Anda di halaman 1dari 9

TUGAS NARASUMBER

Dosen Pengampu : Dr.Dra. Ni Wayan Sariani Binawati,M.Ag


Disusun Oleh:
Kelompok 08
Anggota Kelompok: Nim Absen
1. Ni Kadek Ririn Wulandari 2111031030 04
2. Desak Raka Widnyani 2111031072 12
3. Ni Nyoman Prema Saraswati 2111031088 17
4. Ni Luh Andri Antari 2111031175 29
5. Si Ayu Made Widyantari 2111031223 34

FAKULTAS DHARMA ACARYA


UNIVERSITAS HINDU NEGERI
I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Pada makalah sederhana ini kami
memberikan sebuah judul yakni “Wawancara eksklusif bersama tokoh wanita inspiratif yang
bergerak di bidang pendidikan’’. Disini kami akan memberikan penjelasan sederhana
mengenai hal yang menyangkut wawancara hingga pelaporannya.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah
membimbing kami dan mencurahkan ilmu kepada kami agar kami dapat menjadi orang yang
berguna bagi bangsa, dan agama kami sendiri..
Dengan hadirnya makalah ini kami mempunyai harapan agar nantinya makalah ini
dapat menjadi suatu sumber informasi tertulis yang dapat berguna bagi kita semua.

Bali, 30 Maret 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Apabila kita mengkaji tentang wawancara, tentunya kita akan membahas tentang proses
tanya jawab. Bukan hanya itu saja, wawancara sendiri memiliki makna yang penting yakni
suatu kegiatan yang dilakukan untuk menggali informasi dari narasumber.
Kegiatan wawancara yang dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan informasi
semata, melainkan juga dapat menguji mental kita untuk bertanya dengan orang lain, apalagi
bukan orang yang kita kenal.
Di dunia jurnalistik, wawancara merupakan suatu modal utama bagi jurnalis untuk
mendapatkan informasi. Informasi yang kita dapatkan dari hasil wawancara nantinya dapat
kita ubah menjadi suatu narasi agar penyampaiannya kepada khalayak dapat dimengerti.
Mengingat bahwa wawancara itu penting untuk menggali informasi, maka oleh karena
itu kami mengangkat judul pada makalah ini yaitu “Wawancara eksklusif bersama tokoh
wanita inspiratif yang bergerak di bidang pendidikan”.

B.     Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembaca memahami makalah ini, maka kami akan membatasi
pembahasan dalam makalah yang sederhana ini. Sehingga maksud dan tujuan kami sampai
kepada pembaca. Adapun batasan masalah yang akan kami paparkan adalah sebagai berikut :
-          Apa itu wawancara ?
-          Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan wawancara ?
-          Bagaimana cara menyajikan hasil laporan wawancara ?

C.     Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif
kepada pembaca tentang cara memperoleh informasi dengan metode malakukan wawancara
kepada narasumber.
Disamping itu kami juga berharap dengan adanya makalah ini, penilai kiranya
memberikan nilai yang baik . Sehingga penilaian objektif yang diberikan dapat memotivasi
kami untuk kedepannya menjadi seorang guru professional ataupun kepala sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Defenisi Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dengan pewawancara untuk menggali informasi yang dibutuhkan pewawancara
yang didapat dari narasumber.
Wawancara dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Wawancara bebas, yaitu pewawancara tidak menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu
kepada narasumber dikarenakan beberapa faktor seperti suasana.
2.      Wawancara terpimpin, yaitu pewawancara telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan
untuk diajukan kepada narasumber sebelum kegiatan wawancara dimulai.
Dalam melakukan suatu wawancara, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh
pewawancara, antara lain :
 Posisi duduk harus sopan ( jangan bersikap menentang ).
 Membuat wawancara dengan salam pembuka, perkenalan diri, dan asal lembaga.
 Suara haruslah jelas agar dapat ditangkap oleh narasumber.
 Jangan memberikan pertanyaan yang dapat menyinggung ataupun menyudutkan
narasumber.
 Penyelaan dalam wawancara dapat dilakukan setelah narasumber memberikan
penjelasan.
 Menutup wawancara dengan salam penutup dan berterima kasih kepada narasumber
atas informasi yang diberikan.
Bentuk wawancara yang dilakukan tidaklah harus pewawancara dan narasmber bertatap
muka langsung, melainkan ada cara lain, seperti :
·         Wawancara pribadi
·         Wawancara telepon
·         Wawancara kelompok
·         Wawancara spontan
Dalam melakukan wawancara, haruslah kita mencatat apa saja jawaban dari narasumber
tentang masalah yang sedang dibicarakan. Mencatat pokok-pokok jawaban dari narasumber
tentunya penting, agar informasi yang diberikan dapat diingat dan dengan mudah untuk
dijadikan suatu narasi oleh pewawancara agar penyampaian informasi dari narasumber dapat
dengan mudah dipahami. Dalam menulis jawaban dari narasumber, sebaiknya pewawancara
haruslah memperhatikan :
·         Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan
membuat cerita tersebut hidup. Seolah olah narasumber langsung bercerita pada setiap
pembaca. Keterangan mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk
melihat narasumber ketika diwawancarai.
·         Kejadian-kejadian, keterangan-keterangan, dan pendapat-pendapat yang diberikan
narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam
penyampaiannya.
·         Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi,
hiburan, bimbingan praktis, atau laporan.
B.     Langkah-Langkah Melakukan Wawancara
Dalam melakukan suatu wawancara, haruslah kita ketahui bagaimana langkah-langkah untuk
melakukannya, agar pewawancara tidak salah ketika melakukannya.
Langkah-langkah dalam melakukan wawancara adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan
wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan
yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada
informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan
berhasil.
2. Menyiapkan daftar pertanyaan
Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari
informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam
dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan
jawaban dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan
daftar pertanyaan dalam wawancara.
a. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang
lebih mengerti.
3. Melakukan wawancara
Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa
tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan
baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu
kalian dalam berwawancara agar bisa berhasil.
a. Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber,
kapan dan dimana narasumber bersedia diwawancarai.
Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada
narasumber.
b. Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan
kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang
ramah dan bersahabat.
c. Tahap inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan
perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang
memojokkan atau menginterogasi.
d. Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan
menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas
waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.
4. Melaporkan hasil wawancara
Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan
hasil wawancara.
a. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
b. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri.
c. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
d. Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan identitas narasumber.

C.    Contoh Wawancara
Berikut ini adalah contoh wawancara
Tema             : Wawancara eksklusif bersama tokoh wanita inspiratif yang bergerak di
bidang pendidikan

Dialog wawancara

Pewawancara : Om swastyastu Ibu,


Ibu mohon maaf mengganggu, boleh minta waktunya sebentar? Kami ingin
mewawancarai ibu untuk tugas Bahasa Indonesia.
Narasumber : Om swastyastu, iya silahkan apa yang bisa saya bantu?
Pewawancara : Nggih Ibu perkenalkan ibu, kami mahasiswa dari Universitas Hindu Negeri I
Gusti Bagus Sugriwa Denpasar disini kami ingin mewawancarai ibu
mengenai bagaimana ibu bisa menjadi Kepala Sekolah.
Pewawancara : Baik Ibu, kita mulai wawancaranya ya,
Mengapa Ibu bisa menjadi kepala sekolah?
Narasumber : Nggih, untuk bisa menjadi kepala sekolah harus memenuhi syarat seperti
memiliki sertifikat calon kepala sekolah dan yang paling penting harus
memiliki SK dari Gubernur.
Pewawancara : Sejak kapan Ibu mulai menjadi kepala sekolah?
Narasumber : Sejak penerimaan SK kepala sekolah per 12 februari 2018 dan sekaligus
pelantikan kepala sekolah oleh kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga
provinsi bali (disdikpora).
Pewawancara : Udah berapa lama Ibu mejadi kepala sekolah?
Narasumber : Saya menjadi kepala sekolah sudah 4 tahun.
Pewawancara : Apakah banyak tantangan yang Ibu alami ketika menjadi kepala sekolah?
Narasumber : Pasti ada, dalam suatu pekerjaan pasti ada tantangan. Tantangan itu bisa
mendewasakan kita dalam mengambil suatu keputusan. Tantangan yang
pertama datang dari rekan kerja yang tentunya sudah ada yang pro dan
kontra. Untuk yang kontra ini perlu kita beradaptasi lebih lanjut untuk dapat
sejalan dengan apa yang kita inginkan.
Pewawancara : Apa motivasi Ibu untuk sekolah baik untuk murid, guru maupun wali murid?
Narasumber : Motivasi saya untuk guru terus berusaha untuk meningkatkan kinerja melalui
inovasi baru dalam pembelajaran. Untuk murid, tingkatkan prestasi dalam
akademik dan no akademik walaupun kalian mengalami suatu ketunaan,
ketunaan tidak membatasi kalian dalam berkreasi dan berprestasi.
Pewawancara : Apakah Ibu mempunyai tujuan untuk memajukan sekolah ini? Lantas
bagaimana langkah-langkah Ibu untuk memajukan sekolah ini?
Narasumber : pasti ada, setiap kepala sekolah pasti mempunyai tujuan atau impian untuk
memajukan sekolah yang dipimpinnya. Baik itu akademik maupun non
akademik.
Pewawancara : Adakah pesan dan kesan yang bisa Ibu berikan kepada kami untuk
kedepannya agar kami termotivasi dari pengalaman Ibu untuk kami bisa
meraih gelar seperti Ibu?
Narasumber : Cintailah pekerjaa kalian, karena dengan mencintai pekerjaan kita akan
melaksanakan secara maksimal. Sehingga menghasilkan sesuai yang kita
inginkan. Jangan berpatokan dengan uang atau hasil tetapi bekerjalah
berdasarkan proses untuk pendidikan.
Pewawancara ; Jika kami boleh tahu, siapakah yang berperan penting dalam profesi Ibu?
Narasumber ; yang berperan dalam prestasi kerja seperti yang saya capai saat ini. Itu berkat
motivasi dari orang tua terutama bapak. Karena dengan dukungan dan
motivasi mereka membuat saya selalu berusaha untuk melakukan yang
terbaik.
Pewawancara : Baik Ibu, terima kasih atas waktunya yang Ibu luangkan untuk kami. Akhir
kata kami tutup dengan parama santih.
Om santih, santih, santih om.
Narasumber : Om santih, santih, santih om.
Nama : Ni Wayan Rapiyanti,S.Pd
TTL :Badung, 13 Maret 1972
Alamat : Br. Lambing Sibang kaja
Agama : Hindu
Telepon : 082147878371
Profesi : Kepala Sekolah SLB Negeri 2 Denpasar

Anda mungkin juga menyukai