Prinsip wirausaha sosial sebagai bagian dari tanggung jawab membangun ekonomi
masyarakat
Wirausaha sosial melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnis
baru yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Hasil yang ingin dicapai
bukan keuntungan materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana gagasan yang
diajukan dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat. Mereka seperti seseorang yang
sedang menabung dalam jangka panjang karena usaha mereka memerlukan waktu dan
proses yang lama untuk dapat terlihat hasilnya.
1) aktivitas berbisnis dengan maksud dan/ atau cara untuk memecahkan masalah
sosial;
2) menggunakan empati dalam pelaksanaannya;
3) menguatamakan sosial kapital (trust dan link) yang ada/ tersedia.
Selain 3 prinsip diatas, terdapat 7prinsip lainya yang diberikan oleh Prof. Muhammad
Yunus dari Bangladesh. Prinsip ini disebut prinsip bisnis sosial, yaitu :
1. Prinsip pertama bisnis sosial menentukan tujuan keberadaan untuk bisnis sosial apa
pun. Ini menyatakan bahwa tujuan bisnis untuk bisnis sosial adalah untuk mengatasi
kemiskinan atau menangani beberapa masalah seperti pendidikan, gizi, kesehatan,
lingkungan dan memungkinkan akses teknologi untuk yang tertindas dan bukan hanya
keuntungan atau maksimalisasi kekayaan pemegang saham.
2. Prinsip kedua berbicara tentang keberlanjutan finansial dan ekonomi. Ini baik dari
sudut pandang organisasi dan mereka yang ingin dilayani. Bisnis sosial apa pun dilarang
mengambil dana dari luar seperti hibah atau LSM. Mereka yang menjalankan bisnis
seharusnya berinvestasi.
3. Prinsip ketiga mengatur pengembalian investasi. Investor dalam bisnis sosial dilarang
mengambil uang di luar investasi mereka. Tidak ada dividen yang diberikan untuk
investasi.
4. Jumlah yang diperoleh melebihi dan di atas investasi seharusnya diinvestasikan kembali
untuk meningkatkan skala bisnis dan untuk perbaikan. Ekspansi di sini ditujukan untuk
menjangkau lebih banyak orang atau meningkatkan kualitas layanan.
7. Karena bisnis sosial tidak dengan tujuan memaksimalkan laba. Karena itu hanya mereka
yang memiliki hasrat untuk berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan yang akan
menjalankan bisnis sosial. Ini berarti bahwa bisnis akan berjalan dalam lingkungan
sukacita dan bukan stres.
2. Wirausaha sosial sebagai tanggung jawab dalam membangun ekonomi masyarakat
Wirausaha sosial dapat menjadi agen perubahan yang mampu untuk melaksanakan cita-
cita mengubah dan memperbaiki ekonomi masyarakat . kewirausahaan dipadang sebagai
pengusaha yang didorong untuk menciptakan nilai superior bagi masyarakat. Wirausaha
sosial menjadi fenomena yang sangat menanrik saat ini karena perbedaan-perbedaannya
dengan wirausaha yang hanya berfokus terhadap keuntungan materi dan kepuasaan
pelanggan.
Wirausaha sosial dapat berperan dari segi internal maupun eksternal, dilihat dari segi
internal adalah mengurangi tingkat ketergantungan terhadap orang lain, menciptakan rasa
kepercayaan diri, dan dapat meningkatkan daya tarik pelakunya. Dari segi eksternal,
kewirausahaan sosial dapat berperan sebagai menyediaan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang belum mendapatkan peluang kerja.
Dengan cara itulah kewirausahaan sosial dapat membantu mengurangi atau memberantas
pengangguran yang menjadi masalah utama ekonomi masyarakat yang selama ini menjadi
beban pikiran masyarakt dan turut menjadi masalah sosial. Kewirausahaan sosial juga
berperan dalam pembangunan ekominoi karna ternyata mampu memberikan daya cipta
nilai-nilai sosial maupun ekonomi, seperti :
b. melakukan inovasi dan kreasi baru terhadap barang dan jasa dengan tetap
mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan.
c. menjadi modal sosial, yang terdiri dari saling pengertian, kerpercayaan, dan budaya
kerjasama