Disusun oleh :
Muhamad Andika Faqih Zakaria
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT. Berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan tentang “ Subjek
dan Objek Bimbingan Konseling Islam “. Terima kasih kami ucapkan kepada
rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, sehingga makalah kami ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
BAB III..................................................................................................................10
A. Kesimpulan......................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Siapa yang menjadi subjek Bimbingan dan Konseling Islam?
2. Siapa yang menjadi objek Bimbingan dan Konseling Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui subjek Bimbingan dan Konseling Islam
2. Untuk mengetahui objek Bimbingan dan Konseling Islam
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Karakteristik Konselor
Menurut Carl Rogers, konselor memiliki karakteristik, diantaranya:
1. Congruence
1
Arifin & Kartikawati, Materi Pokok Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1995), h.12-13.
2
Aswadi, Iyadah dan Ta’ziyah, Perspektif Bimbingan dan Konseling Islam, (Bandung: Direktorat
Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2009), h. 25-27
2
2. Unconditional Positive Regard
3. Empahty
3
Al Rasyidin (ed), Kontributor Hasan Asyari, Pendidikan & Konseling Islami (Bandung:
Citapustaka Media Perintis, 2008), h. 56-60.
3
1. Keahlian dan ketrampilan
2. Kepribadian konselor
a. Spontanitas
b. Fleksibilitas
c. Konsentrasi
d. Keterbukaan
e. Stabilitas emosi
f. Berkeyakinan dan kemampuan untuk berubah
g. Komitmen pada rasa kemanusiaan
h. Kemauan membantu klien mengubah lingkungannya
i. Pengetahuan konselor
j. Totalitas
4
10. Emosi stabil, pikiran jernih, cepat dan mampu
11. Objektif, rasional, logis, dan konkret
12. Konsisten dan bertanggung jawab.4
4
Lubis & Lahmuddin, Bimbingan Konseling Islami , (Jakarta: Hijri Pustaka Utama, 2007), h. 98-
102.
5
Al Rasyidin (ed), Kontributor Hasan Asyari, Pendidikan & Konseling Islami, (Bandung:
Citapustaka Media Perintis, 2008), h. 78-90.
5
Sementara fungsi (function) didefinisikan sebagai what the
individual does in the way of specific activity. Dari definisi tersebut,
dapat diartikan bahwa fungsi adalah hal-hal yang harus dilakukan oleh
konselor dalam menjalani profesinya.
6
1. Harus mempunyai motivasi kuat dalam mencari penjelasan atau pokok
masalah yang akan dihadapi, serta disadari sepenuhnya dan bersedia
membicarakannya dengan konselor. Sehingga persyaratan ini dapat
menentukan mengenai keberhasilan atau kegagalan terapi.
2. Keinsafan terhadap tanggung jawab konseling dalam mencari
penyelesaian masalah dan melaksanakan apa yang diputuskan pada
akhir konseling. Sehingga persyaratan ini cenderung menjadi suatu
persyaratan, namun keinsafannya masih dapat muncul selama proses
konseling berlaku.
3. Keberanian dan kemampuan berfungsi untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan juga masalah yang dihadapi. Persyaratan ini berkaitan
dengan kemampuan intelektual dan berefleksi dalam dirinya sendiri.
4. Walaupun konseling merupakan individu yang memperoleh bantuan,
namun dia bukan objek atau individu pasif atau tidak memiliki
kekuatan. Sehingga dalam konteks konselingnya, konseling merupakan
subjek yang memiliki kekuatan, motivasi, kemauan berubah, dan
perilaku dalam perubahan dirinya.6
6
Tarmizi., Bimbingan Konseling Islam, (Medan : Perdana Publishing, 2018), h. 74 - 75.
7
harus memanfaatkan segala kondisi dalam menunjang kesuksesan proses
7
konseling dengan menghindari faktor penghambat konseling tersebut.
Berdasarkan pemahaman Sutoyo prinsip berkaitan dengan konseling
(individu yang dibimbing) yaitu :
7
Hasan Bastomi, Menuju Bimbingan Konseling Islami, Journal of Guidance and Counseling 01(1),
2017), h. 86.
8
adaptif) merupakan hasil perilaku individu, pengaruh lingkungan
negatif, dan kemampuan individu belum maksimal dalam
menghadapi cobaannya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Arifin & Kartikawati. 1995. Materi Pokok Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.
Aswadi. 2009. Iyadah dan Ta’ziyah Perspektif Bimbingan dan Konseling Islam.
Bandung : Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.
11