Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Tahapan Pendahuluan (Rapport dan Attending)

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Nur Azanaa (A1Q120081)

Sindi Aulia (A1Q120053)

Nelda Sariri (A1Q120015)

Andi Arfan Pananrang (A1Q120059)

Dalfin (A1Q120067)

La Ode Abdul Majid (A1Q120011)

Ekrif Arta Rahmat (A1Q118051)

Jurusan Bimbingan Dan Konseling


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Halu Oleo
Kendari
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul tahapan pendahuluan (rapport dan
attending) ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Bapak Sumarlin S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah konseling mikro. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang topik yang dibahas. Penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Bapak Sumarlin S.Pd., M.Pd. tugas yang telah
diberikan ini dapat menjadi media pembelajaran mandiri yang menumbuhkan
kreativitas mahasiswa terkait bidang yang kami pelajari.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telas membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini. Hal tersebut
dibutuhkan sebagai pembanding serta evaluasi terhadap hasil yang telah
terbentuk.

Kendari 18 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


BAB 1 .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1. Apa yang dimaksud dari teknik attending dalam konseling? ................................... 5
2. Apa yang dimaksud dari teknik rapport dalam konseling?....................................... 5
3. Apa yang dimaksud dari teknik acceptance dalam konseling? ................................ 5
C. Tujuan ...................................................................................................................... 5
D. Manfaat ................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 6
A. Pengertian konseling mikro ..................................................................................... 6
B. Teknik attending ...................................................................................................... 6
C. Teknik Rapport ......................................................................................................... 8
D. Teknik acceptance ................................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................. 12
PENUTUP............................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Mikro Konseling Serangkaian kegiatan pelaksanaan


penguasaan keterampilan dasar konseling yang berlandaskan teori - teori atau
keilmuan konseling dengan menggunakan pendekatan, teknik-teknik
konseling dalam bentuk Co-counselor berupa simulasi atau praktik
melaksanakan pelayanan konseling sebagai bentuk pelaksanaan kegiatan
implementasikompetensi dasar konseling telah dipelajari pada saat kegiatan
perkuliahan yang mengkaji konseling. Kegiatan tersebut merupakan hasil dari
implementasi aktivitas atau pelayanan konseling , dan melatih kompetensi
pelayanan konseling secara profesional dalam berbagai layanan konseling,
dan di laksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan meliputi, perencanaan
program, metode, pendekatan dan teknik serta sistematika pelaporan mikro
konseling.

Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menanamkan teknik


konseling, yaitu keterampilan konseling, strategi konseling, dan teknik-teknik
konseling. Semua istilah tersebut mengandung pengertian yang sama, yakni
cara yang digunakan oleh seorang konselor dalam hubungan konseling untuk
membantu klien agar berkembang potensinya serta mampu mengatasi
masalah yang dihadapi dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan,
yakni nilai-nilai sosial, budaya, dan agama. Bagi seorang konselor, mengatasi
teknik konseling adalah hal yang mutlak diperlukan. Sebab, dalam proses
konseling, penguasaan teknik merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai
tujuan konseling. Seorang konselor yang efektif harus mampu merespon klien
dengan teknik yang benar, sesuai dengan keadaan klien saat ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari teknik attending dalam konseling?
2. Apa yang dimaksud dari teknik rapport dalam konseling?
3. Apa yang dimaksud dari teknik acceptance dalam konseling?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui teknik attending dalam konseling
2) Untuk mengetahui teknik rapport dalam konseling
3) Untuk mengetahui Untuk mengetahui teknik acceptance dalam
konseling
D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca tentang tahapan pendahuluan (raport dan attending)
untuk penulis sendiri dan secara umumnya diharapkan makalah ini dapat
memberikan manfaat dan penambahan wawasan, serta menjadi referensi
bacaan bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konseling Mikro


Mikro konseling adalah suatu cara memberikan penguasaan teknik-
teknik konseling tunggal kepada calon konselor. Setiap teknik konseling di
latihkan satu persatu secara bertahap. Latihan di lengkapi dengan pererkaman
video dan rekaman tape recorder. Pada akhir latihan di adakan evaluasi dan
diskusi setelah menonton atau mendengar kaset video dan rekaman suara.
Pengamat dan pembimbing memberikan pula penilaian dan masukan untuk
bahan diskusi (Willis, 2010).

B. Teknik Attending

➢ Konsep Dasar Teknik Attending

a) Definisi dari Teknik Attending


Attending adalah keterampilan atau teknik yang digunakan konselor
untuk memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina
suasana yang kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan atau
mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan ataupun tingkah
lakunya.
Attending juga merupakan kemampuan konselor dalam menunjukkan perhatian
secara penuh kepada klien sehingga klien dapat terlibat dalam proses konseling.
Hutahuruk dan Pibradi menjelaskan bahwa attending yang baik merupakan suatu
komponen yang diperlukakan dalam komunikasi yang baik. Perilaku attending
yang baik mendemonstrasikan kepada klien bahwa konselor menghargainya
sebagai pribadi dan konselor tertarik terhadap apa yang dikatakan oleh konseli.

b) Tujuan Attending
Sofyan Willis menjelaskan bahwa perilaku attending yang ditampilkan akan
mempengaruhi kepribadian klien, yaitu:
a. Meningkatkan harga diri klien, sebab sikap dan perilaku attending
memungkinkan konselor menghargai konseli.
b. Dengan perilaku attending menciptakan suasana aman bagi klien,
karena klien merasa ada orang yang bisa dipercayai, teman untuk
berbicara, dan merasa terlindungi secara emosional.
c. Perilaku attending memberikan keyakinan kepada klien bahwa
konselor adalah tempat dia mudah untuk mencurahkan segala isi hati
dan perasaannya.

c) Manfaat/ Fungsi Attending


Fungsi dari attending yaitu untuk memusatkan perhatian pada klien.
Disamping itu, fungsi utama dari teknik attending adalah untuk mendorong klien
agar mau berbicara dengan bebas dan terbuka. Attending juga bermanfaat agar
konseli merasa dihargai dan terbina secara kondusif.
Dari beberapa fungsi diatas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
fungsi dari teknik attending adalah membuka proses konseling serta konselor
dapat memfokuskan perhatiannya terpusat pada klien untuk mendorong klien
bersedia berbicara secara bebas dan terbuka.

d) Bentuk dan Cara Melakukan Teknik Attending


Carkhuff (1983) menyatakan bahwa melayani klien merupakan
upaya yang dilakukan konselor dalam memberikan perhatian secara total
hal ini ditampilkan melalui sikap tubuh dan ekspresi wajah secara lebih
rinci berikut ini dikemukakan sikap melayani (attending) yang baik, yakni:

1. Kepala : Melakukan anggukan jika setuju


2. Ekspresi wajah : Tenang, ceria, senyum.
3. Posisi tubuh : Agak condong ke arah klien, jarak konselor dengan
klien agak dekat, duduk akrab berhadapan
atau berdampingan.
4. Tangan : Variasi gerakan tangan atau lengan spontan berubah-
ubah, menggunakan tangan sebagai isyarat,
menggunakan gerakan tangan untuk
menekankan ucapan.
5. Mendengarkan aktif : Aktif penuh perhatian, menunggu ucapan klien
hingga selesai, diam (menanti saat
kesempatan beraksi), perhatian terarah
pada lawan bicara.

C. Teknik Rapport

➢ Konsep Dasar Teknik Rapport


a). Definisi Dari Teknik Rapport
Menurut wilis rapport adalah hubungan yang ditandai dengan
keharmonisan, kesesuaian, kecocokan, dan saling tarik menarik. Rapport
diawali dari persetujuan, kesejajaran, kesukaan dan persamaan. Sementara
itu Brammer, Abrego dan Shostrom mendefinisikan rapport adalah suatu
iklim psikologis yang positif, yang mengandung kehangatan dan
penerimaan sehingga klien tidak merasa terancam berhubungan dengan
konselor.

b) Cara Mengembangkan Teknik Rapport


Dalam hal ini willis mengungkapkan pendapatnya sebagai berikut:
a. Konselor memiliki sikap empati pada klien. selain itu konselor
harus bersikap terbuka, menerima tanpa syarat dan
menghormati kliennya.
b. Konselor harus dapat membaca perilaku non-verbal (seperti
bahasa tubuh, nada suara, ekspresi wajah, dan gerakan) klien,
terutama yang berhubungan dengan bahasa lisannya.
c. Adanya rasa kebersamaan, akrab dan minat yang membantu tanpa
pamrih.

c). Bentuk-Bentuk Teknik Rapport Dalam Konseling


Implementasi teknik ini di dalam konseling, yaitu :
o Pemberian salam yang menyenangkan.
o Menetapkan topik pembicaraan yang sesuai.
o Suasana ruang konseling yang nyaman.
o Sikap yang ditandai

D. Teknik Acceptance
Acceptance (penerimaan) berarti konselor dapat menerima klien apa
adanya walaupun tidak berarti menyetujuinya. Menurut Carl Rogers, kondisi
in disebut pula dengan Uncondition positive regard, yaitu menerima atau
menghargai tanpa syarat atau tanpa berbuat baik terlebih dahulu. Konselor
menerima klien tanpa melihat status klien, kondisi sosial ekonomi klien,
permasalahan klien, perbuataan baik atau buruk klien. Kesalahan yang sering
dilakukan oleh kebanyakan orang adalah ketika seseorang mencurahkan apa
yang telah dilakukan dan hal tersebut buruk menurut pandangan moral
masyarakat dan agama, secara langsung kita lalu menyalahkannnya. Hal ini
tidak boleh terjadi pada konselor yang telah dibekali ketrampilan acceptance,
artinya konselor menerima apapun yang telah dilakukan oleh klien dimasa
lalunya tetapi bukan berarti perlakuan tersebut membenarkan perbuatan
negative yang telah dilakukan oleh klien.
Acceptance (penerimaan) adalah teknik yang digunakan konselor
untuk menunjukkan minat dan pemahaman terhadap hal-hal yang dilakukan
klien. Kehadiran, bahwa konselor ada dan masih bersama klien agar klien
merasa ada dan diperhatikan.
Manfaat teknik acceptance adalah untuk membangun hubungan
lebih dekat konseling sehingga tercipta suasana hubungan yang akrab
ditandai dengan saling mempercayai.

➢ Konsep Dasar Teknik Acceptance


a). Definisi Teknik Acceptance (Penerimaan)
Acceptance (penerimaan) adalah teknik yang digunakan konselor untuk
menunjukkan minat dan pemahaman terhadap hal - hal yang
dikemukakan klien. Acceptance juga merupakan teknik yang digunakan
konselor unluk menunjukkan minat dan pemahaman terhadap hal-hal
yang dikemukakan konseli. Acceptance atau penerimaan artinya
menerima apa adanya, menerima pribadi klien sebagai suatu
keseluruhan. Sebaliknya membenarkan (menyetujui) atau tidak
menyetujui segi-segi kepribadian atau kelakuan seorang klien, bukan
merupakan bentuk penerimaan.
b). Tujuan Teknik Acceptance
Tujuan dari teknik acceptence ini adalah:
a. Menunjukkan kedekatan daripada sikap dan menunjukkan tingkat
keterbukaan dan ketulusan hati konselor
b. Klien merasa dihargai dan diterima keberadaannya.
c). Manfaat Teknik Acceptance
Manfaat teknik acceptence adalah untuk membangun hubungan lebih
dekat dengan konseli sehingga tercipta suasana hubungan yang akrab
ditandai dengan saling mempercayai.
d). Bentuk Teknik Acceptance
Menurut Supriyo dan Mulawarman ada dua bentuk acceptence, yaitu:
1. Verbal
a. Bentuk pendek
· Oh.....ya,
· Lalu/kemudian,
· Ya....ya....
· Hemm.....hemm....
b. Bentuk Panjang
· Saya memahami.....
· Saya menghayati....
· Saya dapat merasakan.....
· Saya dapat mengerti...
2. Non Verbal
a. Anggukan kepala,
b. Posisi duduk condong kedepan
c. Perubahan mimic.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Attending adalah keterampilan atau teknik yang digunakan konselor


untuk memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa
dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga klien bebas
mengekspresikan atau mengungkapkan tentang apa saja yang ada
dalam pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya.
2) Rapport adalah hubungan yang ditandai dengan keharmonisan,
kesesuaian, kecocokan, dan saling tarik menarik. Rapport diawali
dari persetujuan, kesejajaran, kesukaan dan persamaan dari konselor
dan klien.
3) Acceptance (penerimaan) adalah teknik yang digunakan konselor
untuk menunjukkan minat dan pemahaman terhadap hal - hal yang
dikemukakan klien. Acceptance juga merupakan teknik yang
digunakan konselor unluk menunjukkan minat dan pemahaman
terhadap hal-hal yang dikemukakan konseli.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Hutauruk, Toga dan Pribadi, S. 1984. Konseling Mikro. Jakarta : Departemen


Pendidikan dan kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
Lubis, Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori
dan Praktik. Jakarta. Prenadamedia Group.
Supriyo dan Mulawarman, Op.Cit., hal. 24
Supriyo dan Mulawarman. 2006. Keterampilan Dasar Konseling. Semarang:
Jurusan Bimbingan Konseling FIP UNNES.
Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktik. Bandung:
Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai