Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEKNIK WAWANCARA KEPENYIARAN

OLEH : Dewi Fransiska (1811483061)

DOSEN : Ema Asmawati, S.Pd., M.Pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

2020-2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang

berjudul “Teknik Wawancara Kepenyiaran”

Dalam penulisan makalah ini Saya mendapatkan banyak bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu

selaku Dosen pembimbing dan kepada pihak-pihak yang telah membantu saya

dalam menyelesaikan makalah ini.

Sebagai manusia yang tidak lepas dari kekurangan. Saya menyadari

bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga dibutuhkan

saran dan kritik yang membangun untuk menciptakan makalah yang lebih baik lagi.

Palu, 7 Februari 2021

Penulis Makalah

DEWI FRANSISKA

ii
DAFTAR ISI

Cover.......................................................................................................................i

Kata Pengantar……………………………………………………………………ii

Daftar Isi………………………...………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah…………....…......…………………………..…………1

C. Tujuan..................…………………………………………………...…….1

BAB II PEMBAHASAN

D. Teknik Wawancara............................……..……………….......................2

E. Jenis-jenis Wawancara................…..………………………………….….3

BAB III PENUTUP

F. Kesimpulan……………………………………………….....……..….....5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyiaran merupakan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di


awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau
pengambilan gambar dan juga penyiapan bahan siaran dan menyiarkan
informasi yang disiapkan tersebut kepada khalayak. Semakin kesini sistem
penyiaran semakin berkembang menyesuaikan juga dengan perkembangan
teknologi yang ada. Dimana kita sudah dipermudah dalam mengakses hampir
seluruh media penyiaran dimanapun. Hal ini dilakukan agar dapat terus
memberikan informasi secara cepat kepada masyarakat.
Dalam pengumpulan materi untuk bahan siaran, tentunya kita akan
melakukan wawancara terlebih dahulu. Wawancara menjadi salah satu cara
untuk mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya dilakukan oleh
satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang
menjadi sumber berita (narasumber). Lazimnya dilakukan atas permintaan atau
keinginan wartawan yang bersangkutan.
Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap wartawan juga
ditentukan oleh teknik wawancara yang kita gunakan. Pada makalah kali ini,
akan dibahas tentang bagaimana teknik wawancara dalam kepenyiaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana teknik-teknik dalam wawancara ?


2. Apa saja jenis-jenis wawancara ?

C. Tujuan

1. Mengetahui teknik-teknik dalam wawancara !


2. Mengetahui apa saja jenis-jenis wawancara !

1
BAB II

PEMBAHASAN

D. Teknik Wawancara
Para praktisi jurnalisme (wartawan) umumnya sependapat, tidak ada kiat
mutlak dalam wawancara. Setiap wartawan memiliki trik atau cara tersendiri
guna menemui dan memancing narasumber untuk berbicara. Namun demikian
secara umum teknik wawancara meliputi :

1.1. Persiapan
Wawancara dapat dilakukan dengan dua tujuan. Pertama, wawancara yang
dilakukan untuk mengetahui data dari individu tertentu guna memenuhi
kebutuhan informasi tertentu. Individu yang diwawancarai disebut informan.
Kedua, wawancara yang dilakukan untuk memperoleh data diri pribadi,
prinsip, pendirian serta pandangan dari individu yang diwawancarai. Individu
yang diwawancarai pada wawancara model pertama harus dipilih berdasarkan
pada penilaian ahli. Sedangkan wawancara model kedua, individu yang
diwawancarai harus mewakili populasi secara menyeluruh.

1.2. Peran
Dalam wawancara diperlukan peran yang sesuai dengan prosedur
wawancara. Individu yang terlibat di dalam wawancara harus saling
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Setelah itu, pewawancara menjelaskan
tujuan dan kegunaan wawancara serta alasan individu dilibatkan. Selanjutnya,
pewawancara harus dapat menyampaikan senua pertanyaan kepada responden
serta menciptakan hubungan baik dengan responden. Pewawancara juga harus
mampu mencatat semua jawaban dari responden sambil menggali informasi
lebih mendalam dari responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan
tambahan.

2
1.3. Sikap-sikap Pewawancara
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan
suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang
pewawancara adalah sebagai berikut :
• Netral, artinya pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap
informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam
seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.
• Adil, artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden
dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua
responden bagaimanapun keberadaannya.
• Ramah, artinya pewawancara harus menciptakan suasana yang mampu
menarik minat si responden.
• Hindari ketegangan, artinya pewawancara harus dapat menghindari
ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji.

E. Jenis-jenis Wawancara

2.1. Berdasarkan pelaksanaannya


• Wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada
responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan
dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang arah
pertanyaanya tidak terkendali.
• Wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar
pertanyaan yang lengkap dan terinci.
• Wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengkombinasikan wawancara
bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya
pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan
secara garis besar.

3
2.2. Berdasarkan susunan isinya
• Wawancara terstruktur, kegiatan wawancara dilakukan dengan
menyediakan daftar isian untuk mendapat jawaban dari responden.
• Wawancara semi-terstruktur, kegiatan wawancara dilakukan dengan
menggunakan bahasa yang berbeda, tetapi informasi yang akan
dikumpulkan dapat diketahui dengan jelas.
• Wawancara tidak terstruktur, kegiatan wawancara terjadi secara tiba-tiba
tanpa menyediakan daftar pertanyaan terlebih dahulu.

4
BAB III
PENUTUP

F. Kesimpulan

Wawancara adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk memperoleh


informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam tulisan, atau
direkam secara audio, visual, atau audio visual. Wawancara merupakan
kegiatan utama dalam kajian pengamatan, pelaksanaan wawancara dapat
bersifat langsung maupun tidak langsung.
Teknik wawancara ada tiga yaitu, persiapan, peran dan sikap-sikap
pewawancara. Jenis-jenis wawancara berdasarkan pelaksanaannya terbagi
menjadi 3 : wawancara bebas, wawancara terpimpin, wawancara bebas
terpimpin. Sedangkan berdasarkan susunan isinya wawancara dibedakan
menjadi : wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur dan wawancara
tidak terstruktur.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/wawancara
https://www.kompasiana.com/amp/www.vefisaefullah.com

Anda mungkin juga menyukai