AGAMA ISLAM
MAKALAH
DISUSUN OLEH
KELOMPOK III
SI.I-2
FITRAWATI 57201 17 059
SUHADA 57201 17 052
HALAMAN JUDUL
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK ADHI GUNA
PALU
2017
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari Dosen pengajar Mata
Kuliah Agama Islam sebagai salah satu bahan penilaian. Makalah ini berisikan
materi filsafat Ketuhanan dalam Islam serta keimanan dan ketakwaan agar
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan sebagai
Penyusun
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
tentang eksistensi Tuhan menempati tempat yang khusus dalam bidang pemikiran
filsafat. Contoh yang paling nyata dari usaha kajian filosofis tentang eksistensi
nampak di alam dalam membuktikan adanya penggerak yang tak terlihat (baca:
wujud Tuhan).
Nya ini kemudian secara berangsur-angsur masuk dan berpengaruh ke dalam dunia
keimanan Islam. Tapi tradisi ini, mewujudkan semangat baru di bawah pengaruh
filosof-filosof seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina, dan secara riil, tradisi ini juga
Islam.
filsafat. Ketika kita membahas tentang hakikat alam maka sesungguhnya kita pun
membahas tentang eksistensi Tuhan. Secara hakiki, wujud Tuhan tak terpisahkan
dari eksistensi alam, begitu pula sebaliknya, wujud alam mustahil terpisah dari
keberadaan Tuhan. Filsafat tidak mengkaji suatu realitas yang dibatasi oleh ruang
dan waktu atau salah satu faktor dari ribuan faktor yang berpengaruh atas alam.
1
Pencarian kita tentang Tuhan dalam koridor filsafat bukan seperti penelitian
Tuhan yang hakiki adalah Tuhan yang disampaikan oleh para Nabi dan Rasul
yakni, Tuhan hakiki itu bukan di langit dan di bumi, bukan di atas langit, bukan di
alam, tetapi Dia meliputi semua tempat dan segala realitas wujud.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang berarti cinta, dan kata
Sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta
terhadap ilmu atau hikmah. Terhadap pengertian seperti ini al-Syaibani mengatakan
bahwa filsafat bukanlah hikmah itu sendiri, melainkan cinta terhadap hikmah dan
mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat, dan berusaha
yang dikenal sebagai orang yang pertama yang menggunakan perkataan tersebut.
Dari beberapa kutipan di atas dapat diketahui bahwa pengertian filsafat dari segi
Dengan demikian filsafat adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang menempatkan
Keimanan dalam Islam merupakan aspek ajaran yang fundamental, kajian ini
3
harus ditumbuhkan secara subur dalam pribadi muslim yang tidak terpisah dengan
spiritual sehingga sikap keberagamaannya tidak hanya pada ranah emosi tetapi
didukung kecerdasan pikir atau ulul albab. Terpadunya dua hal tersebut insya Allah
menuju dan berada pada agama yang fitrah. Jadi, filsafat Ketuhanan dalam Islam
bisa diartikan juga yaitu kebijaksanaan Islam untuk menentukan Tuhan, dimana Ia
4
Artinya : dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak
mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman
untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang
Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan
Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-
orang pendusta".
bisa mengandung arti berbagai benda, baik abstrak (nafsu atau keinginan
pribadi) maupun benda nyata (Fir’aun atau penguasa yang dipatuhi dan
dipuja). Perkataan ilah dalam Al-Quran juga dipakai dalam bentuk tunggal
aalihatun). Derifasi makna dari kata ilah tersebut mengandung makna bahwa
‘bertuhan nol’ atau atheisme adalah tidak mungkin. Untuk dapat mengerti
dengan definisi Tuhan atau Ilah yang tepat, berdasarkan logika Al-Quran
sebagai berikut:
5
meminta perlindungan dari padanya, dan menimbulkan ketenangan di saat
Atas dasar definisi ini, tuhan bisa berbentuk apa saja, yang dipentingkan
manusia. Yang pasti, manusia tidak mungkin atheis, tidak mungkin tidak ber-
tuhan. Berdasarkan logika Al-Quran, setiap manusia pasti ada sesuatu yang
(utopia) mereka.
Dalam ajaran Islam diajarkan kalimat “laa ilaaha illa Allah”. Susunan
kemudian baru diikuti dengan penegasan “melainkan Allah”. Hal itu berarti
bahwa seorang muslim harus membersihkan diri dari segala macam Tuhan
terlebih dahulu, sehingga yang ada dalam hatinya hanya ada satu Tuhan, yaitu
Allah SWT.
Ibnu Sina wa Ibnu Rusyd” yang telah di edit oleh DR. Ahmad Daudy, MA
: Dalam ajaran Islam, Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu ; tidak ada
sesuatu yang terjadi tanpa kehendak-Nya, serta tidak ada sesuatu yang kekal
kecil dan paling halus sekali pun. Ia yang menciptakan alam ini, dari tidak
6
ada kepada ada, tanpa perantara dari siapa pun. Ia memiliki berbagai sifat
1. Pemikiran Barat
a. Dinamisme
positif dan ada pula yang berpengaruh negatif. Kekuatan yang ada
7
b. Animisme
c. Politeisme
sanjungan dan pujaan. Roh yang lebih dari yang lain kemudian
d. Henoteisme
8
bangsa lain. Kepercayaan satu tuhan untuk satu bangsa disebut
e. Monoteisme
dinyatakan oleh Max Muller dan EB. Taylor (1877), ditentang oleh
sifat-sifat yang khas terhadap tuhan mereka, yang tidak mereka berikan
9
dimiliki oleh kebanyakan masyarakat primitif. Dalam penyelidikan
peristiwa tahkim antara kelompok Ali bin Abi Thalib dengan kelompok
dengan tektual sehingga lahir aliran yang bersifat antara liberal dengan
a. Mu’tazilah
10
pecahan dari kelompok Qadariah, sedang Qadariah adalah pecahan
dari Khawarij.
b. Qodariah
apakah ia akan kafir atau mukmin dan hal itu yang menyebabkan
c. Jabariah
dan dipaksa oleh Tuhan. Aliran ini merupakan pecahan dari Murji’ah
Hampir semua pendapat dari kedua aliran ini berada di antara aliran
dengan ajaran dasar Islam. Oleh karena itu umat Islam yang memilih
tertentu.
11
2.2. Keimanan Dan Ketakwaan
secara etimologi berarti yakin atau percaya. Dalam surat Al-Baqarah 165, yang
artinya “Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah”.
Iman kepada Allah berarti percaya dan cinta kepada ajaran Allah, yaitu Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul. Apa yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang
yang beriman, sehingga dapat menimbulkan tekad untuk mengorbankan apa saja
waiqroru bil lisan wa’amalu bil arkan) dan iman dalam Islam termaktub dalam
Iman itu mengikat orang islam, ia terikat dengan segala aturan hukum yang
ada dalam islam sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah. Oleh karenanya,
orang Islam itu harus Iman, sehingga ia meyakini ajaran Islam dan secara totalitas
Iman atau kepercayaan merupakan dasar utama dalam memeluk suatu agama
karena dengan keyakinan dapat membuat orang untuk melakukan apa yang
diperintahkan dan apa yang dilarang oleh keyakinannya tersebut atau dengan kata
Dalam surah Al-Baqarah 165 dikatakan bahwa orang beriman adalah orang
yang amat sangat cinta kepada Allah. Oleh karena itu beriman kepada Allah berarti
amat sangat cinta dan yakin terhadap ajaran Allah yaitu Al-Quran. Jika kita
12
ibaratkan dengan sebuah bangunan, keimanan adalah pondasi yang menopang
segala sesuatu yang berada diatasnya, yang kokoh tidaknya bangunan itu sangat
tergantung pada kuat tidaknya pondasi tersebut. Meskipun demikian keimanan saja
tidak cukup ia harus diwujudkan dengan amal perbuatan yang baik, yang sesuai
dengan ajaran agama yang kita anut. Keimanan tidaklah sempurna jika hanya
diyakini dalam hati tapi juga harus diwujudkan dengan diikrarkan oleh lisan dan
dan cabang. Iman bukan hanya berarti percaya, melainkan keyakinan yang
1. Jika menyebut atau mendengar nama Allah SWT hatinya bergetar, dan
13
2. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut
kepercayaan yang berada dalam hati manusia, tetapi dapat menjadi kekuatan yang
mendorong dan membentuk sikap dan perilaku hidup Islami. Apabila suatu
masyarakat terdiri dan orang-orang yang beriman, akan terbentuk masyarakat yang
diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama islam secara utuh dan konsisten
(istiqomah).
(petunjuk) dari Allah SWT karena mengharapkan pahala dari-Nya. Dan engkau
meninggalkan maksiat kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena takut
akan siksa-Nya."
Kata takwa juga sering digunakan untuk istilah menjaga diri atau menjauhi
anhu ketika ditanya tentang takwa, beliau mengatakan, “Apakah kamu pernah
bertanya, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Orang itu menjawab, “Jika aku melihat
14
duri, maka aku menyingkir darinya, atau aku melompatinya atau aku tahan
1. Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, Kitab-kitab dan para nabi, iman
kepada hari kiamat, serta qada dan qadar dengan kata lain instrumen
orang miskin, orang-orang yang putus di perjalanan, Atau dengan kata lain
4. Menepati janji
Nya setiap saat. Memelihara hubungan dengan Allah terus menerus akan
Karena itu inti ketaqwaan adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
larangannya.
15
Memelihara hubungan dengan Allah SWT dimulai dengan
Sikap takwa tercermin dalam bentuk kesediaan untuk mendorong orang lain,
1. Sabar, yaitu sikap diri menerima apa saja yang datang kepada dirinya,
3. Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas apa saja yang diberikan Allah
kasih terhadap apa saja yang telah diberikan Allah, baik dengan ucapan
16
hamdalah sedangkan bersyukur dengan perbuatan adalah menggunakan
pengendalian dari sifat – sifat buruk yang datang dari dorongan hawa
nafsunya.
dapat meraih ketakwaan. Karena setiap perbuatan atau amalan yang baik,
“orang yang beriman” dengan “orang yang beramal saleh”. Iman dan amal
saleh atau iman dan takwa sangat dekat. Seolah hampa dan kosong iman
seseorang kalau tanpa amal saleh yang menyertainya. Yang secara kongkrit
17
membuktikan bahwa ada iman dalam hatinya. Iman adalah pondasi dasar
taqwa” (iman itu telanjang dan pakaiannya adalah taqwa). Maksud hadits ini
adalah iman harus diikuti dengan melakukan amal saleh (taqwa). Iman tanpa
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Ketuhanan dapat diartikan sebagai kecintaan, pemujaan atau sesuatu yang dianggap
penting oleh manusia terhadap sesuatu hal (baik abstrak maupun konkret). Kata
ethimologi berarti yakin atau percaya. Sedangkan takwa berasal dari bahasa Arab,
dijelaskan dalam Al-hadits, yang artinya menjalankan semua perintah Allah dan
menjauhi segala larangan-Nya. Dalam ajaran Islam diajarkan kalimat “la illaha illa
Allah”. Susunan kalimat tersebut dimulai dengan peniadaan. Yaitu “tidak ada
Tuhan”, kemudian baru diikuti dengan penegasan “melainkan Allah”. Hal ini
berarti bahwa seorang muslim harus membersihkan diri dari segala macam Tuhan
terlebih dahulu, sehingga yang ada dalam hatinya hanya ada satu Tuhan yaitu Allah.
3.2. Saran
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun. Karena saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami
19
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al Karim
Agung Sukses, Konsep Ketuhanan Dalam Islam, [Online], diakses pada tanggal 8
Oktober 2017 di http://agungsukses.wordpress.com
Azra, Azyumardi, dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi Umum.
Jakarta : Departemen Agama RI
Dr. M. Yusuf Musa, 1984, Segi-segi Pemikiran Falsafi dalam Islam (editor : DR.
Ahmad Daudy, MA) Jakarta : Bulan Bintang.
Prof. Dr. H. M Rasjidi, 1978, Filsafat Agama, Cetakan keempat, Jakarta : Bulan
Bintang
20