Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEWIRAUSAHAAN SOSIAL

DOSEN PENGASUH:

FAUZIAH KUMALASARI, SE, M.Ak

DISUSUN OLEH:

HUMAIRAH SARI BR SITEPU

178320391

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2020
1. Apakah menurut anda social enterprise itu?

Social enterprise berada di tengah-tengah antara organisasi sosial dengan

organisasi komersial, dimana social enterprise dapat didefinisikan sebagai

lembaga/institusi yang sekilas hampir sama dengan perusahaan/organisasi bisnis

biasa, namun dalam operasionalnya menggunakan prinsip dan aplikasi bisnis serta

memiliki titik tekan pada kebermanfaatan sosial, selain lingkungan dan pribadi.

Berikut ini adalah perbedaan social enterprise dengan perusahaan pada

umumnya:

 Mereka memiliki tujuan/target sosial

 Aset dan kekayaan digunakan untuk menciptakan manfaat bagi

masyarakat (community benefit)

 Mereka melakukan hal-hal dimuka (paling tidak) dengan menjadi

bagian dari pemain pasar di pasar industri

 Keuntungan dan surplus tidak didistribusikan kepada pemegang

saham, seperti layaknya bisnis pada umumnya

 Anggota atau karyawan memiliki peran dalam pengambilan

keputusan

 ‘enterprise’ memiliki akuntabilitas terhadap anggota dan

komunitas yang lebih luas.


2. Bagaimana mengidentifikasi social enterprise yang akan dibangun?

Mengidentifikasi Social Enterprise Yang Akan Dibangun

1. Segmen Pengguna (Customer Segment)

Segmen pengguna social enterprise terdiri dari konsumen dan

beneficiaries. Dalam hal ini, ada social enterprise yang menargetkan kelompok

konsumen yang sama untuk kegiatan bisnis dan kegiatan sosial.

2. Tawaran Nilai Sosial (Social value proposition)

Yang dimaksud dengan tawaran/proposisi nilai sosial (social value

proposition) adalah nilai atau misi sosial yang ditawarkan oleh organisasi melalui

kegiatan organisasinya.

3. Sumber Daya Manusia (Human Resource)

Aspek ketiga menyangkut jenis sumber daya manusia yang berkontribusi

besar atau bersifat kunci dalam penyelenggaraan social enterprise. Ada dua

dikotomi dalam hal pemanfaatan sumber daya manusia sebagai salah satu sumber

daya kunci yaitu relawan (volunteers) atau kaum profesional (professionals).

4. Arus Penerimaan (Revenue Stream)

Aspek berikutnya menyangkut arus penerimaan social enterprise untuk

mendanai pelaksanaan misi sosialnya. Terdapat tiga jenis sumber dana yang bisa

digunakan yaitu dana nonkomersial, semikomersial, dan dana komersial.

5. Ownership dan Control

Unsur lain yang memiliki peran pembeda antara beberapa tipe social

enterprise adalah unsur kepemilikan dan kontrol organisasi (ownership and

control). Karakter social enterprise yang ada di Indonesia memiliki dua


dikotomi dalam hal kepemilikan dan control, yaitu (1) collective and

democratic, dan (2) individual and autocratic.

6. Organization Goals

Unsur terakhir terkait dengan target organisasi (organizational goals) dari

masing-masing social enterprise, yaitu keberlanjutan (sustainability),

pengembangan cakupan kegiatan sosial (development), dan peningkatan skala

usaha (growth).

3. Jelaskan seberapa pentingnya perencanaan bisnis dibuat dalam

membangun kewirausahaan sosial?

Pentingnya Rencana Bisnis

• Intinya membuat rencana bisnis yang efektif itu tidak mudah.

Pertimbangan lain adalah bahwa membuat sebuah rencana bisnis yang

efektif perlu daya bahkan dana yang tidak kecil.

• Rencana bisnis bisa penting dan bisa pula tidak penting. Jika kita hanya

ingin agar usaha yang penting ada dan jalan terus (sustainability oriented)

umumnya tidak penting punya rencana bisnis.

• Namun, jika ingin social enterprise ingin berorientasi lebih dari itu,

terlebih yang menargetkan agar dampak sosial dan unit bisnisnya dapat

tumbuh dan berkembang (sustainable development and growth oriented),

hampir dapat dipastikan akan perlu mempunyai sebuah business plan,

khususnya untuk urusan penggalangan dana, baik berupa hibah/grant,

penanaman modal, maupun pinjaman.


4. Buatlah contoh rencana bisnis dalam membangun kewirausahaan sosial?

Anda mungkin juga menyukai