KONSEP DAN PRINSIP WIRAUSAHA SOSIAL SEBAGAI BAGIAN DARI
TANGGUNG JAWAB MEMBANGUN EKONOMI MASYARAKAT DISUSUN OLEH: KELAS B KELOMPOK 1 RISKA DANAYANTI B1C NOVIA TRI ANANDA B1C RUNA B1C SUKMAWATI DEWI LESTARI B1C ACHMAD SYUKUR MUNANDAR B1C ANASTASYA FEBRIANA B1C ASRI ASTUTI B1C ENJELINA NOVIANTY B. B1C IFFAH AYYASH AZIZAH A. B1C JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2022 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya kami bisa menyusun Makalah ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW maksud dan tujuan penyusunan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dalam Mata Kuliah Kewirausahaan. Dalam penyusun Makalah ini, kami tentu saja menjumpai beberapa hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya Kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu melalui kesempatan ini Kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih sebesar- besarnya kepada berbagai pihak terkait yang telah membantu Kami menyelesaikan Makalah ini. Dan saya juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami berharap saran dan kritik yang membangun dari para pembaca khususnya dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan agar kami dapat lebih meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Kendari, 2 Oktober 2022 Penyusun ii BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah pengangguran merupakan masalah yang dihadapi oleh setiap negara, demikian pula yang terjadi di Indonesia, masalah pengangguran dan tenaga kerja di Indonesia masih menjadi persoalan yang perlu disikapi secara serius. Terlebih, dari data yang disampaikan Bank Dunia, kawasan Asia Timur memiliki tantangan besar terkait meluasnya pengangguran. Tingginya angka pengangguran di Indonesia dipengaruhi juga oleh kualitas ketenagakerjaan di Indonesia yang masih memprihatinkan baik dilihat dari sisi kualifikasi maupun kompetensi. Pembangunan Sumber Daya Manusia belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Indeks pembangunan sumber daya manusia (Human Development Index) yang dikeluarkan oleh United Nations Development Programme Indonesia menempati urutan ke- 110 dari 187 negara. Menurut catatan mereka, Indonesia masuk ke dalam kategori medium human development. Angka pengangguran yang cukup besar tersebut tentunya dapat menimbulkan masalah sosial yaitu kemiskinan. Diperlukan beberapa solusi nyata untuk menekan permasalahan sosial yang timbul karena tingginya tingkat pengangguran akibat terbatasnya lahan pekerjaan. Kondisi yang dihadapi akan semakin diperburuk dengan situasi persaingan global yang akan menghadapkan lulusan perguruan tinggi Indonesia bersaing secara bebas dengan lulusan dari perguruan tinggi asing. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan tinggi perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker) namun dapat dan siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator) juga (Suharti dan Sirine, 2009). Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan sosial yang dewasa ini menjadi perhatian besar negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah mengembangkan kewirausahaan sosial atau popular dengan nama wirausaha sosial. Dalam beberapa tahun terakhir, kewirausahaan sosial tengah berkembang pesat di dunia, termasuk di Indonesia. Kewirausahaan sosial merupakan sebuah iv konsep baru dalam dunia bisnis yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat untuk memecahkan berbagai permasalahan sosial, seperti kemisikinan, kerusakan lingkungan dan lain sebagainya. Dua prinsip utama dalam kewirausahaan sosial adalah (1) ada inovasi sosial yang bisa mengubah sistem yang ada di masyarakat, serta (2) adanya individu yang bervisi dan kreatif dengan kewirausahaan bisnis, hasil yang ingin dicapai kewirausahaan sosial bukan profit semata, melainkan juga dampak positif bagi masyarakat. 1 Rumusan Masalah a). Bagaimana konsep wirausaha sosial? b). Bagaimana prinsip wirausaha sosial? c). Bagaimana model bisnis dan perkembangan wirausaha sosial di Indonesia? d). Bagaimana peran wirausaha sosial dalam membangun ekonomi masyarakat? 1 Tujuan Tulisan ini bertujuan untuk memberikan telaah literatur mengenai konsep dan prinsip wirausaha sosial dalam membangun ekonomi masyarakat, khususnya di Indonesia. Hal-hal yang dibahas dalam makalah ini antara lain mengenai konsep dan prinsip wirausaha sosial, model bisnis dan perkembangan wirausaha sosial, serta peran wirausaha sosial dalam membangun ekonomi masyarakat. v Seorang social entrepreneur selalu melibatkan diri dalam proses inovasi, adaptasi, pembelajaran yang terus menerus bertindak tanpa menghiraukan berbagai hambatan atau keterbatasan yang dihadapinya dan memiliki akuntabilitas dalam mempertanggungjawabkan hasil yang dicapainya, kepada masyarakat. Definisi komprehensif di atas memberikan pemahaman bahwa wirausaha sosial terdiri dari empat elemen utama yakni social value, civil society, innovation, and economic activity (Palesangi, 2013). a). Social Value. Ini merupakan elemen paling khas dari wirausaha sosial yakni menciptakan manfaat sosial yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. b). Civil Society. Wirausaha sosial pada umumnya berasal dari inisiatif dan partisipasi masyarakat sipil dengan mengoptimalkan modal sosial yang ada di masyarakat. c). Innovation. Wirausaha sosial memecahkan masalah sosial dengan cara-cara inovatif antara lain dengan memadukan kearifan lokal dan inovasi sosial. d). Economic Activity. Wirausaha sosial yang berhasil pada umumnya dengan menyeimbangkan antara antara aktivitas sosial dan aktivitas bisnis. Aktivitas bisnis/ekonomi dikembangkan untuk menjamin kemandirian dan keberlanjutan misi sosial organisasi. 2 Prinsip Wirausaha Sosial Seorang wirausaha sosial juga harus dapat mengenal dan memahami pentingya empat prinsip bisnis (ERAT), yaitu : a). Ethical (menjalankan bisnis sesuai etika, nilai/norma yang berlaku). Etika bisnis adalah bidang yang sangat luas karena ada begitu banyak topik berbeda, kamu dapat dapat memelajarinya dari berbagai sudut pandang yang berbeda, baik secara filosofis, ilmiah, maupun hukum. Namun, hukum memainkan peran terbesar dalam mempengaruhi etika bisnis sejauh ini. Banyak bisnis memanfaatkan etika bisnis tidak hanya untuk tetap bersih dari perspektif hukum, tetapi juga untuk meningkatkan citra publik mereka dalam masyarakat. vii b). Responsible (bertanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan). Sebagai seorang pengusaha, tanggung jawab yang ditanggung tentunya sangat luas. Selain tanggung jawab terhadap bisnisnya, seorang pengusaha juga memiliki tanggung jawab terhadap pegawainya, masyarakat yang ada di lingkungan bisnisnya, juga tanggung jawab terhadap lingkungan. Tanggung jawab pengusaha ini sering disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). c). Accountable (tata kelola pelaporan yang baik). Akuntabilitas juga merupakan hal penting dalam proses keuangan dan pembukuan usaha. Setiap data keuangan dalam usaha harus dipertanggungjawabkan untuk menghasilkan data yang valid dan sesuai keadaan bisnis sebenarnya. d). Transparent (keterbukaan kejelasan informasi). Transparansi atau keterbukaan dapat berarti semua kebijakan atau keputusan dan informasi yang berkaitan oleh perusahaan dapat di akses dengan mudah oleh para pemangku kepentingan di perusahaan tersebut. Kalaupun ada informasi yang tidak boleh diketahui oleh publik, maka harus ada kriteria yang jelas untuk informasi tersebut. Transparansi atau Keterbukaan juga bisa berarti informasi yang cukup berkaitan dengan kinerja perusahaan tersedia dan disajikan dalam bentuk atau media yang mudah dipahami pemangku kepentingan perusahaan. 2 Model Bisnis dan Perkembangan Wirausaha Sosial di Indonesia 2 Model Bisnis Wirausaha Sosial Model bisnis dan bentuk organisasi sangat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Seperti halnya bisnis pada umumnya, kesempatan yang dimiliki oleh sosial entrepreneurship harus didukung oleh model bisnis yang masuk akal dan realistis. Seorang social entrepreneur dapat menciptakan model bisnis baru dimana model tersebut akan meningkatkan kinerja para pengusaha sosial. Sebuah perusahaan sosial harus dibangun sebagai sebuah jaringan dan koneksi yang kuat dan terpadu viii kompleksnya terjadi di Indonesia. Dewasa ini terjadi pergeseran wirausaha sosial yang semula dianggap merupakan kegiatan ”non-profit” (antara lain melalui kegiatan amal) menjadi kegiatan yang berorientasi bisnis (entrepreneurial private- sector business activities). Begitu peliknya permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia pun telah mendorong tumbuhnya berbagai komunitas wirausaha sosial, dua di antaranya adalah Asosiasi Wirausaha sosial Indonesia (AKSI) dan Indonesia setara. Berikut profil singkat kedua komunitas tersebut : Indonesia Setara Indonesia Setara adalah sebuah Organisasi Non Profit yang dibentuk pada November 2010 yang memiliki tujuan untuk membangun mindset percaya diri bahwa rakyat Indonesia mampu berprestasi untuk mendorong kemajuan bangsa. Indonesia Setara Foundation akan membantu pelaku UMKM dan Koperasi agar mampu mengakses peluang dan kesempatan tersebut sehingga tumbuh dan berkembang. Fokus utama Indonesia Setara adalah mengembangkan kapasitas dan jejaring. Indonesia Setara akan membuka akses pendidikan, akses terhadap permodalan, dan akses terhadap sumber daya maupun jejaring. Melalui gerakan yang digagas Sandiaga Uno ini, masyarakat diharapkan mempunyai semangat juang untuk mengubah kehidupan, mulai dari diri sendiri, keluarga, komunitas, dan wilayah. Gerakan Indonesia Setara berfokus pada pemberdayaan UMKM, yang merupakan kunci utama supaya potensi 'survive' negeri ini menjadi lebih tinggi. Indonesia Setara juga secara aktif mendatangi kampus-kampus dan organisasi sebagai 'engagement' langsung untuk mengajak masyarakat melakukan perubahan menuju kesetaraan. Asosiasi Wirausaha sosial Indonesia (AKSI) AKSI merupakan sebuah wadah atau organisasi untuk menjaring para kewriausahaan sosial di seluruh indonesia yang memiliki visi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung (enabling environment) untuk tumbuhnya wirausaha sosial di Indonesia. Sedangkan misi dari AKSI adalah untuk : a). Menciptakan lingkungan yang mendukung (enabling environment) untuk tumbuhnya wirausaha sosial di Indonesia b). Mendorong wirausaha sosial yang berkelanjutan melalui layanan peningkatan kapasitas. x c). Membangun jaringan dengan berbagai pihak, di sektor wirausaha sosial maupun lintas sektor, di tingkat nasional, regional dan internasional untuk memperkuat komitmen dan upaya di sektor sosial. 2 Peran Wirausaha Sosial dalam Membangun Ekonomi Masyarakat Peran social entrepreneur dapat berperan baik dari segi internal maupun eksternal. Peran social entrepreneur dari segi internal adalah mengurai tingkat ketergantungan terhadap orang lain, menciptakan rasa kepercayaan diri, dan dapat meningkatkan daya tarik pelakunya. Dari segi eksternal, kewirausahaan dapat berperan sebagai menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang belum mendapatkan peluang kerja. Dengan cara itulah kewirausahaan dapat juga membantu mengurai atau memberantas tingkat pengangguran yang selama ini jadi beban pikiran masyarakat dan permasalahan sosial lainnya. Wirausaha sosial juga berperan dalam pembangunan ekonomi karena ternyata mampu memberikan daya cipta nilai–nilai sosial maupun ekonomi, seperti yang dipaparkan oleh Santosa (2007) berikut: a). Menciptakan kesempatan kerja. Manfaat ekonomi yang dirasakan dari Wirausaha sosial di berbagai negara adalah penciptaan kesempatan kerja baru yang meningkat secara signifikan. b). Melakukan inovasi dan kreasi baru terhadap produksi barang ataupun jasa yang dibutuhkan masyarakat. Inovasi dan kreasi baru terhadap jasa kemasyarakatan yang selama ini tidak tertangani oleh pemerintah dapat dilakukan oleh kelompok Social Entrepereneurship c). Menjadi modal sosial. Modal sosial yang terdiri dari saling pengertian (shared value), kepercayaan (trust) dan budaya kerjasama (a culture of cooperation) merupakan bentuk yang paling penting dari modal yang dapatdiciptakan oleh social entrepreneur (Leadbeater dalam Santosa, 2007). d). Peningkatan Kesetaraan. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah terwujudnya kesetaraan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Melalui wirausaha sosial, tujuan tersebut akan dapat diwujudkan karena para pelaku xi BAB III PENUTUP 3 Kesimpulan Wirausaha sosial merupakan salah satu bentuk kewirausahaan yang bertujuan untuk membantu masyarakat. Bisnis sosial bisa jadi salah satu bentuk wirausaha sosial tetapi tidak semua social dalam Santosa, entrepreneurship berbentuk bisnis sosial. Wirausaha sosial adalah inisiatif (ekonomi atau non ekonomi, bertujuan profit atau non profit) yang inovatif. Wirausaha sosial melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Hasil yang ingin dicapai bukan keuntungan materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana gagasan yang diajukan dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat. 3 Saran Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, besar harapan kami untuk mendapat kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai salah satu sumber dalam memperbaiki makalah ini agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan mendapat wawasan yang luas bagi kami dan para pembaca. xiii DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2022. Etika Bisnis: Pengertian dan Perannya dalam Berwirausaha. Website: sirclo/blog/etika-bisnis/ Anonim. 2016. Tanggung Jawab Seorang Pengusaha. Website: ucec.uc/2016/07/28/2016-7-28-tanggung-jawab-seorang- pengusaha/ Anonim. 2020. Akuntabilitas dalam Bisnis: Pengertian, dan Contohnya. Website: accurate/akuntansi/pengertian-contoh-dan-fungsi-akuntabilitas/ Rahadi, Dedi Rianto dan Zanial. 2014. Implementasi Konsep Kewirausahaan sosial Sebagai Model Pembelajaran di Perguruan Tinggi_. Jurnal Matriks._ 1-2. Sofia, Irma Paramita. 2015. Konstruksi Model Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship) Sebagai Gagasan Inovasi Sosial Bagi Pembangunan Perekonomian. Volume(1). 3-13. Sudarwati, Tuti. 2018. Transparansi dalam Etika Bisnis. Website: kompasiana/tuttysudrajad4098/5b35d4b616835f31b c87/transparansi- dalam-etika-bisnis xiv