Anda di halaman 1dari 3

Tanya Jawab Kelompok 6 Materi Alat Pembayaran dan Sistem Pembayaran

Nama Kelompok 6:

1. ELENA SYAFA CHAMILLA

2. IKA WIJAYANTI

3. LUFIANA ANGGRAINIE

4. MERI HENNI GORETTI SITOHANG

5. NAZWA DEA DEVILIA

1. NAYLA NUR FADILAH KELOMPOK 1


Bagaimana pengaruh peningkatan penggunaan uang elektronik terhadap jumlah
uang yang beredar?
DIJAWAB OLEH MERI:
Peningkatan transaksi menggunakan uang elektronik bisa meredam kenaikan harga
karena akan menurunkan jumlah uang tunai (koin dan kertas) yang beredar
2. MAYA TIKA ZULKARNAIN KELOMPOK 1
Apa inovasi terbaru dalam dunia pembayaran yang dapat kita harapkan?
DIJAWAB OLEH ELENA:
Beberapa inovasi terbaru dalam dunia pembayaran digital yang dapat memudahkan
transaksi bisnis dan memperluas inklusi keuangan di masyarakat antara lain:

1. Pembayaran Tanpa Kontak: Pembayaran tanpa kontak fisik dengan menggunakan


teknologi NFC (Near Field Communication) atau RFID (Radio Frequency Identification).
2. Open Application Programming Interfaces (API): Pengembangan aplikasi yang
terbuka dan dapat berinteraksi dengan sistem pembayaran lainnya.
Distributed Ledger
3. Technology (DLT): Teknologi yang digunakan dalam cryptocurrency seperti
blockchain, yang memungkinkan transaksi yang aman dan terdesentralisasi.
4. Kode QR: Metode pembayaran yang memungkinkan pelanggan untuk memindai kode
QR menggunakan kamera ponsel dan menghubungkannya dengan aplikasi pembayaran
yang sudah terinstal di ponsel.
5. Pembayaran Digital: Pembayaran non-tunai menggunakan kartu kredit atau debit, uang
elektronik, dan layanan digital banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, dan
Rekening Ponsel.
Salah satu inovasi terbaru dalam dunia pembayaran digital adalah BCA QRIS (Quick
Response Code Indonesian Standard), yang memungkinkan transaksi dengan cepat dan
aman melalui kode QR. QRIS adalah standar pembayaran yang diterapkan secara
nasional di Indonesia untuk memudahkan berbagai jenis pembayaran, seperti pembayaran
di toko, transfer antar teman, dan pembayaran tagihan
3. DIAH AYU KELOMPOK 7
Apa saja peran bank sentral untuk menanggulangi risiko dalam sistem
pembayaran? AYU
DIJAWAB OLEH LUFIANA:
Berikut adalah beberapa peran Bank Sentral dalam menanggulangi risiko dalam sistem
pembayaran:
 Identifikasi Risiko: Bank Sentral memiliki informasi dan keahlian untuk
mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran
 Regulator dan Fasilitator Pengembangan: Bank Sentral, seperti Bank Indonesia,
berperan sebagai regulator dan fasilitator pengembangan sistem pembayaran.
Mereka membuat peraturan, syarat-syarat, serta sanksi yang mengikat penyedia
layanan keuangan untuk meminimalisir risiko penyalahgunaan
 Memberikan Izin yang Sesuai: Bank Sentral mengeluarkan izin-izin kepada
perusahaan dan pihak yang melakukan transaksi untuk memastikan bahwa setiap
perkembangan sistem pembayaran berada pada koridor ketentuan yang berlaku
 Mengurangi Risiko Kredit: Bank Sentral melakukan penyempurnaan sistem
kliring untuk meminimalkan risiko kredit pada kliring debet
4. MUHAMMAD FARHAN RAZIQ KELOMPOK 5
Apa saja kelebihan dan kelemahan penggunaan kartu kredit sebagai alat
pembayaran?
DIJAWAB OLEH MERI:
Kelebihan Kartu Kredit
- dapat membayar dibelakang/ nantinya
- banyak diskon dan poin reward
- tidak perlu khawatir masalah keamanan
- kemudahan bertransaksi diluar negeri
- menyediakan garansi tambahan
Kekurangan Kartu Kredit
- memiliki banyak biaya tambahan
- harus memerhatikan skor kredit
- tagihan bunga yang tinggi
- terbiasa/ketagihan melakukan utang
5. SOFIE AURA RAHMA KELOMPOK 3
Bagaimana peran lembaga kliring dalam sistem pembayaran?
DIJAWAB OLEH IKA:
Lembaga kliring memiliki peran penting dalam sistem pembayaran, dan berikut adalah
beberapa informasi terkait:
1. Penyelesaian Transaksi: Kliring merupakan sistem penyelesaian transaksi berbasis
deferred net multilateral. Ini memungkinkan penyelesaian transaksi antara bank-bank
atau lembaga keuangan dengan efisien.
2. Efisiensi Sistem Pembayaran: Kliring meningkatkan efisiensi sistem pembayaran
nasional dengan memberikan layanan transfer dana yang lebih aman dan cepat
3. Peran Bank Sentral: Bank Indonesia memiliki peran dalam pelaksanaan sistem
pembayaran kliring di Indonesia. Bank sentral seringkali terlibat dalam pengawasan
dan pengaturan kliring untuk memastikan keamanan dan stabilitas sistem
pembayaran.

Dengan demikian, lembaga kliring memegang peran kunci dalam memastikan kelancaran
dan keamanan sistem pembayaran, serta memfasilitasi penyelesaian transaksi antarbank
dengan efisien.
6. SAMUEL SANDI KELOMPOK 8
Komponen apa saja yang dibutuhkan dalam sistem pembayaran?
DIJAWAB OLEH NAZWA:

1. Regulator: Regulator adalah lembaga yang berwenang mengatur aturan main dalam
sistem pembayaran. Di Indonesia, regulator sistem pembayaran adalah Bank Indonesia

2. Penyelenggara: Penyelenggara adalah lembaga atau perusahaan yang menyediakan


layanan pembayaran, seperti bank, lembaga keuangan, atau penyedia jasa pembayaran
lainnya

3. Infrastruktur: Infrastruktur adalah sistem teknologi yang digunakan untuk


memfasilitasi transaksi pembayaran, seperti jaringan komunikasi, server, dan perangkat
lunak

4.Pengguna: Pengguna adalah individu atau entitas yang melakukan transaksi


pembayaran, seperti konsumen, perusahaan, atau pemerintah

Anda mungkin juga menyukai