WAWANCARA KONSELING
Oleh :
Kelompok III
Misna
(880042021013)
Muhammad Faishal
(880042021015)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE
TAHUN 2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang menjadi utusan dan manusia pilihan -
Nya sebagai penyampai, pengamal, hingga penafsir pertama Al - Quran yang
membawa manusia dari jaman kebodohan dan kegelapan kepada zaman yang
terang benderang penuh dengan berbagai ilmu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................. 16
B. Saran ....................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun yang akan menjadi rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan wawancara konseling ?
2. Apa tujuan wawancara ?
3. Bagaimana tahap – tahap wawancara konseling ?
1
RR. Indah Ria S & Nur Pratiwi N, “Wawancara, Sebuah Metode efektif...” CV Karya Putra
Darwati Bandung
1
4. Apa saja macam – macam wawancara konseling ?
5. Contoh proses wawancara konseling
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini ialah
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan wawancara konseling
2. Untuk mengetahui tujuan wawancara
3. Untuk mengetahui tahap – tahap wawancara konseling
4. Untuk mengetahui macam – macam wawancara konseling
6. Untuk mengetahui contoh proses wawancara konseling
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Tritjahjo Danny “Assesmen Non Tes dalam BK” Bab 6
3
klien dapat memahami dan mampu mengatasi masalah yang dialami.
Berikut pendapat para ahli terkait pengertian konseling.
B. Tujuan Wawancara
Dalam dunia bimbingan ,wawancara banyak digunakan.wawancara
dapat mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1. Mengumpulkan data
2. Menciptakan hubungan
3. Pemberian pertolongan
1. Persiapan
4
tidak mengetahui sama sekali tentang pihak yang diwawancara dan
situasi yang dialaminya. Oleh karena itu pada tahap ini yang penting
untuk dilakukan oleh pewawancara adalah melakukan analisis terlebih
dahulu terhadap pribadinya.
2. Struktur Wawancara
5
mendorong pihak yang diwawancara untuk memberikan infomiasi,
mengungkapkan kembali informasi yang diterima dan memberikan
pertanyaan untuk mendapatkan informasi. Ketiga, integrasi perasaan,
misalnya menerima perasaan, mendorong pihak yang diwawancara
untuk mengungkapkan perasaannya, merefleksikan perasaan pihak yang
diwawancara, memberikan pertanyaan untuk mengungkap perasaan
pihak yang diwawancara dan menghubungkan perasaan dengan
konsekuensi yang akan diterima. Keempat, pemecahan masalah
misalnya memberikan informasi atau penjelasan, memberikan
alternatif, mengambil keputusan dan mengerahkan sumber-sumber yang
dimiliki.
3. Pelaksanaan
6
tersebut. Hal terbaik yang dilakukan oleh pewawancara adalah tidak
mendesak pihak yang diwawancara untuk menceritakan tentang
permasalahan yang dihadapinya, karena biasanya pihak yang
diwawancara akan bercerita sendiri tentang apa yang ingin diketahui
oleh pewawancara ketika pihak yang diwawancara memang sudah siap
untuk menceritakannya. Pewawancara juga hendak tidak terburu-buru
dalam memberikan solusi.
a. Mendengarkan
Mendengarkan baik itu mendengarkan dengan pemahaman, empati,
evaluasi dan resolusi merupakan keterampilan yang pentingdan
dimiliki oleh pewawancara. Untuk menemukan akar dari
permasalahan, pewawancara tidak boleh membagi perhatian
ataudengan kata lain fokus terhadap kata-kata yang disampaikan
oleh pewawancara dan implikasinya. Pewawancara juga benar-
benar menunjukkan minat terhadap apa yang disampaikan oleh
pihak yang diwawancara. Pewawancara hendaknya tidak
melakukan interupsi atau mendominasi percakapan. Membiarkan
7
pihak diwawancara tidak boleh menyelipkan ide, pengalaman dan
masalah pribadi. Misalnya pihak yang diwawancara ingin bercerita
tentangorang tuanya yang sedang sakit namun pewawancara malah
mengambil alih dengan bercerita tenang keluarganya yang sedang
sakit. Pada tahap ini, pewawancara harus memfokuskan diri pada
permasalahan yang dihadapi oleh pihak yang diwawancara bukan
permasalahan pewawancara.
b. Mengamati
Pada saat mendengarkan pihak yang diwawancara, pewawancara
juga mengamati cara pihak yang diwawancara duduk, gestur,
kegelisahan, dan kotak mata. Pusatkan perhatian padanada bicara,
ketakutan-ketakutan pihak yang diwawancara, ketegangan dan
perubahan reaksi saat konseling berlangsung.Observasi ini dapat
menjadi isyarat untuk mengetahui serius atau tidaknya
permasalahan yang dihadapi wawancara dan apa yang dipikirkan
oleh pihak yang diwawancara. Jika akan merekan suara pihak yang
diwawancara maka jelaskan mengaa itu perlu dilakukan, hentikan
ketika pewawancara menangkap bahwa pihak yang diwawancara
merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut.
c. Memberikan pertanyaan
Pertanyaan memainkan peran yang penting dalam wawancara
konseling, tapi memberikan banyak pertanyaan juga merupakan
suatu kesalahan. Terlalu banyak pertanyaan akan secara langsung
memotong pembicaraan pihak yang diwawancara, merubah topic
dengan cepat dan membuat pihak yang diwawancara justru tidak
mau membuka diri. Pertanyaan terbuka baik itu pertanyaan primer
atau sekunder akan mendorong pihak yang diwawancara untuk
berbicara secara aktif dan mengeluarkan ekspresi emosinya.
d. Merespons dan memberikan informasi
Turner dan Lombard mengatakan bahwa pihak yang diwawancara
mungkin akan bercerita tentang objek, kejadian, ide, konsep, orang
8
lain dan dirinya. Maka dengan berbagai informasi tersebut, akan
lebih baik jika pewawancara memberikan respons saat pihak yang
diwawancara bercerita tentang dirinya Karena diri merupakan
fokus utama dalam wawancara konseling. Beberapa cara
merespons informasi tentang diri pihak yang diwawancara adalah
dengan memberikan informasi, nasehat dan saran, menginterpretasi
apa yang dikatakan oleh pihak yang diwawancara dan melakukan
klarifikasi terhadap apa yang dikatakan oleh pihak yang
diwawancara.
4. Penutup dan Evaluasi
9
masalahnya dan tidak juga menutup kemungkinan terjadi proses
sebaliknya.
10
e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
4. Wawancara Model Pelaksanaan Konseling untuk Penyesuaian Diri
11
Yang melakukan wawancara
Nama : Ferianus Harefa
Meidilla Justina Gea
Irmina Idam Srinayanti Gea
Fotografer : Andi Haga Yosua Zendrato
Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari / Tanggal : Kamis, 1 September 2016
Waktu : 11.00 – selesai
Tempat : SMP SWASTA PEMBDA GUNUNGSITOLI
Isi Wawancara
Konselor : Kami adalah mahasiswa dari IKIP jurusan BK, kami ingin
mewawancarai adek tentang masalah yang adek hadapi di sekolah. Apakah kami
boleh mewawancarai adek ?
Konselor : Baik, perkenalkan nama saya meidilla, dan disamping kiri saya
namanya ferianus dan disamping kanan saya namanya irmina.
Bolehkah kami tahu nama adek siapa?
12
Konselor : Kalau boleh tahu pekerjaan orang tua kamu apa ?
Konseli : Bapak saya bekerja sebagai kuli bangunan sedangkan ibu saya
bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Konselor : Setelah kamu mengalami masalah ini, apa upaya yang kamu
lakukan ?
Konseli : Upaya yang saya lakukan selama ini, saya ikut membantu bapak
saya bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, tidak terlalu
sering karena bapak saya bekerja jika ada yang memanggilnya
untuk membangun rumah.
Konselor : Kalau boleh tahu, apakah ada masalah lain yang kamu hadapi
dalam belajar ?
Konselor : Kalau boleh tahu mengapa kamu tidak menyukai pelajaran itu,
apakah karena gurunya atau pelajarannya ?
13
Konselor : Menurut kamu, apakah tindakan yang kamu lakukan tersebut
berdampak negatif atau positif terhadap prestasi belajarmu?
Konseli : Berdampak negatif kak…, karena bukan itu saja yang saya
alami. Saya juga terpengaruh dengan teman-teman saya baik
yang di sekolah maupun di luar sekolah untuk merokok. Dan
jika ada tugas dari sekolah saya tidak mengerjakannya karena
saya sering diajak untuk keluar bermain sepak bola, sehingga
saya tidak sempat mengerjakan tugas.
Konselor : Setelah kami mendengar masalah yang dialami oleh adek dan
adek bersedia menceritakan masalah yang adek hadapi. Maka
dari masalah yang kamu hadapi, menurut kamu, apa yang harus
kamu ubah dari sikapmu ?
Konselor : Baiklah dek, apa yang kamu pikirkan itu sudah sangat bagus
dan kamu juga sudah mengetahui cara mengatasi masalah yang
kamu hadapi. Kami hanya berharap agar apa yang kamu
pikirkan itu dapat kamu lakukan dengan baik.
Konselor : Okelah dek, terimakasih atas waktu yang adek berikan kepada
kami, untuk bisa kami wawancarai. Kami sangat senang
bertemu dengan adek, mungkin di lain waktu kita bisa bertemu
lagi.
14
Kesimpulan
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR RIWAYAT
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ria Sulistyarini, Indah & Nur Pratiwi N, 2012. Dalam karyanya berjudul
“Wawancara : Sebuah Metode Efektif untuk memahami Perilaku
Manusia” CV Karya Putra Darwati, Bandung.
17