OLEH KELOMPOK 3
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Depan..........................................................................................................i
Kata pengantar...........................................................................................................ii
Daftar isi.....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang...............................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................1
Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................2
Manfaat Penulisan Makalah...........................................................................2
BAB II ISI
A.
B.
C.
D.
E.
Pengertian Iman.............................................................................................3
Wujud Iman....................................................................................................4
Tanda-tanda Orang Beriman..........................................................................5
Pengertian Takwa...........................................................................................6
Korelasi Keimanan dan Ketakwaan...............................................................7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam menjalani kehidupan selalu berinteraksi dengan manusia lain atau
dengan kata lain melakukan interaksi sosial. Dalam melakukan interaksi sosial manusia harus
memiliki akhlak yang baik agar dalam proses interaksi tersebut tidak mengalami hambatan
atau masalah dengan manusia lain. Proses pembentuk akhlak sangat berperan dengan masalah
keimanan dan ketakwaan seseorang. Keimanan dan Ketakwaan seseorang berbanding lurus
dengan akhlak seseorang atau dengan kata lain semakin baik keimanan dan ketakwaan
seseorang maka semakin baik pula akhlak seseorang hal ini karena keimanan dan ketakwaan
adalah modal utama untuk membentuk pribadi seseorang. Keimanan dan ketakwaan
sebenarnya potensi yang ada pada manusia sejak ia lahir dan melekat pada dirinya hanya saja
sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan seseorang yang telah terjamah oleh
lingkungan sekitarnya maka potensi tersebut akan semakin muncul atau sebaliknya potensi
itu akan hilang secara perlahan.
Saat ini keimanan dan ketakwaan telah dianggap sebagai hal yang biasa, oleh
masyarakat umum, bahkan ada yang tidak mengetahui sama sekali arti yang sebenarnya dari
keimanan dan ketakwaan itu, hal ini dikarenakan manusia selalu menganggap remeh tentang
hal itu dan mengartikan keimanan itu hanya sebagai arti bahasa, tidak mencari makna yang
sebenarnya dari arti bahasa itu dan membiarkan hal tersebut berjalan begitu saja. Oleh karena
itu dari persoalan dan masalah-masalah yang terpapar diataslah yang melatar belakangi
kelompok kami untuk membahas dan mendiskusikan tentang keimanan dan ketakwaan yang
kami bukukan menjadi sebuah makalah kelompok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1) Apa pengertian iman?
2) Bagaimana wujud iman?
3) Bagaimana tanda-tanda orang yang beriman?
4) Apa pengertian takwa?
5) Bagaimana korelasi antara keimanan dan ketakwaan?
BAB II
ISI
A. Pengertian Iman
Secara bahasa iman berasal dari kata
B. Wujud iman
Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan
kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan
keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau diucapkan, melainkan menyatu
secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan dalam perbuatannya.
KEIMANAN DAN KETAKWAAN
Akidah Islam adalah bagian yang paling pokok dalam agama Islam. Ia merupakan
keyakinan yang menjadi dasar dari segala sesuatu tindakan atau amal. Seseorang dipandang
sebagai muslim atau bukan muslim tergantung pada akidahnya. Apabila ia berakidah Islam,
maka segala sesuatu yang dilakukannya akan bernilai sebagai amaliah seorang muslim atau
amal saleh. Apabila tidak beraqidah, maka segala amalnya tidak memiliki arti apa-apa,
kendatipun perbuatan yang dilakukan bernilai dalam pendengaran manusia.
Akidah Islam atau iman mengikat seorang muslim, sehingga ia terikat dengan segala
aturan hukum yang datang dari Islam. Oleh karena itu menjadi seorang muslim berarti
meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam. Seluruh hidupnya
didasarkan pada ajaran Islam.
Wujud Iman menurut Hasan Al-Bana di antaranya:
1. Ilahiyah: Hubungan dengan Allah
2. Nubuwwah: Kaitan dengan Nabi Rasul, kitab, dan mukjizat
3. Ruhaniyah: Kaitan dengan alam metafisik; Malaikat, Jin, Syetan, Ruh
4. Samiyah: Segala sesuatu yang bisa diketahui melalui sami
2) Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi
dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah
Rasul (Ali Imran: 120, al-Maidah: 12, al-Anfal: 2, at-Taubah: 52, Ibrahim: 11,
Mujadalah: 10, dan at-Taghabun: 13).
3) Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (al-Anfal: 3
dan al-Muminun: 2, 7). Bagaimanapun sibuknya, kalau sudah masuk waktu shalat,
dia segera shalat untuk membina kualitas imannya.
KEIMANAN DAN KETAKWAAN
4) Menafkahkan rezki yang diterimanya (al-Anfal: 3 dan al-Mukminun: 4). Hal ini
dilakukan sebagai suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah
merupakan upaya pemerataan ekonomi, agar tidak terjadi ketimpangan antara yang
kaya dengan yang miskin.
5) Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (alMukminun: 3, 5). Perkataan yang bermanfaat atau yang baik adalah yang berstandar
ilmu Allah, yaitu al-Quran menurut Sunnah Rasulullah.
6) Memelihara amanah dan menempati janji (al-Mukminun: 6). Seorang mumin tidak
akan berkhianat dan dia akan selalu memegang amanah dan menepati janji.
7) Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal: 74). Berjihad di jalan Allah
adalah bersungguh-sungguh dalam menegakkan ajaran Allah, baik dengan harta benda
yang dimiliki maupun dengan nyawa.
8) Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (an-Nur: 62). Sikap seperti itu
merupakan salah satu sikap hidup seorang mukmin, orang yang berpandangan dengan
ajaran Allah dan Sunnah Rasul.
Akidah Islam sebagai keyakinan membentuk perilaku bahkan mempengaruhi kehidupan
seorang muslim. Abu Ala Maududi menyebutkan tanda orang beriman sebagai berikut:
1. Menjauhkan diri dari pandangan yang sempit dan picik.
2. Mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu harga diri.
3. Mempunyai sifat rendah hati dan khidmat.
4. Senantiasa jujur dan adil.
5. Tidak bersifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap persoalan dan situasi.
6. Mempunyai pendirian yang teguh, kesabaran, ketabahan, dan optimisme.
7.
Mempunyai sifat ksatria, semangat dan berani, tidak gentar menghadapi resiko,
D. Pengertian Taqwa
Taqwa berasal dari kata :waqa-yaqi-wiqayah, secara etimologi berarti hati-hati,
waspada, mawasdiri, memelihara dan melindungi Secara terminologi taqwa adalah
menjalankan semua perintah ALLAH dan menjauhi semua larangannya
Tingkatan taqwa:
Pertama : Ketika seseorang melepaskan diri dari kefakiran dan mengadakan sekutusekutu bagi Allah, dia disebut orang yang taqwa.
Kedua :Menjauhi segala hal yang tidak disukai Allah SWT dan Rasul-nya, ia
memiliki tingkat taqwa yang tinggi.
Ketiga : orang yang setiap saat selalu berupaya menggapai cinta Allah SWT, inilah
tingkat taqwa yang tertinggi. Allah berfirman lewat surat Ali Imran ayat 102; Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya
taqwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (beragama Islam).
Suatu hari, seorang sahabat bertanya kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib k.w. tentang
apa itu taqwa. Beliau menjelaskan bahwa taqwa itu adalah :
1. Takut (kepada Allah) yang diiringi rasa cinta, bukan takut karena adanya neraka.
2. Beramal dengan Alquran yaitu bagaimana Alquran menjadi pedoman dalam
kehidupan sehari-hari seorang manusia.
3. Redha dengan yang sedikit, ini berkaitan dengan rezeki. Bila mendapat rezeki yang
banyak, siapa pun akan redha tapi bagaimana bila sedikit? Yang perlu disedari adalah
4.
yang diharamkan Allah, dan menunaikan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah. Taqwa juga
bererti kewaspadaan, menjaga benar-benar perintah dan menjauhi larangan.
10
dan keharmonisan tauhid teoritis dan tauhid praktis dalam diri dan dalam kehidupan seharihari secara murni dan konsekuen.
Dalam menegakkan tauhid, seseorang harus menyatukan iman dan amal, konsep dan
pelaksanaan, fikiran dan perbuatan, serta teks dan konteks. Dengan demikian bertauhid
adalah mengesakan Tuhan dalam pengertian yakin dan percaya kepada Allah melalui pikiran,
membenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan.
Oleh karena itu seseorang baru dinyatakan beriman dan bertakwa, apabila sudah
mengucapkan kalimat tauhid dalam syahadat asyhadu allaa ilaaha illa Alah, (Aku bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah), kemudian diikuti dengan mengamalkan semua perintah
Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Iman adalah adalah pembenaran dengan segala keyakinan tanpa keraguan
sedikitpun mengenai yang datang dari Allah SWT dan rasulNya.
b. Wujud Iman ada 4, yakni:
Ilahiyah: Hubungan dengan Allah
Nubuwwah: Kaitan dengan Nabi, Rasul, kitab, dan mukjizat
Ruhaniyah: Kaitan dengan alam metafisik; Malaikat, Jin, Syetan, Ruh
KEIMANAN DAN KETAKWAAN
11
B. Saran
Masyarakat seharusnya benar-benar memahami arti dari keimanan dan ketakwaan
serta memupuk keimanan dan ketakwaan tersebut di dalam diri mereka, sebab 2 hal tersebut
sangat berperan dan berpengaruh penting terhadap diri manusia dalam menjalani kehidupan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Barata, Mappasessu, Muhammadong. 2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar: TimDosen UNM
http://marianaramadhani.wordpress.com/coretan-kuliah/konsep-ketuhanan-dalam-islam/ diakses
tanggal 4 Oktober 2011 pukul 19.25
Muchamad Syihabulhaq. Definisi Takwa. http://pencerahqolbu.wordpress.com/2011/05/25/definisitaqwa/
diakses tanggal 4 Oktober 2011 pukul 19.35
http://www.indoquran.com
diakses tanggal 4 Oktober 2011 pukul 20.00
http://yuliaseptian.blogspot.co.id/2012/10/makalah-pai-tentang-keimanan-dan.html
KEIMANAN DAN KETAKWAAN
13
14