Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

Dosen Pengampu :
Dra. Khairani, M.Pd.,Kons.
Dr. Netrawati, M.Pd.,Kons
Lisa Putriani, S.Pd, M.Pd.,Kons.

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Resa Wulandari 19006211
2. Salsabilla ramadani putri 19006217
3. Devy Afriani Hasibuan 19006240
4. Zakiyatul Hadi 19006235
5. Putri Oktavia 19006198
6. Tiara Ronella 19006226
7. Nina Anggraini 19006190

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
mengucapkan rasa syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mengenai fungsi
bimbingan dan konseling kelompok. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
bimbingan dan konseling, selain itu juga dibuat nya makalah ini agar dapat menambah
pengetahuan wawasan dan pengetahuan. Serta tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Dosen Bimbingan dan konseling kelompok yang selalu memotivasi kami supaya
terlaksananya tugas makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga kami bisa melakukan perbaikkan makalah yang baik dan benar. Akhir kata kami
meminta semoga makalah ini dapatbermanfaat dan dapat menambah pengetahan pembaca.

Padang, 09 November 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................2

Daftar Isi.....................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................4

A. Latar belakang masalah.................................................................................4


B. Rumusan masalah..........................................................................................4
C. Tujuan masalah.............................................................................................4

Bab II Pembahasan.....................................................................................................5

A. Tahap 3 Kegiatan Pokok...............................................................................5


B. Tahap 4 Penyimpulan Hasil Kegiatan...........................................................6

Bab III Penutup............................................................................................................7

A. Kesimpulan.....................................................................................................7
B. Saran................................................................................................................7
KEPUSTAKAAN.........................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara mengenai manusia, tentunya tidak pernah terlepas dari kegiatan
memahami, berpikir, merasa, dan melakukan sesuatu. Kegiatan tersebut merupakan
suatu kebiasaan atau rutinitas, bahkan suatu kebutuhan yang perlu dilakukan dan
dipenuhi oleh manusia itu sendiri.
Menyinggung kegiatan memahami, berpikir, merasa, dan melakukan sesuatu,
tentunya kita akan dihadapkan dengan suatu sistem yang melakukan seperti yang telah
disebutkan tadi. Sistem tersebut dengan istilah pendidikan, pendidikan sendiri
merupakan suatu sistem yang cakupannya cukup luas. Baik itu pendidikan yang
bersifat akademik, pendidikan budi pekerti dan pendidikan spiritual. Sistem
pendidikan mencakup hal-hal tersebut. Dalam sistem pendidikan sendiri terdapat
beberapa disiplin ilmu yang digunakan untuk mendidik peserta didik supaya menjadi
manusia yang terdidik, seperti matematika, bahasa, fisika, dan terkhusus ilmu
bimbingan dan konseling.
Bimbingan konseling sendiri merupakan salah disiplin ilmu yang berusia muda,
dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya, karena usianya yang belum
menginjak 1,5 abad. Bimbingan dan konseling sendiri pada mulanya didirikan oleh
tokoh bimbingan Frank Parson dengan biro vokasionalnya, untuk membantu anak-
anak muda siap memasuki dunia pekerjaan, seiring berjalannya waktu peran dari
bimbingan sendiri meluas mencakup aspek-aspek seperti karier, pribadi, sosial, dan
belajar dari individu-individu. Bimbingan dan konseling sendiri dalam prakteknya
memiliki beberapa fungsi dan materi materi yang akan dibahas dalam makalah ini
lebih berfokus pada bimbingan konseling dalam model pendekatan yang berbentuk
kelompok (lebih dari satu individu). Bagaimanakah fungsi konseling dan bimbingan
dalam model kelompok, tentunya akan dibahas lebih mendalam pada bagian isi dari
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan fungsi bimbingan kelompok ?
2. Bagaimana tahap 3 dan tahap 4 bimbingan kelompok ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tahap 3 dan 4 kegiatan bimbingan kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap 3 Dan 4 Bimbingan Kelompok

A. Tahap 3 Kegiatan Pokok


Tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok, maka aspek-aspek yang menjadi isi dan
pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek tersebut perlu mendapat perhatian yang
seksama dari pemimpin kelompok. ada beberapa yang harus dilakukan oleh pemimpin dalam
tahap ini, yaitu sebagai pengatur proses kegiatan yang sabar dan terbuka, aktif akan tetapi tidak
banyak bicara, dan memberikan dorongan dan penguatan serta penuh empati.
Tahap ini ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan, yaitu:
 Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik bahasan.
 Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu
 Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas.
 Kegiatan selingan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat terungkapnya masalah atau topik
yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok. Selain itu dapat terbahasnya
masalah yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas serta ikut sertanya seluruh anggota
secara aktif dan dinamis dalam pembahasan baik yang menyangkut unsur tingkah laku,
pemikiran ataupun perasaan.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini pada kelompok bebas meliputi :
1. Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik bahasan
2. Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu
3. Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas
4. Kegiatan selingan

Contoh:
Konselor: “Didalam kegiatan bimbingan kelompok ini saya sebagai PK akan memilih topik
tugas. Kali ini saya akan ingin membahas pergaulan bebas. Sebelum itu, saya
sebagai PK mau bertanya teman-taman semua tahu tidak apa itu pergaulan
bebas?” (penetapan topik)
Konselor: “Teman-teman disini udah pada jenuh belum? Disini kakak punya satu
permainan” (kegiatan selingan)
B. Tahap 4 Penyimpulan Hasil Kegiatan
Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok perhatian utama bukanlah pada
berapa kali kelompok itu harus bertemu, tetapi pada hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu.
Kegiatan kelompok sebelumnya dan hasil-hasil yang dicapai seyogyanya mendorong kelompok
itu harus melakukan kegiatan sehingga tujuan bersama tercapai secara penuh. Dalam hal ini ada
kelompok yang menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan berhenti melakukan kegiatan, dan
kemudian bertemu kembali untuk melakukan kegiatan.
Ada beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:
 Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
 Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan.
 Membahas kegiatan lanjutan.
 Mengemukakan pesan dan harapan.
Setelah kegiatan kelompok memasuki pada tahap pengakhiran, kegiatan kelompok
hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan tentang apakah para anggota
kelompok mampu menerapkan hal-hal yang mereka pelajari (dalam suasana kelompok), pada
kehidupan nyata mereka sehari-hari.
1. Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan menyimpulkan
2. Pemimpin dan anggota kelompok saling memberikan tanggapan
3. Membahas kegiatan lanjutan

Contoh:
Konselor: “Jadi dapat saya simpulkan dampaknya banyak sekali ya” (menyimpulkan)
Konselor: “Selanjutnya menurut teman-teman solusinya apa sih supaya kita tidak terkena
dampak pergaulan bebas?” (tanggapan)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tahap 3 Kegiatan Pokok,Tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok, maka
aspek-aspek yang menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek
tersebut perlu mendapat perhatian yang seksama dari pemimpin kelompok. ada beberapa yang
harus dilakukan oleh pemimpin dalam tahap ini, yaitu sebagai pengatur proses kegiatan yang
sabar dan terbuka, aktif akan tetapi tidak banyak bicara, dan memberikan dorongan dan
penguatan serta penuh empati.
Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok perhatian utama bukanlah pada
berapa kali kelompok itu harus bertemu, tetapi pada hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu.
Kegiatan kelompok sebelumnya dan hasil-hasil yang dicapai seyogyanya mendorong kelompok
itu harus melakukan kegiatan sehingga tujuan bersama tercapai secara penuh. Dalam hal ini ada
kelompok yang menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan berhenti melakukan kegiatan, dan
kemudian bertemu kembali untuk melakukan kegiatan.
B. Saran
Semoga dengan materi yang pemakalah sajikan ini, dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terutama dalam melakukan pendekatan dalam konseling. Pada akhir makalah ini, pemakalah
meminta maaf atas segala kekurangan, dalam penulisan makalah ini. Pemakalah menyadari
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah disebabkan karena kemampuan pemakalah
yang masih terbatas. Pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, dengan kritik
dan saran itu mudah-mudahan menjadi motivasi bagi pemakalah sehingga dihari yang akan
datang bisa menjadi lebih baik
KEPUSTAKAAN

Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes Press.

Mugiarso, Heru, dkk. 2004. Bimbingan Dan Konseling. Semarang: UPT MKDK UNNES.

Nursalim Mochamad. 2015. Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. Jakarta:


Erlangga

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta : Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai