Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK KETERAMPILAN MENGKLARIFIKASI

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Konseling)

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Nurhanifah, M.A

Disusun Oleh:

Kelompok 4

BPI-A/ IV

1. Sekar Pandini Aulia 0102201002


2. Alifah Alwani Lubis 0102201053
3. Muhammad Arman Syahroni 0102201062

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb,

Puji serta syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan ridha, rahmat, taufiq
serta bimbingan-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Nabi besar yang
diutus sebagai rahwat bagi sekian alam, semoga pula shalawat dan salam-Nya terlimpah
ruahkan kepada segenap keluarga dan dan para sahabatnya serta seluruh umatnya yang
berketetapan mengikuti tuntutannya hingga akhir zaman.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas kelompok yang telah
diperintahkan. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kelemahan dan kekurangan serta jauh dari kesempurnaan disebabkan masih terbatasnya
kemampuan penalaran kami. Dengan bantuan dan dukungan dari anggota kelompok tugas ini
sulit diselesaikan dengan baik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Allah dan orang tua yang selalu membantu
dan memberi dukungan selama tugas ini kami dalam masa penyelesaian. Semoga Allah selalu
merhidhai usaha kita untuk kesempurnaan tugas makalah kelompok ini. Aamiin Yaa Rabbal
„Alamin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Medan, 21 Maret 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
1. Jelaskan definisi klarifikasi! ............................................................................................. 2
2. Apa saja tujuan klarifikasi? ............................................................................................. 2
3. Bagaimana manfaat klarifikasi itu? ................................................................................ 2
4. Apa saja hal hal yang harus diperhatikan dalam keterampilan klarifikasi? .............. 2
5. Jelaskan prinsip aplikasi klarifikasi! ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
A. DEFINISI KLARIFIKASI................................................................................................ 3
B. TUJUAN KLARIFIKASI ................................................................................................. 4
C. MANFAAT KLARIFIKASI ............................................................................................. 6
D. HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM KETERAMPILAN
KLARIFIKASI. ................................................................................................................. 6
E. PRINSIP APLIKASI KLARIFIKASI ............................................................................. 6
BAB III .......................................................................................................................................... 8
PENUTUP ..................................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

pengertian dari klarifikasi yakni teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi
pernyataan klien dengan menggunkan kata-kata baru dan segar.Klarifikasi juga memberikan
konsekuensi konselor menggunakan keterampilan mendengar. Lagi pula, respon-respon ketika
mengklarifikasi dapat digunakan untuk membantu klien mendengarkan apa yang telah dia
sampaikan. Klien dapat lebih sensitif apakah konselor mendengarkan dan memahami terhadap apa
yang telah dia sampaikan.

Pernyataan-pernyataan klarifikasi seringkali meningkatkan insight personal. Selain itu,


pernyataan-pernyataan tersebut memunculkan dugaan-dugaan mengenai pola-pola perilaku dan
tema-tema yang tidak dia sadari sepenuhnya. Dalam konseling, klarifikasi digunakan dengan
mengajukan pertanyaan setelah konseli menyampaikan pesan yang membingungkan.

Respon klarifikasi memperkuat keinginan konselor untuk melihat dari sudut pandang yang
lain. Contoh respon klarifikasi Saya menyimpulkan bahwa Anda mampu mengelola kehidupan
menikah sebelum bayi Anda lahir. Benarkah demikian? Anda tampaknya mengatakan bahwa Anda
lebih bahagia di tempat keahiran Anda dan Anda ingin kembali ke sana, Jika saya tidak salah
dengar, Anda mengatakan bahwa Anda dapat merancang cara yang lebih baik dalam melakukan
hal ini. Respons ini juga berguna dalam mengurangi permusuhan. Tidak hanya mendorong orang
lain untuk menjelaskan lebih lengkap, tapi juga berfungsi untuk memfokuskan diskusi, terutama
jika diikuti oleh periode silence.

Hal itu memberi kesempatan konseli untuk menarik kesimpulan dan mengambil tanggung
jawab atas ide-ide konseli sendiri. Penggunaan lain dalam memberikan respon klarifikasi adalah
untuk mengulur waktu memikirkan respon selanjutnya yang lebih tepat. Memeriksa keefektifan
klarifikasi dengan mendengar dan memperhatika respon dari klien. Dari respon klien, konselor
dapat menentukan bahwa klarifikasinya efektif bila klien mau mejelaskan dan menambahkan
pesan-pesannya yang hilang atau tidak jelas.

1
B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan definisi klarifikasi!

2. Apa saja tujuan klarifikasi?

3. Bagaimana manfaat klarifikasi itu?

4. Apa saja hal hal yang harus diperhatikan dalam keterampilan klarifikasi?

5. Jelaskan prinsip aplikasi klarifikasi!

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI KLARIFIKASI

Keterampilan klarifikasi merupakan salah satu keterampilan konseling yang dibutuhkan


ketika seorang konselor mencoba untuk menyamakan persepsi. Selama proses konseling
seringkali, apa yang telah didengar dan dipersepsikan konselor belum tentu sama dengan
apa yang disampaikan oleh konseli. Oleh karena itu, konselor perlu melakukan keterampilan
klarifikasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya konselor tidak melakukan kesalahan
persepsi.
Klarifikasi atau Clarification adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali
isi pernyataan klien dengan menggunakan kata-kata baru dan segar. Sedangkan menurut Fauzan
Lutfi, clarification atau penegasan pernyataan adalah pola respon atau teknik menanggapi
pembicaraan dengan cara memperjelas kata-kata yang telah diucapkan konseli melalui pemetikan
atau pengambilan inti pembicaraan yang dianggap penting. 1
Sekilas teknik klarifikasi hampir sama dengan paraphrasing. Namun, dalam klarifikasi ini,
konselor tidak hanya mengungkapkan kembali apa yang telah diungkapkan konseli. Tetapi juga
melakukan penegasan dan penajaman sehingg wawancara konseling menjadi lebih jelas dan
terarah. Penajaman membantu konseli dalam menggali pernyataan-pernyataannya dan makna yang
melekat dalam kata-kata yang dipergunakannya. Hal ini akan mengarahkan konseli untuk
memahami lebih jauh pokok pembicaraan itu dan memberikan keterbukaan yang lebih besar untuk
menghadapi hal-hal yang terkait dengan masalahnya.
Klarifikasi merupakan teknik dasar komunikasi dalam konseling yang berarti penegasan
pernyataan. Klarifikasi dilakukan oleh konselor untuk menanggapi pembicaraan konseli dengan
cara memperjelas kata-kata yang telah diucapkan oleh konseli melalui pemetikan atau
pengambilan inti pembicaraan yang dianggap penting.
pengertian dari klarifikasi yakni teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi
pernyataan klien dengan menggunkan kata-kata baru dan segar.Klarifikasi juga memberikan
konsekuensi konselor menggunakan keterampilan mendengar. Lagi pula, respon-respon ketika
mengklarifikasi dapat digunakan untuk membantu klien mendengarkan apa yang telah dia
sampaikan. Klien dapat lebih sensitif apakah konselor mendengarkan dan memahami terhadap apa

1
Himsonadi. 2019. Keterampilan Komunikasi Hiptonic Konseling. Jurnal al-Tarkiah Vol.8. No. 1.

3
yang telah dia sampaikan.
Pernyataan-pernyataan klarifikasi seringkali meningkatkan insight personal. Selain itu,
pernyataan-pernyataan tersebut memunculkan dugaan-dugaan mengenai pola-pola perilaku dan
tema-tema yang tidak dia sadari sepenuhnya. Dalam konseling, klarifikasi digunakan dengan
mengajukan pertanyaan setelah konseli menyampaikan pesan yang membingungkan.
Respon klarifikasi memperkuat keinginan konselor untuk melihat dari sudut pandang yang
lain. Contoh respon klarifikasi Saya menyimpulkan bahwa Anda mampu mengelola kehidupan
menikah sebelum bayi Anda lahir. Benarkah demikian? Anda tampaknya mengatakan bahwa Anda
lebih bahagia di tempat keahiran Anda dan Anda ingin kembali ke sana, Jika saya tidak salah
dengar, Anda mengatakan bahwa Anda dapat merancang cara yang lebih baik dalam melakukan
hal ini. Respons ini juga berguna dalam mengurangi permusuhan. Tidak hanya mendorong orang
lain untuk menjelaskan lebih lengkap, tapi juga berfungsi untuk memfokuskan diskusi, terutama
jika diikuti oleh periode silence.
Hal itu memberi kesempatan konseli untuk menarik kesimpulan dan mengambil tanggung
jawab atas ide-ide konseli sendiri. Penggunaan lain dalam memberikan respon klarifikasi adalah
untuk mengulur waktu memikirkan respon selanjutnya yang lebih tepat. Memeriksa keefektifan
klarifikasi dengan mendengar dan memperhatika respon dari klien. Dari respon klien, konselor
dapat menentukan bahwa klarifikasinya efektif bila klien mau mejelaskan dan menambahkan
pesan-pesannya yang hilang atau tidak jelas.
Klarifikasi ialah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi pernyataan
konseli dengan menggunakan kata-kata baru dan segar. Respon konselor didahului oleh kata-kata
pendahuluan: pada dasarnya, pada pokoknya, pada intinya, singkat kata, dengan kata lain, dan
sebagainya.2

B. TUJUAN KLARIFIKASI

Menurut Sofyan Willis tujuan clarification adalah agar konseli dapat menyatakan pesannya
(perasaan, pikiran, dan pengalaman) dengan jelas, alasan yang logis, dan dapat mengilustrasikan
perasaan dengan cermat. Selain itu, clarification juga bertujuan menangkap pesan konseli yang
samar-samar (tidak jelas) atau meragukan, serta menyusun kalimat yang menjernihkan pernyataan-
pernyataan yang samar-samar, tidak jelas, dan meragukan. Sedangkan menurut Fauzan Lutfi,
tujuan clarification adalah:

2
Kusmaryani, Rosita Endang. 2010. Penguasaan Keterampilan Konseling Guru Pembimbing di Yogyakarta. Jurnal
Pendidikan. Vol. 40. No. 2.

4
1) Konseli memperoleh balikan bahwa konselor memahaminya secara Utuh
2) Diperoleh kejelasan inti isi pembicaraan konseli
3) Konseli terbantu mendiskriminasikan perbuatan ataupun situasi yang dihadapi
4) Mengarahkan pembicaraan lebih lanjut ke arah uraian situasi ataupun perbuatan yang lebih
luas dan dalam.

Penggunaan Klarifikasi dalam proses konseling, bertujuan untuk:

2. Mendorong klien untuk melakukan elaborasi


3. Memeriksa ketepatan apa yang didengar konselor terhadap pesan-pesan klien.
4. Memperjelas pesan-pesan yang samar atau membingungkan.
5. Diperoleh kejelasan inti isi pembicaraan konseli.
6. Konseli terbantu mendiskriminasikan perbuatan ataupun situasi yang dihadapi.
7. Mengarahkan pembicaraan lebih lanjut kearah uraian situasi ataupun perbuatan yang
lebih luas dan dalam.

Dalam Supriyo dan Mulawarman , disebutkan beberapa modalita atau kata-kata


pendahuluan yang dapat digunakan dalam pengawalan klarifikasi, yakni pada dasarnya, pada
pokoknya, pada intinya, singkat kata, dengan kata lain dsb.

Setelah mengetahui apa itu klarifikasi, tujuannya, dibawah ini ada beberapa langkah dalam
melakukan klarifikasi , meliputi:

1. Mengidentifikasi isi pesan klien, baik verbal maupun non verbal, untuk mengetahui apa
yang telah dikatakan klien.
2. Mengidentifikasi adanya pesan-pesan klien yang samar-samar atau membingungkan,
yang perlu diperiksa ketepatannya atau perlu di elaborasi.
3. Menentukan kalimat atau kata-kata yang tepat untuk klarifikasi. Kemudian nada suara
konselor sebaiknya lebih menunjukan nada bertanya dari pada memberikan suatu pernyataan.
4. Memeriksa keefektifan klarifikasi dengan mendengar dan memperhatika respon dari
klien. Dari respon klien, konselor dapat menentukan bahwa klarifikasinya efektif bila klien mau
mejelaskan dan menambahkan pesan-pesannya yang hilang atau tidak jelas. 3

3
Rahmi, Siti dan Suriata 2019. Analisis Pemahaman Mahasiswa Terhadap Keterampilan Dasar Komunikasi
Konseling Pada Mata Kuliah Mikro Konseling Indonesia Journal of Learning Education and Counseling Vol. 1. No. 2.
5
C. MANFAAT KLARIFIKASI

Manfaat penggunaan teknik clarification ini adalah sebagai salah satu upaya untuk
memahami konseli secara lebih utuh. Dengan clarification, konselor dapat memahami maksud
yang ingin di sampaikan atau pesan-pesan yang disampaikan konseli melalui pernyataan-
pernyataannya. Sehingga akan memperjelas dan mempermudah konselor mengarahkan proses
wawancara konseling. 4

D. HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM KETERAMPILAN

KLARIFIKASI.

Berikut ini adalah yang perlu diperhatikan konselor dalam menggunakan keterampilan
klarifikasi antara lain:
1. Apa yang telah dikatakan klien .
2. Apakah pesan yang disampaikan klien ada bagian yang hilang, jika ada
Konselor harus memeriksa kembali bagian itu. Jika tidak konselor harus
Menentukan respon lain yang tepat
3. Bagaimana konselor mendengar, melihat, atau mengerti cara memulai respon ini.
4. Konselor harus mengetahui apakah klarifikasinya berguna. 5

E. PRINSIP APLIKASI KLARIFIKASI

Prinsip aplikasi klarifikasi disebutkan antara lain:


• Menghindari sterotip.
• Menggunakan kata pemandu atau modalita klarifikasi.
• Kaya akan perbendaharaan istilah
• Mengungkapkan inti yang merupakan perasaan atau sari pati dari isi Pembicaraan.
• Menggunakan kata-kata yang baru dan segar.
Modalita yang digunakan: Pada dasarnya, pada pokoknya, pada intinya, singkat kata, dengankata
lain, dari keterangan saudara.

4
Fauzan, Lutfi dkk. 2008. Teknik-teknik Komunikasi Untuk Konselor. UM : UPTBK
5
Sugiharto, DYP & Mulawarman.2007. Buku Ajar Psikologi Konseling. Semarang : Jurusan bimbingandan konseling
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

6
Contoh 1
Konseli : Saya harus bagaimana, “Ibu menginginkan saya putus dengan pacar saya dan mencari
pengganti yang sama-sama anak kuliah, Bapak menghendaki saya untuk bertunangan dengan putra
sahabat dekatnya sedangkan sewaktu SMA, saya sendiri lebih suka cowok pilihanku.

Konselor : Pada dasarnya anda berada dipersimpangan jalan.


Arah pembicaraan Agar konseli mengungkap lebih jauh aspek-aspek Konflik pilihanya.

Contoh 2
Konseli : “Saya harus menjadi seperti apa, setiap langkah yang saya lakukan
Selalu saja tidak disetujui ibu dan ayah, setiap saya mau ini, harus
Begitu, saya benar- benar lelah harus mengikuti apa yang mereka
Inginkan, seakan-akan aku seperti boneka saja”
Konselor : “ Pada dasarnya anda kurang suka atas sikap orang tua anda, yang
Suka mengatur-atur anda”.

Contoh 3
Konseli : saya benar-benar bingung harus memilih si A atau si B?
Konselor : anda bingung memilih A yang sangat baik dan mencintai anda dengan
Tulus tapi anda tidak mencintainya, atau bertahan dengan B yang sangat
Anda cintai meski B kerapkali menyakiti hati anda, begitu?

Contoh 4
Konseli : “saya pernah meminjamkan buku catatan kuliah konseling individual
Kepada andi, tetapi ia tidak mengembalikannya lagi kepada saya.
Kemarin lusa adik andi, ari, mau pinjam buku psikologi belajar kepada
Saya. Saya tidak memberinya pak. Dia kan adik andi, sudah tentu dia
Juga tidak akan mengembalikan buku yang dipinjamnya itu pada
Saya.”
Konselor : “dengan kata lain, anda menyamakan ari dengan andi”. 6

6
Supriyo dan Mulawarman. 2006. Keterampilan Dasar Konseling. Semarang : UNNES PRESS
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Clarification adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi


pernyataan klien dengan menggunakan kata-kata baru dan segar. Sedangkan menurut Fauzan
Lutfi, dkk clarification atau penegasan pernyataan adalah pola respon atau teknik menanggapi
pembicaraan dengan cara memperjelas kata-kata yang telah diucapkan konseli melalui pemetikan
atau pengambilan inti pembicaraan yang dianggap penting.

tujuan clarification adalah agar konseli dapat menyatakan pesannya (perasaan, pikiran,
dan pengalaman) dengan jelas, alasan yang logis, dan dapat mengilustrasikan perasaan dengan
cermat.

Manfaat penggunaan teknik clarification ini adalah sebagai salah satu upaya untuk
memahami konseli secara lebih utuh. Dengan clarification, konselor dapat memahami maksud
yang ingin di sampaikan atau pesan-pesan yang disampaikan konseli melalui pernyataan-
pernyataannya. Sehingga akan memperjelas dan mempermudah konselor mengarahkan proses
wawancara konseling.

8
DAFTAR PUSTAKA

Himsonadi. 2019. Keterampilan Komunikasi Hiptonic Konseling. Jurnal al-Tarkiah Vol.8. No. 1.

Kusmaryani, Rosita Endang. 2010. Penguasaan Keterampilan Konseling Guru Pembimbing di


Yogyakarta. Jurnal Pendidikan. Vol. 40. No. 2.

Rahmi, Siti dan Suriata 2019. Analisis Pemahaman Mahasiswa Terhadap Keterampilan Dasar
Komunikasi Konseling Pada Mata Kuliah Mikro Konseling Indonesia Journal of Learning
Education and Counseling Vol. 1. No. 2.

Fauzan, Lutfi dkk. 2008. Teknik-teknik Komunikasi Untuk Konselor. UM : UPTBK

http://himcyoo.wordpress.com/2011/02/18/latihan-keterampilan-dasar-konseling/Diakses 16
November 2013

Sugiharto, DYP & Mulawarman.2007. Buku Ajar Psikologi Konseling. Semarang : Jurusan
bimbingandan konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Supriyo dan Mulawarman. 2006. Keterampilan Dasar Konseling. Semarang : UNNES PRESS

Anda mungkin juga menyukai