Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Pada makalah sederhana ini kami
memberikan sebuah judul yakni “Wawancara eksklusif bersama tokoh wanita inspiratif yang
bergerak di bidang pendidikan’’. Disini kami akan memberikan penjelasan sederhana
mengenai hal yang menyangkut wawancara hingga pelaporannya.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah
membimbing kami dan mencurahkan ilmu kepada kami agar kami dapat menjadi orang yang
berguna bagi bangsa, dan agama kami sendiri..
Dengan hadirnya makalah ini kami mempunyai harapan agar nantinya makalah ini
dapat menjadi suatu sumber informasi tertulis yang dapat berguna bagi kita semua.
A. Latar Belakang
Apabila kita mengkaji tentang wawancara, tentunya kita akan membahas tentang proses
tanya jawab. Bukan hanya itu saja, wawancara sendiri memiliki makna yang penting yakni
suatu kegiatan yang dilakukan untuk menggali informasi dari narasumber.
Kegiatan wawancara yang dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan informasi
semata, melainkan juga dapat menguji mental kita untuk bertanya dengan orang lain, apalagi
bukan orang yang kita kenal.
Di dunia jurnalistik, wawancara merupakan suatu modal utama bagi jurnalis untuk
mendapatkan informasi. Informasi yang kita dapatkan dari hasil wawancara nantinya dapat
kita ubah menjadi suatu narasi agar penyampaiannya kepada khalayak dapat dimengerti.
Mengingat bahwa wawancara itu penting untuk menggali informasi, maka oleh karena
itu kami mengangkat judul pada makalah ini yaitu “Wawancara eksklusif bersama tokoh
wanita inspiratif yang bergerak di bidang pendidikan”.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembaca memahami makalah ini, maka kami akan membatasi
pembahasan dalam makalah yang sederhana ini. Sehingga maksud dan tujuan kami sampai
kepada pembaca. Adapun batasan masalah yang akan kami paparkan adalah sebagai berikut :
- Apa itu wawancara ?
- Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan wawancara ?
- Bagaimana cara menyajikan hasil laporan wawancara ?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif
kepada pembaca tentang cara memperoleh informasi dengan metode malakukan wawancara
kepada narasumber.
Disamping itu kami juga berharap dengan adanya makalah ini, penilai kiranya
memberikan nilai yang baik . Sehingga penilaian objektif yang diberikan dapat memotivasi
kami untuk kedepannya menjadi seorang guru professional ataupun kepala sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dengan pewawancara untuk menggali informasi yang dibutuhkan pewawancara
yang didapat dari narasumber.
Wawancara dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Wawancara bebas, yaitu pewawancara tidak menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu
kepada narasumber dikarenakan beberapa faktor seperti suasana.
2. Wawancara terpimpin, yaitu pewawancara telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan
untuk diajukan kepada narasumber sebelum kegiatan wawancara dimulai.
Dalam melakukan suatu wawancara, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh
pewawancara, antara lain :
Posisi duduk harus sopan ( jangan bersikap menentang ).
Membuat wawancara dengan salam pembuka, perkenalan diri, dan asal lembaga.
Suara haruslah jelas agar dapat ditangkap oleh narasumber.
Jangan memberikan pertanyaan yang dapat menyinggung ataupun menyudutkan
narasumber.
Penyelaan dalam wawancara dapat dilakukan setelah narasumber memberikan
penjelasan.
Menutup wawancara dengan salam penutup dan berterima kasih kepada narasumber
atas informasi yang diberikan.
Bentuk wawancara yang dilakukan tidaklah harus pewawancara dan narasmber bertatap
muka langsung, melainkan ada cara lain, seperti :
· Wawancara pribadi
· Wawancara telepon
· Wawancara kelompok
· Wawancara spontan
Dalam melakukan wawancara, haruslah kita mencatat apa saja jawaban dari narasumber
tentang masalah yang sedang dibicarakan. Mencatat pokok-pokok jawaban dari narasumber
tentunya penting, agar informasi yang diberikan dapat diingat dan dengan mudah untuk
dijadikan suatu narasi oleh pewawancara agar penyampaian informasi dari narasumber dapat
dengan mudah dipahami. Dalam menulis jawaban dari narasumber, sebaiknya pewawancara
haruslah memperhatikan :
· Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan
membuat cerita tersebut hidup. Seolah olah narasumber langsung bercerita pada setiap
pembaca. Keterangan mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk
melihat narasumber ketika diwawancarai.
· Kejadian-kejadian, keterangan-keterangan, dan pendapat-pendapat yang diberikan
narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam
penyampaiannya.
· Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi,
hiburan, bimbingan praktis, atau laporan.
B. Langkah-Langkah Melakukan Wawancara
Dalam melakukan suatu wawancara, haruslah kita ketahui bagaimana langkah-langkah untuk
melakukannya, agar pewawancara tidak salah ketika melakukannya.
Langkah-langkah dalam melakukan wawancara adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan
wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan
yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada
informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan
berhasil.
2. Menyiapkan daftar pertanyaan
Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari
informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam
dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan
jawaban dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan
daftar pertanyaan dalam wawancara.
a. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang
lebih mengerti.
3. Melakukan wawancara
Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa
tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan
baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu
kalian dalam berwawancara agar bisa berhasil.
a. Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber,
kapan dan dimana narasumber bersedia diwawancarai.
Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada
narasumber.
b. Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan
kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang
ramah dan bersahabat.
c. Tahap inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan
perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang
memojokkan atau menginterogasi.
d. Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan
menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas
waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.
4. Melaporkan hasil wawancara
Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan
hasil wawancara.
a. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
b. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri.
c. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
d. Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan identitas narasumber.
C. Contoh Wawancara
Berikut ini adalah contoh wawancara
Tema : Wawancara eksklusif bersama tokoh wanita inspiratif yang bergerak di
bidang pendidikan
Dialog wawancara