“KETERAMPILAN SELF-ATTENDING”
OLEH:
KELOMPOK VIII
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah swt. Karna berkat rahmat, nikmat, dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu guna memenuhi
tugas kelompok Mata Kuliah Keterampilan Komunikasi dengan materi “KETERAMPILAN
SELF-ATTENDING.”
Selanjutnya kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Suciana Latif,
S.Pd., M.Pd. selaku dosen Mata Kuliah Keterampilan Komunikasi. Kami juga berterima kasih
kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang turut membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambahkan pengetahuan dan
pengalam bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang kami miliki. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari teman-
teman dalam makalah kami.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menanamkan teknik konseling, yaitu
keterampilan konseling, strategi konseling, dan teknik-teknik konseling. Semua istilah tersebut
mengandung pengertian yang sama, yakni cara yang digunakan oleh seorang konselor dalam
hubungan konseling untuk membantu klien agar berkembang potensinya serta mampu
mengatasi masalah yang dihadapi dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan, yakni nilai-
nilai sosial, budaya, dan agama.
Bagi seorang konselor, mengatasi teknik konseling adalah hal yang mutlak diperlukan.
Sebab, dalam proses konseling, penguasaan teknik merupakan kunci keberhasilan untuk
mencapai tujuan konseling. Seorang konselor yang efektif harus mampu merespon klien
dengan teknik yang benar, sesuai dengan keadaan klien saat ini.
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
membantu klien. Maka selama sesi konseling guru BK harus lebih aktif agar dapat memberikan
alternatif yang sesuai dengan permasalahan yang disampaikan klien. Arintoko menjelaskan
bahwa dengan adanya perilaku nonverbal, konselor akan dapat mengetahui isyarat/pesan
konseli yang belum terungkap secara verbal. Berikut teknik-teknik nonverbal:
1. Anggukan Kepala : Untuk menyatakan sependapat atau setuju dengan hal-hal
yang diungkapkan klien.
2. Senyum : Untuk menyatakan sikap menerima kedatangan konseli.
3. Tatapan mata : Untuk menyatakan bahwa konselor sedang memperhatikan
klien.
4. Intonasi suara : Untuk menyatakan kesesuaian pembicaraan dengan konseli.
5. Ekspresi muka : Untuk menyatakan respon terhadap reaksi-reaksi yang
diungkapkan klien.
6. Diam : Untuk mempersilahkan konseli melanjutkan pembicarannya
hingga selesai.
7. Gerakan tangan : Untuk memperkuat apa yang diungkapkan konselor secara
verbal.
8. Gerakan bibir : Gerakan bibir harus dilakukan secara wajar agar tidak
menimbulkan sikap negatif bagi konseli.
9. Pakaian : Pakaian konselor akan sangat mendukung dalam proses
konseling karena dapat membuat konseli nyaman berbicara
dengan konselor.
10. Jarak tempat duduk : Konselor harus lebih tepat dalam mengatur tempat duduk
yang membuat konseli merasa nyaman dan terlibat dalam
proses konseling.
4
2.3 Bentuk dan Cara Melakukan Keterampilan Attending
Carkhuff (1983) menyatakan bahwa melayani klien merupakan upaya yang dilakukan
konselor dalam memberikan perhatian secara total hal ini ditampilkan melalui sikap tubuh dan
ekspresi wajah secara lebih rinci berikut ini dikemukakan sikap melayani (attending) yang
baik, yakni:
1. Kepala : Melakukan anggukan jika setuju.
2. Ekspresi wajah : Tenang, ceria, senyum.
3. Posisi tubuh : Agak condong ke arah klien, jarak konselor dengan klien agak
dekat, duduk akrab berhadapan atau berdampingan.
4. Tangan : Variasi gerakan tangan atau lengan spontan berubah-ubah,
menggunakan tanag sebagai isyarat, menggunakan gerakan
tangan untuk menekankan ucapan.
5. Mendengarkan aktif : Aktif penuh perhatian, menunggu ucapan klien hingga selesai,
diam (menanti saat kesempatan beraksi), perhatian terarah
pada lawan bicara.
Ciri-ciri peilaku attending (Attending Skill) yang tidak baik adalah: 1) kepala kaku, 2) ekpresi
muka melamun, tegang, mengalihkan pandangan, tidak melihat klien saat klien berbicara, dan
mata melotot, 3) posisi tubuh tegak kaku, bersandar dikursi, miring, jarak duduk dengan klien
menjauh, duduk kurang akrab dan berpaling, 4). memutusakna pembicaraan, berbicara terus
tanpa ada teknik diam, tidak memberikan kesempatan kepada klien untuk berbicara, 5)
perhatian terpecah, mudah buyar dengan gangguan luar.
5
c. Keterampilan attending memberikan keyakinan kepada klien bahwa konselor adalah
tempat dia untuk mencurahkan segala isi hati dan perasaannya.
Fungsi dari attending yaitu untuk memusatkan perhatian pada klien. Disamping itu,
fungsi utama dari teknik attending adalah untuk mendorong klien agar mau berbicara dengan
bebas dan terbuka. Attending juga bermanfaat agar konseli merasa dihargai dan terbina secara
kondusif.
Dari beberapa fungsi diatas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi dari
teknik attending adalah membuka proses konseling serta konselor dapat memfokuskan
perhatiannya terpusat pada klien untuk mendorong klien bersedia berbicara secara bebas dan
terbuka.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Attending adalah keterampilan atau teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan
perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga
klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam pikiran,
perasaan ataupun tingkah lakunya.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah kami masih banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
7
DAFTAR PUSTAKA
Mappiare, Andi. 2006. Kamus Itilah Konseling & Terapi, Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Arintoko. 2011. Wawancara Konseling di Sekolah Lengkap dengan Contoh Kasus dan
Penanganan, Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Ismail. 2019. “Makalah Teknik Attending, Rapport, dan Acceptance Dalam Konseling.”
https://cedasberilmuismail.blogspot.com/2019/10/makalah-teknik-attending-rapport-
dan.html?m=1 diakses pada hari Kamis 27 Oktober 2022 pukul 20:00 WITA
Jumadi Mori Salam Tuasikal. 2020. “Keterampilan-Keterampilan Dalam Konseling.”
https://dosen.ung.ac.id/JumadiTuasikal/home/2020/3/24/keterampilan-keterampilan-
dalam-konseling.html diakses pada hari Kamis 27 Oktober 2022 pukul 20:05 WITA
Supriyo dan Mulawarman. 2006. Keterampilan Dasar Konseling. Semarang: Jurusan
Bimbingan Konseling FIP UNNES.
Willis, Sofyan S. 2010. konseling individual teori dan praktik. Bandung: Alfabeta.
Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktik. Bandung: Alfabeta.