Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KOMUNIKASI

REFLEKSI DAN SUMMARISING

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

Nurlaelatun Mardiah (PO714231201027)


Nurul Hidayah Ismail (PO714231201029)
Nurul Riskiyah Ananda (PO714231201030)
Putri Anugrah Suci F. (PO714231201031)
Putri Pratiwi (PO714231201032)
Rezmy Putri Pratiwi (PO714231201033)
Sarifah Sulistia Achmad (PO714231201034)
Sheila Shakira (PO714231201035)
Sri Wandani (PO714231201036)
Sry Wandayani Pakas (PO714231201037)
Widyaningrum Hidayat (PO714231201041)
Yusnita (PO714231201042)

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya, yang Maha Menciptakan, Menghidupkan dan Mematikan, Yang Rahmat-
Nya meliputi langit dan bumi, dunia dan akhirat dan kepada-Nyalah semua akan kembali.
Shalawat semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW atas do’a, teladan, perjuangan, dan
kesabaran yang telah diajarkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “refleksi dan summarising”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah komunikasi.

Makalah ini menguraikan beberapa pokok bahasan yang disusun dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan yang luas kepada pembaca dan lebih mengerti
mengenai materi ini.
Dengan dukungan dan doa yang telah kalian berikan kepada kami, akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya kepada pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pinrang, 05 maret 2021

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1

C. Tujuan Pembahasan........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A...Pengertian refleksi dalam komunikasi.......................................................................... 3


B...Tekhnik refleksi............................................................................................................ 4
C...Jenis-jenis refleksi......................................................................................................... 5
D...Pengertian summary...................................................................................................... 6
E... Tujuan summary........................................................................................................... 7
F... Jenis-jenis summary...................................................................................................... 7
G...Langkah-langkah dalam pembuatn rangkuman ............................................................ 9

BAB III PENUTUP


A...Kesimpulan................................................................................................................... 10
B...Saran............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terdapat berbagai macam teknik yang digunakan untuk merespon pernyataan,


teknik ini disebut dengan teknik dasar komunikasi. Pada makalah ini akan dijelaskan
apa itu refleksi dan summarizing.

Keterampilan summarizing adalah teknik yang digunakan untuk menyimpulkan


hal-hal yang dikomunikasikan selama session bantuan dan hal-hal tersebut merupakan
bagian-bagian yang penting. Sedangkan refleksi merupakan salah satu jenis teknik
konseling atau teknik dasar komunikasi yang penting dalam hubungan
konseling.Yaitu sebagai upaya untuk menangkap perasaan, pikiran dan pengalaman
klien, kemudian merefleksikan kepada klien kembali. Hal ini harus dilakukan
konselor sebab sering klien tidak menyadari akan perasaan, pikiran, dan
pengalamannya yang mungkin menguntungkan atau merugikannya.

Summarizing adalah proses pengambilan kesimpulan atau ringkasan dari sebuah


teks hanya dengan mencuplik poin-poin pentingnya saja. Summarizing (ringkasan)
harus singkat, lengkap, dan obyektif dengan cara membaca bagian-bagiannya dengan
hati-hati agar menghasilkan suatu ringkasan yang bagus.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian refleksi dalam komunikasi?
2. Apa saja tekhnik refleksi?
3. Apa jenis-jenis refleksi?
4. Apa pengertian summary?
5. Apa tujuan dari summary?
6. Apa saja jenis-jenis summary?
7. Apa langkah-langkah dalam membuat rangkuman?
C. Tujuan Pembahasan

1
1. Untuk mengetahui apa pengertian refleksi dalam komunikasi
2. Untuk mengetahui tekhnik refleksi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis refleksi
4. Untuk mengetahui apa pengertian summary
5. Untuk mengetahui apa tujuan dari summary
6. Untuk mengetahui jenis-jenis summary
7. Untuk mengetahui Langkah-langkah dalam membuat rangkuman

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Refleksi

Refleksi merupakan sebuah teknik yang digunakan konselor dalam menanggapi


pembicaraan konseli dengan memantulkan kembali kepada konseli tentang perasaan,
pikiran, sikap dan pengalaman konseli terkandung di balik pernyataan
konseli (perasaan dalam usaha untuk menciptakan hubungan baik antara konselor
dengan klien dan menggali atau memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengeksplorasi diri dan masalahnya). Pemantulam ini merupakan hasil pengamatan
terhadap perilaku verbal dan non-verbal konseli.

Refleksi adalah suatu jenis teknik konseling yang penting dalam hubungan
konseling.Yaitu sebagai upaya untuk menangkap perasaan, pikiran dan pengalaman
klien, kemudian merefleksikan kepada klien kembali.Hal ini harus dilakukan konselor
sebab sering klien tidak menyadari akan perasaan, pikiran, dan pengalamannya yang
mungkin menguntungkan atau merugikannya.

Pada dasarnya refleksi itu adalah suatu jenis teknik konseling yang sangat
penting dalam hubungan konseling. Sebab hal itu dapat digunakan dalam menangkap
perasaan, pikiran dan pengalaman klien kemudian merefleksikannya kepada klein
kembali.

Jika dia menyadari akan perasaannya, maka klien mungkin akan segera
mengubah perilakunya ke arah positif. Namun tidaklah mudah bagi seorang calon
konselor untuk menangkap dan memahami perasaan dan pikiran serta pengalaman,
lalu mengungkapkannya kembali kepada klien dengan bahasa calon konselor
sendiri.Karena itu seorang calon konselof haruslah dilatih secara terus menerus dan
bertahap mengenai keterampilan refleksi ini.

3
Secara lebih sederhana.refleksi dapat didefenisikan sebagai upaya konselor
memperoleh informasi lebih mendalam tentang apa yang dirasakan oleh klien dengan
cara memantulkan kembali perasaan. pikiran, dan pengalaman klien. Dalam hal
ini.seorang konselor dituntut untuk menjadi pendengar yang aktif.

B. Tekhnik Refleksi

Teknik refleksi ada tiga macam, yaitu:


1. Refleksi perasaan

Menyangkut komponen afektif dalam pesan konseli. konselor memantulkan


kembali kepada konseli perasaan tentang kejadian atau pengalaman yang telah di
ungkapkannya secara verbal maupun non-verbal, namun jelas dan eksplisit.
Pemantulan perasaan tersebut dirumuskan dalam
bentuk Restatement dan parafrase. Pada umumnya paraprase lebih efektif untuk
di gunakan.
Contoh:
Ki : “saya sungguh-sungguh jengkel dengan cara seperti itu”
Kr :“saudara sangat mendongkol ketika mengalami perlakuan yang demikian”
(parafrase)
2. Refleksi pikiran
Menyangkut komponen pengalaman dan komponen refleksif dalam pesan konseli;
disebut pikiran-gagasan (ide, pikiran). Peristiwa/kejadian/pengalaman apa yang
terjadi, gagasan dari pihak lain selain konseli, atau pendapat/pandangan konseli
sendiri terhadap apa yang telah terjadi, yang terungkap secara eksplisit oleh
konseli, dirumuskan kembali oleh konselor dalam bentuk:
· Menggunakan kata-kata sendiri (parafrase)
· Menggunakan kata-kata konseli (restatement)
Contoh:
Ki: “saya berharap akan memperoleh sekadar uang dengan bekerja di toko
sebagai pelayan.”
Kr: “saudara mengharapkan mendapat sekadar uang dengan bekerja di toko
sebagai pelayan.” (restatement)
Kr: “saudara ingin memperoleh kesempatan membantu ditoko dan dengan
demikian mendapat penghasilan.” (parafrase).

4
3. Refleksi pengalaman
Refleksi pengalaman yaitu keterampilan konselor untuk dapat memantulkan
(merefleksikan) pengalaman-pengalaman konseli sebagai hasil pengamatan
perilaku verbal dan non-verbal.

C. Jenis-jenis refleksi

1) Reflecting feelings (Merefleksi Perasaan)

Pada refleksi perasaan, konselor mencerminkan kembali perasaan yang


disampaikan oleh klien.

Contoh:

Klien :Saya begitu yakin akan menamatkan sekolah pada usia sekarang. Tetapi
saya gagal menyelesaikannya.Saya merasa bodoh.

Konselor : jadi, kegagalan itulah yang menyebabkab Anda merasa bodoh?

2) Reflecting meanings

Apabila perasaan dan fakta dicampurkan dalam suatu respons yang akurat, hal
inilah disebut sebagai refleksi makna.

Contoh:

Klien :Ibu guru saya terus-menerus bertanya tentang kehidupan saya. Saya tidak
ingin dia melakukan hal itu.

Konselor :Anda merasa jengkel karena dia tidak merespek privasi Anda.

3) Summative reflections (Refleksi sumatif)

Terjadi suatu refleksi sumatif, bila diungkapkan kembali secara singkat tema dan
perasaan utama yang dieksresikan pembicara selama durasi percakapan yang lebih
lama dari pada yang terliput oleh bentuk refleksi lainya.

Menurut Bolton (2002), kalimat-kalimat berikut dapat digunakan untuk memulai


refleksi sumatif:“Tema yang selalu Anda ulangi seperti adalah …”“Marilah kita
melakukan rekapitulasi dari apa yang Sudah kita bicarakan sejauh ini "Saya

5
memikirkan apa yang Anda katakan, Saya malihat suatu pola dan saya ingin
mengeceknya.

D. Pengertian Summary

Menurut Supriyo dan Mulawarman, summary atau kesimpulan adalah


keterampilan/teknik yang digunakan konselor untuk menyimpulkan atau meringkas
mengenai apa yang telah dikemukakan klien pada proses komunikasi
konseling. Sedangkan keterampilan Summary menurut DYP Sugiharto adalah suatu
cara untuk meninjau ulang isi wawancara, mengumpulkan kembali unsur-unsur umum
dan rincian-rinciannya.

Pengertian lain Summary adalah teknik yang dipergunakan konselor untuk


menyimpulkan hal-hal yang dikomunikasikan selama session bantuan dan hal-
hal tersebut merupakan bagian-bagian yang penting. Sedangkan secara umum
pengertian keterampilan Summary adalah teknik yang digunakan konselor untuk
menyimpulkan atau ringkasan mengenai berbagai apa yang telah dikemukakan klien
pada proses komunikasi konseling.

Konselor perlu merekam semua yang diungkapkan oleh konseli mulai dari awal
konseling hingga akhir konseling, hal itu guna menyimpulkan agar konseli semakin
mantap akan keputusan yang telah diambilnya maupun paham terhadap apa yang
menjadi titik bagi masalah yang dialaminya karena saat konseli datang pada konselor
biasanya kondisi psikologisnya masih labil dan tidak begitu paham terhadap apa yang
sebenarnya menjadi masalah pada dirinya.

Jadi, Summary (ringkasan/kesimpulan) adalah keterampilan atau teknik yang


digunakan konselor untuk menyimpulkan atau ringkasan mengenai apa yang telah
dikemukakan klien pada proses komunikasi konseling. Tujuan dari summary adalah
memberikan kesempatan kepada klien untuk mengambil kilas balik (feed back) dari
hal-hal yang telah dibicarakan, untuk menyimpulkan kemajuan hasil pembicaraan
secara bertahap, untuk meningkatkan kualitas diskusi, mempertajam atau memperjelas
fokus pada wawancara konseling.

6
E. Tujuan Summary

Menurut Supriyo dan Mulawarman, summary atau kesimpulan adalah


keterampilan/teknik yang digunakan konselor untuk menyimpulkan atau meringkas
mengenai apa yang telah dikemukakan klien pada proses komunikasi
konseling. Keterampilan summary bermanfaat sangat penting bagi konselor dan
konseli karena memberi kesempatan berpartisipasi pada keduanya. Selain itu,
summary sangat penting untuk mengakhiri satu bagian atau bagian pertama yang
kemudian dilanjutkan pada bagian berikutnya dan juga memberikan kesempatan bagi
konselor untuk mendorong konseli mengutarakan perasaannya mengenal proses
konseling

Tujuan keterampilan summary/meringkas antara lain :

a. Menyatukan berbagai unsur-unsur dalam pesan klien. Rangkuman ini dapat


menjadi umpan balik bagi klien terhadap pesan-pesannya yang ambigu atau tidak
jelas.

b. Mengidentifikasi tema-tema umum, yang baru jelas setelah beberapa pesan


dikemukakan atau setelah beberapa kali proses konseling.

c. Untuk mengarahkan pembicaraan klien. Kadang-kadang konselor merangkum


untuk menginterupsi klien yang bercerita secara bertele-tele atau mendongeng.
Rangkuman ini penting untuk mengarahkan pembicaraan dalam konseling.

d. Mencegah langkah yang terburu-buru dalam suatu sesi konseling. rangkuman


akan memberikan nuansa psikologis selama sesi konseling.

e. Mereview kemajuan yang diperoleh selama satu atau beberapa kali


wawancara.

F. Jenis-jenis Summary

Di dalam keterampilan menyimpulkan (summary) terdapat dua jenis yaitu


summary bagian dan summary akhir/keseluruhan. Di setiap jenis-jenis dari
keterampilan menyimpulkan (summary) itu terdapat perbedaan yang sangat jelas,

7
yang dimana itu akan dijelaskan di dalam buku ini. Jenis-jenis keterampilan
menyimpulkan (Summary) yaitu:

1. Summary bagian

Merupakan kesimpulan yang dibuat saat percakapan klien dan konselor yang
dipandang penting. Simpulan ini berisi tentang suatu data/sekelompok data dalam
suatu proses konseling. Untuk kesimpulan tersebut didahului kata-kata
pendahuluan seperti: untuk sementara ini…, sampai saat ini…, sejauh ini…,
selama ini…, dsb.

Contoh :

a) Konseli : “ Ibu, saya merasa sebagian hidup saya telah hilang, setelah
kehilangan ayah saya. Saya merasa lemah sekali bu. Saya tidak mampu
menjaga diri saya akibat perceraian keluarga saya. Dulu ayah saya selalu
memperhatikan saya, menyayangi saya. Sekarang dia pergi meninggalkan
kami. Saya hampir tidak bisa tidur lama setiap malam”.

b) Konselor : “Saya mengerti, sejauh ini dapat Ibu simpulkan bahwa Anda
merasa kehilangan sosok ayah yang sangat perhatian terhadap Anda, dan Anda
begitu kecewa dengan perceraian orang tua Anda. Sekarang, mari kita cari
cara-cara yang dapat membantu Anda mengatasi masalah tersebut”.

2. Summary akhir/keseluruhan

Merupakan kesimpulan yang dibuat pada akhir komunikasi konseling sebagai


kesimpulan keseluruhan pembicaraan. Bentuk kesimpulan akhir didahului oleh
kata-kata pendahuluan seperti sebagai kesimpulan akhir…, sebagai puncak
pembicaraan…, sebagai penutup pembicaraan kita…, dari awal hingga akhir
pembicaraan kita…, dsb.

Contoh:

a) Konseli : “Pacar saya meninggalkan saya. Saya sangat menginginkannya


menjadi suami saya kelak, dan saya begitu syok ketika menyadari bahwa dia
telah bersama orang lain. Akhirnya prestasi belajar saya semakin buruk dalam
dua semester ini.

8
b) Konselor : “Sebagai kesimpulan akhir dari pembicaraan kita tadi, dapat Ibu
kemukakan bahwa Anda masih belum menerima kepergian pacar Anda
bersama orang lain, oleh karena itu mulai besok kita akan mencoba menggali
kelemahan dan kelebihan dari beberapa alternatif yang telah kita bicarakan”.

G. Langkah-langkah membuat rangkuman

Dalam Hariastuti dan Darminto (2007: 44) mengemukakan langkah-langkah dalam


membuat rangkuman adalah sebagai berikut:

1. Memperhatikan dan mengingat pesan atau serangkaian pesan klien dengan cara
menyatakan kembali dalam hati. Hal ini dapat dilakukan dengan bertanya dalam
diri “Apa yang telah dikatakan atau dilakukan klien?”
2. Mengidentifikasi beberapa pola, tema, atau unsur ganda yang tampak jelas dalam
pesan-pesan klien. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan dalam diri sendiri
“Apa yang selalu diulang-ulang klien?”
3. Memilih kata pembuka rangkuman yang tepat, apakah menggunakan kata “Anda”
atau nama klien dan menyesuaikan dengan kata-kata yang diucapkan klien.
4. Gunakan pilihan kata yang menggambarkan tema atau gabungan unsur-unsur
pesan, lalu ungkapkan sebgai respon rangkuman.
5. Memeriksa keefektifan rangkuman dengan cara mendengarkan atau mengamati
respon klien, apakah ia memperkuat atau menayangkal tema yang dinyatakan
koselor dalam rangkuman.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Refleksi merupakan sebuah teknik yang digunakan konselor dalam


menanggapi pembicaraan konseli dengan memantulkan kembali kepada konseli
tentang perasaan, pikiran, sikap, dan pengalaman konselir terkandung dibalik
pertanyataan konseli. Ada 3 teknik refleksi yaitu refleksi perasaan, pikiran, dan
pengalaman.

Summary adalah teknik yang dipergunakan konselor untuk menyimpulkan


hal-hal yang dikomunikasikan selama session bantuan dan hal-hal tersebut
merupakan bagian-bagian yang penting. Ada 2 jenis summary yaitu summary
bagian dan summary akhir. Sedangkan untuk langkah-langkah dalam membuat
rangkuman mulai dari memperhatikan dan mengingat pesan hingga memeriksa
keefektifan rangkuman yang dibuat.

B. Saran

Penulis menyadari betul masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, sehingga saran serta masukan yang membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan penyusunan makalah berikutnya.

Kami menyarankan untuk memperbanyak literatur atau mencari materi yang


berkaitan dengan refleksi dan summarizing untuk mendapatkan pengetahuan dan
informasi yang lebih luas.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://guidancecounseling04.blogspot.com/p/babi-pembahasan-1.html

https://dosen.ung.ac.id/JumadiTuasikal/home/2020/3/24/keterampilan-keterampilan-dalam-
konseling.html

https://laziaelma.blogspot.com/2020/01/keterampilan-dasar-konseling-summary.html?m=1

https://bellazulianao.wordpress.com/2014/01/16/keterampilan-dasar-konseling-summary-termination/

11

Anda mungkin juga menyukai