Anda di halaman 1dari 10

KUALIFIKASI KONSELOR DALAM BIMBINGAN DAN

PENYULUHAN DI SEKOLAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu:

Drs. Hj. Luluk Indarinul, M. Pd. I

Disusun Oleh :

1. Erica Nurlailatul Ulya (20220880260172)


2. Nur Layla Dwi Alika (20220880260175)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA

NGLAWAK, KERTOSONO, NGANJUK

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
jika hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk, maupun pedoman bagi para pembaca.

Harapan kami makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pe ngalaman
bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, sehingga kami harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan- masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Nganjuk, 03 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

a. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


b. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
c. Tujuan ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2

a. Pengertian Konselor ........................................................................................... ...2


b. Kualifikasi Konselor……………………………………………...........................3

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 5

a. Kesimpulan............................................................................................................ 5
b. Saran ..................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang terarah,continue dan sistematis
kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara
optimal sehingga sangatlah dibutuhkan tenaga pembimbing (konselor). Mengingat begitu
pentingnya tenaga pembimbing (konselor) dalam suatu sekolah,maka perlu d iketahui dan
diperhatikam tentang kualifikasi tenaga pembimbing (konselor),agar proses bimbingan
dapat berjalan lancar.

Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia indonesia yang


bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dan
penyelenggaraannya tidak cukup hanya dilakukan melalui transformasi ilmu pengetauan
dan teknologi,tetapi harus didukung oleh peningkatan profesionalisasi dan sistem
menejemen tenaga kependidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik untuk
menolong diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-
citanya

Dalam penyelenggaraan kurikulum tersebut diperlukan kerja sama yang baik


antara kepala sekolah,guru bidang studi,dan guru pembimbing (konselor). Guru
pembimbing hendaknya menguasai kompetensi dasar yang akan mendukung pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi dalam bimbingan konseling di sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Konselor?
2. Bagaimana Kualifikasi Konselor?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Konselor
2. Untuk mengetahui dan memahami Kualifikasi Konselor

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konselor
Konselor adalah pihak yang membantu klien dalam proses konseling. Sebagai pihak
yang paling memahami dasar dan teknik konseling secara luas, konselor dalam menjalankan
perannya bertindak sebagai fasilitator bagi klien. Selain itu, konselor juga bertindak sebagai
penasihat,guru,konsultan yang mendampingi klien sampai klien dapat menemukan dan
mengatasi masalah yang di hadapinya(Lesmana,2005). Maka tidaklah berlebihan bila
dikatakan bahwa konselor adalah tenaga profesional yang sangat berarti bagi klien.
Dalam melakukan proses konseling,seorang konselor harus dapat menerima kondisi
klien apa adanya. Konselor harus dapat menciptakan suasana yang kondusif saat proses
konseling berlangsung. Posisi konselor sebagai pihak yang membantu,menempatkannya pada
posisi yang benar-benar dapat memahami dengan baik permasalahan yang dihadapi klien.
Setiap konselor pada masing- masing pendekatan teknik konseling yang digunakan
memiliki karakteristik dan peran yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari konsep pendiri
teori yang di jadikan landasan berpijak. Misalnya,pada konselor yang menggunakan
pendekatan behavioristik,konselor berperan sebagai fasilitator bagi klien. Hal tersebut tidak
berlaku bagi konseling yang menggunakan pendekatan humanistis dimana peran konselor
bersifat holistis.1
Sikap dan keterampilan merupakan dua aspek penting kepribadian konselor. Sikap
sebagai suatu diposisi tidaklah tampak nyata,tidak dapat dilihat secara lansung. Berbeda
dengan sikap, keterampilan dapat tampak wujudnya dalam perbuatan. Funsi keterampilan
bagi konselor adalah upaya memancarkan sikap-sikap yang dimilikinya terhadap para klien
disamping penunjukan kredibilitas lain seperti penampilan kompetensi intelektual dan aspek-
aspek non intelektif lainnya.2
Setelah memahami gambaran seorang konselor secara umum marilah kita lihat
beberapa karakteristik konselor efektif yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Karakteristik
inilah yang wajib dipenuhi oleh seorang konselor untuk mencapai keberhasilannya dalam
proses konseling. Kita awali dari pandangan cari Rogers sebagai peletak dasar ko nsep
konseling. Rogers (dikutip dari lesmana,2005) menyebutkan ada tiga karakteristik utama
yang harus dimiliki oleh seorang konselor, yaitu congruence,unconditional positive
regard,dan empathy.

1
Namora Lumongga lubis,Memahami dasar-dasar konseling(jakarta:Pt kharisma putra utama,2013),21-22
2
Andi mappiare,,Pengantar konseling dan psikoterapi (jakarta:Pt Rajagrafindo Persada,2006),97-98

2
1. Congruence
Menurut pandangan Rogers,seorang konselor haruslah trintegrasi dan kongruen.
Pengertianya disini adalah seorang konselor terlebih dahulu harus memahami dirinya
sendiri. Antara pikiran,perasaan, dan pengalamanya harus serasi. Konselor harus
sungguh-sungguh menjadi dirinya sendiri, tanpa menutupi kekurangan yang ada pada
dirinya.
2. Unconditional positive regard
Konselor harus dapat menerima/respek kepada klien walaupun dengan keadaan yang
tidak dapat diterima oleh lingkungan. Setiap individu menjalani kehidupannya dengan
membawa segala nilai- nilai dan kebutuhan yang dimilikinya, Rogers mengatakan
bahwa setiap manusia memiliki tendensi untuk mengaktualisasikan dirinya kearah
yang lebih baik. Untuk itulah,konselor harus memberikan kepercayaan kepada klien
untuk mengembangkan diri mereka.
3. Empathy
Empathy disini makhsudnya adalah memahami orang lain dari sudut kerangka
berpikirnya. Selain itu empathy yang dirasakan juga harus ditunjukkan. Konselor
harus dapat menyingkirkan nilai- nilainya sendiri tetapi tidak boleh ikut terlarut
didalam nilai-nilai klien.

Selain tiga karakteristik yang dikemukakan Rogers tersebut,seorang konselor yang


berperan sebagai *pembantu* bagi klien harus memiliki karakteristik yang positif untuk
menjamin keefektifannya dalam memberikan penanganan. Dalam hal ini, Latipun (2001)
membaginya dalam dua aspek utama,yaitu:
1. Keahlian dan ketrampilan
Konselor adalah orang yang harus benar-benar mengerti dunia konseling dan
menyelesaikan permasalahan klien dengan tepat. Aspek keahlian dan ketrampilan
wajib dipenuhi oleh konselor yang efektif.
2. Kepribadian konselor
Kepribadian seorang konselor juga turut menentukan keberhasilan proses konseling.
Dalam hubungannya dengan faktor kepribadian seorang konselor. Comb A (dikutip
dari latipun 2001) mengungkapkan bahwa kepribadian konselor tidak hanya bertindak

3
sebagai pribadi semata bagi konselor,akan tetapi dapat dijadikan dengan instrumen
dalam meningkatkan kemampuan dalam membantu kliennya. 3

B. Kualifikasi Konselor
Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas dalam bidang bimbingan dan konseling, yaitu
unjuk kerja konselor secara baik para (calon) konselor dituntut memiliki
pengetahuan,ketrampilan,dan sikap yang memadai. Pengetahuan,keterampilan,dan sikap
tersebut di peroleh melalui pendidikan khusus. Untuk pelayanan profesional bimbingan dan
konseling yang didasarkan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu,maka
pengetahuan,sikap,dan keterampialan konselor yang (akan) ditugaskan pada sekolah tertentu
itu perlu disesuaikan dengan berbagai tuntutan dan kondisi sasaran layanan,termasuk
umur,tingkat pendidikan,dan tahap perkembangan anak.
Dalam peraturan mentri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008, tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan kompetensi konselor, telah membahas persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan kualitas seorang pembimbing atau konselor di sekolah. Keberadaan
konselor dalam system pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi
pendidik,sejajar dengan kualifikasi guru,dosen,pamong belajar,tutor,widyaiswara, fasilitator
dan instruktur (UU No.20 Tahun 2003 pasal 1 Ayat 6). Masing- masing kualifikasi
pendidik,termasuk konselor,memiliki keunikan konteks tugas dan ekpektasi kinerja. Standar
kualifikasi akademik dan kompetensi konselor dikembangkan dan dirumuskan atas dasar
kerangka pikir yang menegaskan konteks tugas dan ekspektasi kinerja konselor.
Petugas pembimbing dan konseling profesional adalah mereka yang direkrut atau di
angkat atas dasar kepemilikan ijazah atau latar belakang pendidikan profesi dan
melaksanakan tugas khusus sebagai guru BK (tidak mengajar). Petugas bimbingan dan
konseling profesional rekrut atau diangkat sesuai klasifikasi keilmuannya dan latar belakang
pendidikan seperti diploma II,III atau Sarjana Starata Satu (S1),(S2) dan S3 jurusan
bimbingan dan konseling. Petugas bimbingan profesional mencurahkan sepenuh waktunya
pada pelayanan bimbingan dan konseling (tidak mengajarkan materi pelajaran). Sedangkan
tugas BK non profesional mereka yang dipilih dan diangkat tidak berdasarkan keilmuan atau
latar belakang pendidikan profesi.
Konselor adalah tenaga pendidik profesional yang telah menyelesaikan pendidikan
akademik starata satu (S1) program studi Bimbingan dan konseling dan program pendidikan

3
Namora Lumongga lubis,23-25

4
profesi konselor dari perguruan tinggi penyelenggaraan program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi. Sedangkan bagi individu yang menerima pelayanan profesi
dan bimbingan konseling pada jalur pendidikan formal dan nonformal diselenggarakan oleh
konselor.
Kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan non formal adalah :
1. Sarjana pendidikan (S1) dalam bidang bimbingan dan konseling.
2.Berpendidikan profesi konselor.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konselor telah membahas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kualitas
seorang pembimbing atau konselor disekolah. Keberadaan konselor dalam sistem
pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik,sejajar
dengan kualifikasi guru,dosen,pamong belajar.
Petugas pembimbing dan konseling profesional adalah mereka yang direkrut atau
diangkat atas dasar kepemilikan ijazah atau latar belakang pendidikan profesi dan
melaksanakan tugas khusus sebagai guru BK (tidak mengajar). Konselor adalah
tenaga pendidik profesional yang telah menyelesaikan pendidikan akademik strata
satu(S1). Bimbingan dan konseling dan pendidikan profesi konselor dari perguruan
tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.

Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Djumhur & Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: Ilmu.

Mcleod, John. 2010. Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana.

Walgito,Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: CV.

Andi.

abdurrahman, a. (2019). makalah . kualifikasi konselor

Anda mungkin juga menyukai