KELOMPOK 5
2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan Konseling SD. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh
pada sunnahnya.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah pembendaharaan pengetahuan.
Adapun metode yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan
pengumpulan sumber informasi dari berbagai karya tulis yang berkompeten dengan tema
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan sebagai sumbangsi
pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami memohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari
keseluruhan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kebaikan untuk kedepannya.
Penyusun
KELOMPOK 5
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keterampilan Dasar Konseling.......................................................................3
B. Pengertian Genuine (Keaslian)..........................................................................................4
C. Cara Mengembangkan Kepribadian Konselor..................................................................4
D. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Konselor Untuk Menunjukkan Sikap Genuinness..........5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................................6
B. Saran..................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konselor adalah seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan
bimbingan dan konseling kepada peserta didik disatuan pendidikan. Konselor merupakan
salah satu profesi yang termasuk kedalam tenaga kependidikan seperti yang tercantum dalam
undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional maupun tentang guru dan dosen. Konselor semula disebut sebagai guru bimbingan
penyuluhan ( Guru Bp ). Seiring dengan perubahan istilah penyuluhan menjadi konseling
( Guru Bk ). Untuk menyelesaikan kedudukannya dengan guru lain, kemudian disebut pula
sebagai guru dan pembimbing.
Kualitas pribadi konselor merupakan faktor yang sangat penting dalam konseling.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pribadi konselor menjadi faktor
penentu bagi pencapaian konseling yang efektf, disamping faktor pengetahuan tentang
dinamika prilaku dan keterampilan terapeutik / konseling. Konselor harus memahami dan
mengembangkan kompetensi untuk membantu siswa yang mengalami masalah dengan kadar
cukup parah dan siswa yang mengalami gangguan emosional khusus, khususnya melalui
program – program kelompok, program kegiatan diluar sekolah dan kegiatan pendidikan /
pengajaran disekolah dan bentuk pelayanan lainnya. Salah satu kualiatas pribadi konselor
yang harus dikembangkan adal genuine.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari genuine ?
2. Bagaimana cara mengembangkan sikap genuine ?
3. Apa upaya yang dapat dilakukan konselor untuk menunjukkan sikap genuine ?
C. Tujuan
Dari rumusan maslah diatas maka dapat rumuskan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi dari genuine.
1
2. Mengetahaui bagaimana cara mengembangkan genuine.
3. Mengetahui upaya-upaya konselor untuk menunjukkan sikap genuine.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Di dalam proses konseling dikenal adanya tiga tahap, dan ini harus diketahui oleh
konselor sekolah. Tiga tahap tersebut adalah tahap awal, tahap pengembangan, dan tahap
terminal konseling (Pieter B. Mboeik, 1988). Setiap tahap ada keterampilan-keterampilan
tertentu yang menyatu di dalam membangun suatu proses konseling yang utuh. Apabila proses
ini gagal untuk dibangun maka suatu keterampilan yang dilakukan dapat mengganggu
konseling secara keseluruhan.
4
6. Kemampuan membina keakraban. Untuk membina hubungan yang nyaman antara
konselor dan konseli, konselor dituntut untuk memiliki kemampuan membina keakraban.
Karena keakraban itu merupakan syarat yang sangat penting dalam hubungan konseling.
7. Sikap terbuka. Keterbukaan konslei akna terwujud apabila ada keterbukaan konselor.
Keterbukaan konselor memiliki peranan yang penting untuk menggugah keterbukaan
konseli dalam mengemukakan masalahnya.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang konselor harus memilki sikap keaslian (genuine) dimana konselor tidak berpura-
puara menjadi orang lain, namun ia menjadi dirinya sendiri, tidak memainkan peran siapapun,
bertingkah lugu dan sewajarnya sebagaimana layaknya konselor yang baik dan benar,semua
berjalan apa adanya tidak ada yang dibuat-buat atau disabotase oleh orang lain atau salah satu
pihak.
B. Saran
Hendaknya seorang konselor harus mengembangkan sikap ini dimana konselor dituntut
untuk jujur, terbuka, dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan kegiatan atau pekerjaanya,
sehingga konseli dapat menemukan jati diri maupun kelemahan atau kkurangan bagaimana
cara mengembangkan dan meminimalisir kekurangan dan kelebihan tadi supaya menjadi
manusia atau sseorang yang berguna atau memiliki arti bagi orang lain.
6
DAFTAR PUSTAKA