Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH WAWANCARA

PENGUSAHA FOTOCOPY

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Komunikasi Bisnis

Dosen Pengampu: Edi Sugiarto, S. E., M. M.

Disusun oleh:

1. Selviana Pramudita (2021110183)

2. Nilna Roudhotul Khulasoh (2021110187)

3. Fatimatuzzahro (2021110191)

4. Nur Isnaeni (2021110192)

5. Sonia Sifa Harmanti (2021110193)

6. Cahya Adella Azzaliva (2021110194)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SAINS DAN AL-QUR’AN JAWA TENGAH

DI WONOSOBO

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang melimpahkan segala rahmat dan inayahnya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas wawancara dengan baik. Tak lupa
sanjungan dihaturkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang akan memberikan syafaatnya di
hari akhir kelak. Penyusunan makalah ini tidak bisa diselesaikan dengan baik tanpa bantuan
dari banyak pihak.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edi Sugiarto selaku dosen
pengampu mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah memberikan tugas ini. Serta ucapan
terima kasih disampaikan kepada narasumber yang sudah bersedia untuk diwawancarai
sehingga banyak sekali hal-hal baru yang kami dapat melalui proses wawancara ini.

Makalah ini merupakan hasil wawancara yang dilakukan kepada 2 pengusaha


fotocopy yang menjalanakan usahanya di sekitar kampus. Makalah ini disusun untuk
memenuhi nilai mata kuliah Komunikasi Bisnis. Selain itu, makalah ini juga diharapkan bisa
memberikan sudut pandang baru tentang pengusaha fotocopy.

Tempat fotocopy dibutuhkan untuk mencetak hasil kerja kelompok maupun individu.
Terlebih untuk mahasiswa/I yang diharuskan untuk mengumpulkan makalah, tugas penelitian,
dan lembar kerja yang bersifat formal. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa/I yang
menggunakan jasa tersebut, para pegawai kantoran, pelamar kerja, dan masyarakat umum
juga sering menggunakan jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Melalui makalah ini,
diharapkan pembaca bisa mendapatkan perspektif baru.

Setelah berhasil menyelesaikan makalah ini, kami berharap apa yang sudah kami teliti
bisa bermanfaat untuk orang lain. Jika ada kritik dan saran terkait ide tulisan maupun
penyusunannya, kami akan menerimanya dengan senang hati.

Wonosobo, 5 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Pengertian........................................................................................................................2
B. Etika dalam Wawancara..................................................................................................3
C. Wawancara.......................................................................................................................3
1. Fotocopy “ASWAD”....................................................................................................3
2. “FSH” Fotocopy...........................................................................................................6
D. Perbedaan Fotocopy FSH dan Fotocopy Aswad.............................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
LAMPIRAN..............................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wawancara merupakan tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan
narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan. Narasumber adalah orang yang
memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara.

Wawancara ini bukan bertujuan untuk merendahkan usaha maupun pribadi


narasumber. Keinginan untuk mengetahui sejarah dan seluk beluk tempat fotocopy serta
produk yang disediakan lebih besar. Dalam makalah ini disajikan hasil wawancara di 2
tempat fotocopy yang berbeda dalam bentuk narasi. Dilihat dari banyaknya tempat yang
menyediakan jasa fotocopy di area kampus, baik di luar maupun di dalam kampus, yang
akhirnya memberikan ide bagi pewawancara untuk menggali informasi dan membuat
relasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan wawancara?
2. Bagaimana etika saat melakukan wawancara?
3. Bagaimana hasil wawancara dari 2 tempat fotocopy?
4. Apa perbandingan kedua usaha narasumber?

C. Tujuan
1. Mampu mengartikan dan memahami arti wawancara secara lisan maupun tertulis.
2. Mampu melakukan wawancara dengan etika yang baik.
3. Mampu mempresentasikan hasil wawancara di depan dosen dan teman-teman.
4. Mampu membandingkan kedua tempat fotocopy.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Wawancara merupakan sebuah kegiatan yang dapat kita lakukan untuk memperoleh
informasi tentang sebuah topik. Wawancara berpedoman pada penyajian pertanyaan
kepada narasumber terkait sebuah topik, alih-alih menggunakan survei atau formulir. Jika
memilih narasumber yang tepat serta mengajukan pertanyaan yang tepat pula, wawancara
dapat menjadi sumber penting dalma penyajian informasi terkait suatu topik.

Narasumber dalam sebuah wawancara dapat dibedakan menjadi dua yaitu narasumber
primer sebagai pihak yang langsung mengetahui secara detil sebuah peristiwa atau topik
dan narasumber sekunder yang mengetahui suatu informasi dari pihak lain atau bukan
pihak yang mengalaminya secara langsung.

Pengertian wawancara menurut beberapa ahli:

1. Lexy J. Moleong (1991:135), dikemukakan bahwa wawancara merupakan suatu


percakapan dengan tujuan-tujuan tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden
berhadapan langsung (face to face) untuk memperoleh informasi secara lisan dengan
tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.
2. Jurnal Hurst (2007: 274), bahwa wawancara dipilih sebagai strategi pengumpulan
data utama untuk proyek asli karena dirasakan bahwa lingkungan yang berpotensi
pengumpulan ‘kaya data” yang diberikan ini akan memberikan konteks untuk
assesistry dan menyelidiki keberadaan tiga model pemikiran (kemampuan matematika,
kemampuan konteksual, dan kemampuan strategi) baik sebelum dan sesudah fase
intervensi proyek.
3. Koichu dan Harel (2007), bahwa wawancara yang berbasis klinik dapat dilihat
sebagai situasi dimana interaksi narasumber dan pewawancara dalam suatu tugas
diatur oleh sistem norma, nilai, dan aturan secara eksplisit dan implisit.
4. Budiyono (2003: 52), mengatakan bahwa wawancara adalah cara pengumpulan data
yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti dengan subyek penelitian atau
responden atau sumber data. Dalam hal ini pewawancara menggunakan percakapan
sedemikian hingga yang diwawancara bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya.
Biasanya yang diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu.

2
3

B. Etika dalam Wawancara


1. Mempersiapkan dan menguasai pertanyaan yang akan diajukan serta memahami
siapa yang akan menjadi narasumber.
2. Membuat janji dan menanyakan kesediaan narasumber untuk diwawancara.
3. Bersikap sopan dengan memakai pakaian yang pantas, menghormati, dan
mengikuti peraturan.
4. Bersikap rendah hati dan mensejajarkan pandangan.
5. Pemilihan susunan kata dan kalimat yang tepat.
6. Menjadi pendengar yang baik dan aktif.
7. Tidak memotong pembicaraan.
8. Tidak ada unsur paksaan.
9. Memberikan pertanyaan yang singkat, jelas, dan terarah sehingga mudah dipahami
oleh narasumber.
10. Memberikan pertanyaan yang objektif, netral, dan tidak memengaruhi narasumber
untuk memberikan jawaban tertentu.
11. Menyesuaikan diri dengan karakter narasumber.
12. Mengucapkan terima kasih kepada narasumber setelah melakukan wawancara.

C. Wawancara
1. Fotocopy “ASWAD”
4

a. Biodata Pengusaha

Nama : Shofar

Tempat : Wonosobo

Tanggal Lahir : 19 Maret 1972

Alamat : Kalibeber, RT 05 RW 08

Alamat usaha : Jl. KH. Hasyim Asy'ari Km. 03 Kalibeber

Kec. Mojotengah, Kab. Wonosobo 56351 (Depan


UNSIQ)

No. Hp : 08122958857

Riwayat Pendidikan :

1) SD Kalibeber
2) SMP Mojotengah
3) MAN Kalibeber
b. Hasil wawancara

Fotocopy Aswad berawal dari menerima jasa ketik skripsi yang sesuai dengan
kemampuan. Banyaknya permintaan jasa ketik disertai dengan mencetak skripsi
dan langkanya tempat percetakan di Kalibeber, Beliau memutuskan untuk
membeli alat percetakan berupa komputer dan printer untuk mengawali usahanya
di rumah. Semakin lama banyaknya permintaan percetakan dan jilid skripsi maka
diperlukan mesin fotocopy dan tempat untuk mewadahi alat-alat percetakan yang
dibutuhkan. Pak Shofar menyewa tempat untuk membuka usaha fotocopy.
Beberapa tahun kemudian, usaha berhenti dikarenakan sewa kontrak yang sudah
habis dan belum menemukan kontrakan yang baru. Sambil mencari kontrakan
beliau menjadi petani sampai akhirnya menemukan tempat yang sekarang
ditempati sejak tahun 2010.

Penghasilan sehari-hari tidak menentu. Pembagian hasil usaha dibagi menjadi


modal usaha, memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan membayar karyawan. Menurut
beliau, penghasilan yang didapat bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sejak
adanya pandemi Covid-19 tahun 2019 bisnis-bisnis menjadi sepi termasuk
5

fotocopyan, karena semua kegiatan dilaksanakan secara online. Produk yang


ditawarkan berupa fotocopy, print, jilid dan percetakan.

Terciptanya usaha ini karena mendapat dukungan dari keluarga, teman, dan
rekan bisnis. Pada awalnya, modal meminjam kepada bank dan BMT. Bagi beliau
bisnis itu seperti membantu sesama yang membutuhkan jasa tersebut. Sedangkan
pesaing adalah motivasi diri untuk menjadi lebih baik. Kesulitan yang dialami
yaitu mencari modal usaha, perawatan mesin karena kurangnya teknisi yang
kompeten, dan ketika ada pesanan percetakan yang alatnya belum tersedia
diwonosobo. Untuk saat ini karyawan yang bekerja sebanyak 2 orang. Ketika
karyawan melakukan kesalahan Pak Shofar tidak menganggap kesalahan tersebut
sebagai pelajaran dan tidak perlu memarahi karyawan melainkan ditegur agar
karyawan tidak merasa berkecil hati dan selanjutnya akan bekerja dengan lebih
baik. Resiko terbesar yang pernah diambil oleh Pak Shofar demi kemajuan bisnis
adalah menjadikan fotocopy sebagai jaminan bank.

Motivasi beliau untuk terus berbisnis dalam bidang ini yaitu untuk
memudahkan siswa/siswi dan mahasiswa dalam memenuhi tugas serta membantu
masyarakat. Suka duka Pak Shofar melakukan bisnis ini adalah jika ada orderan
dalam jumlah banyak, musim skripsi, ketika liburan sekolah ataupun semester
fotocopy menjadi sepi dan harga kertas serta perawatan mesin yang mahal. Selain
itu, beliau memiliki tips untuk tetap eksis dalam usaha ini yaitu, meningkatkan
pelayanan, melengkapi fasilitas, dan eksis di media sosial. Pesan untuk calon
pengusaha yang sedang merintis karir untuk kreatif dalam berusaha, melakukan
usaha dengan tekun, dan jangan ragu untuk mencoba.
6

2. “FSH” Fotocopy

a Biodata 1 Biodata 2
.
Nama : Dani Nama
Tempat : Wonosobo :
Tanggal Lahir : 1 Desember 2002 Rizal
Alamat : Munggah Bawah Irsyad
No. Hp : Tempat
:
Wonosob
o
Tanggal
Lahir :
14 April
1999
Alamat
:
Munggah
Bawah,
RT 03
7

Riwayat Pendidikan: No. Hp


1) SD 1 Kalibeber :
2) SMP Mojotengah Riwayat
3) SMK Takhasus Pendidika
n:
1) SD 1
Kalib
eber
2) MTS
1
Kalib
eber
3) SMK
1
Wono
sobo
Alamat usaha : Kampus UNSIQ Jawa Tengah

b. Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 2 karyawan FSH Fotocopy. Pertama, ada Mas


Dani yang lahir di Wonosobo baru bekerja selama 5 bulan. Setelah lulus dari
jenjang SMA, Ia membuka angkringan. Hasil yang didapatkan dari bekerja di
fotocopy insyaAllah mencukupi kebutuhan hidup dan dibagi menjadi 2, ¼ untuk
orang tua sisanya ¾ untuk kebutuhan hidup.

Awalnya Mas Dani sama sekali tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan
unutk bekerja di tempat fotocopy, namun berkat kerja keras dan ketekunanya
untuk terus belajar membuat Ia dapat melakukan pekerjaan tersebut. Arti bisnis
menurut Mas Dani yaitu menjalani suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan.
Pesan untuk para calon pengusaha di luar sana ialah untuk tetap semangat
kedepaannya demi diri sendiri.

Kedua, ada Mas Rizal yang sudah bekerja di Fotocopy FSH terlebih dahulu
dari tahun 2018. Ia bekerja karena ingin melanjutkan kuliah mengambil jurusan
Teknik Sipil sambil bekerja di UNSIQ. Pihak fotocopy menawarkan kepada siapa
8

saja yang mau bekerja dan akhirnya Mas Rizal berkenan untuk bekerja di fotocopy
yang awalnya direkrut oleh Fotocopy Fastikom. Ia mendapat dukungan dari
keluarga dan teman. Kemampuan awal yang dimiliki oleh Mas Rizal, seperti
mengedit merupakan awal yang bagus.

Menurut penuturannya Fotocopy FSH ini merupakan fasilitas yang disediakan


oleh Fakultas Sosial dan Hukum itu sendiri dengan maksud memudahkan
mahasiswa/i untuk mencetak tugas tanpa harus jauh-jauh ke luar kampus. Pada
awalnya Fotocopy FSH dan Fastikom dipegang oleh fakultas masing-masing,
namun akhirnya pihak kampus memutuskan bahwa segala jenis usaha yang ada di
dalam kampus akan diambil alih oleh mereka. Modal awal tentunya berasal dari
kampus dan sistem penghasilan menggunakan sistem bagi hasil anatara karyawan
dan pihak yang mengelola. Gaji/pendapatan yang didapat alhamdulillah dapat
mencukupi kebutuhan di rumah. Mas Rizal tinggal bersama kedua orang tuanhya,
karena kedua kakaknuya telah menikah dan tinggal terpisah oleh Mas Rizal.

Suka duka yang dialami oleh Mas Rizal sebagai seorang karyawan yaitu ketika
pandemi Covid-19 yang terjadi selama 2 tahun berturut-turut menjadikan usaha
fotocopy ini berhenti sementara, karena kegiatan yang biasanya dilakukan secara
offline, mendadak dilakukan secara online. Di tahun pandemi tersebut Mas Rizal
membantu orang tuanya di rumah. Sukanya yaitu ketika dia bisa dapat dikenal oleh
banyak orang yang membutuhkan jasanya. Selain itu, kendala yang terjadi yaitu
ketika mesin mengalami kerusakan saat sedang menerima pesanan, maka Mas
Rizal akan memberitahu atasan terkait hal tersebut, sehingga atasan yang akan
menghubungi teknisi untuk memperbaiki mesin. Atau ketika pelanggan
membutuhkan produk lain namun di Fotocopy FSH tidak disediakan, maka
mereka akan mengoper ke Fotocopy Fastikom untuk menerima pesanan tersebut.
Kendala lain yang terjadi ketika ada pelanggan yang komplain dikarenakan
pesanan masuk lewat aplikasi WhatsApp pada saat Mas Rizal dan Mas Dani
sedang sibuk mengerjakan pesanan yang lain.

Mas Rizal selalu merasa bersyukur atas usahanya, tidak memandang besar atau
kecil usaha tersebut. Yang terpenting adalah selalu untuk mengembangkan kualitas
diri, melayani dengan sepenuh hati, ramai atau tidaknya sebuah usaha merupakan
rezeki dari Allah yang sudah sesuai dengan takarannya masing-masing. Pesan dari
9

Mas Rizal untuk calon pengusaha ialah untuk membuat usaha yang bermanfaat
bagi lingkungan sekitar.

Produk yang ditawarkan oleh Fotocopy FSH, meliputi:

1. Print warna : Rp1.000


2. Print copy : Rp250
3. Cetak foto : Rp1.000-Rp5.000 (menyesuaikan ukuran foto)
4. Jilid : Rp4.000

Kelebihan yang dimiliki ole h Fotocopy FSH adalah parkiran yang luas, tempat
yang strategis, free edit, dan free WiFi. Tempat ini beroperasi dari pukul 07:30 –
16.00

D. Perbedaan Fotocopy FSH dan Fotocopy Aswad

No. Pembeda Fotocopy Aswad Fotocopy FSH


1. Hak milik Milik sendiri Kampus
2. Karyawan 2 orang 2 orang
3. Pembagian hasil Diri sendiri Bagi hasil
4. Tempat Di luar kampus Di dalam kampus
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Seorang pengusaha diindikasikan memiliki beberapa sikap yang perlu diperhatikan


dalam menjalankan suatu usaha. Bisa dilihat dalam diri Pak Shofar yang mengambil resiko
untuk menjadikan fotocopynya sebagai jaminan bank. Prinsip usaha itu sendiri ialah semakin
besar resiko yang diambil, semakin sukses usaha yang dilakukan. Sedangkan pada Fotocopy
FSH, prinsip yang diperlihatkan ialah tidak menyerah dan selalu bersyukur. Mas Rizal dan
Mas Dani memiliki mimpi masing-masing namun mereka berani mengambil step awal
menuju kesuksesan. Allah Swt. pernah berfirman bahwa akan membantu umatnya yang selalu
berusaha. Firman lain terdapat dalam QS. Al-Isra: 30 yang berbuyi, "Sesungguhnya Tuhanmu
melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dia
Maha Mengetahui lagi Maha Melihat hamba-hamba-Nya."

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai