang dan lega Clarification
ya setelah mengambil keputusan untuk resain dari
pekerjaan yang lama dan mendapatkan pekerjaan
baru yang freelance?
14
Tahap 5. Penutup (Termination)
C. Hasil konseling
Setelah melakukan konseling sesi ke 1, konseli merasa agak lebih tenang pikirannya,
dengan konseor menyuruhnya untuk banyak beristirahat jika sudah tidak memiliki
kesibukan agar isa membagi waktu leih efektif antara bekerja dan belajar (kuliah). Dan
setelah konseling sesi 1 konseli mulai berfikir mencari solusi dan lebih berani
mendiskusikan masalah ini dengan kedua orang tuanya, serta berani untuk mengambil
keputusan dan mencoba hal baru.
15
Setelah melakukan konseling selanjutnya (sesi ke 2), konseli merasa sudah lebih tenang
dengan sudah berdiskusi dengan kedua orang tuanya dan mengambil keputusan baru yang
tujuan dari keputusannya tersebut adalah untuk menyelesaikan masalahnya, yaitu kurang
bisa membagi waktu antara bekerja dan belajar (kuliah). Akhirnya setelah berdiskusi
dengan kedua orang tua konseli sudah mengambil keputusannya sendiri, yaitu dengan
resaind dari pekerjaannya dan mencari pekerjaan baru yang free lance, supaya tidak
mengganggu proses belajarnya (kuliahnya) yang hal tersebut akan dilihat
perkembangannya pada pertemuan konseling sesi ke 3.
Setelah melakukan konseling yang terakhir, yaitu sesi ke 3, konseli merasakan
perubahan yang cukup membuatnya merasa lebih tenang, lebih nyaman, dan tidak
membebani pikirannya. Konseli merasa lebih rilex dengan mengambil pekerjaan yang free
lance. Selain itu, konseli juga merasa lebih bisa membagi waktu dengan efektif, antara
bekerja dengan belajar (kuliah).
16
BAB III
EVALUASI DAN REFLEKSI PRAKTIK KONSELING INDIVIDU
17
D. Refleksi Diri
Hari/Tanggal Praktik:
Sesi 1: Sabtu, 21 Mei 2020
Sesi 2: Sabtu, 28 Mei 2020
Sesi 3: Sabtu, 04 Juni 2020
1. Pengalaman yang diperoleh setelah melaksanakan praktik konseling individu:
Jawab:
Sesi 1 : Bisa menggali lebih dalam mengenai latar belakang permasalahan dari konseli
Sesi 2 : Mengerti perasaan dan masalah yang dialami oleh orang lain.
Sesi 3 : Menegerti bahwa konselor itu penting dan dibutuhkan.
2. Nilai-nilai yang saya peroleh dari praktik konseling individu:
Jawab: Lebih bisa memahai perasaan dan masalah yang dialami oleh orang lain.
3. Kelebihan dan kekurangan dalam praktik konseling:
Jawab: kelebihan dari pemberian layanan Bimbingan dan Konseling ini sudah lumayan
cukup berjalan dengan baik dan lancar dimana pelaksanaan layanan Bimbingan dan
Konseling ini sudah sesuai dengan kebutuhan konseli, dengan dilakukannya need
assessment sehinggga layanan yang diberikan cukup tepat. Sedangkan kelemahan yang
terdapat dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling ini dimana kurangnya
pengalaman seorang konselor, sehingga menghambat jalannya proses Bimbingan dan
Konseling.
4. Selama ini kekurangan yang saya miliki ketika praktik konseling individu diminimalisir
dengan cara:
Jawab: Belajar melalui vidio proses Bimbingan dan Konseling individu, supaya
mempermudah jalannya proses Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan.
5. Dari pemanfaatan kelebihan yang saya miliki, hasil yang saya dapat yakni:
Jawab: Bisa menyelesaikan proses Bimbingan dan Konseling dengan cukup baik dan
lancar
6. Setelah saya melaksanakan praktik konseling individu:
Jawab: Saya merasa bahwa masih banyak kekurangan dan akan belajar menjadi lebih
baik dan belajar dari pengalaman.
7. Setelah melaksanakan praktik konseling individu, maka kegiatan yang akan saya
lakukan adalah:
Jawab: Karena saya merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam proses Bimbingan
dan Konseling ini saya akan belajar menjadi lebih baik dan belajar dari pengalaman.
18
DAFTAR PUSTAKA
Enung Sinta Nuriah (2016). Laporan Konseling Individual, format laporan konseling
individual. Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
https://id.scribd.com/doc/272833859/Contoh-Laporan-Konseling-Individu, diakses pada hari
Senin, 06 Juni 2022 pukul 08.30
19
DOKUMENTASI KEGIATAN
20