PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
“ WIRAUSAHA SOSIAL “
Oleh :
'Afifah Mardhatillah
22030001
Dosen Pengampu :
Rani Sofya, S.Pd., M.Pd
Kewirausahaan memiliki arti yang penting bagi perekonomian suatu bangsa, bahkan disebut
tulang punggung perekonomian (the backbone of economy) atau pengendali perekonomian
bangsa. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, dan kemampuan individu dalam menangani
usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja
baru, teknologi baru dan produk baru atau memberi nilai tambah barang dan jasa. Dalam
berwirausaha memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal dan pemeratan hasil
sumber daya yang adil terhadap pertumbuhan ekonomis suatu negara dan bangsa. Melalui
kewirausahaan sosial masalah nilai ekonomis masyarakat indonesia dapat sedikit teratasi
dengan baik.
Wirausaha sosial sangat penting di dalam lingkungan, karena wirausaha di indonesia sangat
sedikit dan mepunyai angka pengangguran sangat tinggi.
Salah satu keuntungan terbaik yang bisa di ciptakan untuk masyarakat ialah untuk
lapangan pekerjaan. Membuka lapangan pekerjaan tentu saja menjadi salah satu usaha
terbaik yang selalu di nantikan masyarakat. Berbagai kegiatan usaha yang di jalankan
namun mampu untuk memberikan lapangan pekerjaan termasuk dalam
bentuk kewirausahaan sosial yang memberikan manfaat sangat banyak.
Alam, tenaga kerja, modal dan keahlian adalah bagian yang begitu penting ketika
menjalankan kewirausahaan sosial. Memiliki sebuah keahlian namun tidak menjadi
pekerja itu merupakan hal yang tentu tidak ada gunanya.Oleh karna itu dengan
wirausaha sosial adalah solusi atau pilihan terbaik untuk di kembangkan dan di jalankan.
Namun perlu juga di ketahui jika menjadi pendiri wirausaha kita perlu memastikan jika
tenaga kerja yang akan di rekrut sudah kompeten, atau memiliki rasa ingin bisa. Sehingga
usaha yang di jalankan tidak lagi sia-sia dan memberikan hasil terbaik sesuai dengan
yang sudah di rencanakan sejak awal mendirikan wirausahatersebut.
Salah satu bentuk terbaik yang bisa di dapatkan dalam kewirausahaan sosial ialah mampu
untuk memajukan bangsa dengan memberikan sumbangan-sumbangan. Baik dengan
bidang pendidikan, budaya, kesehatan, dan lain sebagainya yang memberikan manfaat
terbaik. Apalagi saat ini problem di indonesia yang sering terjadi adalah pendidikan,
kesehatan dan pengangguran, maka dengan mendirikan kewirausahaan tentu memberikan
manfaat yang sangat banyak untuk bangsa indonesia.
Tujuan utama pengusaha sosial adalah melayani kebutuhan dasar masyarakat. Peran
wirausaha sosial sebagai agen perubahan disektor sosial :
a. Mengabdopsi sebuah misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilaisosial
b. Mengenali dan mengejar peluang baru tanpa henti untuk melayani misitersebut
c. Terlibat dalam proses inovasi, adaptasi, dan pembelajaran yang berkelanjutan, bertindak
berani tanpa dibatasi oleh sumber daya yang ada saatini
d. Menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap konstituen yangdilayanidari
hasil yang dibuat.
Kewirausahaan sosial meliputi kegiatan dan proses yang dilakukan untuk menemukan,
menentukan, dan mengeksploitasi peluang, sehingga dapat meningkatkan kekayaan sosial
dengan menciptakan usaha baru atau mengelola organisasi yang ada secara inovatif (Zahra et
al., 2008). Wirausaha sosial adalah pemecah jalan dengan ide baru yang kuat, ia
mengkombinasikan yang ada dalam angan - angan dan kreativitas penyelesaian masalah di
dunia nyata, memiliki watak etika yang kuat, dan sepenuhnya dimiliki oleh visinya tentang
perubahan (Bornstein, 1998). Wirausaha Sosial adalah individu yang memiliki jiwa
wirausaha, inovatif, dan transformatif, serta memiliki karakter sebagai pemimpin, pencerita,
manajemen orang, visioner yang oportunis visioner, dan membangun perkumpulan. Mereka
mengenali masalah sosial dan mengorganisasi, menciptakan, serta mengelola usaha untuk
membuat perubahan sosial (Leadbeater, 1997).
Kewirausahaan sosial tumbuh pesat karena didorong oleh gerakan dari orang - orang yang
inovatif, pragmatis, visioner, dan memiliki jaringan yang kuat (Nicholls, 2006).
Kewirausahaan memiliki arti yang penting bagi perekonomian suatu bangsa, bahkan disebut
tulang punggung perekonomian (the backbone of economy) atau pengendali perekonomian
bangsa. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, dan kemampuan individu dalam menangani
usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja
baru, teknologi baru dan produk baru atau memberi nilai tambah barang dan jasa. Dalam
berwirausaha memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal dan pemeratan hasil
sumber daya yang adil terhadap pertumbuhan ekonomis suatu negara dan bangsa. Melalui
kewirausahaan sosial masalah nilai ekonomis masyarakat indonesia dapat sedikit teratasi
dengan baik.
Kewirausahaan sosial menitik beratkan usahanya sejak awal dengan melibatkan masyarakat
dengan memberdayakan masyarakat kurang mampu secara finansial maupun keterampilan
untuk secara bersama-sama menggerakkan usahanya agar menghasilkan keuntungan, dan
kemudian hasil usaha atau keuntungannya dikembalikan kembali ke masyarakat untuk
meningkatkan pendapatannya. Melalui metode tersebut, kewirausahaan sosial bukan hanya
mampu menciptakan banyak lapangan kerja, tetapi juga menciptakan multiplier effect untuk
menggerakkan roda perekonomian, dan menciptakan kesejahteraan sosial.
B. ParadigmaSosialApayangAndaLihatdiLingkunganAndaBerada,yangBerpotensi
Memiliki NilaiEkonomis
Paradigma kewirausahaan akhir-akhir ini mengarah pada bidang sosial. Hal ini dapat dilihat
dari berbagai indikasi perubahan peristilahan dan ruang lingkupnya. Kepribadian seorang
wirausaha merupakan faktor mental dan sikap yang kuat dan berani dalam berusaha dan giat
pantang menyerah. Konsep kewirausahaan dalam implementasinya di masyarakat sudak
mulai meluas ke konsep spesifik tertentu seperti pada kewirausahaan sosial (social
entrepreneurship). Social entrepreneurship terdiri dari dua kata, yaitu social yang artinya
kemasyarakatan, dan entrepreneurship yang artinya kewirausahaan.
Di jaman revolusi indutri 4.0 ini konsep social entrepreneurship banyak diadopsi dan
dikembangkan pada bidang yang beragam, mulai dari yang tidak orientasi profit, pada
perubahan sosial (social change), bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan, kesehatan
(healthcare), teknologi informai untuk profit, sektor publik, dan kombinasi dari berbagai
bidang tersebut. Sehingga perlu hati-hati dalam memaknai agar tidak bias dalam mencapi
tujuan masing-masing bidang. Kewirausahaan sosial merupakan salah satu alternatif untuk
mengatasi masalah sosial berupa pengangguran, kemiskinan, dan kerusakan
lingkungan.Upaya baru dalam menjawab masalah sosial yang mengutamakan saling
kerjsama dan saling membantu biak pada tingkatan individu, organisasi dan seluruh
masyarakat yang terlibat dalam pengembangan suatu inovasi. Sehingga social
entrepreneurship sebagai penciptaan nilai sosial yang dibentuk dengan cara bekerja sama
dengan orang lain atau organisasi masayarakat yang terlibat dalam suatu inovasi. Social
entrepreneur dapat dikatakan sebagai agen perubahan (change agent) yang mampu untuk
melaksanakan dan memperbaiki nilai- nilai sosial dan menjadi penemu berbagai peluang
untuk Social entrepreneurship. Sebagai agen perubahan 8 maka bisa menjadi orang dalam
maupun orang luar masyarakay yang ingin di kembangkan menuju kemanjuaan yang
selaras dengan alam dan lingkungannya.
Merupakan sebuah inovasi sosial yang dapat diterapkan pada tingkatan lokal, regional,
national, atau international. Beberapa prinsip Social entrepreneurship yaitu; usaha mandiri,
kegiatan bisnis, pengembangan modal sendiri untuk perubahan sosial yang menjadi
tujuannya (Hendrasmoro, 2012).
Karakteristik social entrepreneur menurut Borstein (2006), yaitu;
(1) mempunyai visi untuk memecahkan masalah guna memperbaiki taraf hidup
masyarakat.
(2) Umumnya bukan orang terkenal.
(3) Berdaya transformatif, yakni sesorang individu yang suka akan danya tantangan
dengan menciptakan gagasan baru sehingga mampu memecahkan masalah besar dengan
visi misinya dan daya tahan tinggi dengan segalarintangannya.
(4) Orang yang mampu mengubah daya kinerja masyarakat dengan cara terus
memperbaiki, memperkuat, dan memperluascita-cita.
(5) Memajukan perubahan sistemik (mengubah pola perilaku dan pemahaman). (6)
Pemecah masalah palingkreatif.
(7) Mampu menjangkau jauh lebih banyak orang secara efisien, keberanian mengambil
resiko sehingga inovatif dalam pemecahanmasalah.
(8) Orang-orang yang tidak bisa diam, sehinggadinamis.
(9) Melampaui format-format lama (struktur mapan) dan terdorong untuk menemukan
bentuk-bentuk baru organisasi.
(10) Bebas dan independen, efektif danproduktif.
Smallbone et al. dalam Nicholls (2006); memberikan contoh terkait dengan adanya kegiatan
social entreprneurship, yaitu:
(1) untuk menyediakan barang dan jasa yang ada di pasaran atau di sektor publik yang
ketersediaannya terbatas atau tidak tersedia; Untuk mengembangkankemampuan.
(2) Untuk menciptakan lapanganpekerjaan;
(3) Untuk membantu membukakan akses bagi orang-orang yang terekslusi secarasosial.
Berdasarkan karakteristik operasional dari social entreprneurship, Alvord, Brown dan Letts
(Nicholls, 2006) menjelaskan bahwa social entrepreneuship dapa dikarakteristikan menjadi 3 tipe
inovasinya, yakni :
(1) Transformasional Membangun kapasitas lokal yang pendekatannya denganmengubah
normanorma.
(2) Ekonomi. Mengembangkan suatu paket untuk memecahkan masalah-masalah yang
pendekatannya dengan menyediakan alatalat dan sumber daya untuk meningkatkan
produktivitas dan mentransformasikan pola ekonomi.
(3) Politik Membangun gerakan sosial untuk melawan kekuasaan yang pendekatannya
dilakukan dengan cara meningkatkan suara rakyat yangmarjinal.
Ada beberapa hal pokok dalam strategi pengembangan kewirausahaan yang menjadi
perhatian yaitu:
a. peningkatan kapasitaskewirausahaan
(a) kapasitas pertama terkait teknis pengelolaan usaha meliputi kemampuan pengelolan
usaha secara umum, finansial dan kemampuan teknisproduksi;
(b) kapasitas kedua lebih kepada sifat atau ciri yang dimiliki oleh individu seperti
keberanian mengambil resiko, mempunyai sifat kepemimpinan, inovatif, kreatif dan lain
sebagainya.
b. pembudayaan kewirausahaan,dan
c. penataan kelembagaankewirausahaan.
Paradigma kewirausahaan akhir-akhir ini mengarah secara masif kearah peran bidang sosial.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikasi perubahan peristilahan dan ruang lingkupnya.
Kepribadian seorang wirausaha merupakan faktor mental dan sikap yang kuat dan berani
dalam berusaha dan giat pantang menyerah. Konsep kewirausahaan dalam implementasinya
di masyarakat sudak mulai meluas ke konsep spesifik tertentu seperti pada kewirausahaan
sosial (social entrepreneurship).
Paradigma adalah cara pandang untuk melihat dunia. Paradigma adalah prespektif terhadap
fakta yang kita miliki. Oleh karna itu paradigma sosial yang terdapad di daerah saya berada
yang memiliki nilai ekonomis yang besar adalah paradigma berbisnis perkebunan dan
pertanian, di dalam usaha tersebut mereka menerapakan perusahaan yang mempekerjakan
karyawan dalam jumlah yang banyak dan itu merupakan kondisi yang normal, dimana selain
pertimbangan bisnis maka ada pertimbangan kemanusiaan dan pembangunan negara untuk
menyerap sebanyak-banyaknya tenaga kerja untuk menggerakkan roda pembangunan.
Tetapi ketika kondisi bisnis mulai berubah karena persaingan dengan perusahaan lain
semakin kuat maka mempekerjakan karyawan dalam jumlah banyak bukanlah sesuatu yang
baik untuk bisnis sehingga kemudian mulai muncul paradigma baru bahwa perusahaan harus
meningkatkan efisiensiensi dalam mempekerjakan karyawan. Perkembangan paradigma baru
ini akan lebih powerful dan mendorong perusahaan untuk melakukan perencanaan ulang
kebutuhan karyawan sehingga diharapkan akan berkontribusi dalam menurunkan harga
pokok produksi.
Perkebunan dan pertanian merupakan subsektor yang berperan penting dalam perekonomian
nasional melalui kontribusi dalam pendapatan nasional, penyediaan lapangan kerja,
penerimaan ekspor, dan penerimaan pajak. Dalam perkembangannya, subsektor ini tidak
terlepas dari berbagai dinamika lingkungan nasional dan global. Perubahan strategis nasional
dan global tersebut mengisyaratkan bahwa pembangunan perkebunan dan pertanian harus
mengikuti dinamika lingkungan perkebunan dan pertanian.
Selain itu sub sektor perkebunan dan pertanian mempunyai peran yang cukup strategis dalam
(sumbangannya terhadap) peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui
perannya secara ekonomis, ekologis dan sosial budaya dalam pembangunan nasional.
Secara ekonomi perkebunan dan pertanian berfungsi meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional melalui
sumbangannya terhadap pendapatan petani, wilayah maupun devisa negara, secara ekologi
berfungsi meningkatkan konservasi tanah dan air, penyerap karbon, penyedia oksigen dan
penyangga kawasan lindung yang melindungi sumberdaya alam dan lingkungan hidup, dan
secara sosial budaya berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa, serta sebagai penyedia
lapangankerja.
C. Upaya Apa yang Akan Anda Lakukan untuk Mengaktifkan Paradigma
Tersebut Menjadi Fungsi Ekonomis bagi Masyarakat MelaluiWirausaha
Sosial
Cara atau upaya mudah dalam mengaktifkan paradigma dan pembentuk mindset entrepreneur
yang bisa dilakukan agar menjadi fungsi ekonomis bagi masyarakat yaitu dengan beberapa
tahapan berikut :
a. Kenali potensi diri. Buat daftar potensi yang kita punya, kemudian kembangkansemua
potensi yang ada, untuk menciptakan inovasibaru.
b. Mempelajari kisah dan ilmu para pengusaha sukses yang sudah berhasil mengembangkan
bisnisnya dari nol. Dengan begitu kita akan terinspirasi dan termotivasi untuk mengikuti
jejak kesuksesan mereka dalam menjalankanbisnis.
c. Mengikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu kita mengetahui
segala kelebihan dan kekurangan sumber daya, yang bisa kita jadikan sebagai prospek
bisnis.
e. Membangun suatu usaha yang dapat mengubah ekonomis masyarakat dengan Membuka
suatu usaha yang bagus, menarik, tidak banyak modal, dan mendapat untung lebih besar
sesuai dengan ekonmismasyarakat
g. Menggelolah usaha dengan baik agar nilai ekonomis tetap membaik agar tidak terjadi ke
kurangan dan kebangkrutan
h. Memulai suatu usaha dari nol sampai sukses, tanpa menggeluh dan putus asa serta harus
konsisten dalam mencapai tujuan awal.
Kenyataan-kenyataan di atas mengharuskan kita untuk mengubah pola pikir yang dimiliki oleh
kebanyakan para pekerja. Kita jangan bekerja semata-mata untuk untuk mendapatkan uang
sehingga menjadi terikat terhadap uang atau tamak akan uang, tetapi bekerjalah untuk belajar
cara menguasai uang..
Pola pikir seperti itu bukan saja membebaskan pekerja dari ketakutan dan ketamakan akan uang,
tetapi bisa mencapai keamanan finansial sebagaimana yang didambakan.Hal ini sebenarnya bisa
menjadi peluang besar bagi lulusan perguruan tinggi untuk mengubah paradigmanya dalam
mengembangkan ide-ide kreatifnya sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan. Dan ini
merupakan bukti konkret untuk mengarahkan paradigma pemuda supaya berjiwa wirausaha.
Walaupun dalam kenyataannya belum maksimal, tetapi dengan adanya pengalaman berwirausaha
selama di perkuliahan dapat memudahkan mereka untuk mengembangkan usahanya di kemudian
hari.
Daftar Pustaka
https://usahasosial.com/id/learn/apakah-kewirausahaan-sosial-
https://www.impactindonesia.id/mengapa-harus-menjadi-wirausaha-sosial/
itu/#:~:text=Kewirausahaan%20sosial%20adalah%20tentang%20bagaimana,masalah
%2Dmasalah%20ekonomi%20atau%20sosial
https://www.kompasiana.com/luthfidestianto/552a44fd6ea8340f70552cfc/kewirausahaan-sosial-
solusi-kemiskinan-di-indonesia
file:///C:/Users/user/Downloads/298-693-1-
PB.pdfhttps://konsultanmanajemencsr.com/kewirausahaan-
sosial/http://www.pesantrenbisnis.com/2016/04/paradigma-agar-menjadi-pengusaha-
sukses.html