Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR KONSELING DALAM MEMIMPIN DAN


MENGARAHKAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Keterampilan Dasar Konseling

Dosen Pengampu:
Tuti Alawiyah, M.Pd

Disusun Oleh : KELOMPOK 4

Muhammad At Thoriq 2101


Khaerunnisa Irfani 21010060

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI


(IKIP SILIWANGI)
FAKULTAS PENDIDIKAN
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik, sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Makalah ini kami beri judul “Keterampilan Dasar Konseling Dalam
memimpin Dan Mengarahkan ”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan
bagi kami sebagai penulis dan bagi kita semua.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuti
Alawiyah selaku pengampu. Tidak lupa bagi pihak-pihak terkait lainnya yang telah
mendukung penyusunan makalah ini kami juga mengucapkan terima kasih.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna.
Maka dari itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
kami, agar pada tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Keterampilan Konselin.....................................................................................................
1. Pengertian Keterampilan Konseling...........................................................................
2. Pentingnya Keterampilan Konseling...........................................................................
B. Keterampilan Mengarahkan..............................................................................................
1. Pengertian keterampilan Mengarahkan.......................................................................
2. Macam-Macam Keterampilan Mengarahkan..............................................................
C. Keterampilan Memimpin..................................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan secara langsuang
antara konselor dan klien melalui wawancara konseling. Proses ini hanya boleh dilakukan
oleh konselor profesional. Konseling sebagai usaha bantuan profesional yang disejajarkan
dengan profesi lain, seprti psikiater, psikolog, dan sebagainya.Dalam pelaksanaannya,
akan ada interaksi secara tatap muka antara konselor dengan klien. Dengan demikian
seorang konselor perlu memiliki ketermpilan-keterampilan yang didasarkan pada
pengetahuan khusus. Keterampilan itu menjadi salah satu kompetensi konselor.Ketika
melakukan wawancara konseling, teknik dasar komunikasi konseling menjadi pondasi
yang sangat penting. Beberapa teknik tersebut antara lain teknik Attending, Opening,
Acceptance, Paraprashing, Restatement, Reflesing of Feeling, Clarification,
Structuring.Akan tetapi, dalam makalah ini tidak akan membahas seluruh aspek  teknik
dasar konseling tersebut. Makalah ini hanya memfokuskan pada teknik Attending,
Opening dan Acceptance. Ketika tenik tersebut akan bermanfaat dalam permulaan proses
konseling Sebagai suatu proses komunikasi, konseling melibatkan keterampilankonselor
dalam menangkap atau merespon pernyataan klien danmengkomunikasikannya kembali
kepada klien. Agar proses komunikasitersebut efektif dan efisien, maka konselor
hendaknya memiliki kemampuan dalam memberikan bantuan terhadap klien. Kemampuan
tersebut yaitu keterampilan dan teknik-teknik berkomunikasi dengan klien konselor
Untuk  peningkatan diri sebagai terapis. konseling dapat juga dipandang sebagai
keterampilan minimal seorang konselor profesional, sehingga penguasanakan
keterampilan-keterampilan ini dapat sedikit banyak menjaminkeberlangsungan suatu
proses konseling untuk mencapai tujuan konseling
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud keterampilan dasar konseling ?
2. Apa yang di maksud dengan keterampilan dalam mengarahkan?
3. Apa yang di maksud dengan Keterampilan memimpin?
C.Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan keterampilan dasar konseling
2. Mengetahui apa yang di maksud dengan keterampilan dalam mengarahkan
3. Mengetahui apa yang di maksud dengan keterampilan dalam memimpin

BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterampilan Konseling
1.Pengertian Keterampilan Konseling

Nelson-Jones (2005) menjelaskan bahwa keterampilan konselor memegang nilai-


nilai humanistik. Nilai-nilai ini termasuk menghormati setiap individu, pengakuan
ketidaksempurnaan manusia, kepercayaan manusia yang bisa dididik, keyakinan akan
potensi manusia untuk alasan dan kehidupan sosial, dan keinginan yang tulus untuk dunia
yang lebih baik. Selanjutnya keterampilan konselor berhubungan dengan kerangka teoritis
yang mengintegrasikan unsur psikologi eksistensial-humanistik dan cognitive-
behavioural.
Sofyan S. Willis 2007: 157 menyatakan bahwa keterampilan konseling yakni
“cara yang digunakan oleh seorang konselor dalam hubungan konseling untuk membantu
klien agar berkembang potensinya serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi dengan
mempertimbangkan kondisi-kondisi lingkungan yakni nilai-nilai sosial, budaya, dan
agama”. Menurut Geldard Geldard 2008: 12, keterampilan konseling adalah keterampilan
berkomunikasi yang penting dan sangat efektif untuk membantu orang lain. Pendapat
tersebut sejalan dengan pendapat Suwarjo 2008: 3 yang mengemukakan bahwa
“keterampilan konseling merupakan salah satu aspek penting yang berpengaruh terhadap
keberhasilan proses konseling yang dibangun oleh konselor”. Berdasarkan beberapa
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan konseling adalah kecakapan
atau kemampuan berkomunikasi yang sangat penting dimiliki oleh seorang ahli konselor
dalam proses konseling agar dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi
oleh individu lain konseli sehingga berkembang potensinya
2.Pentingnya Keterampilan Konseling
Konseling yang baik adalah konseling yang bermakna bagi konseli. Agar
konseling yang dilaksanakan konselor dapat bermakna bagi konseli, konselor seharusnya
melaksanakan konseling dengan baik. Konselor perlu memahami dan menerapkan
keterampilan-keterampilan konseling. Keterampilan konseling akan membantu dan
memandu konselor untuk menggali akar permasalahan konseli dan puncaknya muncul
solusi untuk penyelesaian masalah konseli. Rogers menjelaskan bahwa konselor harus
memiliki tiga sikap dasar dalam memahami dan membantu konseli, yaitu congruence,
unconditional positive regard, dan accurate empathic understanding (Corey, 2009;
Flanagan & Flanagan, 2004; Parrot III, 2003; Sharf, 2012). Tiga atribut konselor itu dapat
dimunculkan dan ditunjukkan jika konselor mampu memehami dan menerapkan
keterampilan-keterampilan konseling
B. MENGARAHKAN (LEADING SKILLS).KETERAMPILAN
1. Pengertian keterampilan Mengarahkan (leading Skills)
Brammer (1979) menjelaskan bahwa keterampilan membimbing bertujuan untuk
mendorong konseli untuk membuka komunikasi. Meskipun keteramilan
membimbing digunakan seluruhnya dalam proses konseling, keterampilan
membimbing digunakan secara khusus di tahap awal. Secara spesifik objek dari
keterampilan membimbing adalah (1) mendorong konseli mengeksplorasi
perasaan dan mengelaborasi perasaan dalam sesi konseling; (2) memperkenankan
konseli bebas mengeksplorasi dalam berbagai tujuan dan merespon secara bebas
ke arah mana akan pergi; dan (3) mendorong konseli aktif dalam proses konseling
dan dan bertanggung jawab terhadap tujuan yang akan dicapai. Juga dapat di
artikan keterampilan mengarahkan adalah kemampuan konselor mengajak dan
mengarahkan klien untuk berpartisipasi secara penuh dalam proses konseling.
Melalui keterampilan ini, konselor mengajak klien agar berbuat sesuatu atau
mengarahkan agar berbuat sesuatu. Kemampuan mengarahkan klien juga menjadi
poin penting dalam teknik konseling. Konselor harus memiliki kemampuan ini
agar dapat mengajak klien berpartisipasi secara penuh dalam proses konseling.
Inti dari tujuan tersebut adalah agar klien bersedia melakukan sesuatu, misalnya
menyuruh klien untuk bermain peran dengan konselor, atau mengkhayalkan
sesuatu.

Adalah suatu keterampilan konseling yang mengatakan kepada klien agar dia
berbuat sesuatu. Sering klien kurang mampu melakukan sesuatu tanpa petunjuk
orang lain. Hal ini karena faktor emosional, kurang konsentrasi, atau terlalu
banyak ngawur sehingga menyimpang dari pokok pembicaraan.Mengarahkan
(directing) merupakan teknik konseling yang akan membuat klien terarah kepada
tujuan konseling.

Tujuan latihan Melatih calon konselor agar bisa mengajak/mengarahkan klien


dengan sikap attending untuk mampu berbuat sesuatu.Agar calon konselor mampu
menyusun kalimat-kalimat yang bernada mengajak atau mengarahkan dengan
halus sehingga klien terasa tersugesti untuk berbuat sesuai arahan konselor itu.

2. Macam Macam Keterampilan Mengarahkan


1.Indirect leading
Brammer (1979) menjelaskan bahwa tujuan utama dari membimbing tak
langsung adalah membawa konseli memulai dan menjaga tanggung jawab konseli
dalam wawancara konseling. Secara umum penggunaan keterampilan
membimbing tak langsung adalah membuka sebuah wawancara konseling.
Keterampilan membimbing tak langsung dapat digunakan konselor untuk
mendorong konseli menceritakan permasalahannya dan mengelaborasi apa yang
dikatakan konseli. Contoh-contoh percakapan konseling yang menggunakan
keterampilan membimbing tak langsung adalah sebagai berikut. “Apa yang ingin
Anda bicarakan?” “Silahkan Anda bercerita kepada saya, kenapa Anda datang ke sini
menemui saya?” “Silahkan ceritakan permasalahan Anda kepada saya!”
2.Direct leading
Brammer (1979) menjelaskan bahwa keterampilan membimbing langsung adalah
sebuah keterampilan untuk memfokuskan topik secara lebih spesifik.
Keterampilan ini juga mendorong konseli untuk mengelaborasi, menglarifikasi,
dan mengilustrasikan apa yang telah mereka katakan. Beberapa contoh
keterampilan membimbing langsung adalah sebagai berikut. “Ceritakan kepada
saya yang lebih mendetail tentang Ibu Anda!” “Apa yang Anda artikan tentang
kata keren?” “Dapatkah Anda mengilustrasikan kejadian yang terjadi akhir-akhir
ini?”
3.Focusing
Brammer (1979) menjelaskan bahwa keterampilan memfokuskan topik
pembicaraan digunakan konselor, jika konseli berbicara melantur tidak jelas.
Sering di tahap-tahap awal, konseli menceritakan berbagai topik. Kadang-kadang
konselor menggunakan keterampilan membimbing tak langsung dapat mendorong
konseli menceritakan berbagai macam masalah, jika konselor terus menerus
mengizinkan konseli bercerita maka akan membosankan baik dari konselor dan
konseli. Ketika konseli menceritakan beberapa topik masalah, konselor akan
berusaha untuk menghentikannya dan mendorong konseli untuk memilih topik
masalah mana yang paling penting untuk segera diselesaikan. Contoh
keterampilan membimbing langsung adalah sebagai berikut. “Tolong elaborasi
lebih spesifik bagaimana perasaan ibu Anda!” “Anda menceritakan beberapa topik
masalah yang sedang Anda hadapi sekarang, bagaimana kalau misalnya Anda
memilih salah satu yang Anda anggap paling penting untuk segera diselesaikan?”
“Dapatkah Anda memilih beberapa kata saja untuk menggambarkan pembicaraan
lima menit terakhir ini?” Kita telah berbicara dengan waktu yang lama, tetapi saya
tidak bisa mendeteksi perasaan apa yang Anda rasakan sekarang. Dapatkah Anda
menceritakan lebih spesifik masalah yang Anda hadapi saat ini?
4.Questioning
Coermir, Nurius, & Osborn (2009) menjelaskan bahwa keterampilan bertanya
terdiri dari dua, yaitu keterampilan bertanya terbuka dan tertutup. Bertanya
terbuka bertujuan untuk (a) memulai wawancara; (b) mendorong konseli
mengelaborasi informasi (c) memunculkan contoh spesifik dari perilaku, pikiran,
dan perasaan konseli; dan (d) memotivasi konseli berkomunikasi. Sedangkan
bertanya tertutup bertujuan untuk (a) menyempitkan topik diskusi; (b)
memperoleh informasi spesifik; (c) mengidentifikasi petunjuk dari masalah; dan
(d) menginterupsi pembicaraan konseli yang terlalu berlebihan. Contoh
keterampilan bertanya terbuka dalam sesi konseling adalah, “Bagaimana
hubungan Anda dengan orang tua Anda?”. Sedangkan contoh keterampilan
bertanya tertutup adalah, “Apakah Anda memiliki hubungan baik dengan orang
tua Anda?

C.Keterampilam Memimpin
Memimpin leading Memimpin leading diperlukan oleh konselor agar
pembicaraan dalam wawancara konseling tidak melantur atau menyimpang
sehingga nantinya dapat mencapai tujuan. Keterampilan ini bertujuan agar konseli
tidak menyimpang dari fokus pembicaraan dan agar arah pembicaraan lurus
kepada tujuan konseling
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa ada kalanya klien terlalu
berbelit-belit menyampakan permasalahannya bahkan melantur dari inti
permasalahan, dalam hal ini seorang konselor diharapkan memiliki keterampilan
untuk memimpin percakapan agar tidak menyimpang dari permasalahan sehingga
tujuan konseling yang utama dapat tercapai sesuai sasarannya.
Apalagi masih dengan keunikan tiap masalah yang dialami sering kali membuat
konseli tidak fokus menceritakan permasalahan yang dialam, mulai dari
permasalahnnya yang sekarang, yang lalu serta masa depan, sehingganya perlu
untuk di arahkan kepada titik persoalan yang seharusnya diselesaikan terlebih
dahulu. Agar pembicaraan dalam wawancara konseling tidak melantur atau
menyimpang, seorang konselor harus mampu memimpin arah pembicaraan
sehingga nantinya mencapai tujuan.
Keterampilan memimpin bertujuan agar Klien tidak menyimpang dari fokus
pembicaraan dan juga agar arah pembicaraan lurus kepada tujuan Konseling.
Contoh:

Klien : “saya memang sudah tidak lagi menyukainya. Itu mungkin salah…. Tapi
bagaimana bila saya bekerja di tempat yang jauh? Yah.. walaupun sebenarnya
saya juga ingin menikah dalam waktu dekat.”

Konselor : “bagamana bila kita membicarakannya satu persatu dahulu. Tad anda
katakana bahwa anda tidak lagi mencintainya. Mengapa anda tidak mencintainya
lagi?.”

1. Rasional

Suatu proses konseling harus dapat mencapai tujuan secara efektik. Namun sering
terjadi klien tak mampu mengarahkan pembicaraan dan terkesan melantur,
menyimpang, atau kebanyakan materi diluar pokok pembicaraan.Untuk mengatasi
hal ini seorang konselor harus mampu memimpin agar pembicaraan klien lurus ke
tujuan konseling sebagaimana diharapkan klien. Konselor yang efektif akan
menggunakan teknik memimpin (Leading).

2. Tujuan Latihan

a. Agar calon konselor mampu mengetahui dan memahami bahwa arah


pembicaraan klien sudah menyimpang atau tidak mengarah ke tujuan konselingb.
Agar calon konselor dapat menyusun kalimat yang memimpin pembicaraan dalam
diskusi dengan klien.

3. Materi

a. Latihan memahami penyimpangan pembicaraan dalam proses konselingb.


Latihan menyusun kalimat yang memimpin pembicaraan dengan klien

Contoh:
K1: “Saya sudah pasrah sejak kamu. Tak dapat lagi mengatakan apa. Mana
mungkin, Pak. Saya tidak sanggup membicarakan persoalan itu lebih jauh. Hati
saya amat pedih.”

Ko: “Saya amat memahami perasaan saudara. Namun pembicaraan ini saya lihat
hampir tuntas kalau saja saudara tidak terlalu emosional dan sedikit berpikir
rasional. Pembicaraan kita sudah berada pada titik terang, yaitu dalam hal tugas
pokok saudara. Bagaimana pendapat anda?”

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan dasar konseling merupakan keterampilan dalam melakukan sesi
konseling. Dalam definisi ini mengindikasikan bahwa proses konseling menekankan
adanya hubungan antara orang yang memberi bantuan dengan yang menerima bantuan
dengan menggunakan metode wawancara.Dalam proses konseling terdapat beberapa
keterampilan dasar yang harus di miliki oleh konselor diantaranya keterampilan dalam
mengarahkan dan memimpin
Keterampilan megarahkan adalah kemampuan konselor mengajak dan mengarahkan
klien untuk berpartisipasi secara penuh dalam proses konseling. Melalui keterampilan ini,
konselor mengajak klien agar berbuat sesuatu atau mengarahkan agar berbuat sesuatu.
Kemampuan mengarahkan klien juga menjadi poin penting dalam teknik konseling. Dan
keterampilan memimpin adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengarahkan
pembicaraan dari satu hal ke hal lain secara langsung. Teknik ini sering pula disebut
teknik bertanya, karena dalam penggunaannya banyak menggunakan kalimat-kalimat
Tanya.

DAFTAR PUSTAKA
Brammer, L. M. 1979. The Helping Relationship: Process and Skills. New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Coermir, S., Nurius, P. S., & Osborn, C. J. 2009. Interviewing and Change
Strategies for Helpers: Fundamental Skills and Cognitive Behavioral
Interventions. USA: Brooks/Cole.

Anda mungkin juga menyukai