SUNDA
WAWANCARA
Grisachi Alya
Muhammad Rezha Rinaldo
Regina Azzahra Hafsyah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah hasil wawancara
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dan kepada guru kami Elsa Agustyn S.PD dalam penyusunan karya
ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………..
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………..
3.1 KESIMPULAN.
3.2 SARAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Wawancara adalah proses komunikasi antara dua pihak, yaitu pewawancara dan
narasumber, yang bertujuan untuk memperoleh informasi, pendapat, atau wawasan dari
narasumber. Wawancara dapat dilakukan dalam berbagai konteks, termasuk media, akademik,
riset, bisnis, dan lain-lain. Pada umumnya, dalam wawancara, pewawancara akan mengajukan
serangkaian pertanyaan kepada narasumber untuk memperoleh informasi yang diinginkan.
Pewawancara biasanya memiliki tujuan tertentu dalam melakukan wawancara, seperti
memperoleh informasi tentang suatu topik, mengevaluasi kualifikasi seseorang, mendapatkan
wawasan ahli, atau mengumpulkan data untuk riset. Selain itu, dalam wawancara juga perlu
diperhatikan etika dan kerahasiaan informasi. Pewawancara harus memperlakukan narasumber
dengan hormat, menjaga kerahasiaan informasi yang diungkapkan, dan memastikan bahwa
narasumber memberikan persetujuan untuk menggunakan data wawancara sesuai dengan tujuan
yang telah disepakati sebelumnya.
Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas bahasa sunda yang bertujuan untuk
memperoleh informasi dari narasumber dengan topik “ Kabudayaan Sunda” oleh karena itu kami
mewawancarai pedagang batagor yang berjualan disekitaran Kota Bandung. Dengan
terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami berharap telah memenuhi tugas mata pelajaran
Basa Sunda dan mendapat nilai yang baik serta bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif. Metode
penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk memahami fenomena
sosial dengan cara mendalam dan detail. ini bertujuan untuk menggali makna, interpretasi, dan
pemahaman yang lebih dalam tentang subjek penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN.
2.2 WAWANCARA
1. Pa Tatang
Bapa Tatang linggih di Jl. Dakota RT4 RW 5, bapana umurna tos 61 tahun, jeung atos
1 tahun dagang batagor. Bapana di Bandung atos ti alit jeung atos berkeluwarga
2. Pa Asep
Bapa Asep linggih di Citepus III, bapana umurna tos 31 tahun, jeung atos 1 tahun
kurang dagang batagor. Bapana di Bandung atos ti alit
3. Pa Ian
Bapa Ian linggih di Cimindi, bapana umurna tos 42 tahun, jeung atos 25 tahun dagang
batagor. Bapana di Bandung atos ti alit
4. Bu Ai
Ibu Ai linggih di Citepus II, ibuna umurna tos 48 tahun, jeung atos 20 tahun dagang
batagor. Ibuna di Bandung atos ti alit jeungatos berkeluwarga
Biodata Diri:
- Namina saha Bapak/Ibu?
- Bumina dimana Bapak/Ibu?
- Umurna Sabaraha Bapak/Ibu?
Bahasa
- Upami anu meser make basa naon Bapak/Ibu?
- Basa sapopo Bapak/Ibu naon?
- Upami nu meserna pameget atau bapa-bapa biasana make basa naon?
- U[ami nu meserna istri atau ibu-ibu biasana make basa naon Bapak/Ibu?
Kadaharan
- Bapak/Ibu apal kadaharan sunda? Mun apal naon wae?
- Aya kadaharan sunda anu bisa dijien ku Bapak/Ibu henteu? Mun aya kumaha cara
nyieunna?
Kabudayaan
- Bapak/Ibu apal tradisi sunda? Mun apal naon wae?
- Mun aya pernah ngiring tradisi eta henteu?
- Bapak/Ibu apal kasenian sunda? Mun apal naon wae?
- Mun Bapak/Ibu pernah ngiring kasenian eta henteu?
Kaagaman
- Mun didieu Bapak/Ibu sok ngadangu pupujian di masjid? Naon nami masjid na?
- Upami poe jumat Bapak/Ibu sok ngadangu khutbah di masjid?
- Biasana khutbah na nganggo basa naon?
Pakasahan/Propesi
- Bapak/Ibu tos sabaraha lami dagang batagor?
- Biasana icalan ti jam sabaraha? Beres jam sabaraha?
- Biasana penghasilan unggal poena sabaraha?
- Upami nyieun batagor bahan-bahan na naon wae sareng meser bahanna dimana?
1. Pa Tatang
nama: pa tatang
alamat: rt4 rw5
umur: 61 thn
bahasa yg bli: campur
bahasa sapopoe: sunda
bhsa yg beli(cwo): kebanyakan sunda
bhsa yg bli (cwe): kebanyakan sunda
kadaharan sunda: singkong, surabi, bala bala
anu bisa dijien: batagor
cara bikin: pake ikan diadonan, pake telor, pangsit, bawang putih, masako, ladaku,
pecin, garam
tradisi: keliling"
pernah ikut?: pernah volly waktu muda
kasenian: reog
pernah ikut?: pernah dulu
pupujian: osok ngadangu, sholawat korona
khutbah masjid bahasa: indo
dagang: 1 thn
icalan: 9pagi-7 sore
penghasilan: turun naik, kalo habis kurang lebih 100
cara nyien batagor: tahu,pangsit, ikan, ayam, telor,
belanja: sederhana
2. Pa Asep
nama: asep
alamat: citepus III
umur: 31 thn
basa sehari": campur
yg beli bahasa: campur, banyaknya sunda
yg bli bahasa (cwo): campur
yg bli bahasa (cwe): Indonesia
kadaharan: sangu, liwet, nu biasa"
kadaharan nubisa dijien: bala bala
cara nyien bala": tarigu, bumbu" make cai dicampur digoreng
tradisi: jaipong,
pernah ikut?: hente
pupujian: osok
masjid: alfajar
khutbah: bahsa indonesia
dagang: 1 thn kurang
icalan: 8pagi-6sore
penghasilan: tergantung
bahan batagor: pangsit, terigu, bawang, ikan
belanja: pasar andir, ciroyom
3. Pa Ian
nama: pa ian
alamat: cimindi
umur: 42 thn
bahasa yg bli: basa sunda
basa sapopoe: campur
basa yg bli (cwo): sunda
Basa yg bli (cwe): indo
kadaharan sunda: gemblong, batagor, cilok, combro
nu bisa dijien: combro
cara nyienna: singkong, diparud pake bumbu di peres pake bumbu diperes teras make
tempe
tradisi: jaipongan, calung
pernah ikut trasisi: can pernah
kasenian: angklung, calung bonoran
pernah ikut kasenian?: pernah, tari
pupujian: sok ngadangu
ngaran masjid: alhidayah
khutbah jumat: sok ngadangu
dagang: 25 thn
icalan: 7 pagi-6 sore
cara nyien batagor: ikan, aci, bumbu, diolah
belanja: ciroyom
Bu Ai
nama: ibu ai
alamat: citepus II
umur: 48
bahasa yg beli: campur
basa sa popoe: sunda
bahasa yg bli(cwo): sunda
bahasa yg bli(cwe): indo
makanan sunda: tau, bala bala, lepeut,
kadaharan nu bisa dijien: bala bala
cara buatnya: di adonan diracik
tradisi: pancak silat, tari
pernah ngalakukeun: pernah pas sd
Pupujian: osok ngadangu
masjid: almuqarabin
poe jumat khutbah: aya, make bahasa indonesia, kadang sunda
dagang: 20 taun
icalan: tabuh 8 pagi - 4 sore
bahan batagor: aci, lauk, bumbu, uyah bawang bodas pecin, sambel kacang, suuk
meuli bahan: pasar ciroyom
Kegiatan wawancara ini dimulai pada 13 April 2023 dimana kami ditugaskan untuk
melakukan wawancara kepada tukang batagor disekitar Bandung untuk mengetahui dan
mempelajari penggunaan bahasa sunda di masyarakat Kota Bandung. Praktek melakukan
wawancara ini dimulai pada 25 April 2023 sampai dengan 2 Mei 2023 dimana kami melakukan
wawancara kepada 4 tukang batagor yang berjualan di sekitar Jl. Dakota, Jl. Suparmin, Gg.
Citepus dan SD Angkasa 3. Setelah melakukan kegiatan wawancara, kami harus melakukan
presentasi dengan menggunakan media power point yang di presentasikan pada 10 Mei 2023 dan
membuat makalah membahas tentang kegiatan wawancara yang telah kami lakukan.
1. Pa Tatang
2. Pa Asep
3. Pa Ian
4. Bu Ai
2.4 Artikel
Dari hasil kegiatan wawancara yang telah kami lakukan, kami dapat mempelajari bahwa
penggunaan bahasa sunda dan budaya-budaya sunda seperti kesenian dan makanan juga masih
ada dan digunakan oleh masyarakat. Kebudayaan dan bahasa sunda merupakan budaya yang
harus dijaga dan dipertahankan agar budaya dan bahasa ini yang telah ada sejak zaman dahulu
ini tidak dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Pentingnya menjaga dan mempertahankan
kebudayaan dan bahasa Sunda dapat dilihat sebagai upaya untuk mempertahankan identitas
budaya lokal di tengah arus globalisasi yang semakin kuat. Bahasa dan budaya Sunda menjadi
jembatan antara generasi yang lebih muda dan nenek moyang mereka, serta menjadi alat untuk
memperkuat ikatan sosial dan memupuk kebanggaan akan warisan budaya mereka. Oleh karena
itu, diperlukan upaya kolaboratif dari masyarakat, pemerintah, dan lembaga budaya untuk terus
mendukung dan mempromosikan penggunaan bahasa Sunda, melestarikan kesenian dan
makanan tradisional, serta memperkaya pengetahuan dan apresiasi terhadap budaya Sunda.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam penelitian ini, kami telah menjelajahi dan menggali potensi wawancara sebagai
metode penelitian yang berharga. Melalui serangkaian wawancara yang teliti dan terstruktur,
kami telah berhasil mendapatkan wawasan yang mendalam tentang topik yang sedang diteliti dan
memperoleh pemahaman yang lebih kaya tentang perspektif dan pengalaman individu yang
terlibat. Wawancara telah memberikan kita kesempatan untuk mendengarkan langsung narasi
dan cerita yang datang langsung dari responden. Dalam proses ini, kami menghargai kerjasama
dan kepercayaan yang diberikan oleh para responden, yang telah memungkinkan kami untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang konteks subjek penelitian.
Wawancara memungkinkan kita untuk menjalankan percakapan interaktif yang mendalam
dengan responden, memungkinkan mereka untuk berbagi pemikiran, pandangan, dan
pengalaman mereka secara detail. Ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi sudut
pandang yang beragam dan memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang topik
penelitian.
Selain itu, wawancara juga memungkinkan kita untuk mengeksplorasi lebih jauh jika
terdapat pertanyaan tambahan atau ketidakjelasan yang muncul selama proses penelitian. Dengan
beradaptasi dengan tanggapan dan kebutuhan responden, kami dapat menggali lebih dalam dan
mendapatkan wawasan yang lebih kaya. Dalam kesimpulannya, wawancara telah membantu kita
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang subjek penelitian dan memberikan suara
kepada individu yang terlibat. Kontribusi wawancara dalam penelitian ini sangat berharga dan
memberikan informasi yang kaya dan kontekstual. Kami berharap bahwa temuan dan
pemahaman yang dihasilkan dari wawancara ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan
bagi penelitian ini serta mendukung pengembangan kebijakan, praktik, atau diskusi yang relevan
dalam konteks yang bersangkutan. Terima kasih kepada semua responden yang telah
berpartisipasi dalam wawancara ini, serta kepada semua pihak yang telah mendukung dan
memberikan kontribusi dalam kesuksesan penelitian ini.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha J. (2021). Mengenal Jenis Wawancara, Lengkap Beserta Langkah-langkah dan
Tujuannya. Diakses pada 3 Mei 2023 dari https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-jenis-
wawancara-lengkap-beserta-langkah-langkah-dan-tujuannya-kln.html
Rohmitriasih M. (2018). Sejarah Batagor, Jajanan Khas Bandung dengan Cita Rasa Istimewa.
Diakses pada 3 Mei 2023 dari https://www.fimela.com/lifestyle/read/3853913/sejarah-batagor-
jajanan-khas-bandung-dengan-cita-rasa-istimewa
Monica A.S. (2022). Berikut Ini Penjelasan dan Beberapa Contoh Wawancara Bahasa Sunda!.
Diakses pada 3 Mei 2023 dari https://www.sonora.id/read/423543059/berikut-ini-penjelasan-
dan-beberapa-contoh-wawancara-bahasa-sunda
Tysara L. (2021). Tujuan Wawancara Paling Utama, Fungsi, Jenis-Jenis, dan Cara
Melakukannya. Diakses pada 3 Mei 2023 dari
https://www.liputan6.com/hot/read/4563684/tujuan-wawancara-paling-utama-fungsi-jenis-jenis-
dan-cara-melakukannya