Anda di halaman 1dari 2

Bentuk-bnetuk Social Enterprenuer

1. Community-based Social Enterprise

Bisnis sosial yang konsepnya berdasar pada komunitas, sehingga konsentrasinya terfokus
pada kebutuhan komunitas tertentu. Bisnis sosial berbasis komunitas ini bersifat self-
empowerment dan bertujuan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

Contoh bisnis sosial berbasis komunitas adalah koperasi. Bisnis sosial berbasis komunitas
memiliki prinsip memakmurkan dan memberikan manfaat bagi semua anggota yang terlibat.

2. Non-Profit Social Enterprise

Jika bisnis sosial berbasis komunitas hanya fokus pada satu komunitas tertentu, fokus non-
profit social enterprise ada di taraf yang lebih luas, yaitu masyarakat. Dikarenakan fokusnya
yang lebih masif dan ruang lingkupnya lebih luas, non-profit social enterprise butuh dikelola
secara profesional.

Saat ini, sudah banyak non-profit social enterprise yang bisa kita temukan di masyarakat.
Salah satunya adalah Greenhouse Indonesia, yang memiliki misi meningkatkan kualitas
lingkungan Indonesia.

3. Hybrid Social Enterprise

Bisnis sosial ini berorientasi pada sustainable development. Dalam pelaksanaannya, dana
yang didapat hybrid social enterprise dapat berasal dari sumber yang beragam, seperti dana
sosial, semikomersial, hingga komersial. Meski begitu, pemasukan dana dari berbagai sumber
ini diatur agar tetap selaras.

4. Profit-for-Benefit Social Enterprise

Dibandingkan ketiga bentuk bisnis sosial sebelumnya, profit-for-benefit social


enterprise merupakan bentuk bisnis sosial dengan lingkup paling luas. Tiga elemen yang
ditargetkan oleh bentuk bisnis sosial ini adalah kelancaran, pembangunan, dan pertumbuhan.
Tiga hal ini menjadi target profit-for-benefit social enterprise agar badannya bisa mandiri
tanpa bergantung terhadap individu maupun lembaga donatur.
Selain empat bentuk bisnis sosial di atas, dikenal pula transformational social
enterprise dan global social enterprise. Transformational social entrepreneur mengacu
pada social entrepreneur yang bisnisnya mengalami perubahan skala. Contohnya sebuah
bisnis sosial yang tadinya berskala kecil dan bersifat nonformal, mulai berkembang menjadi
lebih besar dan menerapkan peraturan serta regulasi yang lebih profesional.

Sementara itu, global social enterprise merupakan bentuk bisnis sosial yang bertaraf dunia.
Sebuah bisnis sosial yang menargetkan permasalahan kemanusiaan seperti kemiskinan atau
depresi, bisa saja dikategorikan sebagai global social entrepreneur. Hal ini dikarenakan
kemiskinan dan depresi merupakan permasalahan yang tidak terbatas secara wilayah dan
dapat dialami oleh siapa saja.

Referensi

Suyono, H. 2023.SOCIAL ENTREPRENEURSHIP Konsep dan implementasi Pendekatan Psikologi


Sosial & Komunitas-Jejak Pustaka. Jejak Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai