Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
Fahrunnisa 2003402021058
2020/2021
KATA PENGANTAR
Akhir kata, kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kata
sempurna, maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-
karya saya diwaktu mendatang.
PENULIS
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Bagaimana cara menerapkan teknik Openning dalam proses
konseling?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Keterampilan konseling menurut Ivey (dalam Willis 2007) ia
mengatakan bahwa keterampilan konseling dapat juga dipandang sebagai
keterampilan minimal seorang konselor profesional, sehingga penguasan
akan keterampilan-keterampilan ini dapat sedikit banyak menjamin
keberlangsungan suatu proses konseling untuk mencapai tujuan
konseling. Dengan harapan bahwa konseli dapat memecahkan
masalahnya sendiri demi perkembangan optimal diri konseli sendiri.
Di dalam proses konseling dikenal adanya tiga tahap, dan ini harus
diketahui oleh konselor sekolah. Tiga tahap tersebut adalah tahap awal,
tahap pengembangan, dan tahap terminal konseling (Pieter B. Mboeik,
1988). Setiap tahap ada keterampilan-keterampilan tertentu yang menyatu
di dalam membangun suatu proses konseling yang utuh. Apabila proses
ini gagal untuk dibangun maka suatu keterampilan yang dilakukan dapat
mengganggu konseling secara keseluruhan.
4
Perilaku attending yang ditampilkan konselor akan
mempengaruhi kepribadian klien yaitu:
5
sebagai persetujuan atau pemahaman dan kerutan dahi
tanda tidak mengerti.
b) Kontak mata
c) Mendengarkan
6
2. Muka kaku, ekspresi melamun, mengalihkan pandangan,tidak melihat
saat klien sedang bicara, mata melotot.
3. Posisi tubuh tegak kaku, bersandar, miring, jarak duduk dengan klien
menjauh, duduk kurang akrab dan berpaling. Memutuskan
pembicaraan, berbicara terus tanpa ada teknik diam untuk memberi
kesempatan klien berfikir dan berbicara.
4. Perhatian terpecah, mudah buyar oleh gangguan luar.
7
attending diberbagai situasi hubungan interpersonal secara umum
khususnya dalam relasi konseling dengan konseling.
8
Fungsi dari keterampilan opening adalah mempererat hubungan
konselor dengan klien. Opening berfungsi untuk membuka poroses
konseling secara psikologis, serta berfungsi juga untuk menciptakan rasa
nyaman bagi konseli, sehinggas konseli akan merasa tenang dan percaya
bahwa konselor dapat membantu dan menangani masalahnya.denan
demikian opening samgat diperlukan oleh seorang konselor agar tercapai
tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam proses konseling. Contoh :
konselor).
a. Penyambutan
1. Verbal
Konselor member atau menjawab salam, menyebutkan
nama klien, mempersilahkan duduk dll.
2. Non verbal
Konselor segera membuka pintu ruang konseling, jabat
tangan, senyum dengan ceri, mendampingi mengiringi klien saat
menuju tempat duduk menempatkan klien pada tempat duduk yang
lebih baik, duduk sesudah klien duduk dll.
9
b. Pembicaraan Topik Netral
a. Verbal
b. Non verbal
10
namun bukan berarti setuju. Konselor menerima tanpa menilai
sesuai dengan asas klien tidak pernah salah ( KTSP ).
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://bintimuham.wordpress.com/2013/11/12/keterampilan-dasar-
konseling/Diakses pada tanggal 19 Maret 2021
https://www.academia.edu/21657534/TEKNIK_DASAR_KOMUNIKASI_DALA
M_KONSELING_BAGIAN_1_ Diakses pada tanggal 19 Maret 2021
http://wahyupumpinks.blogspot.com/2012/07/teknik-attending-opening-
acceptance-dan.html Diakses pada tanggal 19 Maret 2021
13