Anda di halaman 1dari 6

Kelas KWU 46

Nama : Iqbal Habibi


Nim : 19135206
Prodi : Manajemen Perhotrlan
Mku : Kewirausaha
Resume
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL

Konsep dan Prinsip-Pinsip Wirausaha Sosial

Salah satu pilihan dalam penanganan permasalahan sosial yang dilakukan oleh
negara – negara berkembang termasuk Indonesia adalah kegiatan kewirausahan sosial.
Kewirausahaan sosial memiliki tujuan untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada di
masyarakat terutama kemiskinan. Kewirausahaan sosial merupakan salah satu solusi yang
bisa diterapkan untuk menyalurkan bantuan secara terus menerus bahkan bisa
memperdayakan masyarakat miskin, sehingga bisa terbebas dari kemiskinan tanpa
menganndalkan bantuan.

Menurut Scwab, (2010), bahwa wirausahawan sosial memiliki peranan pentig


untuk berbagi dalam krisis ekonomi saat ini. Melalui kewirausahaan sosial, masalah krisis
keuangan dapat dipecahkan bahkan dapat memajukan pembangunan perekonomian
khususnya di Asia dengan cara memaksimalkan peran masyarakat dan lingkungan
melalui model bisnis yang inovatif dan efektif. Kewirausahaan sosial telah menjadi
perhatian publik selama dua dekade terakhir. Kewirausahaan sosial atau Social
Entrepreneurship merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kewirausahaan,
meskipun kewirausahaan sosial menekankan pada tujuan yang lebih mulia, seperti
menanggulangi masalah kemiskinan. Kewirausahaan sosial dapat memberikan dampak
positif dan memberikan solusi sebagai langkah untuk memajukan Indonesia. Tidak
semata menyelesaikan persoalan ekonomi, kewirausahaan sosial juga sekaligus
menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di tanah air.

Dengan banyaknya masalah sosial di Indonesia, pemerintah tidak dapat


menyelesaikannya sendirian namun membutuhkan pemuda-pemudi cerdas Indonesia
untuk menciptakan perubahan bagi tanah air. Untuk itu, kita sebagai generasi muda perlu
mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana menjadi seorang wirausaha sosial dengan
mempelajari konsep dan model bisnisnya terlebih dahulu. Terdapat lima kriteria dasar
usaha sosial atau Social Enterprise(SE) di Indonesia, diantaranya memiliki
misi atau dampak sosial, manfaat pemberdayaan, memiliki pretika.

1
Selain itu, Social Enterprise (SE) di Indonesia juga dikenal memiliki empat corak
utama, yaitu:

1. Community Based Social Enterprise (CBSE) yang didirikan berdasarkan kebutuhan


komunitas yang memiliki kesamaan masalah,kondisi, minat (community
of interest) atau kebutuhan masyarakat lokal yang tinggal di lokasi geografis yang
sama. Oleh karena itu, di CBSE, konsumen adalah beneficiaries atau peneriman
manfaat karena kegiatannya bersifat pemberdayaan diri sendiri secara berkelompok
(self-empowerment).
2. Not-for- profit Social Enterprise (NFPSE) yang berfokus pada pemberdayaan
masyarakat atau people empowerment dalam ruang lingkup yang lebih luas. Jadi,
individu penerima manfaat adalah orang yang berbeda dengan individu konsumen
(beneficiaries ≠ consumers).
3. Hybrid Social Enterprise (HSE) ini pada umumnya memiliki target yang berorientasi
kesinambungan dan pengembangan (sustainable development).
Sumber dana cenderung seimbang antara dana sosial, semikomersial, dan bahkan
komersial.
4. Profit for BenefitSocial Enterprise (PFBSE), yang memiliki target organisasi paling
luas karena selain menargetkan continuity dan development, PFBSE juga
menargetkan pertumbuhan skala atau unit bisnisnya (growth). Sifatnya sepenuhnya
mandiri dan menghilangkan ketergantungan terhadap individu atau lembaga
penyandang dana.

Seorang wirausaha sosial juga harus dapat mengenal dan memahami pentingya
empat prinsip bisnis (ERAT), yaitu Ethical (menjalankan bisnis sesuai etika, nilai norma
yang berlaku), Responsible (bertanggung jawab terhadapseluruh pemangku kepentingan),
Accountable (tata kelola pelaporan yang baik), dan Transparent (keterbukaan kejelasan
informasi). Pemahaman akan sumber daya yang akan disasar juga merupakan faktor
penting. Seorang wirausaha sosial tidak hanya mempunyai sumber daya yang bersifat
tangible atau berwujud (sumber daya manusia dan sumber daya capital), tetapi juga
memiliki sumber daya intangible (tidak berwujud). Sumber daya intangible adalah nilai
(value) danmodal sosial (trust). Value berfungsis ebagai „pagar‟ untuk tetap konsisten
berjuang demi nilai sosial tanpa tergiur keuntungan semata. Sedangkan modal sosial
(trust), dapat menciptakan perubahan struktural yang besar bagi masyarakat dengan
memengaruhi banyak orang untuk mengubah cara hidup mereka.

2
Memanfaatkan prinsip bisnis atau kewirausahaan untuk mengatasi masalah sosial
adalah suatu konsep yang realistis. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa wirausaha
sosial Indonesia yang melihat masalah sosial Indonesia sebagai peluang untuk perubahan
dan dapat diimplementasikan. Beberapa wirausaha sosial sukses yang menginspirasi
antara lain Bambang Ismawan (Bina Swadaya), Mursida Rambe (BMT Bering harjo),
Goris Mustaqim (Asgar Muda), Helianti Hilman (PT Kampung Kearifan Indonesia), dan
Asep Supriadin (Koperasi Putera Mekar). Corak kegiatan bisnis yang dilakukan memang
beragam, namun semuanya memiliki kesamaan karakter. Mereka memiliki empati yang
besar, super kreatif, berdaya juang tinggi, dan merupakan pribadi yang menyenangkan
sehingga banyak orang yang ingin mendukung dan membantu mewujudkan cita-cita
mereka. Perlu diingat, selama ada panggilan dan kemauan, siapa pun bisa menjadi
wirausaha sosial.

Prinsip-Prinsip Kewirausahaan Sosial

1. Pengertian Prinsip
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Prinsip mempunyai arti
kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, Asas. Prinsip adalah
suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang
dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berfikir
atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan
ataupun perubahan, dan merupakan akulasi dari pengalaman atau pemaknaan
oleh sebuah objek atau subyek tertentu.
2. Prinsip-Prinsip Kewirausahaan Menurut Para Ahli
Menurut Dhidiek. D.Machyudin prinsip dalam berwirausaha adalah sebagai
berikut:
1) Harus optimis
2) Ambisius
3) Dapat membaca peluang pasar
4) Sabar
5) Jangan putus asa
6) Jangan takut gagal

3
Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda. Sedangkan khafidhul ulum mengemukakan prinsip
kewirausahaan sebagai berikut :

1) Passion (semangat)
2) Independan (mandiri)
3) Marketing sensitivity (kreatif dan inovatif)
4) Calculated risk taker (mengambil resiko penuh perhitungan )
5) Persisten (pantang menyerah)
6) High ethical standart (berdasarkan standar etika)

Wirausaha Sosial Sebagai Tanggung Jawab Dalam Membagun Ekonomi


Masyarakat

Kewirausahaan sosial merupakan bentuk kewirausahaan yang bertujuan untuk


kepentingan masyarakat, dan tidak hanya upaya memaksimalkan keuntungan pribadi.
Kewirausahaan sosial biasa disebut „pengembangan masyarakat‟ atau „organisasi
bertujuan sosial‟ atau „pemberdayaan masyarakat‟ dalam lingkup kegiatan bisnis
(Nurfalah, 2016).
Skoll (2009) dalam (Nurfalah, 2016) menjelaskan bahwa kewirausahaan sosial
telah memberikan dampak positif di tengah masyarakat, misalnya meningkatkan akses
kepada kesehatan bagi masyarakat miskin, mendorong terciptanya perdamaian pada
wilayah konflik, membantu petani meningkatkan taraf hidupnya dan masih banyak
lagi. Beragam keluaran aktivitas kewirausahaan sosial, dapat dibagikan ke dalam
beberapa sektor, yaitu sebagai berikut:
1. Adanya layanan dan produk yang mana pasar atau sektor publik lainnya
tidak mau atau tidak dapat menyediakan.
2. Menciptakan keterampilan
3. Mewujudkan peluang pekerjaan
4. Mewujudkan akses dalamm upaya menghubungkan masyarakat yang
secara sosialnya terpisah.
Wirausaha sosial dibutuhkan dalam kebijakan pembangunan ekonomi karena
dapat meningkatkan kemajuan masyarakat dan memberikan nilai penting bagi
pembangunan sosial dan ekonomi. Adapun hal tersebut dijabarkan oleh Nagler (2007)
yaitu: 1) pengembangan pekerjaan, berupa penciptaan lapangan kerja, memberikan
4
kesempatan kerja dan pelatihan kerja, 2) inovasi/barang dan jasa baru,
mengembangkan dan menerapkan inovasi untuk pembangunan sosial dan ekonomi
serta melengkapi penyediaan barang/jasa dari sektor pemerintah, 3) promosi ekuitas,
menangani masalah-masalah sosial dan mencoba untuk mencapai dampak
berkelanjutan melalui misi sosial. Tentunya social entrepreneurhip dapat memberikan
manfaat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sosial serta harapan baru
bagi masyarakat luas untuk perbaikan taraf kehidupan.
Menurut Tenrinippi, (2019) kewirausahaan sosial memiliki tujuan untuk
memberikan solusi dalam penyelesaian masalah sosial yang ada dalam masyarakat
terutama berkaitan dengan kemiskinan. Kewirausahaan sosial dipandang sebagai
salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk memberikan bantuan secara
berkelanjutan dan bisa memperdayakan masyarakat miskin, sehingga mereka bisa
terbebas dari lingkar kemiskinan dan tidak lagi mengandalkan bantuan.
Kewirausahaan sosial dapat berperan sebagai menyediakan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat yang belum mendapatkan peluang kerja. Dan dengan cara
itulah dapat juga memabantu mengurai atau memberantas tingkat pengangguran yang
selama ini jadi beban pikiran masyarakat.

5
Kesimpulan
Kewirausahaan sosial telah menjadi perhatian publik selama dua dekade
terakhir. Kewirausahaan sosial atau Social Entrepreneurship merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kewirausahaan, meskipun kewirausahaan sosial menekankan
pada tujuan yang lebih mulia, seperti menanggulangi masalah kemiskinan.
Kewirausahaan sosial dapat memberikan dampak positif dan memberikan solusi
sebagai langkah untuk memajukan Indonesia. Tidak semata menyelesaikan persoalan
ekonomi, kewirausahaan sosial juga sekaligus menyelesaikan berbagai permasalahan
sosial di tanah air.

Memanfaatkan prinsip bisnis atau kewirausahaan untuk mengatasi masalah


sosial adalah suatu konsep yang realistis. Karena hal ini telah dibuktikan oleh
beberapa wirausaha sosial Indonesia yang melihat masalah sosial Indonesia sebagai
peluang untuk perubahan dan dapat di implementasikan.

Kewirausahaan sosial dipandang sebagai salah satu solusi yang dapat


diterapkan untuk memberikan bantuan secara berkelanjutan dan bisa memperdayakan
masyarakat miskin, sehingga mereka bisa terbebas dari lingkar kemiskinan dan tidak
lagi mengandalkan bantuan. Kewirausahaan sosial dapat berperan sebagai
menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang belum mendapatkan peluang
kerja.

Anda mungkin juga menyukai