2020-2021
i
KATA PENGANTAR
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu
selaku Dosen pembimbing dan kepada pihak-pihak yang telah membantu saya
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga dibutuhkan
saran dan kritik yang membangun untuk menciptakan makalah yang lebih baik lagi.
Penulis Makalah
DEWI FRANSISKA
ii
DAFTAR ISI
Cover.......................................................................................................................i
Kata Pengantar……………………………………………………………………ii
Daftar Isi………………………...………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………....…......…………………………..…………1
C. Tujuan..................…………………………………………………...…….1
BAB II PEMBAHASAN
D. Teknik Wawancara............................……..……………….......................2
E. Jenis-jenis Wawancara................…..………………………………….….3
F. Kesimpulan……………………………………………….....……..….....5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
D. Teknik Wawancara
Para praktisi jurnalisme (wartawan) umumnya sependapat, tidak ada kiat
mutlak dalam wawancara. Setiap wartawan memiliki trik atau cara tersendiri
guna menemui dan memancing narasumber untuk berbicara. Namun demikian
secara umum teknik wawancara meliputi :
1.1. Persiapan
Wawancara dapat dilakukan dengan dua tujuan. Pertama, wawancara yang
dilakukan untuk mengetahui data dari individu tertentu guna memenuhi
kebutuhan informasi tertentu. Individu yang diwawancarai disebut informan.
Kedua, wawancara yang dilakukan untuk memperoleh data diri pribadi,
prinsip, pendirian serta pandangan dari individu yang diwawancarai. Individu
yang diwawancarai pada wawancara model pertama harus dipilih berdasarkan
pada penilaian ahli. Sedangkan wawancara model kedua, individu yang
diwawancarai harus mewakili populasi secara menyeluruh.
1.2. Peran
Dalam wawancara diperlukan peran yang sesuai dengan prosedur
wawancara. Individu yang terlibat di dalam wawancara harus saling
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Setelah itu, pewawancara menjelaskan
tujuan dan kegunaan wawancara serta alasan individu dilibatkan. Selanjutnya,
pewawancara harus dapat menyampaikan senua pertanyaan kepada responden
serta menciptakan hubungan baik dengan responden. Pewawancara juga harus
mampu mencatat semua jawaban dari responden sambil menggali informasi
lebih mendalam dari responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan
tambahan.
2
1.3. Sikap-sikap Pewawancara
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan
suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang
pewawancara adalah sebagai berikut :
• Netral, artinya pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap
informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam
seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.
• Adil, artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden
dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua
responden bagaimanapun keberadaannya.
• Ramah, artinya pewawancara harus menciptakan suasana yang mampu
menarik minat si responden.
• Hindari ketegangan, artinya pewawancara harus dapat menghindari
ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji.
E. Jenis-jenis Wawancara
3
2.2. Berdasarkan susunan isinya
• Wawancara terstruktur, kegiatan wawancara dilakukan dengan
menyediakan daftar isian untuk mendapat jawaban dari responden.
• Wawancara semi-terstruktur, kegiatan wawancara dilakukan dengan
menggunakan bahasa yang berbeda, tetapi informasi yang akan
dikumpulkan dapat diketahui dengan jelas.
• Wawancara tidak terstruktur, kegiatan wawancara terjadi secara tiba-tiba
tanpa menyediakan daftar pertanyaan terlebih dahulu.
4
BAB III
PENUTUP
F. Kesimpulan
5
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/wawancara
https://www.kompasiana.com/amp/www.vefisaefullah.com