Fakultas Pertanian Universitas Andalas Apakah Kewirausahaan Sosial?
Defenisi kewirausahaan sosial berkisar dari luas hingga sempit.
• Secara luas, kewirausahaan sosial mengacu pada aktivitas inovatif dengan tujuan sosial baik pada sektor yang mencari keuntungan (seperti usaha komersil yang bertujuan sosial), atau dalam kewirausahaan sosial perusahaan, atau pada sektor nirlaba, atau lintas sektor (seperti bentuk struktural hibrid yang menggabungkan pendekatan keuntungan dan nirlaba). • Dalam pengertian sempit, kewirausahaan sosial khususnya mengacu pada fenomena penerapan keahlian bisnis dan keterampilan berbasis pasar pada sektor nirlaba misalnya ketika organisasi nirlaba membangun pendekatan inovatif untuk meraih pendapatan. Beberapa Defenisi
1. Yayasan Schwab (bergerak dalam upaya mendorong kegiatan
kewirausahaan sosial): “Wirausahawan sosial menciptakan dan memimpin organisasi , untuk menghasilkan laba ataupun tidak, yang ditujukan sebagai katalisator perubahan sosial dalam tataran sistem melalui gagasan baru, produk, jasa, metodologi, dan perubahan sikap. Wirausahawan sosial menciptakan organisasi campuran (hybrid) yang menggunakan metode-metode bisnis, namun hasil akhirnya adalah penciptaan nilai sosial. 1. Gregory Dees (Professor di Stanford University dan pakar di bidang kewirausahaan sosial): ”Kewirausahaan sosial merupakan kombinasi dari semangat besar dalam misi sosial dengan disiplin, inovasi, dan keteguhan seperti yang lazim berlaku di dunia bisnis”. Kegiatan kewirausahaan sosial: a) Kegiatan yang tidak bertujuan mencari laba, b) Melakukan bisnis untuk tujuan sosial, dan c) Campuran dari kedua tujuan itu, yakni tidak untuk mencari laba, dan mencari laba, namun untuk tujuan sosial. Apa pentingnya kewirusahaan sosial?
Pemicu munculnya kewirausahaan sosial adalah ketimpangan
pembangunan ekonomi dan keterbatasan kemampuan pemerintah yang menimbulkan berbagai masalah sosial. Masalah sosial adalah suatu kondisi yang berdampak tidak diinginkan terhadap banyak orang, dan terkait dengan itu dirasakan sesuatu dapat dilakukan melalui tindakan bersama (collective action). • Suatu kondisi berdampak terhadap banyak orang • Dampak yang tidak diinginkan • Sesuatu dapat dilakukan untuk mengatasinya • Melalui tindakan kolektif • Kendali yang melandasi kewirausahaan sosial: lebih untuk menciptakan nilai sosial, daripada keuntungan personal dan pemegang saham. • Aktivitas lebih dicirikan oleh inovasi atau penciptaan sesuatu yang baru daripada hanya mereplikasi usaha atau praktek yang ada. • Kewirausahaan sosial tidak ditentukan oleh bentuk legal serta bisa dicapai dengan berbagai kendaraan mulai dari sektor nirlaba, bisnis, atau pemerintah. • Kewirausahaan sosial juga didefenisikan sebagai praktek yang merespon kegagalan pasar dengan inovasi yang transformatif dan berkelanjutan secara finansial yang ditujukan untuk mengatasi masalah sosial. Memposisikan Kewirausahaan Sosial Ciri Utama Kewirausahaan Sosial Siapakah Wirausahawan Sosial? Wirausahawan sosial adalah individu, grup, jaringan, organisasi, atau aliansi organisasi yang mencari perubahan yang berkelanjutan, dan skala besar melalui gagasan-gagasan yang melanggar pola yang ada tentang apa dan/atau bagaimana organisasi pemerintah, nirlaba, dan bisnis bekerja mengatasi masalah sosial. Asumsi dasar tentang sumber, sasaran, dan strategi yang harus dibangun wiraushawan sosial: 1. Wirasusahawan sosial tidak harus individu (bisa kelompok kecil atau tim individu, organisasi, jaringan, atau bahkan komunitas yang bersatu untuk menciptakan perubahan yang melanggar pola yang ada). 2. Wirausahawan sosial mencari perubahan yang berkelanjutan dan berskala besar. 3. Wirausaha sosial bisa melibatkan gagasan yang merubah pola dalam bagaimana atau apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah sosial yang besar. Asumsi ini memperlebar defenisi kewirausahaan sosial yang melibatkan reformasi organisasi dan administratif. 4. Wirausaha sosial eksis di dalam dan diantara semua sektor. Asumsi ini membuka diskusi tentang wirausaha sosial melintasi sektor nirlaba dan menyertakan sektor lainnya. 5. Wirausaha sosial perlu terlibat dalam usaha sosial atau menggunakan lat-alat berbasis pasar untuk sukses. This assumption breaks the necessary-but-not-sufficient relationship between social enterprise and social entrepreneurship by rendering earned income as one of many possible means to a social-purpose end. As Dees (2004) recently writes, “Successful social entrepreneurs will use the most effective structures, strategies, and funding mechanisms to achieve their social objectives. Social entrepreneurship should not be seen as a funding strategy, and it should not be tied to the idea of business ventures….At its heart, entrepreneurship is about establishing new and better ways to create value” (p. 17). It is important to note that Dees’ more recent work suggests that the use of market-driven tools such a micro-finance may be a way of distinguishing between different types of social innovation (Bryna & Levin, 1991). • 6. The quantity of social entrepreneurship can vary greatly across individuals and entities. Some social entrepreneurs will be very entrepreneurial compared to others, while others may restrict their entrepreneurial activity to a particular program or unit. This assumption allows for comparisons across individuals and entities that are very, fairly, or only somewhat entrepreneurial, which may yield valuable knowledge on the conditions that might permit greater activity, as well as the conditions that might make lower levels of entrepreneurship quite appropriate (Bryna & Levin, 1991). Again, it also embraces Dees and Anderson’s notion of “sector-bending” organizations that use elements of Karakteristik Wirausahawan Sosial
Karakteristik kegiatan wirausahawan sosial (Ashoka Fellows yang
didirikan oleh Bill Drayton tahun 1980) sebagai berikut: 1. Tugas wirausahawan sosial ialah mengenali adanya kemacetan atau kemandegan dalam kehidupan masyarakat dan menyediakan jalan keluar dari kemacetan atau kemandegan itu. Menemukan apa yang tidak berfungsi, memecahkan masalah dengan mengubah sistemnya, menyebarluaskan pemecahannya, dan meyakinkan seluruh masyarakat untuk berani melakukan perubahan. 2. Wirausahawan sosial tidak puas hanya memberi “ikan” atau mengajarkan cara “memancing ikan”. Ia tidak akan diam hingga “industri perikanan” pun berubah. Mengapa Kewirausahaan Sosial?
Solusi yang efektif dan berkelanjutan bagi berbagai masalah sosial
memerlukan beberapa resep terkait dengan inovasi bisnis yang sukses dari konstelasi masalah kemiskinan jangka panjang, dan masalah seperti itu sering meminta transformasi dasar dalam sistem politik, ekonomi, dan sosial (Alvord, et.al 2004). Beberapa kajian dalam literatur pembangunan telah mencoba: • Menilai karakteristik umum dari program pengentasan kemiskinan skala besar yang sukses. • Fokus pada karakteristik organisasi dan kelembagaan dari instansi pembangunan yang efektif. • Melihat karakteristik dari pergerakan sosial yang sukses. * Alvord, Sarah H., L. David Brown and Christine W. Letts. (2004). Social Entrepreneurship and Societal Transformation: An Exploratory Study. Journal of Applied Behavioral Science, 40, 260.