Anda di halaman 1dari 18

Wawancara Survey

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Wawancara


Dosen Pengampu: Zulfa Indira Wahyuni, M. Psi

Disusun Oleh:

Kelompok 3 / 5C

1. Shinta (11170700000025)
2. Muhammad Adiffatiha Ananda Putra (11170700000088)
3. Sharfina Nur Azizah (11170700000165)
4. Andi Muhammad Trimardianto Parowung (11170700000173)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyeyang. Puji
syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah Psikologi Wawancara yang berjudul “Wawancara
Survey”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penyusunan makalah sudah kami lakukan sebaik mungkin dengan dukungan dari banyak
pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kami
dalam rangka menyelesaikan makalah ini.

Tidak lepas dari semua itu, kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa, serta aspek-aspek lainnya. Maka kami
mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca guna menambah wawasan dan pengetahuan.

Ciputat, 27 Oktober 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


“Sumpah pemuda, mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia” hari sumpah pemuda adalah
hari yang begitu berarti dan bersejarah bagi kita. Menjadi hari dimana diikrarkannya sumpah
pemuda yang merupakan tonggak utama dalam memberikan semangat serta gerakan nyata
pemuda-pemudi Indonesia untuk menegakan berdirinya Negara Indonesia. Selain 17 Agustus yang
menjadi hari sakral Indonesia sebagai bentuk rasa syukur dan bangga nya bahwa Indonesia bebas
dan terbebaskan dari belenggu penjajah adapun tanggal 28 Oktober yang menjadi bentuk rasa
antusiame para pemuda dalam mengikrarkan diri sebagai sebuah Negara.

Harapan-harapan disetiap tahunnya selalu teriring. , harapan pada pemuda-pemudi


Indonesia memiliki inovasi, gerakan, hidup dan menjadi penegak bangsa serta ikut andil dalam
kebijakan pemerintah sangatlah penting. Namun di era nya saat ini masih banyakan para pemuda-
pemudi peka terhadap kondisi Negara nya? Sedangkan tantangan sebenarnyalah ada dipundak para
pemuda-pemudi bangsa Indonesia,

Dengan ini survey dilakukan kepada para pemuda-pemudi dalam memperingati hari
sumpah pemuda dan membuktikna adakah gerakan-gerakan dan aski nyata mereka terhadap
bangsa Indonesia serta angan apa yang mereka ingin capai dalam memajukan Indonesia.
Wawancara survey ini juga dibuat untuk melihat seberapa besar dan banyakah para pemuda-
pemudi yang peka terhadap kondisi lingkungan negaranya.

Diharapkan wawancara survey ini menjadi acuan serta refrensi bahwa Indonesia bukan
hanya butuh rasa cinta terhadap Negara namun perlu juga sikap dan aksinya kita selaku pemuda
pemudi Indonesia.

1.2 Jenis Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan adalah Wawancara Survey

1.3 Tema

Tema untuk wawawancara ini yaitu peringatan hari Sumpah Pemuda


1.4 Tujuan

Wawancara ini dilakukan untuk mensurvei seberapa jauh pengetahuan dan penilaian
pemuda pemudi Indonesia mengenai hari Sumpah Pemuda.

1.5 Interviewer

Interviewer dalam wawancara ini adalah Andi Muhammad dan Sharfina Nur Azizah
sebagai team survey.

1.6 Interviewee

Interviewee dalam wawancara ini adalah Shinta dan Adiffatiha sebagai pemuda-pemudi
bangsa Indonesia.

1.7 Setting

Setting dalam wawancara ini berada di lapangan upacara saat memperingati hari Sumpah
Pemuda.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Wawancara Survey

Wawancara survei adalah suatu teknik mengumpulkan informasi dari responden dengan
cara menanyakan sejumlah pertanyaan terstruktur kepada responden. Kunci dari pengumpulan
informasi adalah pada proses wawancara. Kecakapan pewawancara dalam berinteraksi dengan
responden ikut menentukan kualitas informasi yang dikumpulkan. Pewawancara memiliki tugas
pokok untuk membuat responden dapat berpartisipasi dalam survei dan mencatat informasi dari
responden.

2.2 Mempersiapkan Wawancara

Persiapan secara menyeluruh merupakan hal penting jika ingin melakukan wawancara
survei secara efektif. Tidak ada model umum dari wawancara survei, karena menurut Denzin &
Lincoln (1994) interview merupakan suatu percakapan, seni tanya jawab dan mendengarkan. Ini
bukan merupakan suatu alat yang netral, pewawancara menciptakan situasi tanya jawab yang
nyata. Dalam situasi ini jawaban-jawaban diberikan. Maka wawancara menghasilkan pemahaman
yang terbentuk oleh situasi berdasarkan peristiwa-peristiwa interaksional yang khusus. Metoda
tersebut dipengaruhi oleh karakteristik individu pewawancara, termasuk ras, kelas, kesukuan, dan
gender.

a. Tentukan Tujuan

Mulailah dengan memutuskan secara tepat mengapa akan melakukan sebuah wawancara.
Informasi apa yang ingin di dapatkan seperti fakta, opini, perasaan, kesaksian dan sebagainya.
Tujuan yang jelas sangat penting untuk mengetahui cakupan wawancara, memilih responden dan
memutuskan kapan dan dimana melakukan wawancara.

Situasi mungkin akan mempengaruhi tujuan yang telah dibuat. Faktor situasional seperti
keseriusan masalah, Ketersediaan sumber, dan peristiwa yang baru terjadi dapat menentukan
kepentingan dari wawancara, berapa lama wawancara dilakukan dan apa yang dapat ditanya sesuai
etika dan hukum.

2
Selain itu, produk juga akan mempengaruhi tujuan. Jika menyangkut soal produk, mungkin
akan mempengaruhi berapa banyak wawancara yang akan dilakukan, cakupan setiap wawancara,
interviewee, ragam informasi yang dibutuhkan, dan pertanyaan yang akan ditanyakan.

b. Meneliti Sebuah Topik

Pertama, Membangun hubungan baik dengan responden, hal ini pewawancara membuat
responden dapat merasa terbantu untuk membuat perannya, dapat memahami instruksi yang
diberikan secara jelas, memperkuat kinerja, dan menyiapkan sikap yang ramah dan bersahabat
serta masih dalam batas interaksi sosial yang profesional.

Kedua, Mempertahankan kenetralan, pewawancara tetap bersikap obyektif, dan


profesional, karena sikap pewawancara akan mempengaruhi persepsi responden mengenai sebuah
pertanyaan.

Ketiga, Mempertahankan diri dan menjelaskan tujuan survei, kehadiran pewawancara


pertama kali dengan kandidat responden adalah tugas yang tidak ringan karena saat itulah kontrak
pertama kali untuk berinteraksi dengan responden.

Keempat, Mengajak responden bekerjasama, pewawancara mempunyai sikap peka


terhadap situasi wawancara, melakukan pendekatan manusiawi, melalui sikap empati dan segera
menyesuaikan diri dengan responden dan dapat menerima sebagaimana adanya.

Kelima, Probing adalah teknik yang digunakan oleh pewawancara untuk merangsang
pikiran responden sehingga memperoleh informasi lebih banyak, dalam hal ini pewawancara harus
mampu komunikatif, rileks, interaktif, akrab dan kritis tapi tidak memojokkan responden dan tidak
bernada interogasi.

Keeanam, Mencatat hasil wawancara, suatu pengisian kuesioner yang baik harus hanya
mencatat apa yang dikatakan responden, tidak menafsirkan jawaban, dengan catatan

c. Menata Wawancara

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

 Pedoman Wawancara

3
Ketika akan melakukan penelitian tentang sebuah topik, tuliskan hal tersebut menjadi
beberapa area dan subarea yang mungkin akan dibentuk sebagai pedoman wawancara. Pedoman
ini dapat berupa garis besar gabungan dari topik besar, kata kunci dalam catatan atau pedoman
wawancara. Contoh, Siapa, apa, kapan, bagaimana, kenapa. Cakupan, kelengkapan, dan
kepentingan wawancara akan menentukan alur dan detail dari pedoman.

 Jadwal Wawancara

Bagi seorang interviewer yang sudah memiliki kemampuan tinggi hanya memerlukan satu
panduan dan dapat melakukan wawancara terstruktur. Jika tidak, maka kembangkan rencana
wawancara yang mengubah topik dan subtopik kedalam pertanyaan utama dan memberikan
pertanyaan menyelidik di tiap akhir pertanyaan. Fungsinya, agar kita tidak membuat pertanyaan
ditempat atau seketika dan agar dapat melontarkan pertanyaan secara cermat dan tepat. Namun,
Rencana wawancara juga dapat menghilangkan fleksibilitas dalam membuat pertanyaan baru
ketika dibutuhkan atau muncul kesempatan.

2.3 Memilih Interviewee dan Interviewer

a. Memilih Responden (Interviewee)

Gunakan empat kriteria berikut ketika memilih responden: Tingkat informasi,


ketersediaan, kemauan, dan kemampuan.

 Tingkatan informasi

Penting untuk kita untuk memastikan responden kita memiliki informasi yang dibutuhkan
atau tidak. Maka, tingkat keahlian pihak tersebut dalam pengalaman, pendidikan, pelatihan, dan
posisi sangatlah berpengaruh dalam memberikan pengetahuan superior atau keahlian yang
berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan.

Raymond Gorden menulis tentang siapa informasi kunci yang dapat memberi informasi
tentang situasi lokal, membantu dalam memilih dan menyatukan pengetahuan para responden, dan
menambahkan keamanan dalam kerjasama mereka.

 Ketersediaan

4
Sebuah sumber mungkin berada di luar jangkauan, bersedia hanya untuk beberapa menit
ketika kita membutuhkan wawancara mendalam atau tidak ada batas waktu hingga setelah batas
waktu.Pertimbangkan penggunaan telepon, konferensi video atau e-mail sebelum menyerah pada
responden.Jagan pernah berasumsi responden potensial tidak bersedia, oleh karenanya harus
tanyakan.

Hati-hati memberikan permintaan tentang topik, pertanyaan, subjek bebas dan komentar
off the record yang mungkin membuat seseorang menjadi pihak yang tidak bersedia memenuhi
permintaan kita dan menghancurkan spontanitas dari wawancara.

 Kemauan

Responden potensial mungkin tidak bersedia untuk bertemu dengan beragam


alasan.Mereka mungkin karena kurangnya rasa percaya terhadap interviewer atau organisasi,
profesi atau posisi. Ketakutan terhadap apa yang akan diungkap dalam wawancara merupakan hal
yang membuat partisipan khawatir.

Kita harus meyakinkan interviewee bahwasannya kita dapat dipercaya untuk kerahasiaan,
keakuratan, kelengkapan, dan keadilan dalam pelaporan. Pihak pelaku akan bekerjasama jika
memiliki ketertarikan pada kita, topik atau hasil dari wawancara. Jelaskan alasan ketertarikan
mereka akan lebih baik jika informasi dan kejadian diketahui. Kadang, kita pun harus berlaku
mengancam, tetapi harus tetap hati-hati dalam mengancam. Mereka dapat menghancurkan
wawancara, merusak hubungan, dan menghilangkan kontak di masa depan. Hati-hati juga pada
orang yang terlalu ingin diwawancarai. Pertimbangkan motivasi dan reputasi mereka.

 Kemampuan

Apakah interviewee yang potensial dapat memberikan informasi secara bebas dan
akurat?.Banyak responden potensial yang bersedia, tapi tidak mampu.Seperti daya ingat yang
buruk, dalam kondisi syok, bias, kebiasaan berbohong, memiliki kenangan yang buruk, dan
sebagainya. Beberapa responden bahkan telah mempelajari cara merespons, menghindar, dan
berkonfrontasi. Jadi, jika memungkinkan untuk mencari tahu kebiasaan responden. Pelajari
tentang pencapaian, kepribadian, reputasi, ketertarikan atau kebiasaan dirinya sendiri, akan lebih
baik lagi untuk mengumpulkan informasi yang jauh lebih akurat.

5
b. Memilih Pewawancara (Interviewer)

Pengaruh pewawancara (interviewer) dalam keberhasilan suatu survei dapat dilihat dalam
3 (tiga) kondisi,

1. Pewawancara memerankan suatu peranan yang utama di dalam tingkat jawaban


(response rate) yang diperoleh.

2. Pewawancara bertanggung jawab untuk menginisasi (initation) dan memotivasi


responden.

3. Pewawancara dapat menangani bagian-bagian interaksi wawancara dan proses tanya


jawab yang standar dan tidak bias.

Kunci sukses wawancara adalah pewawancara mampu mengajak responden untuk


berpartisipasi dalam wawancara, menjamin kerahasiaan serta berhasil menerangkan secara baik
tujuan yang dilakukan.

c. Hubungan Pewawancara dan Responden

Setelah kita melakukan penelitian dan menentukan responden dan pewawancara, kita dapat
memberikan gambaran akurat tentang hubungan yang akan terjadi saat wawancara. Banister dkk.
(dalam Poerwandari, 1998) wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk
memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan
dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal
yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain

Dimensi ini cenderung menjadi lebih fungsional daripada emosional dan bergantung pada
permukaan petunjuk seperti kesamaan, penampilan, dan perilaku nonverbal. Berhati-hatilah
terhadap hubungan sejarah dari semua pihak. Hubungan positif sangat penting bagi kesuksesan
dari wawancara yang paling sederhana karena mereka cenderung mengembangkan rasa saling
percaya, sikap, nilai, perasaan, dan lingkup pribadi.

2.4 Membuka Wawancara

6
Pembukaan yang solid sangat penting untuk memotivasi responden. Oleh karena itu,
rencanakan pembukaan dengan kepedulian besar, karena tingkat kepercayaan interviewee bermula
ketika saat melihat penampilan, sikap, suara, kata-kata, komentar dan pertanyaan. Disini juga
dimana tingkat kepercayaan antara dan dari resonden bermula seketika saat melihat penampilan,
sikap, suara, kata-kata, komentar, dan pertanyaan yang dikemukakan. Saling menghormati,
perbincangan ringan, pertanyaan pemecah ketegangan dan komentar bersahabat yang membuat
kedua pihak dapat membangun situasi dan siap untuk inti wawancara.

2.5 Melakukan Wawancara

Tujuan dari wawancara survei adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam di
mana hanya seorang interviewee yang dapat memberikannya. Maka dari itu, hal ini sangat penting
untuk tidak hanya berada pada interaksi level 1 wawancara, namun juga semakin dalam dan
beresiko pada interaksi level 2 dan level 3.

a. Menanyakan Pertanyaan

Pertanyaan adalah alat dalam mendapatkan informasi yang akan mendorong interviewee
menyediakan informasi dan inspirasi. Namun sayangnya, interviewer cenderung terlalu banyak
bertanya, sehingga hal inimembatasi interviewer dalam mendengarkan, mengobservasi, dan
berpikir.

b. Note Taking and Recording

Penggunaan secara bijaksana dalam memilih apa yang cocok untuk interviewer sesuai
dengan situasi, dan laporan yang akan disiapkan. Kurang dalam mencatat atau merekam dapat
menimbulkan kesuitan dalam mengulang kembali memori mengenai tanggal, nama, waktu, detail,
serta dialog yang akurat.

2.6 Menutup Wawancara

Tutup interview ketika telah mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau waktu yang
disediakan hanya terbatas. Jangan mengabaikan batasan waktu yang diberikan atau menekan
interviewee untuk memberikan waktu tambahan. Interviewee akan memberikan waktu tambahan
apabila ia merasa perlu menambahkan, namun apabila interviewee enggan untuk meneruskan

7
interview sebaiknya tutup interview dengan baik. Seorang interviewee haruslah berperan aktif dari
awal mulai hingga penutupan interview.

2.7 Menyiapkan Laporan atau Cerita

Dalam pembuatan laporan, penting sekali untuk melihat atau mengecek kembali informasi
yang disusun, hasil observasi yang didapatkan selama interview untuk mengevaluasi apakah
informasi yang didapatkan sudah cukup mendekati tujuan interviewer di awal. Hal ini termasuk
mengingat kembali proses interview, melihat kembali catatan, dan mendengarkan ulang hasil
rekaman.

2.8 Transkip Wawancara

Hiduplah Indonesia raya….

Pagi ini, Lantunan karya dari W.R. Supratman terdengar lantang menggema dan hangat disidut
lapangan bagi siapa saja yang mendengar. Tepat pada hari sumpah pemuda 28 Oktober 2019 ini
di desa Suka Permen para pemuda-pemudi melakukan upacara dalam memperingati hari Sumpah
Pemuda dan akhirnya inilah saat yang tepat melakukan survey untuk melihat seberapa besar rasa
cinta terhadap bangsa dan negaranya dan bagaiman peran para pemuda-pemudi Indonesia di era
milenial ini. Team survey pun datang dan mengahampiri para pemuda-pemudi yang berlalu lalang
using melaksanakan upacara bendera. Dilakukannya wawancara survey satu persatu, kelompok
perkelompok dan pada masanya, bertemulah team survey dengan Alex dan Maryam yang sedang
berdiri di dekat tiang bendera.

P1 : “Hallo, Selamat siang, ijinkan saya untuk memperkenalkan diri, saya Komeng, dan ini
rekan saya Sasa. Kami dari team survey Litbang Kempes. Jadi disini kami akan mengadakan survei
mengenai peringatan hari Sumpah Pemuda. Survei ini dilakukan untuk menentukan dan
mengetahui seberapa jauh pengetahuan, penilaian serta apakah pemuda-pemudi bangsa Indonesia
sudah melakukan aksinyata kepada bangsa sesuai alinea berlandaskan sumpah pemuda ini. Survei
ini memungkinkan akan menghabiskan waktu sekitar 5-10 menit. Jawaban anda akan saya jamin
kerahasiaannya kok. Apakah anda bersedia?” (f) (e-ex)

N1 : Ya, beta bersedia

P1 : Baiklah kalau begitu, mari kita mulai saja wawancara ini. Siapakah nama anda? (f)

8
N1 : Nama beta Alexander blender dan ini teman saya Maryam

P2 : Oke Alexander dan Maryam, pendidikan apakah yang sedang kalian tempuh saat ini? (f)
(tertutup)

N2 : S1 Psikologi di salah satu perguruan tinggi negeri di Ciputat

P2 : Berapakah usia kalian saat ini? (f) (tertutup)

N2 : Umur kami sekiranya sama-sama memasuki 20 tahun

P1 : Baiklah, saudara Alexander dan Maryam, apakah anda mengingat sebelumnya, bahwa
hari ini adalah hari Sumpah Pemuda? Lalu tahun berapakah peristiwa Sumpah Pemuda terjadi? (i)

N2 : Ya saya ingat hari ini adalah hari Sumpah Pemuda, pertama kali ada pada tahun 1928.

P2 : Apa anda hafal isi dari Deklarasi Sumpah Pemuda? (probing)

N1 : iya hafal, yang pertama itu “Kami puta-putri Indonesia bersumpah, bertumpah darah satu,
tanah air Indonesia, dua, kami putra-putri Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa Indonesia,
dan ketiga, kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

P1 : waa hebat sekali alex bisa hafal isi deklarasi sumpah pemuda, lalu bagaimana pendapat
anda tentang peran pemuda di era milenial ini terhadap bangsa dan negara? (o) (s)

N1 : Menurut saya, pemuda di era sekarang ini terhadap bangsa dan negara sudah cukup baik
perannya.

P1,P2 : hmmm (e-in)

N2 : cukup baik karena banyak pemuda khususnya pelajar dan mahasiswa yang sangat kritis
terhadap kondisi dan keadaan yang sedang dialami oleh bangsa saat ini. Banyak sekali para
pemuda-pemudi bangsa Indonesia yang melek akan kondisi saat ini bukti nyata yang telah dilukan
bukan hanya 1 ranah melainkan beberapa ranah seperti ikut andil dalam pendidikan, ekonomi,
inovasi, politik dan gerakan lainnya.

P2 : mmmm (e-in) (probing)

9
N1 : benar sekali, beta setuju dengan Maryam. Ditambah aski nyata berupa kritik-kritik dan
pendapat untuk para pemerintah saat ini. Membuat mereka para pemuda maju untuk mengutarakan
apa-apa yang mereka anggap masih perlu di perbaiki.

P2 : oke baik maryam dan alexander, saya turut bangga mendengarnya. Lalu bentuk kritis apa
yang sudah pemuda-pemudi lakukan kepada bangsa Indonesia? (penyaringan) (e-in) (o)

N1 : Dengan melakukan berbagai macam aksi dan demonstrasi terhadap kebijakan pemerintah
dan DPR yang merugikan rakyat dan bangsa sendiri.

P1,P2 : wah hebat sekali, lalu? (e-in) (o)

N2 : karena setiap pemerintahan perlu oposisi, bila taka da oposisi saat ini biarkan kami
menjadi oposisi nya

P2 : mmm lalu Apakah dengan itu berarti peran pemuda juga sebagai pengontrol jalannya
pemerintahan? (penyaringan)

N2 : Ya, tentu saja. Bukan hanya pemerintah kami segenap para bangsa pemuda-pemudi
Indonesia juga bertekad kuat untuk selalu mengharumkan Negara kami tercinta.

P2 : sangat menabjubkan, semoga apa yang diharapkan serta di cita-citakan segera tercapai
yaa alexander dan Maryam. Kalau begitu dengan skala 1-5 seberapa besar rasa cinta anda terhadap
Negara dan mengapa? (o) (s) (sekunder)

N2 :mm sekiranya 5, total. Tanpa turun harga. Karena setiap warga Negara berkah mencintai
bangsanya tanpa tapi dan tanpa ditekan. Rasa kecintaan ini ditanamkan untuk apa? Untuk
menjadikan para penerus memiliki cita-cita besar terhadap bangsa dan negaranya. Apalagi saat ini
bukan hanya saat nya menunggu, tapi yang bergeraklah yang dapa maju dan membuktikan bahwa
Indonesia tidak sendiri, kita, kami, semua, satu nusa dan satu bangsa. Bertekad kuat demi
keselarasan dan kejayaan bangsa.

P1 : sangat menarik, Menurut anda apakah itu semua sudah cukup mencerminkan semangat
sumpah pemuda? (E-in) (penyaringan) (s)

N1 : Ya, sangat cukup

10
P2 : Apakah ada cara lain yang dapat dilakukan pemuda saat ini untuk menjaga semangat cinta
tanah air dan bangsa Indonesia? Bagaimana caranya? (E-ex)

N2 : Ada, menurut saya, pemuda-pemudi Indonesia saat ini dapat melakukan itu dengan cara
mempelajari sejarah bangsa, hormat pada para pahlawan bangsa, belajar dengan tekun untuk
memajukan kecerdasan bangsa, dan mengamalkan nilai-nilai pancasila.

P1 : Lalu, bagaimana mengenai poin ketiga dari isi sumpah pemuda? (i) (primer)

N1 : Ya tidak kenapa-kenapa

P1 : Hmm, pada poin ketiga yang mengenai menjunjung tinggi bahasa persatuan, apakah anda
sudah mengamalkannya? (e-in)

N1 : Ya, beta sudah mengamalkannya, meskipun beta masih dengan logat daerah seperti ini
beta tetap memakai bahasa Indonesia, kecuali ketika berbicara dengan keluarga dirumah.

P1 : Bahasa apa yang sering anda gunakan dalam percakapan sehari-hari di lingkungan
masyarakat? (skala interval)

1. Bahasa Indonesia : _____


2. Bahasa Daerah : _____
3. Bahasa Inggris : _____
4. Bahasa Alay : _____
5. Bahasa Gaul : _____
6. Lain-lain : _____
N1 : 1. Bahasa Indonesia

P2 : Seberapa sering anda menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan anda sehari-
hari? (skala interval) (probing)

1. Selalu setiap hari :_____


2. Hampir setiap hari :_____
3. Jarang :_____
4. Tidak pernah : _____
N2 : 2. Hampir setiap hari

11
P2 : Apakah anda mendukung pengguanaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar di setiap
kalangan masyarakat? (probing) (i) (pengulangan)

N2 : Ya

P2 : Beredar kabar bahwa Bahasa Indonesia akan menjadi Bahasa Internasional, apakah anda
sangat setuju, setuju, kurang setuju, atau tidak setuju mengenai itu? Dan apa alasan anda? (i)

N2 : Ya beta setuju, karena beta menganggap bahasa Indonesia tidak kalah keren dengan
bahasa asing seperti bahasa inggris, prancis, mandarin, korea, dan lainnya. Banyak orang diluar
sana yang juga sedang belajar berbahasa Indonesia dan banyak juga yang mengapresiasi bahasa
kita.

P1 : Lalu, terakhir, menurut anda seberapa penting peran pemuda dalam menjaga persatuan
dan kesatuan NKRI? (e-in) (skala)

1. Sangat penting : _____


2. Penting : _____
3. Netral : _____
4. Kurang Penting : _____
5. Tidak Penting : ______
N1 : 1. Sangat Penting

P1 : Baiklah, kalian adalah para pemuda-pemudi yang sanagat amat memiliki tekad kuat
terhadap bangsa, sangatlah hebat, bahkan jawaban kalian membuat saya terharu. Kalian juga dapat
mengingat baik hari sumpah pemuda ini dan bagaimana sejarahnya, menanamkan semangat
sumpah pemuda, menjunjung tinggi bahasa indonesia dengan baik dan benar, mendukung
penggunaan bahasa indonesia di dunia internasional, serta menganggap sangat penting peran
generasi muda dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI ini, apakah saya benar? (o) (A)

N1,N2 : Ya kurang lebih seperti itu,

P 1 : Oke baiklah, itu semua pertanyan survei saya, mohon maaf apabila ada salah-salah kata, dan
terimakasih atas waktu dan jawaban yang anda berikan, selamat siang dan sampai jumpa.

12
Kuantitatif

O=5

E-in = 7

N = 23

F=4

S=3

Rumus Kuantitatif

O+E-in
𝒐 + 𝑬 − 𝒊𝒏
× 𝟏𝟎𝟎%
𝑵 − (𝑭 + 𝒔)

maka

𝟓+𝟕 𝟏𝟐
× 𝟏𝟎𝟎 = × 𝟏𝟎𝟎 = 𝟕𝟓%
𝟐𝟑 − (𝟒 + 𝟑) 𝟏𝟔

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah yang kami buat dan wawancara yang kami lakukan, wawancara
survei adalah kegiatan tanya dan jawab antara pewawancara dengan narasumber dengan tujuan
mengungkap data yang akurat tentang pengalaman dan pengetahuan responden, keyakinan dan
persepsi, perasaan positif dan negatid, perilaku masa lalu, masa sekarang, da masa depan, serta
sifat dan karakteristik pribadi dan juga statistik mengenai suatu topik yang direncanakan dan
terstruktur.

Hasil dari wawancara survei kami tentang pengetahuan sumpah pemuda, yaitu menurut
tingkat keefektifannya berdasarkan rumus kuantitatif dan kualitatif, nilainya mencapai 75%
DAFTAR PUSTAKA

Stewart, C. J. dan Willian B. Cash, J. 2012. INTERVIU: Prinsip dan Praktik Edisi 13.
Jakarta: Salemba Humanika.

Anda mungkin juga menyukai