Dosen Pengampu :
Kelompok : 4
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Keterampilan Dasar Dalam Konseling ” dengan tepat waktu.
Guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknil Laboratorium Konseling. Oleh sebab
itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini, terutama Ibu Dr. Nurfarhanah,
S.Pd ., M.Pd ., Kons dan IbuTriave Nuzila Zahri, S.Pd ., M.Pd ., Kons . selaku
dosen pengampu mata kuliah Teknik Laboratorium Konseling.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca guna kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami selaku penulis dan khususnya untuk semua pihak yang
membaca.
Wasallamualaikum Wr. Wb
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………...
Daftar Isi………………………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..
C. Tujuan……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………....
A. Mendengar ...........................................................................................
B. Memahami ...........................................................................................
C. Merespon .............................................................................................
A. Kesimpulan ………………………………………………………….
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Mendengar
2. Hadir lebih awal pada sesi konseling, menenangkan diri. Misanya dengan
meditasi, berdo’a dan mengatur nafas. Persiapan diri sangat penting untuk
7. Berkonsentrasi pada klien dan memfokuskan pikiran pada makna dan perasaan
B. Memahami
Menurut Bursks dan Stefflre (dalam McLeod, 2006) dalam (Rosita, Endang
Kusmaryani. 2010). konseling didesain untuk menolong konseli untuk memahami dan
Dalam hal ini, konseling mengindikasikan adanya hubungan yang profesional antara
guru pembimbing terlatih dengan konseli. Dalam suatu wawancara layanan konseling
biasanya klien datang dengan membawa sejumlah perasaan yang kurang
menguntungkan dan merupakan masalah baginya. Dalam keadaan seperti itu
sebenarnya konselor masih berada di luar permasalaha yang dialami klien. Supaya
konselor dapat memahami bagaimana Klien melihat situasi permasalahannya, maka
berbagai teknik dapat digunakan yang tentunya penggunaan teknik tersebut sesuai
dengan permasalahan yang dialarninya seperti keterampilan bertanya dan
keterampilan meserpons permasalahan yang dihadapi klien.
C. Merespon
Respons dapat menjadi basis atau landasan bagi proses pemberian bantuan terhadap
klien yang membutuhkannya dan menjadi tuntutan untuk mengenal dan mempelajari
a. Secara kronologia
b. Berdasarkan kepentingan klien
c. Relasi sebab-akibat.
Klien.
1. Sebagai dasar hubungan yang baik antara konselor dengan konseli Dengan
membuka diri, konselor dapat menciptakan hubungan yang hangat dan akrab dengan
konseli. Kehangatan dapat memberikan kepuasan psikologis bagi konseli.
Konselor yang bersedia membuka diri dan secara sukarela memberikan informasi
serta pengalaman yang dimiliki selama proses konseling, akan menumbuhkan
perasaan percaya pada konseli untuk menceritakan permasalahannya. Hal ini dapat
membuat konseli lebih terbuka dalam menggali permasalahannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai calon konselor , tentu dalam komunikasi dan proses konseling harus mampu
menyelesaikan masalah klien. Dengan konselor dapat menerapkan 3M dalam proses
konseling maka klien akan senang dan lebih semangat dalam menceritakan
permasalahannya sehingga konselor dapat menyelesaikan masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA