Anda di halaman 1dari 7

Tugas Wawancara

Diposkan oleh Faloveni ajja |

undefined
undefined
1.

2.

1.

2.
3.

4.

1.

2.

Pendahuluan
Selamat bergabung di Modul Pembelajaran SMA bab wawancara. Dalam bab ini, Anda akan
mempelajari bagaimana cara wawancara yang baik dan santun serta bagai mana cara menulis
wawancara dengan baik. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Anda mampu:
a. Menentukan topik wawancara
b. Menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi.
a. Menuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan ejaan dan tanda baca yang
benar.
Supaya materi tersampaikan dengan baik, maka Anda di tuntut untuk membaca modul
pembelajaran SMA ini berulang-ulang dan mengerjakan seluruh pelatihan yang ada di dalamnya.
Semoga dengan modul ini anda benar-benar terbimbing untuk dapat menulis hasil wawancara ke
dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat.
Materi
Pengertian Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan
komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab)
secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung (I.Djumhur dan Muh. Surya, 1985).
Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan data anak atau orang tua dengan
mengadakan hubungan secara langsung dengan informan (face to face relation) (Bimo
Walgito,1987). Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari
seorang murid secara lisan (Dewa Ketut Sukardi, 1983). Wawancara informatif adalah suatu alat
untuk memperoleh fakta/data informasi dari murid secara lisan. Dengan tujuan mendapatkan data
yang diperlukan untuk bimbingan (WS.winkel,1995).
Macam Wawancara
Ada bermacam-macam jenis wawancara sesuai dengan tujuannya,jumlah orang yang
diwawancarai, menurut peranan yang dimainkan, menurut sifatnya dalam wawancara.
Menurut tujuannya, wawancara dapat dibedakan menjadi;
The employment interview, yaitu interviu yang ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai
mana sifat-sifat yang dipunyai oleh seseorang terhadap kriteria yang diminta oleh suatu
emplymen,
Informational interview, yaitu interviu yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan,
Administrative interview, yaitu interviu yang dijalankan untuk keperluan administrasi, misalnya
untuk kesejahteraan organisasi, untuk mendapatkan perubahan-perubahan di dalam tindakannya
(change in behavior),
Counseling interview, yaitu interviu yang dijalankan untuk keperluan konseling. Interviu ini khas
dipergunakan dalam proses konseling.
Menurut jumlah orang yang diwawancarai, wawancara dapat dibedakan menjadi:
Wawancara perorangan/individu yaitu wawancara yang dilakukan secara perorangan,yang
menyangkut masalah-masalah pribadi yang dialami oleh subjek wawancara, misalnya: wawancara
antara seorang klien dengan seorang petugas bimbingan.
Wawancara kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan secara kelompok (lebih dari satu orang),
misalnya: antara petugas bimbingan dengan seluruh siswa kelas X.
Menurut peranan yang dimainkan, wawancara dapat dibedakan menjadi:

1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.

The non directive interview, yaitu wawancara yang kurang terpimpin dan kurang mendasarkan
atas pedoman-pedoman tertentu, biasanya digunakan dalam proses konseling.
The focused interview, yaitu wawancara yang ditujukan kepada orang-orang tertentu yang
mempunyai hubungan dengan objek-objek yang diselidiki.
The repeated interview, yaitu wawancara yang berulang. Interviu ini terutama digunakan mencoba
mengikuti perkembangan yang tertentu terutama proses sosial.
Berdasarkan sifatnya, wawancara dibedakan menjadi:
Wawancara langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seorang untuk memperoleh
keterangan mengenai orang tersebut.
Wawancara tidak langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seorang untuk memperoleh
keterangan mengenai orang lain.
Wawancara insidentil, yaitu wawancara yang dilakukan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
Wawancara berencana, yaitu wawancara yang dilakukan secara berencana pada waktu yang telah
ditetapkan (http://www.google.com, materi x wawancara).

2.1 Bagian Wawancara


Dalam wawancara terdapat bagian-bagian tertentu yang dapat dipandang sebagai bagaian dari
wawancara:
a. Permulaan atau pendahuluan wawancara
Pada bagian ini terutama ditujukan untuk mendapatkan hubungan yang baik (dalam
mengadakan kontak pertama) antara interviewer dengan interviewe dan biasanya diisi dengan
menyampaikan maksud dan tujuan dari interview itu. Peranan bagian ini penting, karena dengan
mengadakan kontak yang pertama ini akan memberikan gambaran tentang jalannya interview
selanjutnya. Kalau telah terjadi hubungan yang baik dan timbul perasaan saling mempercayai,
maka hal ini telah merupakan sumbangan yang besar artinya dalam perkembangan interview
selanjutnya.
b. Inti interviu
Bagian ini merupakan bagian di mana maksud dan tujuan interview harus dapat dicapai. Bila
maksud dan tujuan untuk mengumpulkan data tentang latar belakang sosial, maka pada bagian ini
maksud itu harus bisa dicapai.
c. Akhir interviu
Bagian ini merupakan bagian di mana interview mulai berakhir. Interview dapat ditutup dengan
mengadakan penyimpulan tentang apa yang telah dibicarakan, misalnya dalam konseling interviu.
Kadang-kadang interviu ditutup dengan menentukan waktu kapan interviu itu dilanjutkan lagi, bila
masih dibutuhkan mengadakan interviu lagi.
2.2 Langkah-Langkah Wawancara
Pedoman/petunjuk wawancara secara garis besar, sebagai berikut;
a. Persiapan
1) Menentukan tujuan
2) Menetapkan bentuk pertanyaan (pertanyaan bebas atau terpimpin)
3) Menetapkan responden yang diperkirakan sebagai sumber informasi
4) Menetapkan jumlah responden yang akan diwawancarai
5) Menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara
6) Mengadakan hubungan dengan responden
b. Pelaksanaan
1) Memilih pertanyaan yang benar-benar terarah dan dibutuhkan dalam rangka mengumpulkan
informasi
2) Mengadakan wawancara
c. Penutup

1) Menyusun laporan wawancara secara sistematis


2) Mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan wawancara
3) Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan wawancara itu
(http://www.google.com, materi x wawancara).
2.3 Hal yang harus Diperhatikan dalam Wawancara
Dalam mengadakan wawancara ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara dapat
mencapai hasil yang baik, antara lain;
a) Orang yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai latar belakang apa yang akan
ditanyakan perlu dipersiapkan sebaik-baiknya, agar wawancara dapat berlangsung dengan lancar,
sistematis , dan teratur
b) Pewawancara harus menjelaskan sebaik-baiknya apa maksud serta tujuan wawancara tersebut.
c) Dalam wawancara harus ada hubungan yang baik. Hubungan yang baik ini merupakan
sumbangan yang besar didalam jalannya wawancara yang akan dicapai
d) Pewawancara atau pembimbing harus mempunyai sifat dapat dipercaya, rahasia dari individu
yang diwawancarai atau klien harus disimpan dengan baik, sebab kalau tidak demikian, klien tidak
akan mengutarakan sesuatu kepada wawancara dengan terbuka
e) Pertanyaan hendaknya diajukan dengan hati-hati, teliti, dan kalimatnya harus jelas
f) Bahasa yang digunakan pewawancara harus disesuaikan dengan kemampuan yang diwawancara
g) Sekalipun pertanyaan telah dipersiapkan terlebih dahulu supaya sistematis, tetapi dalam
memberikan pertanyaan jangan sampai kaku, masing-masing pertanyaan dapat diperluas kepada
hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan itu
h) Pewawancara atau pembimbing harus menjaga jangan sampai ada waktu diam yang terlalu
lama. Hal yang demikian akan mematikan suasana wawancara
i) Pewawancara harus mengadakan kontrol didalam wawancara. Kalau ada hal-hal yang
bertentangan satu dengan yang lainnya perlu pewawancara mencari ketegasan
j) Pertanyaan-pertanyaan untuk mengadakan kontrol diajukan setelah wawancara sampai pada
suatu titik tertentu. Jadi jangan sampai memotong pembicaraan, karena ini akan mengganggu
jalannya wawancara
k) Lamanya waktu wawancara tergantung pada masalahnya. Tetapi pada umumnya waktu
wawancara sekitar 30 menit merupakan waktu yang cukup.
l) Di dalam wawancara hendaknya dihindari kata aku dari pewawancara atau pembimbing
m) Individu yang sukar berbicara tidak boleh dipaksa untuk memberikan keterangan atau
penjelasan dengan panjang lebar
n) Tidak terlalu banyak membuat catatan selama wawancara berlangsung. Selalu minta ijin pada
individu untuk membuat catatan seperlunya. Hal ini seharusnya dihindari.
o) Menghindari pertanyaan yang sugestif, yang mendorong narasumber untuk memberikan
jawaban yang baik dan hindarkan pertanyaan yang hanya menuntut jawaban ya atau tidak
(http://www.google.com, materi x wawancara)
2.6 Contoh Wawancara
Penggalan teks wawancara sebagai berikut:
Topik : Makam Bung Karno
Tujuan : Memperoleh informasi rencana pemugaran makam Bung Karno.
Pewawancara : Benarkah kawasan Bung Karno akan dipugar lagi, Pak?
Narasumber : Benar.
Pewawancara : Bukankah dulu sudah pernah dipugar? Mengapa sekarang ada rencana
pemugaran lagi?
Narasumber : Memang, tepatnya sewindu setelah Ir. Soekarno wafat, kompleks makam Bung
Karno dipugar. Pemugaran yang sekarang tentunya berbeda dengan yang sudah pernah
dilakukan.
Pewawancara : Apa yang melatarbelakangi pemugaran makam Bung Karno kali ini,Pak?
Narasumber : Keberadaan peziarah di kota Blitar, tempat makam Bung Karno, masih sekadar

berkunjung atau berziarah saja. Seiring dengan perkembangan zaman dan pergantian generasi
bukan tidak mungkin generasi mendatang mengenal sosok dan pemikiran Bung Karno. Berdasrkan
pemikiran itulah Pemerintah Kota Blitar segera mencari upaya antisipasi.
Pewawancara : Bagian mana yang akan mengalami pemugaran, Pak?
Narasumber : Pemugaran yang direncanakan kali ini lebih pada unsur melengkapi pemugaran
terdahulu. Pemugaran kali ini difokuskan pada pembangunan perpustakaan Bung Karno.
(Sumber: Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VIII2, 2006)
2.7 Paragraf
2.7.1 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang cara
penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama
pada baris pertama masuk ke dalam satu tab. Paragraf disebut juga alinea. Alinea adalah bagian
wacana yang mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap dalam ragam tulisan yang ditandai pada
baris menjorok ke dalam (Tim Prima Pena, KBBI).
2.7.2 Jenis Paragraf
Bagian dari suatu karangan/tulisan disebut dengan paragraf. Sebuah paragraf ditandai adanya
suatu gagasan yang lebih luas daripada kalimat. Oleh karenanya, pada umumnya paragraf terdiri
atas sejumlah kalimat yang saling bertalian untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu.
Berikut ini beberapa jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya;
a. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf lalu
diikuti oleh kalimat pendukung terhadap gagasan utama tersebut (urutan umum-khusus).
Contoh;
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami dampak adanya krisis ekonomi adalah
pertanian. Hal ini dapat dilihat adanya pertumbuhan yang mengesankan di bidang perkebunan
sebanyak 6,5 persen, di bidang kehutanan sebanyak 2,9 persen, dan di bidang perikanan
sebanyak 6,6 persen. Kontribusi sector pertanian terhadap produk domestik meningkat dari 18,1
persen menjadi 18,4 persen. Padahal, selama kurun waktu 30 tahun terakhir, pangsa pasar sektor
pertanian merosot dari tahun ke tahun (Rohmadi, dkk, 2008:113).
(Sumber: Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA/MA Kelas XII Program Bahasa, BSE, 2008)
b. Paragraf induktif
Paragraf jenis ini gagasan utamanya diletakkan pada akhir paragraf (urutan khusus-umum).
Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf induktif memiliki cirri-ciri sebagai berikut;
1. Letak kalimat utama di akhir paragraf
2. Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh;
Tokoh kartun Shinchan dianggap tidak dapat dijadikan model yang baik untuk anak-anak, baik di
Indonesia maupun di negerinya sendiri. Banyaknya protes yang ditujukan kepadanya melalui surat
pembaca di berbagai media cetak. Hal itu kebanyakan dilakukan oleh ibu-ibu. Mereka menyatakan
bahwa Shinchan mempunyai kelakuan negatif yang ternyata banyak diikuti oleh anak-anak. Tokoh
Shinchan, di mata para ibu di Indonesia merupakan setan kecil penebar virus.
(Sumber: Bahasa dan Sastra Inddonesia Untuk SMA/MA Kelas XII Program Bahasa, BSE, 2008)
c. Paragraf deduktif-induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf terbentuklah paragraf
deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali
gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh;
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat, murah, dan sehat.
Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat.
Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung merapi sangat menarik perhatian para
ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukkan bahwa pemerintah berusaha

membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
(http://www.google.com, jenis paragraf)
d. Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimat
yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat terjadi akibat sulitnya menentukan
kalimat topik, karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini
sering dijumpai dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan
fiksi.
Contoh;
Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan
menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan
pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.
(http://www.google.com, jenis paragraf)
Unsur Paragraf
Paragraf merupakan satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang
dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya
kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima dengan jelas oleh pembaca maka
paragraf harus tersusun secara logis sistematis. Berikut ini unsur-unsur paragraf, yaitu;
a. Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok biasanya
berupa kata, frasa, atau klausa.
b. Kalimat utama/pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf.
Biasanya berisi suatu pernyataan yang akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat yang lain dalam
bentuk kalimat penjelas.
c. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau rincian dari
kalimat pokok suatu paragraf.
Syarat Menulis Hasil Wawancara
Menurut Darma (dalam Andriani 2008:18) syarat-syarat menulis hasil wawancara adalah;
1) Penulisan hendaknya memperhatikan ejaan dan tata bahasa baku
2) Penulisan hendaknya tidak menimbulkan penafsiran yang terlalu jauh (berlebihan) batas hasil
wawancara
3) Memilih informasi yang penting dan relevan dengan masalah yang telah dirumuskan
4) Penulis hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama baik narasumber
Menuliskan Hasil Wawancara dalam Paragraf
Wawancara diartikan sebagai proses tanya jawab dengan seseorang narasumber untuk dimintai
keterangan dan pendapatnya mengenai suatu hal. Melalui wawancara, kita berusaha menggali
informasi sebanyak-banyaknya, berkaitan dengan apa yang akan kita tulis atau sajikan. Hal
penting yang harus kita perhatikan selama proses wawancara adalah mencatat pokok-pokok
pembicaraan. Selanjutnya, berdasarkan pokok-pokok hasil wawancara ditulis dalam bentuk
rangkuman.
(Sumber: Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VIII2, 2006)
Contoh rangkuman hasil wawancara;
Persiapan Indonesia di Olimpiade Fisika
Yohanes Surya, fisikawan Indonesia, telah berjasa membuka jalan bagi bangsa Indonesia untuk
memasuki fase renaisans. Beliau akan mempersiapkan tim Indonesia mengikuti olimpiade fisika
tahun mendatang. Dia akan persiapkan adanya konsep mengatur diri sendiri. Dalam artian bahwa
tim Indonesia mempersiapkan diri sendiri untuk belajar sendiri tanpa mengikuti pola Amerika yaitu
mencomot dari beberapa sekolah. Di Amerika Serikat, kesadaran belajar sendiri sudah begitu
besar. Orang pasti akan belajar walaupun tidak disuruh. Di Indonesia belum bisa seperti itu kata
Pak Yohanes.
Selanjutnya, di pelatihan beliau hanya memberi fasilitas, anak belajar sendiri. Pak Yohanes akan
memberikan buku supaya tim bisa mengatur diri sendiri dan mencapai hasil maksimal. Ada enam

buku yang akan dibagikan, yang isinya soal dan penyelesaian bahan yang akan diujikan di
olimpiade, serta soal mekanika dan elektromagnetik. Beliau akan sebarkan buku yang rencananya
selesai tahun 2005 itu keseluruh Indonesia. Semua orang bisa dapat, bisa belajar sendiri. Pada
saat itu, kompetisinya sungguhan. Target saya tahun 2006, Indonesia juara dunia. Nanti, kita lihat
hukum pangkat akan berlaku karena setelah juara dunia, saya mau murid mengatur dirinya
sendiri, Pak Yohanes tambahkan.
3. Pelatihan
1. Perhatikan beberapa petikan wawancara berikut!
1) Saya terimakasih atas kesediaan ibu untuk saya wawancarai
2) Kendala apa saja yang bapak hadapiselama bekerja dipuskesmas ini?
3) Saya merasa bahwa keterangan dari ibu tidak sesuai dengan fakta dilapangan.
4) Saya bosan dengan jawaban ibu setiap kali bertanya tentang persoalan ini. Adakah jawaban
yang lain?
Kalimat wawancara yang santun adalah.
a. 1
b. 2
c. 3
d.4
Jawaban : (a. 1)
2. Pertanyaan wawancara harus mengacu pada.
a. Situasi
b. Topik
c. Tujuan
d. Narasumber
Jawaban : ( b. Topik )
3. Yang merupakan cirri paragraph induktif adalah.
a. Letak kalimat uatama di awal paragraf
b. Bersifat umum-khusus
c. Letak kalimat utama di tengah paragraf
d. Letak kalimat utama di akhir paragraf
Jawaban : ( d. Letak kalimat utama di akhir paragraf )
4. Paragraph yang mempunyai pola umum-khusus disebut.
a. Paragraf induktif
b. Paragraf deduktif
c. Analogi
d. Sebab-akibat
Jawaban : ( b. Paragraf deduktif)
5. Orang yang sukses adalah orang yang mampu menangkap sebuah peluang itu untuk meraih
keberhasilan. Kemampuan membaca dan memanfaatkan peluang itulah yang menghantar rahayu
s. Purnami, lulusan universitaspadjajaran bandung, sampai kepada kesuksesan menjadi
pengusaha salon keliling yangmemberikan pelayanan door to door. Paragraf di atas adalah
a. Paragraf dediktif
b. Paragraf induktif
c. Paragraf campuran
d. Paragraf deduktif-induktif
Jawaban : ( a. Paragraf dediktif )
B. Soal Uraian
1. Apakah yang dimaksud dengan wawancara?
Paragraf berikut untuk pertanyaan nomor 2-3!
Perhatikan paragraf berikut!

Pada hakikatnya, pendidikan berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa proses
transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi, dan keterampilan. Pelaksanaan proses adalah
pendidikan dalam fungsi dan lingkungan masing-masing. Penerima proses adalah siswa yang
sedang tumbuh dan berkembang menuju ke arah kedewasaan kepribadiannya.
2. Tulislah kalimat utama paragraf di atas!
3. Paragraf di atas termasuk paragraf apa!
4. Bacalah teks wawancara berikut kemudian tulislah hasil wawancara menjadi sebuah laporan!
Wartawan : Apa masalah mendasar pada sektor kelistrikan itu?
Dirut PLN : Jelas sektor listrik ini sekarang kekurangan pendanaan.
Besar pendapatan dari penghematan yang dilakukan tidak sebanding dengan peningkatan
kebutuhan maka harus digali sumber-sumber pendapatan lain, bisa dari konsumen atau dari
pemerintah. Sejak 1997 sudah rugi. Tahun kemarin kita sempat laba, tapi tahun ini kembali rugi
karena faktor BBM.
Wartawan : PLN rugi atau dibuat rugi?
Dirut PLN : Sejak 2001 hingga 2004 kemarin, PLN selalu direncanakan rugi. Sebab pemerintah
sebagai penentu kebijakan tarif mempertimbangkan kondisi sosial politik masyarakat. Meskipun
kita rugi, kita tetap harus investasi.
Wartawan : Mengapa begitu?
Dirut PLN : Sebab, tanpa investor baru, kita tidak mungkin bisa mengejar permintaan. PLN harus
bisa untung. Untuk bisa stabil, memang salah satu langkahnya adalah kenaikan tarif sesuai
dengan nilai keekonomian (Anindyarini, dkk, 2008:56)
(Sumber: Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas IX bse, 2008)

Jawaban Soal Uraian :


Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan
komunikasi dengan sumber data.
2. Pada hakikatnya, pendidikan berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa proses
transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi, dan keterampilan.
3. Paragraf Dediktif
4. Masalah yang terjadi pada sektor kelistrikan dikarnakan kekurangan dana karena tidak
seimbangnya antara besar pendapatan dari penghematan yang dilakukan.
1.

Anda mungkin juga menyukai