Disusun Oleh:
Kelompok 1
Dalfin (A1Q120067)
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul tahapan pendahuluan (rapport dan
attending) ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Bapak Sumarlin S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah konseling mikro. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang topik yang dibahas. Penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Bapak Sumarlin S.Pd., M.Pd. tugas yang telah
diberikan ini dapat menjadi media pembelajaran mandiri yang menumbuhkan
kreativitas mahasiswa terkait bidang yang kami pelajari.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telas membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini. Hal tersebut
dibutuhkan sebagai pembanding serta evaluasi terhadap hasil yang telah
terbentuk.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
B. Teknik Attending
b) Tujuan Attending
Sofyan Willis menjelaskan bahwa perilaku attending yang ditampilkan akan
mempengaruhi kepribadian klien, yaitu:
a. Meningkatkan harga diri klien, sebab sikap dan perilaku attending
memungkinkan konselor menghargai konseli.
b. Dengan perilaku attending menciptakan suasana aman bagi klien,
karena klien merasa ada orang yang bisa dipercayai, teman untuk
berbicara, dan merasa terlindungi secara emosional.
c. Perilaku attending memberikan keyakinan kepada klien bahwa
konselor adalah tempat dia mudah untuk mencurahkan segala isi hati
dan perasaannya.
C. Teknik Rapport
D. Teknik Acceptance
Acceptance (penerimaan) berarti konselor dapat menerima klien apa
adanya walaupun tidak berarti menyetujuinya. Menurut Carl Rogers, kondisi
in disebut pula dengan Uncondition positive regard, yaitu menerima atau
menghargai tanpa syarat atau tanpa berbuat baik terlebih dahulu. Konselor
menerima klien tanpa melihat status klien, kondisi sosial ekonomi klien,
permasalahan klien, perbuataan baik atau buruk klien. Kesalahan yang sering
dilakukan oleh kebanyakan orang adalah ketika seseorang mencurahkan apa
yang telah dilakukan dan hal tersebut buruk menurut pandangan moral
masyarakat dan agama, secara langsung kita lalu menyalahkannnya. Hal ini
tidak boleh terjadi pada konselor yang telah dibekali ketrampilan acceptance,
artinya konselor menerima apapun yang telah dilakukan oleh klien dimasa
lalunya tetapi bukan berarti perlakuan tersebut membenarkan perbuatan
negative yang telah dilakukan oleh klien.
Acceptance (penerimaan) adalah teknik yang digunakan konselor
untuk menunjukkan minat dan pemahaman terhadap hal-hal yang dilakukan
klien. Kehadiran, bahwa konselor ada dan masih bersama klien agar klien
merasa ada dan diperhatikan.
Manfaat teknik acceptance adalah untuk membangun hubungan
lebih dekat konseling sehingga tercipta suasana hubungan yang akrab
ditandai dengan saling mempercayai.
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA