Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STRATEGI DALAM WAWANCARA

Disusun Oleh :

Lailil Hasanih (14.401.17.049)


M. Ridwan (14.401.17.055)
Vivi Emilatin Maulidyah (14.401.17.086)
Winarti (14.401.17.088)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


PRODI D-III KEPERAWATAN
KRIKILAN - GLENMORE - BANYUWANGI
2019 - 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun masih
diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
yang berjudul “ MAKALAHPENGEMBANGAN KEPRIBADIAN”STRATEGI DALAM
MENCARI PEKERJAAN”ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa di Jurusan DIII
Keperawatan.
Terima kasih Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para mahasiswa.
Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan
para mahasiswa, masyarakat dan pembaca.

Krikilan, 16 September 2019

Kelompok

ii
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata pengantar .................................................................................................................. ii
Daftar isi............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pedoman Umum Interview .................................................................................. 3
2.2 Komponen Penting Interview .............................................................................. 4
2.3 Tehnik Interview .................................................................................................. 4
2.4 Pertanyaan Selama Interview............................................................................... 7
2.5 Penerapan Interview ............................................................................................ 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 11
3.2 Saran .................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Apabila wawancara
dijadikan satu-satunya alat pengumpulan data, atau sebagai metode diberi kedudukan
yang utama dalam serangkaian metode-metode pengumpulan data lainnya, ia akan
memiliki ciri sebagai metode primer. Sebaliknya jika ia digunakan sebagai alat untuk
mencari informasi-informasi yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain, ia akan
menjadi metode perlengkap. Pada saat-saat tertentu metode wawancara digunakan
orang untuk menguji kebenaran dan kemantapan suatu datum yang telah diperoleh
dengan cara lain, seperti observasi, test, kuesioner dan sebagainya. Digunakan untuk
keperluan semacam itu metode wawancara akan menjadi batu pengukur atau
kriterium.
Dalam tiga golongan fungsi itu tidak implicit bahwa golongan yang satu
mempunyai harga yang lebih tinggi dari yang lain. Sebagai metode primer wawancara
mengemban tugas yang sangat penting. Sebagai pelengkap metode wawancara
menjadi sumber informasi yang sangat berharga, dan sebagai kriterium ia menjadi alat
yang memberikan pertimbangan yang memutuskan. Ditinjau dari segi itu adanya tiga
fungsi pokok itu justru memperlihatkan bahwa interview merupakan suatu metode
yang serba guna.
Dalam proses interview terdapat 2 (dua) pihak dengan kedudukan yang berbeda.
Pihak pertama berfungsi sebagai penanya, disebut pula sebagai interviewer, sedang
pihak kedua berfungsi sebagai pemberi informasi (Information supplyer), interviewer
atau informan. Interviewer mengajukan pertanyaan-pertanyaan, meminta keterangan
atau penjelasan, sambil menilai jawaban-jawabannya. Sekaligus ia mengadakan
paraphrase (menyatakan kembali isi jawaban interviewee dengan kata-kata lain),
mengingat-ingat dan mencatat jawaban-jawaban. Disamping itu dia juga menggali
keterangan-keterangan lebih lanjut dan berusaha melakukan “probing” (rangsangan,
dorongan). Pihak interviewee diharap mau memberikan keterangan serta penjelasan,
dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya. Kadang kala ia malahan
membalas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pula. Hubungan antara
interviewer dengan interviewee itu disebut sebagai “a face to face non-reciprocal

1
relation” (relasi muka berhadapan muka yang tidak timbal balik). Maka interview ini
dapat dipandang sebagai metoda pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak, yang
dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tujuan research (Kartono, 1980: 171).

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa Pedoman Umum Interview?
b. Apa Komponen Penting Interview?
c. Apa Tehnik Interview?
d. Apa Pertanyaan Selama Interview?
e. Bagaimana Penerapan Interview?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui Pedoman Umum Interview
b. Mengetahui Komponen Penting Interview ae
c. Mengetahui Tehnik Interview
d. Mengetahui Pertanyaan Selama Interview
e. Mengetahui Penerapan Interview

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pedoman Umum Interview


Sebelum memulai kegiatan wawancara ada baiknya disiapkan panduan
wawancara yang berisi garis besar tentang topik dan sub-topik yang akan
diperbincangkan dalam wawancara. Panduan wawancara bukanlah daftar pertanyaan,
namun berupa urut-urutan topic-sub-topik yang akan digali melalui serangkaian
pertanyaan. Dengan begitu panduan wawancara akan membimbing kita untuk fokus
terhadap topic yang akan dibahas serta membantu kita untuk mengingat dan
melakukan pencatatan hasilnya.
Panduan wawancara adalah urutan garis besar topik yang secara sistematis akan
menuntun kita untuk sampai pada isu / topik permasalahan yang ingin dikethui.
Beberapa diantaranya adalah :

a. Panduan Jurnalis secara tradisional akan memandu melalui urutan 6 kata kunci,
yaitu siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana atau dikenal dengan
5W+1H (Who, What, When, Where, Why and How)
b. Panduan melalui urutan waktu, adalah memperlakukan topic dan sub topi secara
kronologis berdasarkan waktu kejadian.
c. Panduan melalui urutan ruang, adalah melihat topik permasalahan berdasarkan
dimensi ruang, seperti kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang, petunjuk arah,
denah ruangan atau peta suatu tempat.
d. Panduan melalui urutan sebab-akibat, adalah memahami topik permasalahan
dengan melihat proses yang terjadi. Dapat dimulai dari factor penyebabnya,
kemudian terjadinya suatu proses yang berakibat/berdampak atau menimbulkan
efek tentang/kepada sesautu. Atau dapat juga dengan urutan terbalik, dimulai
dari dampak/akibatnya, kemudian ditelusuri factor-faktor penyebabnya.
e. Panduan melalui urutan solusi masalah, adalah memahami suatu topic dengan
mengemukakan permaslahan yang terjadi/dialami, dilanjutkan dengan
mendiskusikannya untuk mencari / menemukan solusi sebagai saran atau jalan
keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.

(Trimo, Soedjono, 1990)

3
2.2 Komponen Penting Interview
Dalam wawancara terdapat bagian-bagian tertentu yang dapat dipandang sebagai
bagian-bagian dari wawancara :
1. Permulaan atau Pendahuluan Interview
Pada bagian ini terutama ditujukan untuk mendapatkan hubungan yang
baik (dalam mengadakan kontak pertama) antara interviewer dengan
interviewee dan biasanya diisi dengan menyampaikan maksud dan tujuan dari
interview itu. Peranan bagian ini penting, karena dengan mengadakan kontak
yang pertama ini akan memberikan gambaran tentang jalannya interview
selanjutnya. Kalau telah terjadi hubungan yang baik dan timbul perasaan saling
mempercayai, maka hal ini telah merupakan sumbangan yang besar artinya
dalam perkembangan interview selanjutnya.
2. Inti Interview
Bagian ini merupakan bagian di mana maksud serta tujuan interview harus
dapat dicapai.Bila maksud dari interview untuk mengumpulkan data tentang
latar belakang sosial, maka pada bagian ini maksud itu harus bisa dicapai.
3. Akhir Interview
Bagian ini merupakan bagian di mana interview mulai berakhir. Interview
dapat ditutup dengan mengadakan penyimpulan tentang apa yang telah
dibicarakan (misalnya :dalam konseling interview). Kadang-kadang interview
ditutup dengan menentukan waktu kapan interview itu akan dilanjutkan lagi,
bila masih dibutuhkan mengadakan interview lagi.

(Sri Hartinah, 2002)

2.3 Tehnik Interview


1. Persiapan

a. Menentukan tujuan.
b. Menetapkan bentuk pertanyaan (pertanyaan bebas atau terpimpin).
c. Menetapkan responden yang diperkirakan sebagai sumber informasi.
d. Menetapkan jumlah responden yang akan diwawancarai.
e. Menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara dan
f. Mengadakan hubungan dengan responden.

4
2. Pelaksanaan

a. Memilih pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar terarah dan dibutuhkan


dalamrangka mengumpulkan informasi.
b. Mengadakan wawancara.

3. Penutup

a. Menyusun laporan wawancara secara sistematis


b. Mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan wawancarag.
c. Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting dari
pelaksanaanwawancara itu.

(Soepomo, Six, 1994)

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Wawancara


Agar wawancara dapat mencapai hasil yang baik perlu adanya beberapa hal
yangharus diperhatikan dalam mengadakan wawancara :

a) Orang yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai latar belakang


tentang apa yang akan ditanyakan, karena yang akan ditanyakan perlu
dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, agar wawancara dapat berlangsung
dengan lancar, sistematis, dan teratur.
b) Pewawancara harus menjelaskan dengan sebaik-baiknya apa maksud serta
tujuan dari wawancara tersebut.
c) Dalam wawancara harus dijaga agar selalu ada hubungan yang baik.
Hubungan baik ini merupakan sumbangan yang besar di dalam jalannya atau
hasil wawancara yangakan dapat dicapai.
d) Pewawancara atau pembimbing harus mempunyai sifat dapat dipercaya.
Rahasia dari individu yang diwawancarai atau klien harus dapat disimpan
dengan baik,sebab kalau tidak demikian, kemungkinan klien tidak akan
mengutarakan sesuatu kepada wawancara dengan terbuka.
e) Pertanyaan hendaknya diajukan dengan hati-hati, teliti dan kalimatnya harus
jelas.

5
f) Harus dijaga jangan sampai ada hal-hal yang mungkin mengganggu jalannya
wawancara. Bila ada hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu, sebaiknya
hal-hal tersebut disingkirkan lebih dahulu.
g) Bahasa yang digunakan oleh pewawancara harus disesuaikan dengan
kemampuan yang diwawancarai.
h) Sekalipun pertanyaan-pertanyaan telah dipersiapkan terlebih dahulu supaya
sistematis, tetapi didalam memberikan pertanyaan-pertanyaan jangan sampai
kaku, masing-masing pertanyaan dapat diperluas kepada hal-hal yang
berhubungan dengan pertanyaan itu.
i) Pewawancara atau pembimbing harus menjaga jangan sampai ada waktu diam
yang terlalu lama. Hal yang demikian akan mematikan suasana wawancara.
j) Pewawancara harus mengadakan kontrol di dalam wawancara. Kalau ada hal-
hal yang bertentangan satu dengan yang lainnya perlu pewawancara mencari
ketegasan.
k) Pertanyaan-pertanyaan untuk mengadakan kontrol di ajukan setelah
wawancara sampai kepada suatu titik tertentu. Jadi jangan sampai memotong
pembicarann,karena ini akan mengganggu jalannya wawancara.
l) Lamanya waktu wawancara sebenarnya tergantung, kepada masalahnya. Tetapi
pada umumnya wawancara yang terlalu lama akan melelahkan kedua belah
pihak.Karenanya waktu wawancara sekitar 30 menit merupakan waktu yang
cukup.
m) Di dalam wawancara hendaknya dihindari aku dari pewawancara atau
pembimbing. Jangan samapai aku tersebut ditonjol-tonjolkan.
n) Individu yang sukar berbicara tidak boleh dipaksa untuk memberikan
keterangan /penjelasan dengan panjang lebar.
o) Tidak terlalu banyak membuat catatan selama wawancara berlangsung. Selalu
harus minta ijin pada individu untuk membuat catatan seperlunya.
p) Menghindari pertanyaan yang sugestif, yang mendorong responden untuk
memberikan jawaban yang baik dan hindarkan pertanyaan yang hanya
menuntut jawaban ya atau tidak.

(Yusup, Pawit M, 1995)

6
2.4 Pertanyaan Selama Interview

a) Ceritakan mengenai diri

Ini pertanyaan yang paling sering muncul atau ditanyakan saat proses interview
berlangsung dan yang paling sering dijawab dengan salah.
Contoh salah satu jawaban yg kurang sesuai:
Usia saya 27 tahun, lahir di bandung, 1 Januari 1989. Meupakan anak ke 3 dari 5
bersaudara. Ayah saya merupakan pegawai negri, Ibu saya merupakan Ibu Rumah
Tangga. Hobi saya jalan-jalan shoping, nonton, dan jalan-jalan….Jawablah
dengan jawaban seputar your strengths and weaknesses point. Jangan hanya
menceritakan yang bagus-bagus saja tentang diri Anda, karena hanya akan
disangka sebuah kebohongan, namun Anda juga harus dapat menceritakan
mengenai kelemahan anda tetapi dengan konsep yang baik.
Contohnya:
Saya merupakan tipe seseorang yang optimis, pekerja keras, kreatif, dan memiliki
penampilan yang menarik. Saya mampu bekerja secara personal maupun bekerja
sama dalam sebuah tim. namun kadang kala saya suka melupakan mengenai hal-
hal kecil, tapi untuk menutupi atau mengatasi kelemahan saya itu, saya selalu
menyiapkan notepad kecil untuk bisa mencatat segala hal kecil agar tidak lupa.
(ini merupakan kelemahan yg dikemas dengan baik).

b) Kenapa berhenti dari pekerjaan sebelumnya?

Jawab dengan hal positif. Jangan pernah di coba untuk menjelekkan perusahaan
tempat bekerja sebelumnya, apalagi jika membicarakan kejelekan atasan, rekan
kerja, bahkan kantor, tetapi harus berusaha mencoba menjawab pertanyaan
dengan senyuman & katakan hal-hal positif seperti “mencari sebuah kesempatan
yang lebih baik untuk berkarir/berkembang”, “mencari sebuah tantangan baru”,
dll.

c) Apa pengalaman di bidang ini?

Jika seorang fresh graduate dan tidak memiliki sebuah pengalaman sama sekali,
jawablah dengan secara jujur. Tapi tambahkan statement bahwa diri sendiri

7
merupakan orang yg senang mempelajari hal-hal/tantangan baru & seorang fast
learner. Apabila tidak punya pengalaman di bidang itu (namun memiliki
pengalaman didalam bidang tertentu), jawablah dengan senyambung mungkin.
Contoh: melamar kerja di bidang perawat sementara pengalaman di sebelumnya
hanya sebagai admin. Jawablah kalau memiliki skill sewaktu kuliah dan latar
belakang pendidikan anda ialah seorang perawat dan ini akan menjadi sebagai PR
yang pastinya akan anda pelajari kembali.

d) Apa yang di ketahui tentang Rumah Sakit ini?

Pertanyaan ini juga lumayan sering ditanyakan. Jadi hal yang sangat penting
untuk melakukan background checking pada Rumah Sakit yang di lamar.
bagaimana mengenai profil Rumah Sakit ini? Bagaimana sejarah
perkembangannya? ,dll. Informasi tersebut bisa didapatkan via internet atau
company website/profile.

e) Apakah sedang melamar di Rumah Sakit lain selain disini?

Jawablah dengan jujur, Namun janganlah membahasnya kelamaan. Tetap fokus


pada proses interview yang sedang berlangsung saat ini.

f) Kenapa ingin bekerja di Rumah Sakit ini?

Jawaban mengenai pertanyaan yang satu ini harus dipikirkan atau di konsep
terlebih dulu & juga harus didasari oleh “background checking” yg sudah
dilakukan terkait Rumah Sakit yang di lamar ini. Ketulusan dalam menjawab
akan sangat terlihat di pertanyaan yang satu ini. Jadi harus bisa menjawabnya
dengan jawaban yang benar-benar berhubungan dengan tujuan karir dalam jangka
panjang kedepan.

g) Apakah memiliki kenalan di Rumah Sakit ini?

Harus lebih sangat berhati-hati lagi dalam menjawab pertanyaan yang satu ini.
Pada beberapa Rumah Sakit tertentu ada kebijakan-kebijakan mengenai hal ini.
Jadi, apabila lowongan tersebut diketahui dari teman atau bahkan kerabat dekat,

8
tanyakan dulu kepada mereka mengenai kebijakan yang ada di Rumah Sakit
tersebut.

h) Jelaskan mengapa Rumah Sakit kami harus mempekerjakan individu?

Jawab dengan rasa semangat, optimis, dan antusias. Ini merupakan kesempatan
yang bagus untuk “menjual” diri. Katakan hal-hal yang bersifat positif tentang
diri yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit ini atau bahkan hal yang bisa menunjang
kemajuan Rumah Sakit ini. Berikan beberapa alasan yang termasuk dalam skill,
pengalaman, dan interest yang di miliki.

i) Apa saja kekuatan diri

Kuncinya tetap memiliki pola pikir positif. misalnya : kemampuan untuk me-
manage skala prioritas, kemampuan untuk dapat fokus dalam sebuah pekerjaan,
kemampuan untuk dapat bekerja di bawah tekanan, kemampuan atau koping
dalam memecahankan suatu masalah, kemampuan yang dimiliki dalam
memimpin sebuah team, dll.

j) Apakah memilki sebuah pertanyaan?

Selalu siapkan satu atau dua pertanyaan agar dapat menimbulkan kesan positif.
Misalnya seperti seputar job description, ruang lingkup kerja dan lain sebagainya.

k) Berapa gaji yang di inginkan?

Mungkin bingung dan serba salah untuk dapat menjawab pertanyaan mengenai
gaji, terutama bagi anda yang belum pernah memiliki sebuah pengalaman yang
cukup.
Tips Menjawab : Jangan menyebutkan juumlah gaji tanpa tahu pasaran gaji untuk
posisi tersebut, oleh karna itu sebelum wawancara kerja dimulai sebaiknya
mencari tahu pasaran gaji yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Beritahu
pewawancara bahwa sangat terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi
bila saatnya tiba. Apabila terpaksa, berikan sebuah jawaban yang berupa kisaran
angka, bukan jumlah angka tertentu. Sebutkan batas minimum & maksimum gaji
yang diinginkan.

9
(Sri Hartinah, 2002)

2.5 Penerapan Interview


Licoln and Guba sebagaimana dikutip dalam faisal (dalam Sugiyono, 2011 : 322),
mengemukakan ada enam langkah dalam pengggunaan wawancara untuk
mengumpulkan data dalam penelitian kulatif, yaitu :
a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
c. Membuka atau mengawali alur wawancara
d. Menginformasikan hasil wawancara dan mengakhirinya
e. Menulis hasil wawancara kedalam catatan lapangan
f. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
(Sugiyono, 2011)

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebelum memulai kegiatan wawancara ada baiknya disiapkan panduan
wawancara yang berisi garis besar tentang topik dan sub-topik yang akan
diperbincangkan dalam wawancara. Panduan wawancara bukanlah daftar pertanyaan,
namun berupa urut-urutan topic-sub-topik yang akan digali melalui serangkaian
pertanyaan. Dengan begitu panduan wawancara akan membimbing kita untuk fokus
terhadap topic yang akan dibahas serta membantu kita untuk mengingat dan
melakukan pencatatan hasilnya.

3.2 Saran
Demikian makalah sederhana inikami susun, semoga bermanfaat. jika dalam
penulisan makalah iniada salah kata dalam penyusunan mohon dimaklumi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, 2011. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta


Sri Hartinah. Layanan referensi.Makalah, PDII-LIPI, Jakarta, 2002.
Yusup, Pawit M. Pedoman praktis mencari informasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
1995.
Trimo, Soedjono. Pedoman pelaksanaan perpustakaan, Remadja Karya Cv., Bandung, 1990.
Soepomo, Six. Layanan referensi. Jurnal BACA. Vol. XIX. No.1-2, PDII-LIPI, Jakarta, 1994.

12

Anda mungkin juga menyukai