Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MOTIVASI BERWIRAUSAHA

Dosen Pengasuh:

Marizha Nurcahyani, M.Si

Disusun Oleh:

M. Rafli Hidayat 178320178 Humairah Sari S 178320391

Yusni Dini Yanti L 178320206 Vina Lestari H 178320355

Yuni Agustin 178320203 Farah Safira N 178320403

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA

TA. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Motivasi Berwirausaha” ini dengan baik.

Di dalam pembuatan makalah ini, kami berusaha menguraikan dan

menjelaskan tentang motivasi, kewirausahaan, pentingnya motivasi dalam

berwirausaha, dan contoh kasus wirausaha. Dalam kesempatan ini, dengan segala

kerendahan hati kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Marizha

Nurcahyani, M.Si selaku dosen Kewirausahaan dan Praktek Kewirausahaan yang

telah memberikan waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari

sempurna dan banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan saran,

kritik dan petunjuk dari berbagai pihak untuk pembuatan makalah ini menjadi

lebih baik dikemudian hari.

Semoga makalah yang telah kami buat ini dapat bermanfaat dan menjadi

bahan informasi pada masa yang akan datang. Terimakasih.

Medan, 21 Maret 2020

Kelompok

i
DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................1

BAB II RUMUSAN MASALAH........................................................................3

2.1. Rumusan Masalah........................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................4

3.1. Motivasi.......................................................................................................4
3.1.1. Pengertian Motivasi..............................................................................4
3.1.2. Teori Motivasi.......................................................................................5
3.2. Kewirausahaan.............................................................................................8
3.2.1. Pengertian Kewirausahaan....................................................................8
3.3. Pengertian Motivasi Berwirausaha..............................................................10
3.4. Pentingnya Motivasi Dalam Berwirausaha..................................................12
3.5. Contoh Kasus Wirausaha.............................................................................13

BAB IV PENUTUP..............................................................................................16

4.1. Kesimpulan..................................................................................................16
4.2. Hal Positif Dari Contoh Kasus.....................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kata motivasi sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam hal yang menyangkut pengembangan diri. Bila kita mempunyai

keinginan, maka kita perlu motivasi untuk memanifestasi keinginan tersebut.

Banyak dari kita yang mempunyai keinginan dan ambisi besar, tetapi kurang

mempunyai inisiatif dan kemauan mengambil langkah untuk mencapainya karena

kurangnya energi pendorong dari dalam diri kita sendiri atau kurang motivasi.

Motivasi akan menguatkan ambisi, meningkatkan inisiatif dan akan membantu

dalam mengarahkan energi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. Dengan

motivasi yang benar kita akan semakin mendekati keinginan kita. Di sinilah

motivasi berperan membuat diri seseorang maju dan melangkah untuk mengambil

langkah selanjutnya demi merealisasikan apa yang diinginkan tersebut.

Fenomena banyaknya pengangguran yang semakin meningkat tiap harinya

menjadi salah satu masalah sosial yang membutuhkan penyelesaian. Sedikitnya

lapangan pekerjaan yang ada saat ini, menjadi alasan utama bertambahnya angka

pengangguran di negara ini. Kondisi ini dapat dikurangi jika kita berusaha

menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk itu semua masyarakat yang memiliki

kreatifitas dan bekal ilmu yang telah diperoleh di dunia pendidikan, sebaiknya

memiliki mental untuk berwirausaha dibanding menggantungkan diri dengan

berburu pekerjaan bersama jutaan pengangguran yang juga mencari pekerjaan.

1
Banyak pihak yang menyelenggarakan seminar, workshop maupun

pelatihan dan pengembangan motivasi berwirausaha dengan tujuan mendorong

masyarakat untuk berwirausaha. Jika motivasi kerja tinggi maka semangat hidup

pun akan tinggi. Oleh karena itu agar gairah hidup kita bertambah perlu adanya

motivasi dalam dalam segala hal yang kita lakukan termasuk bekerja ataupun

berwirausaha. Untuk itu, kita perlu menumbuhkan motivasi berwirausaha agar

dapat mengubah pola pikir dari yang sebelumnya pencari kerja menjadi penyedia

lapangan kerja.

2
BAB II

RUMUSAN MASALAH

2.1. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?

2. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan ?

3. Apa yang dimaksud dengan motivasi berwirausaha ?

4. Mengapa pentingnya motivasi dalam berwirausaha ?

5. Bagaimana contoh kasus kewirausahaan ?

Dalam makalah ini juga diberikan contoh-contoh kasus tentang kewirau-

sahaan, agar dapat menjadi informasi bagi pembaca. Namun demikian, makalah

ini juga masih sangat jauh dari sempurna, karena penulis menyadari bahwa ilmu

kewirausahaan sebagai suatu seni masih akan selalu berkembang, baik dari segi

metode maupun alatnya. Oleh karena itu, penulis akan tetap selalu berharap untuk

mendapatkan masukan berupa kritik dan saran dari teman-teman pembaca.

Semoga makalah ini dapat berguna.

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Motivasi

3.1.1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah

kebutuhan, keinganan, dorongan atau impuls. Motivasi seseorang tergantung

kepada kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang

akan menentukan perilaku seseorang. Kekuatan motif dapat berubah karena:

1. Terpuaskannya kebutuhan

2. Karena ada hambatan, maka orang mencoba mengalihkan motifnya kea

rah lain.

Motivasi dapat didefinisikan sebagai faktor yang diperlukan untuk

memulai, mendorong, dan berkembang secara terus menerus. Untuk melihat

motivasi seseorang, perlu dipahami 3 (tiga) prinsip dasar perilaku manusia

(Forum Human Capital/Indonesia, 2007, h.30):

1. Harus dipahami bahwa dalam mengerjakan sesuatu, setiap orang

mempunyai alasan tertentu, mengapa dan apa kepentingan untuk dirinya.

2. Setiap orang berusaha mencapai seseuatu apa yang telah menjadi

tujuannya.

3. Setiap orang unik, berbeda, karena mempunyai turunan dan lingkungan

yang berbeda. Walaupun dua orang mirip, mereka tidak mungkin

mempunyai karakteristik yang sama.

4
3.1.2. Teori Motivasi

Teori Maslow

Teori motivasi hirarki kebutuhan dikemukakan oleh Abraham Maslow,

berpendapat bahwa hirarki kebutuhan manusia dapat dipakai untuk melukiskan

dan meramalkan motivasinya. Teorinya tentang motivasi didasarkan oleh dua

asumsi, yaitu:

1. Kebutuhan seseorang tergantung dari apa yang telah dipunyainya.

2. Kebutuhan merupakan hirarki dilihar dari pentingnya.

Menurut Maslow, ada 5 kategori kebutuhan manusia, yaitu:

1. Physiological needs

2. Safety (security)

3. Social (affiliation)

4. Esteem (recognition)

5. Self actualization

Bila suatu tingkat kebutuhan sudah terpenuhi, maka akan muncul tingkat

kebutuhan yang lebih tinggi. Namun tidak berarti tingkat kebutuhan yang lebih

rendah harus terpenuhi 100% atau sangat memuaskan. Bisa saja kebutuhan lebih

rendah belum memuaskan sekali, sudah muncul tingkatan yang lebih tinggi.

Teori Hawthorne

Teori ini dikemukakan oleh Elton Mayo yang mengadakan penelitian di

Hawthorne Illinois. Penelitian tersebut menemukan bahwa untuk meningkatkan

5
prestasi kerja karyawan, perlu adanya faktor human relation. Jika karyawan

mendapat perhatian khusus secara pribadi terhadap dirinya dan juga terhadap

kelompoknya, maka produktivitasnya akan menigkat.

Teori Douglas Mc Gregor

Teori X mengasumsikan bahwa kebanyakan ornag lebih suka dipimpin

tidak mempunyai tanggung jawab dan ingin selama saja, ia dimotivasi oleh uang,

keuntungan dna ancaman hukuman. Sedangkan teori Y mengasumsikan bahwa

orang itu malas bukan karena bakat atau pembawaan sejak lahir. Semua orang

sebenarnya kreatif, yang harus dibangkitkan atau dirangsang oleh pimpinan.

Mc Gregor mengemukakan daftar asumsi tentang hakekat manusia dalam

teori X dan teori Y sebagai berikut:

1. Teori X

a. Pekerjaan pada hakekatnya tidak disenangi orang banyak.

b. Kebanyakan orang rendah tanggung jawabnya dan lebih suka

dipimpin.

c. Kebanyakan orang kurang kreatif.

d. Orang lebih suka memikirkan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat

fiisk saja, asal itu sudah dipenuhi, selesai persoalannya.

e. Kebanyakan orang harus dikontrol secara ketat, dan sering harus

dipaksakan menerima tujuan organisasi (dipaksa bekerja).

2. Teori Y

a. Pekerjaan itu sebetulnya sama dengan bermain, cukup menarik dan

mengasyikan.

6
b. Orang mempunyai kemampuan mengawasi diri sendiri guna

mencapai tujuan.

c. Setiap orang mempunyai kemampuan kreativitas.

d. Orang tidak hanya memiliki kebutuhan fisik saja tetapi juga

memiliki kebutuhan rasa aman, ingin bergaul, ingin dihargai dan

ingin menonjolkan dirinya.

e. Orang harus diberi motivasi agar dapat membangkitkan daya

inisiatif dan kreativitasnya.

Teori Frederick Herzberg

Teori motivasi hygiene adalah hasil studi Herzberg di Pittsburg.

Kesimpulan Herzberg ialah ada 2 kategori yang berlainan yang mempengaruhi

perilaku, yaitu:

1. Bila orang merasa tidak puas dengan pekerjaannya, maka mereka akan

memperhatikan lingkungan sekitar tempat bekerjanya. Kategori pertama

ini disebut faktor hygiene, yiatu faktor lingkungan yang mempengaruhi

ketidakpuasan dalam melakukan pekerjaan. Faktor-faktor hygiene adalah:

a. Administrasi dan kebijaksanaan.

b. Supervisi.

c. Kondisi Kerja.

d. Hubungan Interpersonal.

e. Uang, status, security.

2. Bila orang merasa senang dengan pekerjaannya, maka ia akan

memperhatikan pekerjaannya. Kategori kedua ini disebut sebagai

7
motivator karena memotivasi orang untuk bekerja. Faktor-faktor motivator

yaitu:

a. Prestasi.

b. Penghargaan atas pekerjaan.

c. Tantangan pekerjaan.

d. Bertambah tanggung jawab.

e. Ada kemungkinan meningkat lebih maju.

3.2. Kewirausahan

3.2.1. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif

yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

sukses. Inti kewirausahaan dari menurut Drucker (1959) adalah kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan

tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Banyak orang, baik pengusaha

maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan

berpikir kratif dan inovatif. Karya dan karsa hanya terdapat pada orang-orang

yang berpikir kreatif. Tidak sedikit orang dan perusahaan yang berhasil meraih

sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan

inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-

pemikiran untuk menciptkan sesuatu yang baru dan berbeda. Sedangkan dalam

organisasi perusahaan, proses kreatif dan inovatif dilakukan melaui kegiatan

penelitian dan pengembangan untuk meraih pangsa pasar. Baik ide, pemikiran,

maupun tindakan kreatif tidak lain adalah untuk menciptakan sesuatu yang baru

dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa

8
yang menjadi sumber keuangan untuk dijadikan peluang. Jadi kewirausahaan

merupakan suatu kemampuan dalam menciptkan nilai tambahan di pasar melalui

proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara berbeda, seperti:

1. Pengembangan teknologi

2. Penemuan pengetahuan ilmiah.

3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada.

4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak

dengan sumber daya yang lebih efisien.

Ciri dan Watak dalam Kewirausahaan

1. Ciri-ciri Kewirausahaan

a) Percaya diri.

b) Berorientasi pada tugas dan hasil.

c) Pengambilan resiko.

d) Kepemimpinan.

e) Keorisinilan.

f) Berorientasi ke masa depan.

2. Watak Kewirausahaan

a) Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme.

b) Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan

ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan

inisiatif

c) Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan

9
d) Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi

saran-saran dan kritik

e) Inovatif dan kreatif serta fleksibel.

f) Pandanga ke depan, perspektif.

Dalam konteks bisnis, seorang entrepreneur membuka usaha baru (new

ventures) yang menyebabkan munculnya produk baru arau ide tentang

penyelenggaraan jasa-jasa. Karakteristik tipikal entrepreneur (Schermerhorn Jr,

1999) :

1. Lokus pengendalian internal

2. Tingkat energi tinggi

3. Kebutuhan tinggi akan prestasi

4. Toleransi terhadap ambiguitas

3.3. Pengertian Motivasi Berwirausaha

Ketika manusia akan melakukan suatu kegiatan akan dipengaruhi oleh

suatu kondisi psikologis yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan tersebut.

Kondisi psikologis tersebutberasal dari dalam tubuh manusia dan memberikan

dampak yang cukup besar terhadap keberhasilan dari suatu kegiatan. Kondisi

psikologis atau dorongan tersebut dinamakan motivasi.Menurut Suryana &Bayu

(2010: 98) motivasi berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada

dalam diri manusia. Motivasi berada dalam diri manusia yang tidak terlihat dari

luar. Sedangkan menurut Gerungan dalam Suryana &Bayu (2010: 99) motivasi

merupakan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia tersebut

10
melakukan sesuatu. Motivasi berwirausaha tidak dibawa sejak seseorang lahir,

tetapi motivasi berwirausaha dapat dilatih, dipelajari dan dikembangkan. Motivasi

berwirausaha merupakan suatu dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk

mengambil atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan bidang

kewirausahaan.

Tipe Motivasi

Menurut Gerungan dalam (Sofyan &Uno, 2004: 6) motif dapat dibedakan

menjadi tiga macam antara lain:

1) Motif biogenetis merupakan motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan

organisme demi kebutuhan hidupnya.

2) Motif sosiogenetis merupakan motif yang berkembang berasal dari

lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada.

3) Motif teologis merupakan motif yang menerangkan bahwa manusia itu

memiliki Tuhan.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi Berwirausaha

Menurut Saiman (2009: 26) mengemukakan empat faktor motivasi

seseorang untuk berwirausaha, yaitu sebagai berikut:

1) Laba

Dapat menentukan berapa laba yang dikehendaki, keuntunga n yang

diterima, dan berapa yang akan dibayarkan kepada pihak lain atau pegawainya.

11
2) Kebebasan

Bebas mengatur waktu, bebas dari supervisor, bebas dari aturan yang

menekan, dan bebas dari budaya organisasi/perusahaan.

3) Impian Personal

Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas kerja

yang berulang-ulang, karena harus mengikuti visi, misi, impian orang lain.

4) Kemandirian

Memiliki rasa bangga, karena dapat mandiri dalam segala hal, seperti

permodalan, mandiri dalam pengelolaan atau manajemen, mandiri dalam

pengawasan, serta menjadi manajer terhadap dirinya sendiri.

3.4. Pentingnya Motivasi Dalam Berwirausaha

Menurut Suryana &Bayu (2010: 102-117) motivasi memiliki tujuan untuk

dapat menunjang karakteristik dari seorang wirausaha antara lain:

1) Pekerja Keras

Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang

(wirausahawan). Kerja keras atau etos kerja keras sering dianggap ebagai mimpi

kuno dan seharusnya diganti, tetapi hardwork and smartworktidak dapat

dipisahkan lagi. Jadi selain kerja keras, efektif dalam bekerja merupakan 2 hal

yang tidak dapat dipisahkan.

12
2) Tidak Pernah Menyerah

Dalam menjadi seorang wirausaha, tidak diperkenankan memilik i sifat

yang mudahmenyerah. Banyak wirausahawan yang telah berhasil dan sukses

setelah wirausahawan tersebut melewati tantangan dan tetap berjuang untuk

meraih kesukesan.

3) Memiliki Semangat

Seorang wirausahawan harus selalu gembira di dalam setiap situasi.

Kegembiraan tersebut yang menjadi semangat untuk menjadi kekuatan. Dengan

semangat dan kekuatan akan menumbuhkan keberanian yang akan mendukung

keberhasilan.

4) Memiliki Komitmen

Komitmen merupakan proses padaindividu untuk menyesua ika n dengan

aturan, nilai dan tujuan dari perusahaan. Seorang wirausaha yang baik akan

memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab

yang dapat memajukan bisnisnya.

3.5 Contoh Kasus Wirausaha

Profil Usaha

Jenis Usaha : Makanan

Nama Usaha : Mie Oyi Cui Mie Malang

Nama Pemilik : Mas Lutfi

13
Omset : Dimana laba atau keuntungan yang diperoleh dari usaha

Mie Oyi dalam sehari yaitu sekitar Rp. 2.000.000 s/d Rp.

3.000.000.

Jumlah Tenaga Kerja : Tenaga Kerja ada 6 orang.

Sejarah Usaha

Mie Oyi merupakan cafe (tempat nongkrong) yang berada di Jl.

Darussalam No.38 Medan. Usaha ini bergerak dibidang makanan atau kuliner.

Cafe ini berdiri dari tahun 2015, berarti sudah bergerak selama 4 tahun. Usaha

ini didirikan oleh dua orang yaitu Mas Lutfi sebagai pemilik cafe dan

mengajak temannya Mas Ogek yang tak lain adalah teman semasa kuliahnya

dulu, mas ogek menangani bagian manajemen dan promosi Cafe Mie Oyi

tersebut, sementara Mas Lutfi adalah pemilik dari Cafe Mie Oyi.

Awal usaha ini dimulai dari cita-cita mereka berdua sejak masa kuliah

dulu. Sampai pada akhirnya mas lutfi memutuskan untuk memperdalam

ilmunya di bidang kuliner, dan karena memang passion mas lutfi juga ada

dibidang kuliner akhirnya memutuskan untuk belajar langsung di kota malang.

Hingga akhirnya setelah mas lutfi mendapatkan resep dan brand untuk

usaha ini yaitu Mie Oyi. Oyi sendiri berasal dari bahasa gaul atau bahasa yang

sering digunakan oleh anak muda malang. Oyi (Bahasa ngalam dari Iyo yang

berarti Iya).

Jadi, kemungkinan besar nama Cafe ini Mie Oyi agar simpel dan gampang

di ingat, mengingat betapa mudahnya kata ini disebut/dipakai dalam

14
kehidupan sehari-hari juga agar menunjukan khas malang nya, karena mie ini

adalah mie khas malang. Dimana di malang disebut Cwie Mie, mie yang

digunakan dalam panganan ini berbentuk gepeng dan tipis. Karena nya,

dinamakan “cwiemie” dimana “cwie” bermakna kecil.

Harga Produk Mie Oyi

1. Harga Mie Oyi Cuimie Malang Original hingga Cuimie Spesial sebesar

Rp. 15.000 – Rp. 25.000

2. Harga Mie Oyi Cuimie Edan sebesar Rp. 18.000 – Rp. 20.000

3. Harga Burger yang ditawarkan sebesar Rp. 18.000 – Rp. 25.000

4. Harga Bakso yang ditawarkan sebesar Rp. 16.000 – Rp. 20.000

5. Harga Minuman yang ditawarkan mulai dari Rp. 4.000 – Rp. 16.000

Laba Mie Oyi

Dimana laba atau keuntungan yang diperoleh dari usaha Mie Oyi dalam sehari

yaitu sekitar Rp. 2.000.000 s/d Rp. 3.000.000.

Gaji Karyawan

1. Kasir yang terdiri dari 2 orang (wahyu dan novi)

2. Waiters yang terdiri dari 2 orang (dwi dan asmah)

3. Orang dapur terdiri dari 3 orang (salma, dina, dan yus)

Gaji pokok setiap karyawan sekitar Rp. 900.000, namun apabila mencapai target

maka bisa mendapatkan bonus paling banyak sekitar Rp. 600.000, sehingga gaji

paling besar yang bisa di dapatkan sekitar Rp. 1.5000.000, dimana penggajian

seluruh tenaga kerja dilakukan setiap tanggal 5.

15
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah

kebutuhan, keinganan, dorongan atau impuls. Motivasi dapat didefinisikan

sebagai faktor yang diperlukan untuk memulai, mendorong, dan berkembang

secara terus menerus.

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif

yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

sukses.

Motivasi berwirausaha merupakan suatu dorongan yang timbul dari diri

seseorang untuk mengambil atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan

bidang kewirausahaan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berwirausaha adalah :

1. Laba

2. Kebebasan

3. Impian personal

4. Kemandirian

Maka dapat disimpulkan bahwa seorang wirausahawan harus memiliki jiwa

yang inovatif, agar dapat mengikuti perkembangan pasar/trend agar usaha yang

didirikan memiliki ciri khas sendiri sehingga membedakannya dengan pendiri

16
usaha lainnya. Seorang wirausahawan juga harus memiliki semangat yang tinggi

dan kegigihan dalam menjalankan suatu usaha yang didirikannya agar tidak

mudah menyerah dalam situas pasar yang sedang tidak stabil.

4.2. Hal Positif dari Contoh Kasus

1. Ketekunan yang dimiliki oleh pendiri usaha ini, yaitu sang pemilik usaha

belajar mulai dari 0 untuk membangun usaha ini, mulai dari belajar

menemukan resepnya, belajar dalam pengolahan produknya,

memanajemen usahanya sendiri, dan hal lainnya.

2. Kegigihan dan semangat yang dimiliki oleh pemilik usaha, yaitu mereka

memulainya bersama mulai dari bawah, melakukan promosi produknya

mulai dari mulut ke mulut sampai ke media sosial. seperti yang sudah

dipaparkan bahwa usaha ini sudah berjalan kurang lebih 5 tahun, banyak

rintangan yang dihadapi oleh pemilik usaha ini namun dengan semangat

dan kegigihan mereka mengembangakan usaha ini dengan bagus, mereka

melakukan inovasi agar tidak kalah dengan pesaing-pesaing yang muncul,

melihat bagaimana banyaknya pesaiang yang menjual produk yang sama

dengan usaha ini. Namun dengan motivasi dan inovasi yang kuat, usaha

ini dapat bersaing di pasaran.

17
DAFTAR PUSTAKA

Noviantoro, Galih. 2017. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motivasi

Berwirausaha dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha

Pada Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju

Sukses, Salemba Empat: Jakarta.

Tim Dosen Kewirausahaan UMA. 2018. Buku Panduan Ajar Kewirausahaan

(Teori dan Tahapan Berwirausaha), MAU Press: Medan.

18

Anda mungkin juga menyukai